Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

MotoGP 2021 Sukses Presiden Siapkan Sirkuit Mandalika host Formula 1

Senin, 15/07/2019 | 13:15 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah (Dok. Istimewa)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Kalau penyelenggaraan MotoGP 2021 sukses maka sirkuit MotoGP ini oleh Presiden sudah disiapkan untuk menjadi host Formula 1.
Demikian dikemukakan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah usai mengikuti rapat terbatas di Istana Presiden, Senin (15/7).
Ini bukan isapan jempol dan sebatas angan-angan belaka. Pembicaraan awal kesiapan Mandalika menjadi host Formula 1 ini sudah di lakukan oleh ITDC baru2 ini di London dengan penyelenggara Formula 1. Dan respon Penyelenggara Formula 1 terhadap Mandalika sungguh luar biasa dan sangat antusias. Bahkan Mandalika jadi Prioritas Utama penyelenggaraan Formula 1 di masa datang.
Pertanyaan yang menggelitik tentu muncul di benak kita, Kenapa Mandalika, MotoGP dan kemudian Formula 1?
Pemerintah rupanya ingin buat sejarah. Setelah sukses menjadi Tuan Rumah Asian Games, kemudian menjadi Tuan Rumah Olimpiade untuk pertama kali nya ! Dan suksesnya Mandalika dengan MotoGP, kemudian Formula 1 nya adalah langkah pendahuluan untuk bidding menjadi Tuan Rumah Olimpiade.
Mandalika adalah Langkah awal yang diayunkan pemerintah Indonesia utk melangkah ribuan miles ke depan. Dan kita bangga akan jadi bagian penting dari sejarah bangsa ini. Tak ada yg tak mungkin kalau kemauan dan mimpi besar itu bisa kita dekap dengan penuh keyakinan.
Bukankah perjalanan Panjang selalu di mulai dengan langkah pertama?
Tantangannya kemudian adalah bagaimana membuat harmonisasi antara berbagai mimpi dan event besar tadi compatible dengan positioning NTB sebagai The Best HALAL destinantion in the World, "jelas Doktor Zul.
Buat saya semuanya mungkin, tandasnya. "Where there is a will, there is a way!
Image and video hosting by TinyPic
[RO1/GMC]

Kepala OPD Diminta Segera Realisasikan Program Unggulan NTB Gemilang

Minggu, 07/07/2019 | 16:23 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur dan Wagub NTB Zulkieflimansyah dan Umi Rohmi Pimpin Rapim OPD di lingkup Pemprov Nusa Tenggara Barat (Foto: PRCC Biro Humas NTB/Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi NTB diminta untuk segera mengeksekusi dan merealisasikan program-program unggulan NTB Gemilang. Program-program tersebut mencakup 6 bidang program prioritas pada 6 misi Daerah dan 60 program unggulan yang telah ditetapkan didalam Perda No.1 tahun 2019 tentang RPJMD-NTB Tahun 2019-2023.
Program-program unggulan yang ditetapkan pada RPJMD tersebut, merupakan hasil diskusi panjang Gubernur Dr.H.Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr.Hj.Siti Rohmi Djalilah bersama seluruh pemangku amanah di NTB, jauh sebelum beliau terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Dan kini setelah terpilih kemudian telah ditetapkan menjadi kebijakan Daerah, ungkap Penjabat Sekda NTB, Ir. H.Iswandi, M.Si pada acara Sosialisasi RPJMD, di Kantor Bappeda NTB di Mataram, Kamis (4/7-2019).
Karena itu, Perangkat daerah sebagai implementor, dimintanya untuk tidak mengulur-ulur waktu. Tapi bergegas untuk segera mewujudkannya. "Diskusi panjang itu sudah selesai, kini kita fokus untuk melaksanakannya agar mencapai sukses", tegas Pak Is sapaan akrabnya.
Untuk mencapai sukses itu, maka tahapan penting yang harus dilakukan, terang Sekda adalah mensosialisasikan secara masif kepada seluruh masyarakat. Agar tumbuh pengertian dan kesepahaman semua pihak tentang teknis pelaksanaannya. Sehingga seluruh stakeholder dapat berperan untuk mengawal dan mensukseskannya.
Kepala OPD dimintanya fokus pada upaya pencapaian sasaran dan target-target RPJMD yang telah ditetapkan. Dan untuk mengukurnya, telah dilengkapi pula dengan aplikasi Balance Score Card (BSC) sebagai alat evaluasi dan monitoring.
Kini Kepala OPD tinggal membangun kolaborasi dan kerja sama yang solid dengan stakeholder dan masyarakat, untuk merealisasikannya, tegas Sekda.
Kata kuncinya, menurut Pak Is adalah pelibatan dan pemberdayaan atau pendayagunaan serta kerja kolektif bersama seluruh sumber daya yang ada. Diawali secara aktif melakukan sosialisasi serta desiminasi program kepada seluruh stakeholder terkait, ujarnya. Sedangkan pelaksanaan sosialisasi dari program-program unggulan tersebut, Sekda mengarahkan agar OPD berkoordinasi dengan dinas Komunikasi, informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB.
Sebelumnya melalui group WhatsUp, Gubernur NTB, Doktor Zul dan Wakil Gubernur, Umi Rohmi memerintahkan seluruh Kepala OPD untuk mempercepat implementasi program unggulan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, hingga ke pelosok-pelosok Desa.
Gubernur meminta Kepala DPMPD, Dr. Azhari agar merintis pemanfaatan aplikasi Balance Score Card (BSC) sebagai media evaluasi dan monitoring, sekaligus untuk memastikan bahwa program-program yang diluncurkan pemerintah untuk rakyat di desa dapat berjalan Transparan, akuntable, terukur dan objective.
"Pak Gde Diskominfotik, tolong tim kominfo berkoordinasi dengan Bappeda untuk bikin aplikasi ala NTB untuk desa-desa seluruh NTB ya", tegas Gubernur Kepada Plt. Kepala Diskominfotik NTB, Gde Aryadi. "Pasti bisa!. Cari satu atau dua desa sebagai pilot project tahun ini", tegas Gubernur.
Hal senada disampaikan Wagub, Umi Rohmi, agar dipilih desa-desa yang memang siap SDM- nya maupun kesiapan infrastruktur dan kriteria lainnya untuk jadi pilot project. Misalnya desa miskin yang memiliki potensi posyandu, desa wisata, kampung unggas, memiliki infrastruktur IT dan lain-lain. "Banyak Kades yang hebat sekarang', ujar Wagub.
Begitu juga kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, H.Rusnan, SH.MH, Gubernur dan Wakil Gubernur juga berharap BSC dapat mulai dimanfaatkan pada seluruh lembaga pendidikan SMA dan SMK di NTB.
Pada acara sosislisasi RPJMD tersebut, juga telah ditetapkan 4 faktor kunci Sumber daya yang menentukan keberhasilan tercapainya indikator dan target program unggulan menuju NTB Gemilang. Yakni, Pertama, Kapasitas SDM sebagai pelaksana program. Diharapkan memiliki kemampuan menejerial dan skill sebagai implementor. Dalam hal ini, peran BKD, Biro Organisasi dan BPSDM bersama kasubag-kasubag Umum kepegawaian di tiap-tiap OPD harus mampu menyiapkan SDM Profesional.
Kedua, kemanpuan Fiscal daerah, dalam bentuk penyediaan alokasi anggaran untuk biaya pelaksanaan program/kegiatan. Dalam hal ini peran BPKAD, Bappenda, Biro Ekonomi dan BUMD serta OPD yang memiliki sumber sumber pendapatan, diharapkan memiliki inovasi dan mampu menggarap potensi pendapatan dan keuangan untuk memperkuat fiscal daerah.
Ketiga, dukungan Teknologi, baik mesin-mesin untuk pengolahan produk-produk unggulan daerah, maupun TIK perannya sangat strategis dalam menentukan keberhasilan RPJMD.
Dalam hal ini, Dinas Perindustrian, STIP dan Diskominfotik mempunyai peran pada seluruh perangkat daerah.
Keempat, Perencanaan Berkualitas, yakni penyusunan berbagai program/kegiatan yang berkontribusi langsung bagi pencapaian target RPJMD. Karena itu, untuk perencanaan yang baik di seluruh OPD, diharapkan untuk mengoptimalkan peran dan kapasitas para pejabat struktural perencanaan dan pejabat fungsional perencana yang ada di semua OPD.--(Diskominfotik/Adv)---
Image and video hosting by TinyPic
[ADV/GDE/RO1/GMC]

Mahar Taruna Dadara Samawa

Budaya Islam Nusantara
Kompasiana Fiksiana - Oleh: Laras Ayu Setiawati
Minggu, 07/07/2019 | 14:22 WIB
Reporter: Ranti Hinayah | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - (Dok. Istimewa)
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Sering kali kita mendengar bahwa upacara pernikahan adat Sumbawa menghabiskan pundi-pundi rupiah yang sangat fantastis. Sesungguhnya itu adalah keputusan dari kedua belah pihak keluarga calon mempelai laki-laki dan perempuan yang telah disepakati ketika proses tama bakatoan hingga basaputes leng. Dalam istilah Sumbawa tama bakatoan merupakan tahap melamar dimana pihak laki-laki datang menemui pihak perempuan. Sedangkan istilah saputes leng berarti biaya dan barang-barang yang harus dipenuhi pihak laki-laki untuk keperluan hajatan pernikahan sampai dengan menentukan hari baik untuk akad nikah.
Setelah peroses tersebut, barulah kegiatan nyorong dilakukan. Nyorong atau nyerah merupakan kegiatan sorong serah yang dilakukan pihak laki-laki dengan rombongan keluarganya untuk membawa hantaran ke pihak perempuan berupa barang-barang yang telah disepakati pada saat saputes leng. Biasanya barang-barang yang di antar itu berupa bahan-bahan makanan pokok, bahan pembuat kue, ternak (sapi, kambing, ayam dll), pakaian, lemari, serta tempat tidur hingga terkadang dari pihak calon pengantin laki-laki sudah menyiapkan sebuah rumah dengan perlegkapannya untuk mereka hidup berumah tangga kelak..
Kegiatan nyorong diiringi dengan ratib rabana ode dan bagenang. Sesampai dirumah calon pengantin perempuan, rombongan nyorong disambut dengan acara rabalas lawas (membalas pantun) sehingga membuat suasana penuh keakraban. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan menyerahkan barang-barang bawaan kepada pihak keluarga calon pengantin perempuan. Nyorong bertujuan selain meringankan beban keluarga pihak pengantin perempuan dalam menghadapi upacara tokal basai (resepsi pernikahan), juga sebagai acara silaturrahmi antara kedua belah pihak keluarga pengantin.
Pada umumnya suatu adat memiliki kekurangan dan kelebihan, bagi penganut adat tersebut mungkin bagi mereka adat yang dimilikinya sudah sempurna, namun bila dipandang dari kacamata syariat islam ada beberapa hal dari adat tersebut yang menyimpang dari aturan syariat islam yang diajarkan oleh baginda nabi besar Muhammad SAW selaku Rasullullah dan Rasul kita semua, salah satunya adalah pelaksanaan adat “nyorong”, kenapa melenceng dari syariat islam?,
karena sudah jelas bertolak belakang dengan syariat islam itu sendiri. Seperti yang kita ketahui islam mengajarkan kita jangan terlalu berlebih-lebihan dalam memberikan sesuatu apabila hendak ingin menikah, sesuai dengan hadis nabi yang menyatakan: Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Nikah yang paling besar barakahnya itu adalah yang murah maharnya”(HR Ahmad 6:145)
Namun sebaliknya pada ritual nyorong disumbawa mempelai laki-laki memberikan seserahannya kepada mempelai perempuan itu berupa sesuatu yang bisa dikatakan berlebihan, antara lain: pakaian, kasur, bantal, buah-buahan dll. Disamping itu juga sewaktu kegiatan pelaksanaan nyorong, disanalah kita melihat para keluarga mempelai laki-laki begitu banyak menggunakan perhiasan seperti emas, perak, mutiara. Dan ada juga sebagian keluarga mempelai perempuan rela meminjam kalung emas dan pakaian yang bagus kepada kerabat mereka demi menunjang penampilannya pada waktu acara nyorong tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar adat pernikahan di sumbawa sudah sesuai dengan syariat islam setelah ada perbaikan adat dari waktu ke waktu, namun hanya ada satu yang masih di nilai berlebih-lebihan atau menghamburkan harta yaitu adat nyorong.
Motif berbusana ala Samawa saat acara perkawinan (Dok. Istimewa /Srinani Hidayati)
Prosesi Adat Perkawinan Budaya Samawa
Setiap daerah memiliki cara atau adat tersendiri dalam melakukan prosesi sebelum atau sesudah melangsungkan sebuah pernikahan. ada banyak cara yang dilakukan sebelum melangsungkan sebuah pernikahan. Adat atau cara yang dilakukan memiliki nilai tersendiri agar pernikahan yang dilakukan akan langgeng dan pengantin menjadi keluarga yang bahagia, sakinah, mawaddah dan warohmah.
Khususnya dalam masyarakat sumbawa, ada berbagai macam cara atau adat yang dilakukan terlebih dahulu sebelum melangsungkan sebuah pernikahan. jika adat atau cara tidak dilakukan sebelum pernikahan, proses pernikahan tidak dapat berlangsung dengan lancar karena segala cara atau adat yang dilakukan salah satu fungsinya agar kedua belah keluarga akan lebih saling mengenal.
Adapun proses perkawinan dalam adat sumbawa yaitu:
Salah satu Motif busana khas Samawa yang biasa digunakan di acara perkawinan (Dok. Istimewa/Srinani Hidayati)
Taman Ina/Bejajag
Bajajag merupakan tahap awal yang penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya sebuah perkawinan. Seorang lelaki yang menaruh hati pada seorang gadis sebelum resmi meminang memerlukan waktu khusus untuk mengadakan semacam observasi mengenai gadis tersebut. Biasanya kerabat dekatnya (saudara perempuan atau bibi) diutus bertandang ke rumah sang gadis untuk mengadakan pendekatan  sedemikian rupa sehingga segala data tentang gadis tersebut dapat diperoleh yang meliputi kepribadian, keterampilan, dsb, sudah tentu yang terpenting adalah kesungguhan sang gadis untuk berumah tangga. Biasanya data tersebut dipergunakan untuk lebih memantapkan persiapan calon memplai pria  untuk segera meminang. Jika bajajag tidak dilakukan, pernikahan yang dibina kemungkinan besar tidak akan berhasil, karena observasi  dilakukan untuk memastikan kemantapan calon memplai wanita untuk membina rumah tangga.
Bakatoan
Bakatoan atau meminang dilaksanakan oleh utusan dari keluarga laki-laki yang ditentukan oleh pihak keluarga laki-laki yang terdiri dari kerabat terdekat, ditambah dengan tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Sebelum prosesi Bakatoan dilaksanakan, seorang yang diutus dari pihak laki-laki mendatangi orang tua pihak perempuan untuk memberitahukan bahwa akan datang rombongan dari pihak laki-laki pada waktu tertentu yang telah disepakati oleh pihak laki-laki. Jika bakatoan tidak dilakukan, maka tidak akan adanya sebuah penikahan.
Basaputis
Biasa juga disebut Saputis Ling. Pada tahap ini segala bentuk keperluan dari kedua belah pihak untuk mendukung suksesnya perkawinan dimusyawarahkan dan dibicarakan secara tuntas. Pihak perempuan yang menurut adat menjadi pelaksana hampir seluruh upacara, pada kesempatan itu menyatakan keperluan yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki yang biasanya dalam bahasa Sumbawa disebut Mako. Besar kecilnya keperluan tersebut tergantung hasil musyawarah antar keluarga perempuan. Pada saat inilah peran dukun atau sanro menonjol, seperti misalnya untuk menentukan hari baik bulan baik upacara selanjutnya. Tentu saja dengan tetap mempertimbangkan keinginan kedua belah pihak. Basaputis berhasil jika kedua belah pihak menyetujui besar kecilnya keperluan ditanggung oleh pihak laki-laki hingga keperluan mas kawin.
Bada’
Bada’ adalah pemberitahuan secara resmi kepada si gadis bahwa dia tidak lama lagi akan menikah. Petugas unutk itu biasanya ditunjuk istri tokoh-tokoh masyarakat yang disegani. Waktu yang dipilih pagi hari, dengan mengucapkan kata-kata sebagai berikut :
“Mulai ano ta, man mo mu lis tama, apa ya tu sabale sapara kauke si A anak si B”. Artinya “mulai hari ini, janganlah engkau keluar kesana kemari (berkliaran), karena engkau akan disatukan dengan si A anak si B” Setelah mendengar ucapan itu, sang gadis biasanya langsung menangis ditingkahi oleh suara rantok (alat penumbuk padi) bertalu-talu seolah-olah menjadi publikasi spontan kepada masyarakat kampung bahwa seorang gadis telah akan meninggalkan masa remajanya.
Nyorong
Nyorong merupakan sebuah upacara adat dimana pihak keluarga calon pengantin laki-laki datang dengan rombongan yang cukup besar untuk menyerahkan bawaan kepada pihak keluarga calonn pengantin wanita. Upacara ini biasanya diiringi dengan kesenian Ratib Rebana Ode. Di pihak wanita telah menanti juga dalam jumlah yang cukup besar, wakil-wakil dari pihak keluarga dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Setelah diawali dengan basa-basi dalam acara berbalas pantun, maka barang-barang bawaanpun diserahkan.
Barodak Rapancar
Untuk mempersiapkan kedua mempelai dalam menghadapi upacara selanjutnya seperti layaknya yang terjadi pada etnik lain, di Sumbawapun di kenal apa yang disebut dengan Barodak Rapancar. Dalam upacara tersebut, calon pengantin di lulur dengan ramuan tradisional yang disebut Odak. Odak dibuat dari ramuan kulit-kulit beberapa jenis pohon yang serba guna yang diproses secara khusus (ditumbuk halus). Fungsi utama odak adalah agar kulit menjadi kuning dan halus. Di samping itu, dengan ramuan daun pancar (pemerah kuku), kedua mempelai di cat kukunya (kaki maupun tangan) oleh Ina Odak, petugas khusus sebagai juru rias. Selain yang bersifat fisik, selama menjalani proses barodak, kepada mereka diajarkan pula hal-hal yang berhubungan dengan persiapan menjadi suami istri, termasuk menjaga makanan/minuman.
7. Nikah
Sebagai penganut agama Islam, bagi masyarakat Sumbawa sebenarnya inilah inti dari segala rangkaian upacara adat perkawinan. Petrugas agama dan tokoh-tokoh masyarakat yang diundang dalam upacara ikut menjadi saksi telah terjadinya ikatan perkawinan yang suci dan sangat disucikan. Kembang-kembang nikah yang ditancapkan mengelilingi sebatang pohon pisang yang diletakkan dalam sebuah bokor kuningan berisi beras dibagi-bagikan kepada hadirin.
8. Basai/resepsi
Pada upacara inilah kedua mempelai menjadi raja sehari. Publikasi kepada seluruh warga masyarakat tentang perkawinan mereka dilaksanakan sepenuhnya lewat upacara basai. Gemerincing uang logam yang diberikan oleh hadirin dalam acara barupa yang ditingkahi dengan puisi lisan tradisional (lawas) merupakan pesan-pesan moral terselubung yang sukar untuk dilupakan oleh kedua mempelai. (Rangkuman dari berbagai sumber*)
Image and video hosting by TinyPic
[NET/ADV/GMC]

Doktor Zul: Zaman Modern TNI diminta lebih sering mengaji

Minggu, 07/07/2019 | 10:33 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur H. Zulkieflimansyah Tablig Akbar Foto: PRCC Biro Humas NTB
"Semangat keagamaan di Sumbawa ini dari dulu sudah sangat luar biasa, maka dari itu saya minta bapak TNI ini untuk mengaji tadi karena dulu beliau pernah juara satu lomba MTQ saat kecil, hal itulah salah satu yang membuktikan bahwa dari dulu Sumbawa ini punya semangat keagamaan tinggi,"
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Gubernur Provinsi Nusa tenggara barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi ketua Tim Ketua Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Hj. Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah menghadiri acara tablig akbar dan silaturahmi Ikatan Santri dan Alumni Sumurnangka (IKSAS) Nusantara di Lapangan Pahlawan Sumbawa, minggu (7/7/2019).
Gubernur NTB mengatakan bahwa acara keagamaan seperti ini harus sering dilaksanakan di Sumbawa untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan agama di zaman modern ini.
"Semangat keagamaan di Sumbawa ini dari dulu sudah sangat luar biasa, maka dari itu saya minta bapak TNI ini untuk mengaji tadi karena dulu beliau pernah juara satu lomba MTQ saat kecil, hal itulah salah satu yang membuktikan bahwa dari dulu Sumbawa ini punya semangat keagamaan tinggi," kata Gubernur.
Gubernur Doktor Zul juga mengatakan bahwa tamu yang diundang yaitu Gus Muafiq dari Yogyakarta adalah sosok yang tidak asing baginya karena ia sering menonton ceramah Gus Muafiq melalui youtube.
"Gus muafiq ini mampu mengajak kita berziarah ke masa lalu dan kemudian dengan pendalaman yang hebat kita mampu menikmati masa depan dengan ceria dan penuh jenaka," ungkapnya.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Warga Beri Apresiasi Pelaksanaan Program Beasiswa NTB

Minggu, 07/07/2019 | 22:48 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - M. Gazali (Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Dukungan dan apresiasi atas program beasiswa NTB sedang dilaksanakan Pemprov NTB terus mengalir. Program ini dipandang sebagai cerminan kebijaksanaan Pemprov NTB di bawah kepemimpinan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah.
Penilaian itu disampaikan DPO Serikat Tani Nasional (STN-NTB), M. Gazali, Minggu, 7 Juli 2019. “Saya sangat apresiasi atas salah satu program pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat saat ini, terkait pemberian beasiswa yang diperuntukan bagi masyarakat NTB yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2,” ujar Gazali.
Bagi Gazali, kebijakan Dr. H. Zulkieflimansyah selaku Gubernur NTB saat ini memperlihatkan keberhasilan dalam membentuk pemerintahan yang bijak dan arif. Menurutnya, kualitas pemerintahan tidak hanya dilihat dari sisi seberapa banyak infrastruktur fisik yang telah dibangun. Selain fisik, pembangunan juga harus dikemas dalam bentuk pembangunan sumber daya manusia.
Menurutnya, hal itu dibutuhkan sebagai salah satu penopang untuk percepatan pembangunan atau sebagai sarana dan prasarana untuk mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat NTB.
Gazali menegaskan, suatu pemerintahan yang baik dapat dilihat dari bentuk kebijakannya. Terutama, bila kebijakannya tersebut sudah mencerminkan semangat UUD Negara Republik Indonesia 1945.
“Menurut saya, kebijakan Bapak Dr. Zulkieflimansyah saat ini selaku Gubernur NTB dalam memberikan beasiswa terhadap putra putri NTB adalah suatu kebijakan yang sudah sesuai dengan amanat konstitusi yang harus didukung oleh semua masyarakat NTB,” sebutnya.
Sesuai ketentuan, salah satu tanggungjawab pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota adalah menyelenggarakan sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Namun, selaku warga NTB, Gazali berharap kebijakan beasiswa NTB ini dijalankan dengan memperhatikan prinsip keberimbangan. “Penerima manfaat tersebut harus merata di semua wilayah kabupaten/kota. Karena bagaimanapun, tanpa terkecuali warga masyarakat NTB adalah rakyatnya Gubernur NTB dan generasi bangsa yang harus mendapatkan pelayanan yang sama,” pungkasnya. (*)
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Jumpa Bang ZulRohmi akan Kembali Menyapa Warga Nusa Tenggara Barat

Minggu, 07/07/2019 | 16:27 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Advertorial Desain Grafis PRCC Biro Humas NTB Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com
Mataram, GetarMerdeka.com - Jumpa Bang Zul dan Ummi Rohmi sebagai Public Communication Space dan terobosan baru pada masa kepemimpin Bang Zul dan Ummi Rohmi kembali akan kembali menyapa Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) Jumat, 12 Juli 2019.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda. Prov. NTB, Najamuddin Amy, di sela-sela kesibukannya mengikuti Diklat Pim Tingkat II, di BPSDM Prov. NTB, Jum'at (5/7) menjelaskan, Gubernur Bang Zul dan Wagub Ummi Rohmi akan hadir langsung menyapa dan berdialog akrab dengan warga NTB. "Jumpa Bang ZulRohmi kali ini mengambil tema, pembangunan bidang koperasi dan UMKM di NTB. Pada momen itu juga akan diserahkan Bantuan Jaminan Hidup (Jadup) dari Dinas Sosial Prov. NTB dan beberapa issu strategis lainnya yang mengemuka.
"Jumpa Bang ZulRohmi digelar setelah usai Bulan Ramadhan di halaman Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, dengan waktu seperti biasa, pukul 07.00 WITA, Jum'at depan", ujar Karo Humas.
Selain untuk menghapus sekat dan kebuntuan komunikasi antara masyarakat dan pimpinan daerah. Juga seluruh pimpinan OPD dan Stakeholdes terkait akan dihadirkan untuk menjaring berbagai masukan serta pengaduan masyarakat NTB dan langsung memberikan solusi dan jawaban, "jelasnya.
"Kami sangat berharap seluruh masyarakat NTB, termasuk saudara-saudara kita di pulau Sumbawa dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini", pungkas Karo Humas.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Mitra Investasi PT. BANK NTB SYARIAH BPS BPIH Penerima Setoran ONH Ditetapkan

Jumat, 05/07/2019 | 16:09 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah menetapkan 31 Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaran Ibadan Haji (BPS-BPIH) untuk periode April 2018 hingga Maret 2021. Salah satu bank yang ditetapkan sebagai BPS-BPIH adalah Bank NTB Syariah.
Berkenaan dengan itu hari ini telah dilangsungkan seremoni Penyerahan SK Penetapan PT. BANK NTB SYARIAH sebagai BPS BPIH Penerima Setoran Awal, BPS BPIH Penempatan, dan BPS BPIH Mitra Investasi, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jum'at (05/07/2019).
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan, konversi bank NTB menjadi bank syariah merupakan proyek sekaligus tantangan besar yang tidak boleh gagal. Di hadapan para direksi dan pimpinan Bank NTB, Gubernur Zulkieflimansyah, meminta semua pihak untuk bekerja sama membesarkan bank NTB.
"Saya memohon bantuan dan bimbingan untuk bersama membesarkan Bank NTB, sebab ini sebagai cikal bakal alternatif yang baik," ucap Gubernur.
Gubernur berharap, amanah baru yang diemban bank NTB Syariah ini dapat dijalani dengan baik dan menjadi berkah untuk semua pihak. "Mudah-mudahan ini jalannya sehingga pertemuan ini menjadi berkah untuk kita semua," pungkas Gubernur.
(Istimewa)
Image and video hosting by TinyPic
[ADV/HMS/RO1/GMC]

Momen Foto Vlog Pemenang Lomba Harganas Raih Hadiah Uang Tunai

Jumat, 05/07/2019 | 15:52 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB (Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Sejumlah pemenang Lomba Foto dan Vlog momen-monen bahagia bersama keluarga yang merupakan salah satu kegiatan memperingati hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Provinsi NTB tahun 2019, telah menerima hadiah, berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp.5 juta untuk Juara I, Rp.3 juta untuk juara II dan Rp.2 juta untuk juara III. Total hadiah yang diterima seluruh pemenang Rp.20 juta.
Hadiah diserahkan langsung Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB yang juga penggagas Lomba, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, M.Sc di Pendopo Gubernur di Mataram, Jumat pagi (5/7-2019)
Hj. Niken memang mengundang secara khusus dan memberi jamuan kepada para juara lomba Vlog dan foto dengan tema bahagia bersama keluarga menuju NTB Gemilang tersebut, di rumah dinasnya.
Juara 1 lomba foto berhasil diraih Agus Kurniawan, Juara 2 diraih oleh Juliadin Kuswara dan Juara 3 diraih oleh Alfian Pebriadi.
Sedangkan untuk kompetisi vlog juara 1 diraih oleh Wawan Herman Husdiawan, Juara 2 diraih oleh Lalu Rendi Suteja dan Juara 3 diraih oleh Herman Jayadi.
(Istimewa)
Keenam pemenang dengan penuh kebahagiaan, diterima Hj.Niken di ruang tamu kehormatan, diawali dengan pertanyaan seputar kisah keluarga bahagia dibalik hasil karya seni foto dan video pendek (Vlog) yang ditampilkan. Sehingga berhasil memenangkan lomba yang disukai banyak netizen dan menginspirasi banyak keluarga untuk bisa bahagia bersama keluarga.
Selain rasa senang dan gembira, Wawan Herman Husdiawan pemenang terbaik I Lomba Vlog, bahkan memboyong keluarga kecilnya yang bahagia, yakni istri dan 2 anaknya ikut hadir menerima hadiah. Ia menceritakan bahwa kisah dibalik video pendek adalah aktivitas rutin dalam kehidupan keseharian bersama keluarganya. Untuk bahagia bersama keluarga ternyata modal yang paling utama yang dirasakannya selama ini adalah ilmu dan iman.
Dengan ilmu dan iman itu, dapat membantunya merajut kasih sayang dan bahagia bersama keluarga.
Cerita berbeda juga diungkapkan, Alfian Pebriadi, juara 3 lomba Foto. Pemuda yang masih lajang ini, terinspirasi dari kehidupan seorang keluarga tetangganya, yang hidup sangat sederhana, tetapi selalu rukun dan bahagia.
Kehidupan keluarga itu kemudian diabadikannya kedalam sebuah foto dan berhasil menyisihkan ratusan foto lainnya. Ternyata untuk bahagia, tidak butuh mewah atau mahal, ujarnya.
Demikian juga pemenang lainnya, masing-masing menceritakan kisah dibalik karya itu, merupakan potret dan kisah nyata para keluarga yang mereka dapatkan dilingkungan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Mereka menyatakan sangat auntusias dan berterima kasih atas pelaksanaan lomba, yang baru pertama kali mereka tahu diadakan oleh Pemerintah Provinsi NTB.
Ini sungguh menginspirasi kami dan tidak sedikit yang telah meng-inbox kami, karena terinspirasi dan rindu akan keluarga bahagia, ungkap mereka.
Setelah menyimak cerita para pemenang, Hj. Niken tampak sangat senang. Istri Gubernur Dr.H. Zulkieflimansyah SE, M. Sc itu kemudian menyampaikan selamat kepada pemenang.
Ternyata untuk bahagia itu, tidak selalu harus mahal.
Dengan cara sederhana, meluangkan waktu berkumpul bersama keluarga, saling mengasihi dan memberi perhatian kepada keluarga, mampu mewujudkan bahagia, ungkapnya.
Karenanya, Hj. Niken menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang jumlahnya lebih dari 400 orang.
Mereka telah ikut berpartisipasi pada lomba foto dan Vlog hari keluarga Nasional tingkat Provinsi Tahun 2019, dengan menampilkan karya-karya yang luar biasa. Karya-karya para peserta itu, ungkap Hj. Niken sungguh menginspirasi dan menjadi momen yang sangat baik untuk terus dikembangkan dalam mendorong tumbuhnya kreativitas keluarga-keluarga di NTB untuk selalu bahagia bersama keluarga demi terwujudnya NTB Gemilang.
Penghargaan dan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh panitya penyelenggara, khususnya kepada Dinas Komunikasi, informatika dan Statistik (Diskominfotik) yang telah sukses menggelar lomba tersebut.
Teriring harapan lomba semacam itu, terus digelar di masa yang akan datang, termasuk pada sektor-sektor lainnya.
Saat diminta menyampaikan laporan terkait pelaksanaan lomba tersebut, Plt. Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB menyatakan bahwa lomba itu terselenggara atas ide dari Ibu Ketua Tim Penggerak PKK, Hj. Niken.
"Kami hanya menyelenggarakan secara teknis", ujarnya.
Persiapan dan pelaksaan lomba hanya membutuhkan waktu selama 15 hari. Dan pada penutupan, ternyata pesertanya mencapai lebih dari 400 orang.
Mereka peserta lomba mengirimkan momen-momen kebahagian para keluarga di NTB melalui tiga media sosial, yakni: facebook, instagram dan youtube, tutur mantan Kabag Pemberitaan Humas NTB itu dihadapan tamu yang hadir.
Untuk obyektivitas dalam penentuan juara, maka kami sama sekali tidak terlibat dalam penjurian. Semua juri berasal dari kalangan profesional, ujarnya.
Lomba itu, kata Aryadi menjadi media bagi masyarakat NTB khususnya dalam menyalurkan bakat-bakat kreatif mereka dalam bidang video hingga foto.
Ia mengajak masyarakat untuk membagikan informasi baik dan bermanfaat, termasuk ajang promosi keindahan NTB melalui dunia maya. "Lokasi atau latar dari foto)vlog yang ditampilkan, umumnya obyek wisata serta desa dan dusun yang indah mempesona", tutur Gde Aryadi.
Hal itu sekaligus juga untuk meminimalir isu-isu hoax dan kabar negatif lainnya di medsos.
Dengan kita menyediakan ruang bagi kaum melinial dan para pengguna medsos berupa ajang lomba kreatif, tentu medsos akan lebih banyak dimanfaatkan untuk menyampaikan hal-hal positif, bukan hanya sekedar chatting dan kegiatan konsumtif saja, tandas Gde.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Diskominfotik diminta Kawal SPBE Program Unggulan NTB Gemilang

Kamis, 04/07/2019 | 15:14 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi NTB, GP.Aryadi (Istimewa) Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com
Mataram, GetarMerdeka.com - Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB diminta menyiapkan sistem informasi yang handal untuk terwujudnya pelayanan publik yang efektif, efisien,akuntabel dan adil. Juga harus fokus mengawal publikasi dan desiminasi informasi pembangunan daerah, khususnya program-program unggulan NTB Gemilang yang telah ditetapkan didalam RPJMD Tahun 2019-2023.
Dinas ini memiliki peran strategis sentral dalam mengkomunikasikan, mendesiminasikan branding informasi strategis pembangunan daerah, termasuk program-program unggulan agar tercipta pemahaman yang sama dikalangan masyarakat.
Sehingga diharapkan akan dapat membangkitkan partisipasi publik yang luas untuk mensukseskannya, ungkap Sekda NTB, Ir.H.Iswandi, M Si saat memberikan pengarahan pada apel pagi di kantor Dinas Kominfotik NTB, di Jalan Udayana Mataram, Kamis (4/7-2019).
Didampingi Asisten Administrasi Umum, Ir. Hj. Hartinah,MM, Sekda yang akrab disapa Pak Is itu, meminta Dinas Kominfotik menjadi pelopor dan terdepan dalam menerapkan e-government. Penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan dan informasi bagi masyarakat harus terus dibenahi.
"E-Government inilah yang akan menjadi upaya untuk mengembangkan pemerintahan berbasis elektronik", ungkapnya.
Sekda secara khusus meminta Plt. Kepala Dinas Kominfotik NTB, GP. Aryadi, S.Sos.MH agar membangun kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholder. Dan terus mendorong peningkatan kemampuan SDM agar terampil memanfaatkan teknologi informasi.
“Kalau kita ingin menerapkan tata kelola pemerintahan yang berbasis elektronik dan digitalisasi maka kita harus menguasai dan ramah dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi, tegasnya.
Setelah itu, baru kita akan dapat memberikan contoh secara langsung dan mengajak orang lain,” kata H. Iswandi.
Tugas terpenting lainnya adalah mengawal setiap waktu produksi informasi, data dan teknologi yang berkembang bagi masyarakat. Pemerintah juga harus mampu mengimbangi kecepatan informasi dan teknologi, terangnya. “Kalau biasanya hanya Pol PP yang piket, sekarang ini Dinas Kominfotik bersama seluruh instrument didalammnya perlu juga melakukan piket dan patroli terhadap beredarnya konten informasi. Bila perlu harus dilakukan 24 jam seperti halnya produksi informasi itu,” ungkap kandidat doktor ini.
Menyiapkan Dukungan Aplikasi.
Peran penting Dinas Komunikasi, mulai dari mengumpulkan bahan dan memproduksi informasi hingga analisis media, desiminasi informasi, framing dan branding, maka dibutuhkan dukungan Aplikasi atau teknologi informasi yang memadai, sebagai media untuk memperlacar komunikasi tersebut.
Untuk itu, Sekda meminta pejabat fungsional pranata komputer di seluruh Organisasi Perangkat Daerah di NTB untuk mengambil peran dalam menyiapkan berbagai aplikasi yang dibutuhkan. Silahkan anda semua berkreasi dan berinovasi. Dan inovasi yang baik, akan saya sediakan reward', tantang Pak Is dihadapan puluhan Pranata Komputer yang hadir.
Menurut Sekda, fungsi teknologi informasi dalam layanan publik, bukan hanya mempermudah dan memperlancar saja. Melainkan juga keterbukaan, lebih akurat dalam pengolahan data, sehingga lebih akuntabel dan adi serta menciptakan disiplin semua pihak, baik pemberi layanan maupun masyarakat penerima layanan.
Terlebih saat ini sudah diterbitkan Perpres tentang Indonesia satu data. Dan NTB juga memiliki program unggulan NTB satu data yang dikelola Dinas Kominfotik ini, imbuhnya.
Karena itu, Pak Is meminta agar data statistik sektoral yang dipublis pada website NTB Satu data tersebut selalu update dan lengkap.
Ia juga minta kesiapan para fungsional Pranata Komputer (Prakom) untuk menjadi garda terdepan dlm penerapan e-goverment di OPD. Agar penggunaan sistem informasi (TIK ) dibidang pelayanan publik terus diperluas. Termasuk menyiapkan aplikasi yang sangat dibutuhkan pada aspek tata kelola keuangan, pendapatan dan aset daerah.
Prioritas pertama prakom adalah membuat aplikasi untuk komunikasi posyandu dengan pemprov NTB, terutama terkait pelaporan, ujarnya. Kadis Kominfotik akan mengatur pembinaan dan penugasan kepada prakom disemua OPD imbuhnya.
Hj. Hartinah menambahkan Revitalisasi posyandu, perlu dibuat SIM Posyandu plus.
Karena itu semua pejabat fungsional akan ditata kembali penugasannya. Mantan Kepala BP2AKB itu menugasi para prakom untuk mendesain aktivitas posyandu disemua Desa/kampung.
"Di desa ada PKH, Pendamping Desa, PLKB, penyuluh Pertanian, Kader Posyandu dan petugas lain yang menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat. Itu semua perlu disiapkan aplikasi untuk memudahkan koordinasi" ujar Hj. Hartinah.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik Provinsi NTB, GP.Aryadi menyatakan kesiapannya mengawal publikasi dan desiminasi informasi pembangunan NTB. Juga menyiapkan dukungan sistem informasi untuk mewujudkan layanan publik yang lebih efektif dan efisien.
Gde Aryadi mengajak seluruh jajarannya untuk meningkatkan kolaborasi dan soliditas tim work, karena merupakan kunci sukses dalam tugas, tegasnya.
Menurut data BKD, ada 35 orang pejabat pranata komputer PNS yang tersebar di seluruh OPD. Dan ini mulai kami kumpulkan untuk berbagi peran, pungkasnya. (Tim Media-Diskominfotika/Adv).
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO3/GMC]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT