Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

TGB: Generasi Islam Harus Punya Karakter

Jumat, 27/04/2018 | 21:26 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Surabaya, GetarMerdeka.com - Generasi Islam, sebagai salah satu pilar yang mengokohkan peradaban Islam di masa yang akan datang, harus memiliki karakter yang kuat. Salah satu karakter yang harus terbangun oleh generasi Islam adalah karakter cinta perdamaian. Hal itu ditegaskan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat mengisi Mentoring Akbar di Gedung Robotik, Institut Teknologi Surabaya (ITS), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/04/2018).
Kegiatan tersebut bertajuk "Membangun Kecakapan Akademik yang Berintegritas untuk Membangun Republik Indonesia yang Gilang Gemilang". Gubernur diundang Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Akademik ITS, Heru Setiawan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan ratusan mahasiswa di kampus tersebut.
Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) itu menguraikan generasi Islam yang memiliki dan senantiasa menumbuhkan semangat cinta perdamaian merupakan cerminan bagaimana Islam hadir di muka bumi ini. “Maka Allah SWT, ketika mengingatkan kita semua, salah satu nikmat yang Allah ingatkan adalah bahwa hadirnya Islam mendatangkan peradaban baru bagi manusia,” Jelas TGB.
Kalau sebelum Islam datang lanjut TGB,  peradaban yang tumbuh di sudut-sudut dunia, baik itu peradaban Persia atau Peradaban Romawi Kuno, yang saling berbenturan dan ingin menguasai satu sama lain, mendasarkan perkembangan peradaban mereka itu pada konflik dan peperangan. “Jadi semua milestone dari peradaban itu bisa dicatat dari pertempuran-pertempuran. Dengan pertempuran itu dia menguasai teritorial yang sangat luas,” Ungkap Gubernur yang dianugerahi Kepala Daerah terbaik se-Indonesia oleh Menteri dalam Negeri ini.
Namun dengan datangnya Islam lanjut Gubernur, titik-titik utama kemajuan Islam di belahan dunia, baik di Jazirah Arab, Afrika, Spanyol, Yugoslafia, Montonegro, Serbia, Bosnia, milestonenya bukanlah peperangan, melainkan pencapaian-pencapaian ilmu dan teknologi  yang diperoleh pada masa perdamaian.
Jadi menurut TGB, kalau ada yang mengatakan Islam jaya karena perang, itu tidak benar. Perang dalam Islam, adalah mekanisme temporal yang hadir dalam pentas sejarah untuk mengembalikan keadaan yang tidak normal menjadi normal.
Yaitu mengembalikan keadilan dengan penuh persaudaraan. Peradaban konflik dan permusuhan digantikan oleh Islam dengan peradaban yang penuh perdamian dan kasih sayang.
Karena itu, TGB mengajak seluruh mahasiswa yang hadir untuk menempa diri dengan pengetahuan sekaligus membekali diri dengan sebaik-baiknya karakter. Salah satunya adalah menumbuhkan sifat kasih sayang dan cinta damai untuk membangun perdaban yang lebih baik di masa yang akan datang.
Image and video hosting by TinyPic
[ro1/eed/gmc]


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT