Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Bunda Niken Ajak Masyarakat KLU Gemar Makan Ikan

Selasa, 26/11/2019 | 18:25 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Lombok Utara, GetarMerdeka.com - Salah satu tantangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk meningkatkan SDM, tentunya perlu asupan gizi yang tinggi. Oleh karena itu, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati, M.Sc meminta kepada masyarakat untuk terus meningkatkan konsumsi ikan yang memiliki protein tinggi.
“Mulai sekarang, kita akan lebih banyak memberikan pengetahuan tentang pentingnya mengonsumsi ikan kepada anak-anak dan orang tua yang ada di PAUD,” kata Hj. Niken saat Road Show TP-PKK Provinsi NTB terakhir di Desa Medana Kabupaten Lombok Utara, Selasa (26/11/2019).
Alasan mengapa sosialisasi gemar makan ikan dilaksanakan di PAUD-PAUD adalah, karena di PAUD terdapat generasi-generasi masa depan bangsa yang sedang menimba ilmu dasar.
“Perhatian PAUD adalah sangat penting, dan kita akan terus meningkatkan kualitas guru-guru PAUD kita, agar mereka lebih baik, lebih cerdas, dan lebih memahami bagaimana mendidik anak PAUD hingga mereka berkembang menjadi anak-anak yang baik,” terang Bunda Niken yang baru saja meraih penghargaan Bunda PAUD terbaik se-Indonesia.
Mengingat Kabupaten Lombok Utara adalah kabupaten yang memiliki jumlah PAUD terbanyak di NTB, dengan jumlah PAUD yang banyak ini, pastilah memerlukan perhatian yang lebih dari segi kualitas.
“Saya meminta kepada PKK Lombok Utara untuk terus ikut berperan dalam meningkatkan kualitas PAUD yang ada di Lombok Utara ini,” tambah Bunda Niken. Di akhir penyampaiannya, ia berpesan kepada masyarakat agar menjalankan program revitalisasi Posyandu.
“Dalam PKK ada Pokja 4 yang turut mendukung program revitalisasi Posyandu, yaitu menjadikan Posyandu bukah hanya sebagai tempat pemeriksaan ibu hamil dan Balita, melainkan menjadi Posyandu yang dapat melayani keluarga,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut, asisten 1 Kabupaten Lombok Utara, Kawit Sasmita SH, Ketua TP-PKK Lombok Utara, Hj. Rohani Najmul Akhyar, Kepala Dinas P2KBPMD Lombok Utara, Drs. H Holidi, Camat Tanjung, Syamsul Bahri, Sos, MM. (*)
[gmc/ro1/hms]

Karo Humas NTB Jadi Ketua Forum Humas dan Protokol

Sabtu, 23/11/2019 | 18:13 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy S.Sos, MM. Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Komunikasi merupakan salah satu elemen penting yang dibutuhkan dalam menyampaikan visi, misi dan kultur sebuah lembaga. Sedangkan seorang humas atau public relation (PR) memiliki tugas penting dalam memformulasikan visi, misi dan kultur tersebut ke sebuah pesan yang dapat di terima oleh masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin Amy S.Sos, MM. Pada saat menjadi narasumber dalam Forum Komunikasi Humas dan Protokol lintas instansi Provinsi NTB tahun 2019, dengan tema “Peran dan Tantangan Humas/Protokol dalam Persepektif Kekinian, Era Digital(4.0)” yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, bertempat di Aruna Hotel Senggigi, Sabtu, (23/11/2019).
Inisiator dan penggagas PRCC NTB ini melanjutkan, bahwa tugas seorang Public Relation adalah menghubungkan suatu lembaga dengan dunia luar. Hal ini juga dilihat dalam menyampaikan sebuah pesan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat luas. Menurut Bang Najam, sapaan akrab Karo Humas NTB ini, seorang humas harus mendalami nilai-nilai dari sebuah organisasi itu sendiri, sehingga pesan yang diformulasikan menjadi kredibel dan tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
“Humas dan Protokol harus hebat, tidak hanya hebat. Tapi, harus memiliki kemampuan untuk mempengaruhi publik di media sosial dan bisa melindungi pimpinan” terangnya.
Dengan keterbukaan informasi, lanjut Bang Najam, seorang humas juga harus melihat penggunaan alat atau tools yang digunakan. Hal tersebut sangat penting untuk merencanakan sebuah strategi komunikasi.
“Yang terpenting, Humas dan Protokol harus tetap bergandengan tangan dan berjalan bersama dalam mewujudkan NTB Gemilang” tambahnya.
Ia mengatakan, komunikasi melalui media sosial memberikan peluang bagi Humas dan Protokol untuk menyampaikan informasi lebih cepat dan menjadi media untuk membangun kepercayaan publik dengan didukung sistem monitoring yang berbasis data agar informasi valid dan tidak multi tafsir.
“Humas dan Protokol dituntut melakukan perubahan agar unggul dalam persaingan, khususnya memperbaiki kinerja dalam sektor pelayanan publik terhadap masyarakat” katanya.
Kandidat Doktor Universitas Airlangga ini berharap paguyuban Forum Humas dan Protokol ini menjadi sebuah ajang silaturrahim. “Semoga ini menjadi tempat silaturrahim kita dan tentunya menjadi ajang berfastabiqul khairat” Tutupnya.
Sementara itu kepala BI Perwakilan NTB, Achris Sarwani, berharap supaya Forum Humas dan Protokol ini menjadi sebuah organisasi yang nantinya bisa sharing keilmuan, memberikan informasi dan tentunya memberikan banyak manfaat untuk NTB
“Harapan kami, kegiatan ini nantinya bisa menjadi tempat sharing keilmuan” ungkapnya
Achris melanjutkan, Kepala Biro Humas dan Protokol Prov NTB diharapkan untuk bersedia menjadi Kepala Forum Humas dan Protokol Provinsi NTB” “Kami harap, Bang Najam tidak menolak untuk kami daulat menjadi ketua pada forum Humas dan Protokol NTB ini” ungkapnya dan di setujui oleh seluruh peserta. (*)
[gmc/ro1/hms]

OJK Bantu Masyarakat Dapatkan Akses Dana Perbankan

Sabtu, 23/11/2019 | 18:06 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar Safari Subuh di Masjid Jami’ Hamidah, Kebun Roek, Ampenan Kota Mataram, Sabtu (23/11/2019). Pada Safari kali ini, Gubernur didampingi Kepala BI Perwakilan NTB, Acris Sarwani, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Farid Faletehan dan Direktur Utama Bank NTB Syari’ah, H. Kukuh Rahardjo.
Kehadiran tiga pimpinan yang menangani perbankan di NTB itu kata Gubernur untuk membantu masyarakat memahami ilmu perbankan sehingga memudahkan mereka mendapatkan akses bantuan dana atau pinjaman usaha di bank. Menurut Gubernur, selama ini masyarakat belum memahami ilmu perbankan secara utuh. Sehingga banyak di antara mereka yang terjebak pada praktek rentenir.
“Kahadiran kami di sini, agak khusus. Karena memperbaiki umat ini tidak cukup dengan ceramah-ceramah. Hadir di tengah-tengah kita orang orang hebat yang menentukan pembangunan ekonomi di NTB. Di sini ada Kepala Bank Indonesia, Kepala OJK dan Kepala Bank NTB Syari’ah,” ungkap Gubernur yang akrab disapa Bank Zul itu pada Safari Subuh bertajuk Membangun NTB Gemilang, Mencetak 1000 Pengusaha itu.
Gubernur menjelaskan masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan, kredit usaha bahkan cara mengelola keuangan dengan baik, dapat langsung berkonsultasi dengan OJK, BI dan Bank NTB Syari’ah.
“Di OJK itu ada istilah financial inclusion, bagaimana umat Islam di Pondok, di Masjid harus melek keuangan,” jelas Bang Zul seraya menjelaskan Bank NTB Syari’ah merupakan salah satu bank yang dapat mengkongkritkan kebutuhan dengan memberikan bantuan modal, pinjaman serta bimbingan kepada masyarakat.
“Kalau bapak bapak dan ibu ibu punya usaha dan menginginkan modal, silahkan langsung menghubungi beliau-beliau,” kata Gubernur.
Dengan kemudahan akses perbankan saat ini kata Gubernur, sudah saatnya umat Islam memakmurkan Masjid dengan kegiatan-kegiatan ekonomi. Di samping surga di akhirat lanjutnya, surga dunia berupa pembangunan ekonomi juga harus diciptakan. Sudah saatnya Masjid yang ada di NTB ini dilengkapi infrastruktur yang mampu membangkitkan ekonomi.
Salah seorang warga Ampenan, Alwi Aljufri mengaku bersyukur karena Gubernur dapat menggelar Safari Subuh dengan masyarakat. Apalagi, Gubernur dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan bantuan pemodalan di bank.
“Masya Allah, luar biasa. Apa yang masyarakat belum tahu, sekarang sudah terbuka. Hal-hal yang menjadi kepentingan masyarakat paling terbuka. Misalnya kredit tanpa jaminan, untuk menghilangkan dan menghapus rentenir di pasar-pasar,” jelasnya.
TGH. Hanan, Lc juga menyampaikan rasa bangganya atas gagasan Gubernur menggelar Safari Subuh. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram itu, Safari Subuh Gubernur membangkitkan kembali semangat membangun NTB. Ia mengaku, banyak informasi yang dibutuhkan masyarakat tersampaikan dengan utuh melalui kegiatan itu.
“Banyak informasi yang selama ini putus. Tapi, Alhamdulillah tersampaikan hari ini hingga ke masyarakat paling bawah,” katanya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Tingkatkan ketauladanan kita terhadap Nabi Besar Muhammad SAW, Gubernur: ingatkan untuk memperhatikan anak yatim

Kamis, 21/11/2019 | 17:58 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Lombok Tengah, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah disambut dengan lantunan sholawat sambil berjalan menuju Masjid Nurul Huda, Desa Jago, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Kehadiran Gubernur ini dalam rangka memenuhi undangan masyarakat Desa Jago yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (21/11/2019).
Pada kesempatan tersebut, Gubernur berpesan kepada masyarakat Lombok Tengah agar tetap menjaga kondusifitas menjelang pelaksanaan Pilkada.
Menjaga kondusifitas di tengah masyarakat merupakan suatu keteladanan yang juga diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal ini haruslah diterapkan oleh ummat Islam terutama di NTB.
Selain pesan untuk menjaga kondusifitas, Gubernur juga mengingatkan kepada jamaah yang hadir dalam acara tersebut untuk tetap memperhatikan masyarakat sekitar yang membutuhkan, terutama anak yatim.
Hal itu disampaikan melalui sebuah cerita yang memotivasi. Cerita tersebut mengisahkan seorang yang biasa-biasa saja, namun mendapatkan keistimewaan di mata Rasulullah karena kepeduliannya terhadap anak yatim.
“Pada momentum maulid ini juga, marilah kita tingkatkan ketauladanan kita terhadap Nabi Besar Muhammad SAW, bagaimana akhlak Beliau terhadap sesama, utamanya kepada masyarakat kurang mampu dan anak yatim,” kata Gubernur.
Orang nomor satu di NTB ini mengatakan bahwa semua yang kita punya tidak berguna akan berguna jika masih ada orang-orang yang masih serba kekurangan berada di sekitar kita.
“Apa gunanya kita punya pondok besar, apa gunanya kita punya Masjid besar, apa gunanya kita sering khatam Al-Qur’an, apa gunanya kita sering melakukan ibadah-ibadah yang lain, kalau masih ada masyarakat miskin di sekitar kita, banyak anak yatim menangis setiap hari,” terangnya.
Sementara itu Ketua Panitia, Muhammad Atim menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Gubernur yang telah berkenan hadir dalam acara ini. Ia berharap agar Gubernur dapat kembali mengunjungi Desa Jago di kemudian hari. (*)
[gmc/ro1/hms]

Petinggi Bank Pembangunan Daerah NTB Bahas Kemajuan Inovasi Era Digital

Kamis, 21/11/2019 | 17:50 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah membuka Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (FKDK BPSDI), di Hotel Lombok Raya, Kamis (21/11/2019).
Sajian makan malam untuk Seminar Nasional FKDK BPSDI tersebut dihadiri 150 peserta. Mereka terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris, Direktur Utama, Direksi dan Komite-komite yang membantu tugas Dewan Komisaris. Mereka berasal dari seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia. Hadir pula pihak lainnya sebagai partisan.
Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB dalam sambutannya mengatakan, melalui kegiatan Musyawarah Nasional diharapkan terjadi interaksi antar BPD se-Indonesia untuk kemajuan bersama. Menurut Bang Zul, BPD perlu didorong melakukan inovasi dan mengimbangi perkembangan teknologi agar tidak ditinggalkan oleh era digital.
“Komisaris BPD ini orang-orang yang luar biasa, kalau sudah berkumpul BPD-BPD di NTB ini, InsyaAllah NTB akan mendapatkan banyak keberkahan atas kedatangan orang-orang hebat dari seluruh Indonesia,” ujar Bang Zul.
Kami berharap, lanjut Bang Zul, BPD dari seluruh Indonesia terus melakukan ikhtiar terbaik guna memberikan manfaat untuk Indonesia, baik untuk para peserta, masyarakat dan BPD tempat pengabdian tersebut.
“Yang terpenting, BPD Seluruh Indonesia terus memberikan manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada negara kita tercinta,” tutup Bang Zul.
Sebelumnya, Zainal Fanani selaku Komisaris Utama Bank NTB Syari’ah dalam laporannya mengucapkan terimakasih atas dipercayainya Bank NTB untuk mengadakan suatu perhelatan berskala nasional dengan dihadiri oleh para pejabat tinggi dari BPD-BPD seluruh Indonesia.
“Semoga dengan terpilihnya NTB sebagai tempat pelaksanaan kegiatan FKDK BPSDI ini semakin memperkenalkan destinasi wisata NTB yang telah didaulat menjadi wisata halal terbaik dunia,” ungkapnya.
Zainal juga mengungkapkan, kegiatan FKDK BPSDI ini terlaksana atas ikhtiar Gubernur NTB yang telah menjalin silaturahmi dengan Ketua Umum FKDK Pusat. Dalam silaturahmi tersebut, gubernur mengungkapkan kesiapannya menjadi tuan rumah dalam perhelatan acara nasional tersebut.
“Semulanya, FKDK BPSDI ini dijadwalkan di NTT, tapi berkat ikhtiar pak gubernur, kegiatan ini terlaksana di NTB atas kesepakatan Ketua Umum FKDK Pusat dengan Gubernur NTB,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Umum FKDK Pusat, Sanny J. Parengkuan mengucapkan terimakasih kepada pemerintah provinsi NTB atas sambutan hangatnya dan telah bersedia menjadi tuan rumah FKDK BPSDI.
“NTB luar biasa, saya baru datang langsung dikasih Ikat Kepala (Sapuk), yang perempuan dikasih selempang, Keren NTB ini,” ungkapnya
Ia berharap, semoga momentum FKDK tersebut semakin meningkatkan kerjasama dan sinergi antar BPD, untuk selaras dan seirama mendukung pertumbuhan dan kemakmuran masyarakat.
Kegiatan tersebut dibuka ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Gubernur NTB ditemani Ketua Umum FKDK Pusat dan Komisaris Utama Bank NTB. (*)
[gmc/ro1/hms]

Unicef Dukung NTB Laksanakan Program Pengelolaan Gizi Berbasis Masyarakat

Kamis, 21/11/2019 | 17:41 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc menerima kunjungan Unicef dan Sobat NTB di Pendopo Gubernur, Kamis (21/11/2019).
Tim Unicef dalam kunjungan tersebut menyampaikan dukungannya kepada Pemerintah Provinsi NTB, khususnya Dinas Kesehatan terkait program pengelolaan gizi berbasis masyarakat yang terintegrasi.
Dalam program tersebut, nantinya akan didukung oleh Unicef dan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan mitra lokal Sobat NTB.
Selain itu, PKK diharapkan dapat berkontribusi dalam penemuan dini kasus anak yang memiliki gizi buruk, perawatan hingga kunjungan ke rumah atau melakukan penyisiran bersama kader untuk menemukan anak-anak yang tidak datang ke Posyandu.
Hj. Niken merespon baik program tersebut dan berterimakasih kepada Unicef dan Sobat NTB. Peran TP-PKK Provinsi NTB memang sangat penting dalam menurunkan angka gizi buruk.
“Terima kasih banyak, Insya Allah Pemerintah Provinsi akan mendukung program ini,” ungkap Hj. Niken.
Bersamaan dengan itu Penanggungjawab Program Gizi Unicef Perwakilan NTB-NTT, Blandina Rosalina Bait menerangkan bahwa anak-anak yang menderita gizi buruk tanpa komplikasi mendapatkan perawatan rawat jalan. Dalam program tersebut terdapat satu komponen, yaitu mobilisasi masyarakat yang mana peran PKK sangat penting untuk menemukan secara dini gizi buruk di dusun atau desa.
“Sebenarnya, anak-anak gizi buruk ini bisa ditemukan sedini mungkin, kemudian diberikan perawatan maka akan membantu penderita stunting. Karena anak yang stunting, sebenarnya sudah mengalami gizi akut beberapa kali sebelumnya. Sehingga dia mengalami stunting atau kekurangan gizi kronis,” jelas Blandina.
Dalam pertemuan tersebut, Blandina menunjukkan satu alat bernama Pita Lila yang memiliki kode warna untuk mengukur lingkar lengan atas anak yang berusia 6-59 bulan. Pita Lila tersebut berfungsi untuk menemukan secara dini kasus gizi buruk. Alat tersebut dapat digunakan oleh kader Posyandu atau kader PKK.
“Kalau ditemukan di masyarakat pita tersebut berwarna merah atau kuning, maka akan dirujuk ke Puskesmas dan dirawat oleh tenaga kesehatan,” ungkapnya.
Di akhir penjelasannya terkait gizi buruk pada anak, Blandina juga menjelaskan bahwa Unicef mendukung Pemerintah Provinsi NTB terkait gizi pada remaja. Populasi remaja di NTB sangat besar, sehingga semua pihak harus mempersiapkan pengetahuan terkait gizi, sikap dan perilaku agar NTB memiliki generasi yang dapat bersaing di era global saat ini. (*)
[gmc/ro1/hms]

Pemerintah Konsen Terhadap Kerusakan Hutan

Kamis, 21/11/2019 | 16:39 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kadis LHK Provinsi NTB, Kepala Pelaksana BPBD NTB dan Asisten III Provinsi NTB, menjadi narasumber dalam diskusi terbatas dengan tema “Apa Kabar Hutan NTB”, di Harian Suara NTB, Kamis (21/11/2019).
Dalam kesempatan itu Gubernur menegaskan bahwa masalah kerusakan hutan di wilayah NTB menjadi konsen utama pemerintah saat ini. Seiring banyaknya isu-isu terkait kerusakan hutan di seluruh wilayah NTB yang dipertontonkan dan viral di berbagai media sosial setiap waktu.
Pemerintah melalui dinas terkait telah memberikan perhatian khusus terhadap kondisi hutan yang tergolong kritis saat ini. Cita-cita untuk menghijaukan kembali hutan di NTB, telah tertuang dalam misi NTB saat ini, yakni mewujudkan NTB yang asri dan lestari.
“Menghijaukan kembali hutan di NTB merupakan cita-cita kami, ini sejalan dengan misi NTB Asri dan Lestari,” ujarnya.
Dalam menyikapi persoalan hutan kita di NTB, tentu kita harus bergerak bersama. Peran semua pihak sangat dibutuhkan agar hutan NTB dapat segera hijau kembali seperti tahun-tahun sebelumnya. Membangun kesadaran dan semangat masyarakat harus segera dikampanyekan dengan lebih gencar lagi, dengan semangat “Mari bersama sama-sama hijaukan hutan NTB”.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengungkapkan, masalah Hutan di Indonesia khususnya di NTB merupakan persoalan multidimensional. Oleh karena itu pendekatan untuk mengubah cara pandang masyarakat tidak saja menjadi tanggungjawab pemerintah semata. Namun pemerintah juga membutuh peran pihak lain untuk meringankan beban pemerintah. Seperti peran kepala Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama untuk mengubah cara pandang masyarakat, agar tidak melakukan perusakan hutan dan menjaganya dengan baik.
“Tanggungjawab menjaga hutan bukan bukan hanya pada pemerintah saja, namun peran dari semua pihak, seperti para tuan guru akan sangat meringankan beban pemerintah untuk mengubah cara pandang masyarakat,” ujarnya.
Selain itu Gubernur juga mengatakan kegiatan kampanye penyelamatan hutan ini harus dimulai dari hulu. Tingginya angka hutan kritis di NTB disebabkan banyak masyarakat yang melakukan kegiatan pembalakan dan perambahan di hutan negara, bukan di hutan masyatakat. Sehingga menyebabkan degradasi yang begitu tinggi terhadap hutan NTB setiap tahunnya.
Untuk itu perlu ada kegiatan sosialisasi segera kepada masyarakat, untuk pencegahan kerusakan hutan yang lebih luas lagi di NTB. Pemerintah juga harus memberikan penghargaan kepada masyarakat yang berhasil menjaga hutan dengan baik. Dengan adanya hal ini akan menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menjaga hutan dengan baik.
“Pemerintah harus melakukan kampanye yang tidak biasa. Salah satunya dengan memperbanyak SMK Kehutanan, yang saya lihat semangatnya luar biasa dalam menyelamatkan hutan kita. Anak-anak kita memiliki peran besar dalam menjaga hutan,” tuturnya.
Untuk itu ia meminta agar semangat menghijaukan NTB harus terus dikampanyekan. Sehingga peluang-peluang menghijaukan NTB dari kebijakan pemerintah pusat dapat kita tangkap.
“Banyak program pusat terkait penghijauan hutan yang harus segera kita jemput. Untuk itu kita harus segera menyusun action plan dan terukur, agar program itu dapat kita eksekusi dengan baik. Dengan harapan hutan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat di NTB,” pungkasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Gubernur Ingin Sekolah Statistik Ada di Wilayah Intim

Kamis, 21/11/2019 | 16:33 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah memiliki mimpi bahwa suatu saat Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, tidak lagi berada di Jakarta atau wilayah barat Indonesia. Namun, orang nomor satu di NTB berharap Sekolah Statistik itu berada di wilayah Indonesia Timur (INTIM), baik itu di Sulawesi, Papua atau di wilayah Nusa Tenggara.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu menyampaikan keinginan tersebut saat rapat koordinasi Satu Data Kependudukan tahun 2019, di Hotel Golden Palace, Kamis (21/11/2019).
Bang Zul menilai, dengan berdirinya sekolah statistik di Wilayah Indonesia Timur, maka Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dipacu dan bisa bersaing dengan SDM yang ada di wilayah Indonesia Barat. Sehingga, anak-anak yang cerdas di bidang statistik tidak lagi terpusat di Jakarta. Namun tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Human Development Index (HDI) Indonesia Bagian Timur itu rendah bukan karena standard of living kita rendah. Tapi mayoritas lulusan SMA terbaik kita sekolahnya di Bandung, Jogja dan Malang,” jelas Bang Zul.
Maka, salah satu cara untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia, adalah dengan menghadirkan lembaga pendidikan berkualitas, seperti STAN atau STIS.
Terkait Data Statistik, Gubernur menyampaikan pentingnya satu data yang akurat. Sehingga, kebijakan yang dibuat untuk masyarakat betul-betul berbasiskan data, baik secara Nasional maupun di tingkat Daerah. Namun, perlu juga diingat katanya, bahwa angka-angka keberhasilan, baik itu ekonomi dan inflasi, harus memiliki dampak bagi kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat.
“Pembangunan itu tidak mungkin direduksi hanya sebatas angka-angka. Percuma angka pertumbuhan ekonomi kita tinggi, namun masyarakat lokal kita jadi penonton,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik NTB, Suntono melaporkan rapat koordinasi satu data ini dimaksudkan untuk membahas data yang dihimpun statistik dalam bentuk satu data. Sehingga, tidak ada lagi data yang berbeda, baik oleh statistik maupun lembaga terkait lainnya.
Kegiatan itu katanya akan berlangsung dua hari dengan menghadirkan para pemangku kepentingan, baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. (*)
[gmc/ro1/hms]

HUT Ke-16 Kabupaten Sumbawa Barat Meriah

Rabu, 20/11/2019 | 16:27 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc menghadiri perayaan HUT ke-16 Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), di Sirkuit Barapan Kebo “Bentiu” Lingkungan Kota Baru Taliwang, Rabu (20/11/2019).
HUT KSB yang disanding dengan Festival Taliwang itu, memberikan nuansa yang berbeda sekaligus memukau. Gubernur NTB yang akrab disapa Bang Zul, mengungkapkan kekagumannya lewat kesempatannya itu.
“Setiap datang ke KSB, selalu memberikan spirit yang luar biasa, KSB selalu seksi, selalu tampil beda. Apa yang dihidangkan oleh Bupati dan Wakil Bupati hari ini, memberikan kita banyak pelajaran,” tutur Bang Zul.
Lebih jauh, pada usianya yang ke-16 tahun, Gubernur mengingatkan tentang satu pelajaran penting untuk KSB. Menurut Gubernur, tidak ada daerah yang sejahtera, tidak ada daerah yang masyarakatnya mampu mencicipi kemakmuran kalau hanya masih menjual barang mentah.
“Kita yakin spirit kemajuan itu hadir di KSB, karena dalam usianya yang ke-16, KSB berani mengatakan kepada PT.AMNT dan juga para investor yang lain, kami ingin maju, oleh karena itu kami ingin segala sesuatu yang di ambil dari KSB, dari NTB, diolah dan dikelola di daerah kami sendiri,” lanjut Gubernur.
Gubernur mengapresiasi KSB atas langkah yang diambil, bahwa bahan mentah harus dikelola di tempat kita sendiri. Hal ini sangat penting, dan hanya orang yang berani yang mau melakukan itu. Karena menurut Gubernur ini bukan proses yang sederhana, jalannya panjang berliku dan mendaki.
“Tugas PT. AMNT terutama Pemda KSB dan kami di Nusa Tenggara Barat memastikan bahwa smelter harus hadir di KSB, Industri pengolahan, perikanan, pertanian harus hadir di KSB, tugas kita menyiapkan pemuda pemudi kita tidak boleh menjadi penonton,” ungkap Gubernur.
Gubernur berharap akan banyak investor berdatangan, yang ingin bikin banyak projek dan pekerjaan di Nusa Tenggara Barat dan KSB.
“Investor-investor harus kita sambut dengan karpet merah, namun dengan waktu yang sama, kita harus menyiapkan SDM dengan cara kita sendiri, sehingga ketika mereka datang, kita lebih dari siap untuk memanfaatkan peluang,” ungkap Gubernur.
Terakhir Gubernur menyampaikan kepada KSB, bahwa cahaya telah nampak di ujung terowongan.
Pada kesempatan yang bersamaan, Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM adalah menyampaikan bahwa pada usia yang ke-16 tahun ini, spirit manusia KSB harus diperkuat dan dikembalikan ke akar budayanya
“KSB harus tangguh dan lebih dewasa dalam merespon maupun menghadapi tantangan diera milenial yang sangat kompleks dan variatif,” ungkap Musyafirin.
Lanjutnya, berbagai capaian prestasi yang berhasil diraih oleh KSB hingga saat ini telah mengantarkan KSB sebagai sosok yang tampan dan cantik dari berbagai sudut pandang.
“Mari terus kita bergandengan tangan, bersinergi, kepalkan tangan kuat kuat, kita bangkit bahu membahu,” tutup Musyafirin. (*)

[gmc/ro1/hms]


Yakinkan Investor Tentang Industrialisasi NTB

Selasa, 19/11/2019 | 16:18 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Mengingat Provinsi NTB memiliki kekayaan alam yang melimpah seperti hasil pertanian, peternakan, kelautan dan pertambangan, maka diperlukan cara pengelolaan yang inovatif. Semua produk itu tidak akan memberikan nilai tambah apabila produk mentahnya yang dijual atau dikirim. Nilai tambah itu akan muncul apabila ada sentuhan industri untuk mengolah menjadi produk yang berbeda dan memiliki nilai jual.
Industrialisasi adalah solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya itu, berbagai masalah di NTB, seperti kemiskinan dan pengangguran pun akan teratasi dengan konsep penambahan nilai barang atau produk yang ada di NTB.
Karena itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menegaskan dan meyakinkan seluruh calon investor bahwa NTB akan menjadi rumah bagi industri pengolahan. Sehingga, industri yang akan dibangun di NTB harus mengolah berbagai barang dan bahan serta harus memberikan nilai tambah bagi pengembangan produk yang ada di NTB.
Hal itu juga ditegaskan Gubernur saat menerima kunjungan Perwakilan United Nation for Development Organization (UNIDO), Esam Alqararah di ruang Kerja Gubernur, Selasa (19/11/2019). Kunjungannya ini dalam rangka menjelaskan Proyek Industri dan Modernisasi Industri Asli dan Tradisional di wilayah Lombok.
Esam Alqararah menjelaskan kepada Gubernur bahwa ia sedang mempelajari bentuk industri pengolahan yang ada di NTB. Namun, secara umum ia sudah memahami potensi serta keunggulan di daerah yang dikenal wisata halal terbaik dunia ini.
“Kami rencana untuk membranding industri pengolahan makanan halal di sini,” jelasnya kepada Gubernur ditemani Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB.
Ia juga menjelaskan, sejauh pengalamannya di berbagai negara di dunia, industri pengolahan ini memerlukan komitmen semua pihak. Sehingga apa yang menjadi rencana pemerintah bersama masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik.
Tidak lupa juga ia menyampaikan dalam waktu dekat akan mendetailkan rencana tersebut. Termasuk juga mengajak sejumlah investor lain yang ia kenal untuk melihat peluang kerja sama di NTB. (*)
[gmc/ro1/hms]

Butuh Waktu dan Kerja Keras Tekan Kasus Stunting

Selasa, 19/11/2019 | 16:11 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi NTB kembali melanjutkan roadshow dalam rangka pelatihan penanganan stunting, gizi buruk dan zero waste bagi kader Posyandu dan tokoh masyarakat. Setelah sebelumnya mengunjungi sejumlah desa yang ada di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah, kali ini Kabupaten Lombok Timur yang menjadi kunjungan berikutnya. Tepatnya di desa Pandan Wangi Kecamatan Jerowaru, Desa Bintang Rinjani Kecamatan Suralaga dan Desa Lenek Kalibambang Kecamatan Lenek, Selasa (19/11/2019).
Wakil Gubernur NTB yang juga sebagai Ketua Umum BKOW Provinsi NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah kembali memimpin roadshow tersebut. Turut mendampingi Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda NTB dan Perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW) NTB.
Dalam kesempatan tersebut, Wagub mengajak masyarakat agar menjadikan pelatihan stunting, gizi buruk dan zero waste sebagai sarana menuntut ilmu.
“Dalam kesempatan ini kita sama-sama menuntut ilmu untuk kehidupan yang lebih baik,” ucap Umi Rohmi, sapaan akrabnya saat memulai arahannya.
Umi Rohmi mengungkapkan pentingnya kebersihan lingkungan dalam mencegah meningkatnya angka stunting dan gizi buruk di NTB. Ia juga menambahkan agar para ibu dan calon ibu haruslah cukup umurnya sebelum melahirkan. Oleh karena itu, Umi Rohmi tak henti-hentinya mengkampanyekan pencegahan pernikahan usia anak.
“Butuh waktu, butuh kerja keras yang lebih dalam hal kesehatan,” sambungnya.
Lebih lanjut Umi Rohmi meminta agar desa dapat terus menggali dan memanfaatkan potensi desanya. Para pemuda, kader Posyandu serta warga desa pada umumnya diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun desa.
“Posyandu adalah ujung tombak dalam kita membangun kesehatan, karena ada di setiap dusun,” jelasnya.
Revitalisasi Posyandu menjadi posyandu keluarga juga terus dikampanyekan. Pengadaan bank sampah di setiap desa pun diminta segera terealisasikan. Seluruh elemen desa diminta terus kompak dalam membangun desanya.
“Kita ingin seluruh Posyandu di NTB adalah Posyandu keluarga dan tiap desa minimal memiliki satu bank sampah,” tegas Umi Rohmi.
Sementara itu, Kepala Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur, Maskandar menyatakan komitmennya dalam penurunkan angka stunting dan juga gizi buruk. Ia mengapresiasi seluruh kader, tokoh masyarakat dan juga seluruh warga yang ikut bekerjasama dalam membangun desa.
“Kita baik dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, kader-kader yang luar biasa, komitmen penuh untuk mengurangi jumlah stunting di desa Pandan Wangi,” ungkap Maskandar. (*)
[gmc/ro2/hms]

Pengembangan Desa Wisata Optimalkan Potensi Ekonomi

Selasa, 19/11/2019 | 16:03 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menghadiri agenda Diseminasi Hasil Survei Perilaku Wisatawan Mancanegara dan Diskusi Strategi Pengembangan Pariwisata yang berlangsung di Hotel Santika, Selasa (19/11/2019).
Mengawali sambutannya, Wagub sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) tersebut. Menurutnya, yang terpenting dalam melayani masyarakat adalah melakukan sesuatu yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Jangan hanya sibuk dengan seremonial, konsep, dan perencanaan tetapi apa manfaatnya bagi masyarakat adalah tujuannya,” jelas Wagub.
Menurut Umi Rohmi, sapaan akrab Wagub, dengan melihat data, sama artinya melihat kondisi yang sebenarnya di masyarakat. Keputusan yang diambil akan tepat sasaran dan efektif. Sehingga memiliki banyak manfaat dan terbuka satu sama lain khususnya terkait dengan pariwisata, butuh kerjasama, kontribusi dan sinergi dengan yang lain.
“Kita sudah buktikan selama ini, bagaimana perjalanan NTB step by step, yang semakin baik dan semakin baik. Semuanya adalah berkat kerjasama dari semua pihak. Bukan hanya pemerintah daerah dan pemerintah provinsi saja, tetapi juga karena kerjasama dengan stakeholder terkait dalam membangun pariwisata,” tutur Umi Rohmi.
Saat ini, NTB sedang memperjuangkan beberapa program-program unggulan, salah satunya adalah desa wisata. Desa wisata merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan. Dengan memperjuangkan desa wisata, masyarakat setempat tentu tidak akan merusak lingkungan.
“Karena orang datang ke desa wisata itu untuk mencari alam, keindahan, keasrian, dan mencari sesuatu yang genuine yang ada di desa tersebut dari sisi kerajinan, kebudayaan, bahkan kehidupan masyarakat setempat dan kita harus memelihara itu semua,” ungkap Umi Rohmi.
Ia mengatakan, desa wisata kedepannya diharapkan dapat memperjuangkan NTB yang asri dan lestari. Hal tersebut tidak bisa lepas, karena akan saling mempengaruhi satu sama lain.
“Mari kita dorong, generasi-generasi muda yang lain untuk mau membangun potensi ekonomi, potensi wisatanya, potensi sampah yang bisa menjadi berkah,” tutup Wagub.
Di kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Achris Sarwani menegaskan bahwa survei ini seharusnya sudah dilakukan sebelumnya, untuk melihat karakteristik wisatawan asing yang berkunjung ke NTB. Di NTB untuk pertama kalinya dilakukan survei untuk melihat potret pariwisata NTB kedepannya.
“Masyarakat yang memiliki destinasi harus tahu cara mengelola destinasi tersebut sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang berkunjung,” jelas Achris. (*)
[gmc/ro2/hms]

Gubernur: Polri Mampu Mengantisipasi Kemajuan Teknologi

Selasa, 19/11/2019 | 15:52 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah berharap personil Polri khususnya lingkup Polda NTB terus memperbaharui dan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusianya untuk menghadapi kemajuan teknologi di masa depan.
“Personil Polri harus mampu mengantisipasi kemajuan teknologi di masa depan,” ujar Gubernur di hadapan Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana, M.M. saat membuka Rapat Koordinasi Pembinaan Sumber Daya Manusia (Rakorbin SDM) Polda NTB tahun 2019 di Hotel Lombok Plaza Mataram, Selasa (19/11/2019).
Gubernur mengatakan, diskusi mengenai upaya peningkatan SDM adalah hal yang sangat menarik. Karena kemajuan teknologi di masa depan akan sangat beragam, misalnya kendaraan bebas emisi akan semakin banyak yang muncul, bahkan akan lahir mobil tanpa pengemudi. Ini merupakan hal yang harus diantisipasi oleh aparatur Polri untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya.
“Polri harus mampu mengantisipasi kemajuan teknologi masa depan. Dimana semua berbasis kontrol komputer. Salah satunya kemajuan kendaraan tanpa supir,” ujarnya.
Di hadapan Kapolda dan 137 peserta Rakorbin SDM Polda NTB yang terdiri dari lingkup Polda dan Polres di NTB, Gubernur mengatakan, dunia yang dihadapi saat ini sudah tidak biasa lagi. Sehingga perlu ada reformasi di lingkup Polri khsusnya dalam Inovasi dan pengembangan SDM. Ia mencontohkan Seprti di Negara Amerika Serikat yang dalam penerimaan anggota Polisi sudah tidak berorientasi pada fisik saja. Namun berorientasi juga pada kecerdasan yang mampu melahirkan inovasi dan mengoperasikan perangkat militer dengan teknologi yang sudah sangat canggih.
Ia berharap melalui kegiatan Rakorbin SDM ini dapat dijadikan sebagai ajang refleksi bersama untuk terus mengupgrade SDM. “Tantangan Polri bagaimana menjadikan anggota dihormati dan dimanusiakan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol. Drs. Nana Sudjana, M.M dalam sambutannya mengatakan, Polri harus mampu menjaga kondusivitas negara dalam mendukung pembangunan nasional.
Di hadapan peserta, ia mengingatkan, tugas Polri khususnya jajaran Polda NTB harus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas di NTB, dan itu diperlukan SDM yang unggul.
Kapolda menjelaskan, dengan tipe A yang dimiliki Polda NTB saat ini, harus didukung dengan kualitas dan integritas personil. Efektifnya Polda tipe A itu jumlah personilnya sebanyak 14 ribu, namun sampai saat ini personil di Polda NTB baru 9 ribu.
“Namun dalam kondisi ini harus tetap efektif dan efisien dalam menjalankan tugas dengan baik. Tentunya dengan peran SDM yang baik,” ujarnya.
Kapolda meminta dengan personil yang ada saat ini, harus mampu menjalankan tugas yang efektif bahkan harus lebih baik. Untuk itu Polda NTB terus membangun kerja sama sebagai upaya kolaborasi untuk peningkatan SDM yang unggul di lingkup Polda dan Pemprov NTB. Dalam proses rekrutmen juga telah berbasis BETAH (bersih, transparan, akuntabel, dan humanis) dan berbasis teknologi informasi.
Dalam pembenahan SDM, Kapolda mengimbau untuk lebih banyak melibatkan ahli dan pakar di NTB, baik akademisi dan instansi lain.
Ia meminta Rakorbin SDM Polri ini dijadikan momentum yang baik untuk menindaklanjuti kebijakan pimpinan pusat, untuk visi menuju Indonesia maju, dengan penigkatan SDM agar Polri di NTB menjadi lebih profesional.
“Manfaatkan Rakor ini dengan baik, serap apa yang disampaikan narasumber, untuk kebaikan kita semua, Polri harus selalu berinovasi untuk kemajuan di masa depan,” pintanya.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan MoU antara Polda NTB dengan Pemprov NTB tentang Pembentukan dan Peningkatan SDM tenaga konselor dalam pendampingan penyintas bencana dan permasalahan psikososial.
Selain itu juga dilakukan Launching Aplikasi Si-Bagi (sistem Informasi Sambang Psikologi) sebagai pelayanan publik persembahan Polda NTB. (*)
[gmc/ro1/hms]

Niken Saptarini Widyawati Raih Predikat Bunda PAUD Berprestasi Tingkat Nasional

Senin, 18/11/2019 | 15:45 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Jakarta, GetarMerdeka.com - Pemasangan selempang dan penyematan PIN sebagai BUNDA PAUD berprestasi tingkat Nasional disematkan kepada Hj. Niken Saptarini Widyawati SE, M.Sc selaku BUNDA PAUD Prov NTB.
Penyematan PIN kebanggaan PAUD se Nusantara tersebut disematkan langsung oleh Ibu Hj. Wury Estu Handayani Ma’ruf Amin dalam acara “Apresiasi Bunda Paud Tingkat Nasional Tahun 2019” di Balai Kartini Jakarta, Senin (18/11/19)
Bunda PAUD yang akrab disapa bunda Niken tersebut berhak mendapatkan penghargaan bergengsi ini karena inovasi kegiatannya untuk memajukan pendidikan anak usia dini (PAUD) di daerah.
Hj. Niken dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik pada satu tahun pertama kepemimpinannya. Diawali pelaksanaan program di 50 Desa prioritas sebagai pilot project percepatan penanggulangan kemiskinan, menjadi poin penting dalam memajukan dunia pendidikan anak-anak usia dini. Tidak itu saja, Niken juga rajin turun ke masyarakat, berkomunikasi dan melihat langsung masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat desa dan dusun. Kemudian mencoba menghadirkan solusinya.
Menurut Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini kemendikbud RI, DR. Muhamad Hasbi, langkah tersebut tidak banyak dilakukan oleh para pemimpin daerah. “Hanya pemimpin yang berjiwa besarlah yang berani mengambil langkah besar dengan resiko yang tidak sedikit”, tegasnya
Selain mengintervensi 50 PAUD di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) yang berada di 10 Kab/Kota se-NTB, Hj. Niken juga dinilai sangat serius untuk mengimplementasikan program PAUD Holistik Integratif (PAUD HI) serta Pendidikan karakter di NTB.
Disadari bahwa program itu tidak mungkin dapat dikerjakan sendiri tanpa dukungan dan kerja sama dari pemerintah kabupaten/kota dan stakeholder terkait lainnya.
Maka komunikasi dan kerja sama kemitraan dengan bunda PAUD Kabupaten/Kota se-NTB terus dibangun dan disinergikan semua program-programnya.
Kerja sama itu diawali dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MOU) bersama Bunda Paud 10 Kab/Kota dan seluruh stake holder terkait lainnya, sehingga semua komponen di NTB bergerak untuk mendukung dan memajukan dunia pendidikan anak dan membekali mereka dengan pendidikan karakter dan akhlak mulia.
Cita-cita PAUD HI sendiri, menurut istri Gubernur Dr.Zulkieflimansyah ini adalah berkolaborasinya 3 lembaga pendidikan. Yakni Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga Balita (BKB), dan POSYANDU di satu atap. Sehingga dengan terintegrasinya ketiga lembaga pendidikan itu, kata Niken akan sangat memudahkan pelayanan kepada masyarakat.
Ia optimis bahwa cita-cita ini akan sejalan dengan program unggulan Pemerintah Prov NTB yang saat ini sedang giat-giatnya melaksanakan kegiatan Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu keluarga, sebagai unit pelayanan terdepan yang terintegrasi. Tidak hanya untuk layanan kesehatan, tetapi juga pendidikan, posyandu lansia, remaja, posbindu, dan berbagai persoalan sosial ekonomi lainnya.
Untuk itu Pokja PAUD maupun PKK NTB, yang dipimpinnya, berkomitmen tinggi dan siap untuk berkolaborasi untuk menggapai cita-cita NTB Gemilang. (*)
[gmc/ro1/hms]

Siswa Buin Batu Harumkan Nama NTB di Kancah Internasional

Senin, 18/11/2019 | 15:35 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menyuguhkan prestasi bagi dunia pendidikan Indonesia. Bagaimana tidak, 9 siswa Sekolah Buin Batu Kabupaten Sumbawa Barat, NTB berhasil menyabet medali 1 Gold debate, 3 silver writing, 1 silver Davinci, 1 Silver Challenge dari dua tlTim Junior dan 3 gold team bowl, 1 gold special area, 2 silver science, 1 gold best in school dari satu Tim Senior.
Sembilan siswa ini yaitu, Cita Atiah, Alora Sianturi, Abigail Victoria tergabung dalam tim junior dengan nomor urut 252, Jauza Prayogo, Kayla Singkoh, Ancilla Setiawan dengan nomor urut 252. Sedangkan Calista Bhanurasmi, Rakhdan Aras, Bima Tunruang tergabung dalam tim senior dengan nomor urut 470.
Prestasi itu diraih dalam ajang Final World Scholar’s Cup–Tournament of Champions” dalam ajang Final World Scholar’s Cup–Tournament of Champions” mewakili Indonesia di Universitas Yale, Amerika Serikat.
Sebelumya, mereka telah lolos kompetisi tingkat regional di Bali dan tampil sangat baik di tingkat global di Manila yang diikuti oleh sekitar 50.000 peserta pada September 2019 lalu.
Pemerintah Provinsi NTB melalui Asisten III Setda NTB, Ir. Hj. Siti Hartina, MM mengungkapkan rasa bangga terhadap anak-anak, yang telah mengharumkan nama NTB di kancah internasional. Ia berharap, anak-anak seperti ini bisa menjadi contoh bagi yang lain.
“Bagi kita di Pemprov, harapan kita, anak-anak ini menjadi penyebar virus kebaikan untuk kawan-kawannya, baik itu tingkat SLTP maupun SLTA, bukan hanya di Buin Batu, tapi di seluruh kabupaten/kota,” harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Rusman, SH, MH yang juga hadir menyambut anak-anak berprestasi ini mengungkapkan bahwa anak-anak seperti ini adalah mutiara NTB yang akan menjadikan NTB lebih maju kedepannya.
“Selamat datang para mutiara NTB, orang-orang hebat NTB, anak-anak yang akan membawa masa depan Nusa Tenggara Barat menjadi Gemilang,” kata Rusman.
Rusman mengekspresikan kebanggaannya terhadap anak-anak yang luar biasa ini dengan mengucapkan syukur atas keberhasilan yang telah diraih.
“Alhamdulillah hari ini, prestasi anak-anak Nusa Tenggara Barat, tidak kalah dengan yang lainnya. Oleh karena itu, saya menyampaikan terimakasih, dan mudah-mudahan akan terus tumbuh (anak-anak berprestasi) memberikan contoh baik dan akan muncul anak-anak hebat lainnya di Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.
Ia berpesan agar anak-anak yang lain, yang sedang dalam proses pendidikan, agar lebih meningkatkan lagi kemampuan yang dimilikinya.
“Kepada anak-anakku yang hari ini telah mendapatkan prestasi di tingkat nasional, teruslah tumbuh dan raih prestasi yang lebih jauh lagi, dan saya yakin kalian pasti bisa,” pungkasnya.
Jauza Namora Prayogo, salah satu peserta mengungkapkan rasa bangganya atas hasil dari kerja keras yang telah dilakukan selama ini.
“Kami bangga dan kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah dan guru-guru yang sudah memberikan dukungan penuh kepada kami, tanpa dukungan ini, kami tidak mungkin mencapai prestasi sebesar ini,” ungkapnya.
Auza, sapaannya, mengatakan, tantangan di sana cukup sulit, mereka harus menyesuaikan diri dengan suasana baru di tempat itu, bertemu dengan orang-orang baru, dan kurikulum yang jauh lebih tinggi dari tingkatan mereka.
“Dengan pengalaman ini, kami berharap dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga kita bisa mendapatkan prestasi yang lebih besar lagi, dan mengharumkan bangsa Indonesia,” harap Auza.
Perlu diketahui, Sekolah Buin Batu adalah sekolah yang berada di Townsite tambang Batu Hijau dan murid-muridnya merupakan putra dan putri dari karyawan dan mitra bisnis Amman Mineral.
Sekolah ini dikelola oleh Yayasan Pendidikan Buin Batu Sumbawa dengan menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) dan mengadopsi kurikulum nasional untuk sekolah tingkat dasar hingga menengah atas. Saat ini, ada 219 siswa dan siswi yang mengenyam pendidikan di Sekolah Buin Batu. (*)
[gmc/ro3/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT