Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Mataram Punya Pendeteksi Terjadinya Tsunami, Jangan Percayai Hoax Adanya Tsunami

Sabtu, 11/08/2018 | 15:01 WIB
Reporter: Sahrir | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com -
Mataram, GetarMerdeka.com - Banyak beredarnya kabar hoax yang menebar isu terjadinya tsunami pasca gempa gempa berkekuatan 6,2 SR pada Kamis (9/8), membuat berbagai kalangan gerah. Tak urung, Sekcam Selaparang, Kota Mataram, Edwin Zamroni, S.Stp, pun angkat bicara.
"Masyarakat tetap tenang dan jangan mudah percaya isu. Mataram punya alat peringatan awal terjadinya tsunami yang diuji tiap bulan. Jadi kalau alatnya tidak bunyi, maka tidak terjadi tsunami," kata Edwin Zamroni kepada wartawan Getar Merdeka.
Menurutnya, pihak penyebar hoax sebaiknya jangan menakut-nakuti masyarakat yang saat ini masih dicekam kekhawatiran pasca gempa bermagnito 7 SR di Lombok. Belum lagi menghadapi perkonomian yang  lesu, terlebih usai guncangan gempa susulan yang mengguncang, Kamis lalu. Diperparah lagi rubuhnya sejumlah fasilitas publik dan pasar modern Kota Mataram.
Dikatakan Edwin Zamroni, saat ini yang dibutuhkan warga masyarakat selaparang adalah air bersih. Ini disebabkan air bersih untuk minum sangat langka dan mencapai limit. "Kalaupun ada yang dijual di pasaran hanya merk tertentu, namun tidak terjangkau masyarakat," ujarnya.
Sebelum terjadi gempa dua hari lalu, jelasnya, masyarakat sudah mulai  menikmati air bersih. Namun setelah gempa kembali mengguncang, masyarajat kembali bermasalah dengan air bersih, sebab air keran yang disalurkan PDAM kondisinya keruh akibat goncangan gempa.
Menyinggung tentang kondisi tempat pengungsian, Edwin menjelaskan, jumlah  titik pengungsian di Kecamatan Selaparang meningkat drastis dari 73 titik ungsi kini menjadi 130 titik, pasca gempa Kamis lalu. "Kemarin pagi banyak warga yang sudah mulai berkemas dan meninggalkan tempat pengungsian tapi begitu gempa terjadi mereka balik lagi," jelasnya.
Kendati demikian, Pemkot Mataram tetap memberikan bantuan logistik berupa bubur bayi, nasi bungkus, mie instan, air minum kemasan dan lainya. Selain itu pengungsi juga diberikan matras,  terpal untuk mendirikan tenda, selimut, dan obat obatan. "Pemkot juga memberi bantuan 3 kwintal beras untuk tiap kecamatan dan vinyl sepanjang 70 meter tiap kelurahan," ungkapnya.
Sementara kerusakan berat akibat gempa, menimpa sebuah masjid di Monjok Culik dan sebanyak tiga SD di Kecamatan Selaparang.
Menutup keterangannya, Edwin berharap masyarakat memperbanyak ibadah dan doa, memohon agar segera terbebas dari bencana.
Image and video hosting by TinyPic
[bsm/rir/rul/gmc]


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT