Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Sri Mulyani Bicara Respons Publik soal Utang Luar dan Dalam Negeri

Rabu, 14/11/2018 | 22:59 WIB
Reporter: Puti Aini Yasmin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta, GetarMerdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara soal utang dalam acara Simposium Nasional Keuangan Negara di Pusdiklat Pajak, Jakarta, Rabu (14/11/2018). Sri Mulyani menjelaskan pemerintah menarik utang dalam negeri maupun luar negeri untuk pembiayaan.
Oleh sebab itu siapapun yang mau mengkaji soal utang pemerintah harus mencakup utang luar negeri dan dalam negeri.
"Ada research mengenai utang, tapi dia cuma bahas utang luar negeri dan pengaruhnya, dan saya bertanya kenapa dia cuma bicara utang luar negeri? Karena sebetulnya nggak ada bedanya kita pinjam utang luar negeri atau utang dalam negeri," kata Sri Mulyani di Pusdiklat Pajak, Jakarta, Rabu (14/11/2018).
Baca juga: Di Depan Anak Buah, Sri Mulyani: Kalau Bahas Utang Orang Marah
Menurut Sri Mulyani di masyarakat cenderung emosional ketika membahas soal utang, apalagi utang itu mengalir dari luar negeri.
"Barangkali ada bedanya pinjam, utang luar negeri dengan utang dalam negeri. Secara emosional mungkin ada bedanya kalau luar negeri lebih kesal kalau dalam negeri kagak," kata Sri Mulyani.
Dia menambahkan utang merupakan bentuk pembiayaan yang dipakai pemerintah, salah satunya untuk program-program pengentasan kemiskinan.
"Evidence-nya apa sih? Pengaruh utang terhadap pengurangan kemiskinan kan bagus," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Sering Dikritik soal Utang, Sri Mulyani: Itu Curhat yang Emosional
Sebagai informasi, total utang pemerintah per September 2018 naik Rp 53,18 triliun menjadi Rp 4.416,37 triliun dari posisi di Agustus yang sebesar Rp 4.363,19 triliun.
Dibandingkan dengan posisi utang pada periode yang sama di 2017, ada kenaikan sebesar Rp 549,92 triliun dari Rp 3.866,45 triliun menjadi Rp 4.416,37 triliun.
Jika dirinci Utang pemerintah yang sebesar Rp 4.416,37 triliun terdiri dari pinjaman yang sebesar Rp 823,11 triliun dan surat berharga negara (SBN) Rp 3.593,26 triliun.
Baca juga: Sri Mulyani Pesan ke Anak Buah Bisa Jelaskan Utang ke Publik
Pinjaman yang sebesar Rp 823,11 triliun terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 816,73 triliun dengan rincian, pinjaman bilateral Rp 328,35 triliun, multilateral Rp 440,89 triliun, komersial Rp 45,98 triliun, suppliers Rp 1,52 triliun. Sedangkan pinjaman dalam negerinya sebesar Rp 6,38 triliun.
Untuk SBN yang sebesar Rp 3.593,26 triliun, terdiri dari denominasi rupiah Rp 2.537,16 triliun degan rincian SUN Rp 2.123,35 triliun, SBSN Rp 413,81 triliun.
Selajutnya, denominasi valas sebesar Rp 1.056,10 triliun dengan rincian SUN Rp 824,70 triliun dan SBSN sebesar Rp 231,40 triliun.
#sri mulyani #utang #utang pemerintah #menteri keuangan

Image and video hosting by TinyPic
[dtc/fdl/gmc]
Sumber : detikcom


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT