Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

TPID NTB bersama ulama bersinergi kendalikan inflasi

Minggu, 03/06/2018 | 16:47 WIB
Reporter: Awaludin, Nur Imansyah | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ilustrasi Infografis inflasi
Mataram, (NTB) GetarMerdeka.com - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan para ulama dan organisasi wanita dalam rangka mengendalikan inflasi pada Ramadhan 1439 Hijriah.
Sinergi tersebut diawali dengan silaturahmi TPID NTB dengan para ulama dan organisasi wanita se-NTB di kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB di Mataram, Jumat.
Silaturahmi tersebut dirangkaikan dengan "talkshow" dan diskusi bertema "Perbanyak sedekah dan kendalikan komsumsi di bulan Ramadhan".
TPID NTB menghadirkan tiga narasumber, yakni Ketua Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTB, TGH Muhson Yunus, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Haramain, TGH Hasanain Juaini, Wakil Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) NTB, Rita Siswati.
Sekretaris Daerah NTB H Rosyadi Sayuti, sebelum membuka acara mengatakan pendekatan keagamaan dan kultural diperlukan untuk mengendalikan inflasi di masyarakat, khususnya pada bulan Ramadhan.
Menurut pria yang juga Ketua TPID NTB ini, konsumsi masyarakat pada bulan puasa cenderung meningkat dibanding bulan-bulan lainnya. Hal itu merupakan suatu anomali, meskipun umat muslim hanya makan dua kali semalam pada bulan Ramadhan.
"Tapi justru tingkat belanja lebih banyak. Untuk itu perlu pendekatan secara keagamaan bahwa yang dikejar pahala bukan belanja," katanya.
Wakil Ketua TPID NTB, Achris Sarwani, menambahkan inflasi yang rendah dan stabil tetap diperlukan sebagai stimulus perekonomian.
Oleh sebab itu, hal yang perlu diwaspadai adalah inflasi yang sangat tinggi dan terus menerus sehingga menurunkan daya beli masyarakat.
"Pada beberapa periode tertentu, seperti bulan puasa, tingkat inflasi cenderung meningkat salah satunya didorong oleh ekspektasi berkonsumsi yang meningkat di masyarakat," kata Achris yang juga menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB.
Dengan demikian, kata dia, peran ulama dan organisasi wanita menjadi strategis dalam mengendalikan konsumsi yang berlebihan serta mendorong untuk memperbanyak sedekah.
"Kami berharap melalui silaturahmi tersebut dapat tercipta sinergi yang baik antara TPID, ulama, dan organisasi wanita se-NTB, dalam upaya mengendalikan inflasi," ujarnya.
Dalam pertemuan yang dihadiri ratusan ulama dan pengurus organisasi wanita tersebut, Perwakilan BI NTB juga memfasilitasi layanan penukaran uang rupiah pecahan kecil oleh kepada peserta yang hadir.
Image and video hosting by TinyPic
[ant/nur/gmc]
Sumber : AntaraNews



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT