Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Program Kampung Sehat Jadi Energi Baru Penanganan Covid-19

Rabu, 16/09/2020 | 20:26 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Wagub NTB Sitti Rohmi Djalilah (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Program Kampung Sehat yang merupakan inisiasi Polda NTB mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan. Wakil Gubernur NTB, Sitti Rohmi Djalilah juga tak sungkan memberikan apresiasi kepada Polda NTB atas program yang satu ini.
Hal tersebut disampaikan Wagub di Ruang Kerjanya, Rabu, 16 September 2020.
Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini mengatakan bahwa cara menghadapi pandemi yaitu dengan mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat.
Untuk itu, strategi dalam mengubah kebiasaan masyarakat yang sebelumnya acuh menjaga kesehatan sehingga lebih peduli menjadi kuncinya.
Gebrakan Kampung Sehat kemudian disebut sebagai salah satu cara efektif dalam membuat masyarakat berlomba-lomba untuk menerapkan pola hidup bersih dan juga sehat.
"Dengan Kampung Sehat ini, ada energi baru dan cara lain yang memotivasi semua orang berkompetisi untuk sesuatu yang baru dan dengan tujuan yang baik," ucapnya.
Umi Rohmi mengatakan, pemerintah harus menemukan strategi terbaik untuk menghadapi kasus hingga dampak yang ditimbulkan oleh virus Corona. Kedisiplinan kemudian menjadi kata kunci yang disebutkan oleh Wagub.
"Kita di NTB dari awal tidak pernah ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jadi kita di NTB itu lebih mengedepankan kedisiplinan, kedisiplinan menggunakan masker, jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya," terangnya.
Saat ini lanjutnya, masyarakat NTB mempunyai dua pilihan dalam menghadapi Covid-19. Dua pilihan tersebut yakni pola hidup aman dan produktif, yang dikatakannya harus berjalan saling beriringan.
"Jadi itulah mengapa kita dorong 100% maskerisasi ini karena inilah satu-satunya cara menurut kita yang membuat kita bisa hidup aman dan produktif," tambahnya.
Dalam kesempatan ini pula, Umi Rohmi turut menyinggung sektor pendidikan yang begitu terasa pengaruhnya selama masa pandemi. Termasuk dalam hal ini yaitu sistem belajar daring yang masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan.
Bagi Umi Rohmi, belajar dapat dilakukan melalui media apapun dan itu sah-sah saja, selama sesuai dengan kemampuan sekolah dan tetap pada fokus untuk kegiatan belajar mengajar.
"Jadi kita mendorong apapun yang bisa kita lakukan. Jadi tidak usah terpaku idealnya seperti ini, harus seperti itu dan lain lain. Sesuaikan dengan porsinya masing-masing dan daerah masing-masing," serunya.
Terakhir, Ia menekankan bagi sekolah ataupun pondok pesantren yang akan mengaktifkan kegiatan belajarnya juga diwajibkan mengedepankan protokol kesehatan. Jangan sampai kegiatan belajar mengajar justru menjadi celah wabah Covid-19 semakin menyebar lebih luas lagi.
[gmc/ro1/hms]
Info Grafis: Diskominfotik NTB

Menteri Agama RI Fachrul Razi: Bank NTB Syariah mampu mendatangkan manfaat bagi seluruh umat

Rabu, 16/09/2020 | 18:21 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Menteri Agama Fachrul Razi Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi menyatakan, kekagumannya kepada Gubernur NTB, Zulkieflimansyah.
Hal itu disampaikan Menag dalam acara Pembinaan kepada ASN lingkup Kanwil Kemenag se-Provinsi NTB yang berlangsung di Hotel Golden Palace, Kamis, 16 September 2020.
Menag dalam kesempatan itu mengatakan, ada tiga hal yang membuat dirinya kagum dan memberikan apresiasi kepada Gubernur NTB.
Pertama karena Pemprov NTB memiliki Peraturan Daerah (Perda) Penanggulangan Penyakit Menular yang mengatur tentang penanganan Covid-19. Perda tersebut dinilai sangat baik karena akan berdampak pada peningkatan kedisiplinan masyakarat dalam mematuhi protokol kesehatan.
Kedua karena Provinsi NTB memiliki Bank NTB Syariah. Hal yang membuat Menag Fachrul Razi bangga dengan Bank NTB Syariah yaitu walaupun konsepnya syariah, namun mampu mendatangkan manfaat bagi seluruh umat.
"Bank-nya syariah, namun banyak pegawainya yang non muslim," ujarnya.
Ketiga karena kebiasaan Gubernur NTB yang tidur di Masjid dalam setiap kunjungannya di kabupaten/kota di NTB.
Menurutnya, kebiasaan ini sangat bagus, karena hal ini merupakan kebiasaan yang sering dilakukan Nabi dalam mengajarkan ajaran Islam.
"Saya minta izin Pak Gubernur, jika berkenan tiga hal ini akan kami terbitkan di media Kementerian Agama," pintanya.
[gmc/ro1/hms]

Menag Fachrul Razi tinjau PTSP di NTB

Rabu, 16/09/2020 | 17:57 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Kedatangan Menag RI Fachrul Razi ke NTB, dalam rangka Kunjungan kerja dengan sejumlah agenda penting. Diantaranya meninjau Layanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kantor Kemenag NTB dan memberikan arahan kepada ASN Kemenag Se-Provinsi NTB yang dirangkai dengan Launching Layanan PTSP & Pencanangan ZI.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, bersama Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, meninjau langsung Layanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP), di Kantor wilayah Kemenag NTB, Jalan Udayana Mataram, Rabu (16/9).
Berdasarkan rilis PRCC Biro Humas dan Protokol NTB, Hadirnya PTSP ini sebagai wujud transpormasi layanan di Era modern, dalam memberikan pelayanan yang cepat, akuntabel dan transparan bagi masyarakat di wilayah NTB.
Kita berharap kehadiran PTSP Kanwil Kemenag NTB ini, sebagai wujud ikhtiar bersama dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, menuju gerakan kementerian agama, menuju zona integritas, dan kepedulian individu yang religius, kata Gubernur Zulkieflimansyah.
[gmc/ro1/hms]
Advertorial

Wagub NTB minta diperkuat validasi data kemiskinan penerima bantuan

Rabu, 16/09/2020 | 17:41 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Foto: Diskominfotik NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Validasi data kemiskinan di Provinsi NTB sangat penting untuk mendukung berbagai program pembangunan dan pemberian bantuan pemerintah, baik bantuan dari pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah kabupaten kota. Sehingga bantuan yang selama ini digelontorkan oleh pemerintah benar-benar dihajatkan untuk masyarakat miskin dan yang berhak.
"Artinya yang mendapat bantuan adalah masyarakat yang benar-benar miskin bukan sebaliknya.
Karena itu, validasi data kemiskinan harus diperkuat guna menghindari ketimpangan data-data masyarakat," kata Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah, saat memimpin rapat presentasi angka kemiskinan di NTB bersama Bappeda dan Dinas Sosial Provinsi NTB di ruang rapat Anggrek Setda NTB, Rabu (16/09).
Menurut Wagub yang akrab disapa Ummi Rohmi tersebut, jika bantuan pemerintah tidak tepat sasaran, otomatis berdampak negatif bagi daerah dan masyarakat, khususnya dalam percepatan pengentasan kemiskinan di NTB.
Menurut Ummi Rohmi, tujuan validasi data kemiskinan adalah untuk memastikan apakah masyarakat yang bersangkutan berhak dapat bantuan atau tidak. Sehingga masyarakat dengan ekonomi yang cukup namun masuk dalam daftar penerima manfaat/program, bisa segera dialihkan kepada masyarakat yang lebih berhak dan sangat membutuhkan.
"Jangan sampai masyarakat yang mampu mendapatkan bantuan raskin, PKH dan lain-lain. Ini kan sangat disayangkan," himbau Ummi Rohmi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial NTB, Ahsanul Khalik menjelaskan, secara keseluruhan Provinsi NTB mendapat usulan baru sebanyak 4.820 rumah tangga dari Kementerian Sosial. Sedangkan jumlah data rumah tangga dari hasil perbaikan atau verifikasi sudah mencapai 215.627 rumah tangga dari seluruh desa/kelurahan se-NTB.
Selain itu, kami dari Dinas Sosial sendiri sudah mengirimkan tim untuk melakukan pengawalan di Kementerian Sosial untuk memperkuat validasi maupun verifikasi data kemiskinan di NTB.
Pemerintah Provinsi NTB sendiri memiliki berbagai program unggulan dan strategis yang tertuang dalam dokumen RPJMD untuk menurunkan angka kemiskinan. Industrialisasi, Desa Wisata, dan BUMDes Maju merupakan beberapa program unggulan yang dihajatkan untuk percepatan Pengentasan Kemiskinan di NTB," jelasnya.
[gmc/inf/man]

Mengunjungi Kampung Sehat 'Arab Kenangan' Partisipasi Masyarakat Melawan Pandemi Covid-19

Selasa, 15/09/2020 | 13:21 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah, mengunjungi Kampung Sehat di Kabupaten Sumbawa Barat, Selasa (15/9). (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Sumbawa Barat NTB, GetarMerdeka.com - Dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat melawan pandemi Covid-19, Polda NTB bekerjasama dengan TNI dan Pemprov NTB membuat program “Kampung Sehat” dengan sasaran di bidang kesehatan, pendidikan, keamanan hingga sosial ekonomi.
Kampung sehat yang sudah berjalan selama tiga bulan ini sudah dalam tahap penilaian dan diikuti oleh 1.136 desa di provinsi NTB.
“Selain indah, kampung sehat ini mampu menekan penyebaran Covid-19 di provinsi NTB,” ujar Gubernur NTB Dr H. Zulkieflimansyah saat mengunjungi Kampung Sehat di Lingkungan Arab Kenangan, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Selasa, 15 September 2020.
Didampingi Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal, Gubernur NTB disambut dengan lantunan salawat, marawis dan tarian khas kabupaten Sumbawa. Dengan mematuhi protokol kesehatan, masyarakat terlihat sangat antusias menunggu kedatangan orang nomor satu di Pemprov NTB tersebut.
“Selamat pagi bu, tetap jaga kesehatan, jangan lupa tetap pakai masker,” sapa Gubernur kepada masyarakat sambil mengingatkan untuk tetap menggunakan masker.
Kampung sehat di lingkungan Arab Kenangan ini mendapat banyak apresiasi dari Gubernur dan Kapolda NTB, selain karena keindahan dan kebersihannya, kekompakan masyarakat yang sangat tinggi menjadi nilai tambah pada kampung sehat tersebut.
“Saya bersama pak Kapolda, sangat kagum dengan keindahan, kebersihan serta kekompakan masyarakat lingkungan Arab Kenangan,” tambah Gubernur.
Bagaimana tidak, selain dihiasi bunga-bunga yang menawan sepanjang jalan, di seluruh rumah di kampung sehat tersebut telah disediakan tempat cuci tangan lengkap dengan bak sampah Organik, Non Organik dan B3. Tidak hanya itu, Sepanjang perjalanan, terlihat ibu-ibu senam dengan menggunakan masker, ada juga yang sedang menjual produk lokal. Pelayanan kesehatan hingga ruang isolasi mandiri ada di kampung tersebut.
“Ingin sekali berlama-lama di kampung sehat yang indah ini, tapi ada banyak desa lagi yang harus kami kunjungi, kami mohon izin pamit,” ungkap Gubernur kepada salah seorang masyarakat yang meminta gubernur berlama-lama di kampung sehat tersebut.
Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol M. Iqbal mengatakan, tujuan masyarakat ikut kampung sehat ini bukan semata-mata ingin mengikuti lomba ataupun mendapatkan hadiah, tapi kehadiran Kampung Sehat ini menjadi tradisi di masing-masing kampung yang ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.
“Lomba dan hadiah jangan sampai menjadi satu-satunya tujuan, tapi kesehatan, kebersihan, keamanan hingga menggeliatnya roda perekonomian harus tetap berjalan meski lomba Kampung Sehat nantinya sudah berhenti,” harap Kapolda NTB.
Ia mengaku, Kampung Sehat harus bisa mengubah kebiasaan masyarakat. Dengan harapan, dimanapun masyarakat berada, kebiasaan untuk menggunakan masker, kebiasaan untuk saling menjaga keamanan hingga kebiasaan membeli produk-produk lokal tetap bisa dilakukan.
“Jangan sampai, kita menjalankan protokol kesehatan pada saat berada di kampung kita saja, tapi dimanapun kita berada, menjaga kesehatan diri sendiri dan keamanan orang lain harus menjadi yang utama,” tambah jenderal berbintang dua tersebut.
Kita optimis, tambah Kapolda, Kampung Sehat mampu menekan penyebaran Covid-19 di provinsi NTB. Kampung Sehat juga diyakini mampu mempertahankan dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Kami optimis, kampung sehat mampu menekan penyebaran covid-19 dan meningkatkan roda perekonomian masyarakat,” tutup Kapolda.
Selain itu, Lurah Arab Kenangan, Erny Petriani mengaku bangga, kampungnya bisa dikunjungi oleh Gubernur, Kapolda dan Kejati NTB. Ia mengaku, sejak lama masyarakat sangat antusias menyambut kedatangan Gubernur NTB.
“Masyarakat di sini rata-rata pedagang, biasanya pagi sampai sore sepi, tapi karena Gubernur datang, masyarakat memilih untuk tidak bekerja sehari,” ungkap Erny.
Di Arab Kenangan sendiri, lanjut Erny, sejak pandemi Covid-19 masuk ke provinsi NTB, tidak ada satupun masyarakatnya yang terpapar. Saat kekurangan masker pun, ia meminta kepada pelaku usaha di kampungnya untuk memproduksi masker dalam jumlah banyak.
“Alhamdulillah hingga saat ini belum ada yang positif Covid-19, masker pun bisa kami produksi sendiri,” ungkapnya.
Selain masker, tambahnya, masyarakat dengan kesadarannya sendiri secara swadaya membeli tempat cuci tangan hingga menata kampungnya untuk ikut serta dalam lomba Kampung Sehat tersebut.
“Kami bersyukur masyarakat banyak yang sadar tentang pentingnya kesehatan,” tutupnya.
[gmc/ro1/hms]

Jokowi Sebut Pemerintah Terus Berupaya Tingkatkan Angka Kesembuhan Covid-19

Senin, 14/09/2020 | 14:05 WIB
Reporter: Muhammad Genantan Saputra Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Jokowi di acara Hari Olahraga Nasional. © 2020 Istimewa
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi , mengatakan bahwa pemerintah terus bekerja keras dalam rangka pengendalian Covid-19. Dia mengaku pemerintah terus berupaya meningkatkan angka kesembuhan.
"Dalam rangka pengendalian, pemerintah terus bekerja keras untuk meningkatkan kesembuhan, ini penting sekal," kata Jokowi pada Rapat Terbatas laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, "Senin (14/9).
Dia menuturkan, per 13 September, rata-rata kasus aktif di Indonesia 25,02 persen atau sedikit lebih tinggi kasus aktif dunia yang mencapai 24,78 persen. Kemudian, jumlah kasus sembuh di Indonesia sebanyak 155.010 kasus dengan recovery rate 71 persen.
"Ini rata-rata kesembuhan di Indonesia 71 persen ini juga sedikit lebih rendah dari kesembuhan dunia, saya kira kita terus mengejar rata-rata kesembuhan global," ucapnya.
Jokowi melanjutkan, pemerintah juga terus bekerja keras untuk menurunkan angka kematian. Dia menyebut, rata-rata kematian di Indonesia terus menurun dari 4,49 persen pada bulan lalu, hingga kini menjadi 3,99 persen. Meski, angka ini masih lebih tinggi dari rata-rata angka kematian dunia yang mencapai 3,18 persen.
"Tapi memang angka ini, angka sebesar 3,99 ini mengalami penurunan dari angka kematian seminggu lalu yang berada di angka 4,02," ucapnya.
Namun, kata Jokowi, bila dilihat lebih detail hal itu disebabkan 4 provinsi yang angka kematiannya di atas 6 persen.
"Data seperti ini perlu detail, sehingga informasikan kepada provinsi tersebut dan pemerintah pusat memberikan dukungan penuh ke sana yaitu Bengkulu ,Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya. (Sumber: merdekacom)
[gmc/mdk/lia]

Wagub dan Kapolda Tos 'Jangan Sampai Muncul Klaster'

Senin, 14/09/2020 | 13:51 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Wagub dan Kapolda Tos 'Jangan Sampai Muncul Klaster' di Pilkada NTB (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Pelaksanaan Pilkada serentak tahun 2020 ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena berlangsung dalam suasana pandemi Covid-19. Di Provinsi NTB sendiri, sebanyak tujuh kabupaten/kota akan melangsungkan Pilkada. Untuk itu, seluruh tahapan Pilkada harus berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan.
“Kita semua berharap, kasus Covid-19 yang mulai melandai di Provinsi NTB ini terus menurun. Jangan sampai, ada klaster Pilkada dan akhirnya kasus positif Covid-19 di NTB jadi melonjak,” kata Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19 pada tahapan Pilkada serentak tahun 2020 bertempat di Tenda Putih Lapangan Gajah Mada Polda NTB, Senin, 14 September 2020.
Pilkada tahun ini, lanjut Wagub, tidak diperbolehkan mengumpulkan orang banyak. Karena itulah seluruh bakal pasangan calon juga harus bisa mengatur dan mengendalikan simpatisannya untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
“Silahkan berkampanye, silahkan sampaikan visi-misi kepada masyarakat. Tapi taati aturan yang ada, seperti Perda, PKPU hingga undang-undang,” tambah Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini.
Pada masa pandemi ini, tambahnya, bakal pasangan calon kepala daerah bisa manfaatkan teknologi informasi atau melalui sosial media, atau rapat umum secara virtual untuk mempengaruhi pemilih.
“Misalnya, bakal pasangan calon bisa berkampanye melalui media sosial Facebook dan Instagram. Atau dia menyampaikan gagasan dan visi-misi melalui media online dan berkampanye akbar secara virtual,” ujar Umi Rohmi memberikan saran.
Saat ini, sambung Umi Rohmi, Perda Penanggulangan Penyakit Menular mulai ditegakkan. Tidak ada lagi negosiasi kepada orang yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Apalagi saat Pilkada nanti, semuanya harus berjalan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ada.
“Memilih pemimpin itu sebuah keharusan. Tapi, menjaga diri dan keluarga menjadi sebuah kewajiban,” tutup Umi Rohmi.
Sementara itu, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan bahwa, dalam waktu dekat seluruh bakal pasangan calon kepala daerah di NTB akan diundang oleh jajaran Forkopimda. Itu semua dilakukan demi berlangsungnya Pilkada dengan baik sekaligus aman dari potensi penyebaran virus.
“Pilkada di zaman pandemi ini tidak hanya bicara beruntung atau tidak beruntung, tapi yang terpenting, kita pikirkan kesehatan masyarakat,” ungkap Jendral bintang dua tersebut.
Kapolda menambahkan, siapapun yang melanggar protokol kesehatan di setiap tahapan Pilkada akan langsung ditindak, mulai dari sanksi administratif hingga pidana.
“Kami tidak akan segan-segan memberlakukan sanksi kepada siapapun yang melanggar protokol kesehatan,” tambah Kapolda.
Itu semua, lanjut Kapolda, akan dilakukan semata-mata untuk kesehatan masyarakat. Jangan sampai, karena merasa bahagia mendukung salah satu pasangan calon, tapi lupa dengan kesehatan diri dan kesehatan orang lain.
“Kalau ada orang yang tau dirinya terpapar Covid-19, lalu sengaja datang ke acara Pilkada, kami langsung akan pidana,” tutup Kapolda.
[gmc/ro1/hms/inf]

Warga NTB Ayo Pakai Masker!

Senin, 14/09/2020 | 13:09 WIB
ADVERTORIAL: PRCC Biro Humas NTB Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Advertorial (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Sahabat NTB, Mulai hari ini, 14 September 2020. Perda nomor 7 tahun 2020 tentang penanggulangan penyakit menular mulai di tegakkan.
Yang tidak menggunakan masker dikenakan denda minimal 100 ribu rupiah.
Jangan lupa ingatkan keluarga kita semua untuk selalu menggunakan masker.
Masker tersebut bukan untuk menghindari denda, tapi untuk menghindari kita dari virus corona yang saat ini melanda dunia.
Mari kita berdo'a dan ikhtiar bersama, semoga covid-19 ini cepat berakhir di daerah dan bangsa kita tercinta.
Advertorial
[gmc/ro1/hms/adv]

Sosialisasi Masif, TP PKK NTB Terus Sambangi Desa-desa Kampanyekan Gerakan Pakai Masker

Selasa, 08/09/2020 | 20:46 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Lombok Timur NTB, GetarMerdeka.com - Tim Penggerak PKK Provinsi NTB bersama PKK Kabupaten/Kota terus aktif dalam mensosialisasikan pentingnya menggunakan masker. Melalui kegiatan Gebrak Masker (Gerakan Bersama Pakai Masker), TP PKK NTB terjun langsung ke desa-desa demi memberikan edukasi kepada masyarakat.
Hari ini, Selasa 8 September 2020, TP PKK NTB kembali melanjutkan kegiatan pembinaan, sosialisasi, pencegahan dampak pandemi ke Dusun Selayar, Desa Menceh Kecamatan Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur. Dalam momen tersebut, TP PKK bersama Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) dengan kompaknya membagikan masker serta menjelaskan betapa pentingnya mematuhi protokol kesehatan Covid-19. Tak hanya itu, Yayasan PLAN Internasional Indonesia juga turut berpartisipasi dalam kunjungan kali ini.
Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengapresiasi kerja keras pemerintah dan juga masyarakat Lombok Timur yang saling bahu membahu melawan Covid-19. Ia pun bersyukur di Lombok Timur penyebaran virus corona dapat ditekan. Namun, Ia juga meminta agar dalam kondisi ini masyarakat jangan sampai lengah dan kemudian menyepelekan wabah Covid-19.
"Bukan tidak mungkin jika kita mengurangi keseriusan kita, kedisiplinan dalam melakukan protokol kesehatan, bisa terjadi peningkatan kembali," ujar Hj. Niken.
Dengan adanya road show TP PKK Provinsi NTB ini, diharapkan dapat memberikan semangat kepada seluruh kader PKK dimanapun berada.
Ia mengajak seluruh kader PKK agar terus aktif mensosialisasikan protokol kesehatan Covid-19, 'Nurut Tatanan Baru' yang digagas oleh Pemprov NTB.
"Saat ini kami bersama rombongan penggerak PKK Provinsi akan melaksanakan sosialisasi beberapa program yang tujuannya adalah dalam rangka melawan dan menanggulangi efek-efek dari Covid-19," jelasnya.
Hj. Niken juga memahami betul bahwa akibat dari pandemi ini bukan hanya pada bidang kesehatan saja, melainkan ke banyak sektor lainnya. Dampak sosial dan ekonomi begitu dirasakan semua kalangan dalam situasi sekarang ini.
"Mudah-mudahan ibu-ibu dan kader-kader PKK dapat mensosialisasikan, memahami, dan menyemangati lingkungan sekitarnya, dasawisma-dasawisma yang ada dan dapat dibina terus agar perhatian ini jangan sampai kendor," sambung Hj. Niken.
Sementara dalam sektor ekonomi, Ia berharap UKM/IKM dapat terus menjalankan bisnis dan usahanya. UKM/IKM ini disebutnya memiliki potensi yang besar untuk dapat terus berkembang meski di masa pandemi Covid-19. Kehadiran koperasi yang sudah ada sejak dulu diharapkan dapat diberdayakan dengan baik.
Terakhir, Hj. Niken mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader PKK yang telah bekerja dengan penuh rasa ikhlas. TP PKK Provinsi NTB kemudian akan memberikan bantuan berupa paket suplemen bagi tenaga kesehatan, ribuan ayam petelur bagi ibu-ibu untuk memenuhi asupan gizi keluarganya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Provinsi NTB, Ir. Husnanidiaty Nurdin mengatakan bahwa keluarga merupakan kunci dalam mengatasi berbagai fenomena yang kerap terjadi di dalam masyarakat.
Fenomena-fenomena yang dimaksud tersebut yakni, pernikahan usia anak, kekerasan dalam rumah tangga serta kekerasan pada perempuan dan juga anak.
"Apa yang menjadi tugas kita bersama, dengan adanya Perda No. 4 Tahun 2018 tentang ketahanan dan kesejahteraan keluarga itu menjadi payung kita bersama yang harus kita lakukan," jelasnya.
Selain itu, Husnanidiaty menyebut bahwa kurangnya perhatian juga dapat membuat kehangatan didalam keluarga semakin berkurang bahkan hilang.
Oleh karenanya, Ia mengajak masyarakat bersama-sama membangun keharmonisan didalam keluarga demi mewujudkan keluarga sejahtera yang diidam-idamkan selama ini.
"Tugas kita, tugas bersama dengan ibu-ibu PKK yang luar biasa, mari kita memulai dari keluarga, kita mengajarkan kehangatan didalam keluarga, supaya kelak tidak ada kekerasan-kekerasan," ajaknya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Drs. H. Fathul Gani memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan PKK selama ini.
Ia menyebut, kegiatan yang dilakukan begitu dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Dalam kesempatan itu pula, Ia mengungkapkan bahwa Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB saat ini memiliki program yang diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih maju lagi. Salah satunya yakni bantuan kepada kelompok Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan juga bantuan terhadap sebanyak 85 kelompok Posyandu.
"Mudah-mudahan ini dimanfaatkan dengan baik, nanti target kita paling lambat Oktober sudah tersebar seluruhnya, harapan kami ibu-ibu dapat menjadi garda terdepan ketahanan pangan di NTB khususnya di Lombok Timur yang kami cintai dan kami banggakan," ungkapnya.
[gmc/ro1/hms]

Mendagri akan Tunda Pelantikan Calon Kepala Daerah Langgar Protokol Kesehatan

Selasa, 08/09/2020 | 17:31 WIB
Reporter: Intan Umbari Prihatin Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Mendagri Tito Karnavian Kunjungi KPU. © 2020 Liputan6.com/Johan Tallo
Jakarta, GetarMerdeka.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan akan mengambil opsi pelantikan bagi calon pasangan (Bapaslon) yang terpilih pada Pilkada 2020 dan melanggar aturan protokol Covid-19 selama 3 kali. Hal tersebut, kata Tito, sesuai dengan UU nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah.
"Presiden dapat memerintahkan Mendagri untuk melakukan pelantikan selama 6 bulan dan mereka disekolahkan dulu, kami siapkan jaringan IPDN untuk jadi pemimpin yang baik," kata Tito dalam siaran telekonferensi usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo terkait persiapan Pilkada, Selasa (8/9).
Selain opsi tersebut, Tito menunjuk pejabat dari pusat sebagai pejabat sementara (Pjs) kepala daerah. Hal ini dilakukan oleh kepala daerah tersebut terbukti melanggar protokol kesehatan secara signifikan di masa Pilkada.
"Dasar yang kita gunakan adalah temuan Bawaslu dan sumber lain UU 23/2014 tentang sanksi sanksi kepala daerah, 6 bulan dapat disekolahkan, kami pertimbangkan itu, agar rekan-rekan kontestan pertimbangan agar menaati protokol yang diatur oleh PKPU," Tito.
Jokowi Soroti Bapaslon Tak Patuh Protokol
Tidak diketahui Presiden Joko Widodo atau Jokowi menarik-narik informasi tentang banyak calon calon calon (Bapaslon) yang tidak mematuhi protokol kesehatan dalam konteks diri. Dia mengingatkan pada bapaslon protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk memutus mata rantai Covid-19.
"Karena saya mengikuti situasi di lapangan banyak protokol yang dilakukan oleh calon calon," kata Jokowi saat rapat terbatas pembahasan persiapan pelaksanaan pilkada serentak melalui siaran telekonferensi, Jakarta Pusat, Selasa (8/9).
Sumber: merdekacom
[gmc/mdk/eko]

Polisi Temukan Fakta Baru, Tulang Pangkal Lidah Mahasiswi Unram Patah karena Cekikan

Selasa, 08/09/2020 | 16:34 WIB
Reporter: Ya'cob Billiocta Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Ilustrasi borgol. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori
Mataram, GetarMerdeka.com - Polresta Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menemukan fakta baru terkait kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Mataram (Unram) berinisial LNS. Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, temuan baru tersebut masih berkaitan dengan hasil autopsi.
"Setelah diidentifikasi, dokter forensik menemukan ada patahan di tulang pangkal lidahnya," kata Kadek Adi, Selasa (8/9). Dikutip dari Antara.
Penyebab tulang pangkal lidah patah, jelasnya, bukan karena benturan benda tumpul atau pun jeratan tali jemuran saat digantung di ventilasi rumah pelaku.
"Jadi menurut keterangan dokter forensik, itu (tulang pangkal lidah patah) karena dicekik dan itu sudah sinkron dengan keterangan pelaku," ujarnya.
Namun demikian, dokter forensik tidak bisa menyimpulkan penyebab kematiannya. Apakah disebabkan karena dicekik pelaku yang juga kekasih korban berinisial R (22), atau digantung dengan seutas tali jemuran.
"Apakah statusnya pingsan atau sudah mati pada saat digantung itu, dokter forensik tidak bisa simpulkan," ucap dia.
Dalam penanganan kasus pembunuhan LNS, polisi telah menetapkan kekasih almarhumah sebagai tersangka.
Perannya terungkap berdasarkan hasil penelusuran alat bukti yang membuat tersangka tidak bisa mengelak atas perbuatannya.
Segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa pembunuhan LNS, tersangka mengaku hanya melakukannya seorang diri tanpa ada keterlibatan orang lain.
Sebagai tersangka, R disangkakan Pasal 338 Ayat tentang Pembunuhan dan atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP tentang perbuatan penganiayaan hingga menyebabkan kematian, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Motif tersangka R membunuh LNS dengan skenario gantung diri di ventilasi rumah kawasan Perumahan Royal Mataram karena persoalan hamil.
Kabid Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Artanto, dalam konferensi pers di Markas Polresta Mataram menjelaskan, persoalan hamil itu yang kemudian memicu pertengkaran antara keduanya.
"Tersangka kemudian mencekik korban hingga lemas tidak berdaya. Tersangka yang panik kemudian mengambil skenario gantung diri," kata Artanto.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Kadek Adi Budi Astawa, secara lengkap menjelaskan peristiwa itu terjadi pada Kamis lalu (23/7), dua hari sebelum jasad LNS ditemukan tergantung di ventilasi rumah R.
Ketika itu, Kamis sore (23/7), berawal dari tersangka yang dihubungi korban. Melalui sambungan teleponnya, LNS meminta untuk bertemu membicarakan soal kehamilannya. "Kalau tidak mau ketemu, korban mengancam akan memberitahukan kehamilannya kepada orang tua tersangka," kata Adi.
Karena mendapat ancaman demikian, akhirnya mereka bertemu di lokasi kejadian. Permasalahan hamil pun dibicarakan, dan bahkan mereka sempat berhubungan badan.
"Kemudian pas menjelang malam, ibunya tersangka ini menelepon, disuruh balik (pulang ke rumah orang tuanya di Lombok Tengah)," ujarnya.
LNS yang merasa persoalannya belum selesai, mencegah tersangka pulang dan mengancam akan bunuh diri dengan pisau yang sudah ada di tangannya. "Tapi berhasil ditenangkan tersangka, mereka lanjut ngobrol biasa, lagi ibunya telepon dan minta segera pulang," ucap dia.
Kedua kalinya meminta untuk izin pulang, LNS kembali mengancam tersangka dengan anak panah yang panjangnya sekitar setengah meter. Karena tersulut emosi, R kemudian mencekik korban hingga lemas tak berdaya.
"Karena sudah lepas kendali, tersangka mencekik korban. Itu yang kemudian tersangka membuat skenario gantung diri," kata Adi.
Keterangan itu pun didapatkan dari pengakuan R, yang juga mengakui perbuatannya yang menggantung korban untuk menghilangkan jejak perbuatannya.
Dalam proses penyidikannya, sudah ada 23 saksi yang diperiksa. Selain teman dekat LNS, penyidik memeriksa pihak keluarga serta ahli forensik yang memvisum dan mengautopsi jasad LNS.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap barang bukti yang ditemukan di TKP. Seluruhnya turut dihadirkan dalam konferensi persnya.
Barang bukti tersebut antara lain, potongan tali yang digunakan untuk skenario gantung diri, anak panah, pisau dapur, kursi sofa untuk membantu LNS tergantung, pakaian, seprai, boarding pass milik R, buku harian, perhiasan, dan kendaraan roda dua. (Sumber: merdekacom)
[gmc/mdk/cob]

Pemprov NTB ajak Milenial aktif berkontribusi Positif di Era New Normal

Selasa, 08/09/2020 | 16:21 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Pemprov NTB terus mengajak generasi milenial yang selama ini sangat dekat dengan penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari agar ikut berperan aktif dalam mensukseskan program Nurut Tatanan Baru di Provinsi NTB. Selama ini ada sejumlah program yang dimunculkan oleh Biro Humas dan Protokol NTB untuk melibatkan kelompok pemuda dalam membangun daerah.
“Kami secara aktif melibatkan anak-anak muda yang kreatif untuk ikut terlibat dalam pembangunan di NTB baik sebelum pandemi maupun di masa pandemi ini,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM saat menjadi narasumber di acara Bincang Gemilang Radio Global FM Lombok dengan tema “Peran Generasi Milenial di Era New Normal,” Selasa, 8 September 2020.
Selain Kepala Biro Humas sebagai narasumber, ada pula Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri asal Kota Mataram, Annisa Paramita yang mengisi talkshow tersebut. Annisa Paramita bergabung dalam talkshow tersebut melalui aplikasi Zoom lantaran sedang bertugas di Jakarta.
Karo Humas mengatakan, sebelum masa pandemi telah dilaksanakan program NTB Memanggil. Konsepnya adalah para pemuda magang kerja di Pemprov NTB. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi muda untuk mengambil peran aktif dan positif dalam pemerintahan guna memajukan masyarakat NTB khususnya, dan Indonesia pada umumnya. Program ini didesain untuk melibatkan generasi penerus bangsa di dalam perumusan kebijakan dan implementasi program strategis Pemprov NTB.
“Mereka memiliki visi pembangunan, sekaligus para pemuda itu juga menjadi objek pembangunan itu sendiri,” katanya.
Biro Humas juga telah menggelar kegiatan PR Ambassadors Challenge 2019. Pihaknya telah menjaring ratusan peserta dan telah terpilih 10 orang grand finalis yang selanjutnya mereka menyelami program-program unggulan Pemprov NTB di OPD-OPD terkait. Tugasnya adalah memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada generasi milenial agar ikut berkontribusi pada program NTB Gemilang.
“Kami juga melibatkan para influencer atau selebgram untuk menyebarluaskan berita positif terkait dengan upaya Pemda menangani pandemi Covid-19 ini. Kami memiliki wadah untuk membicarakan isu-isu kekinian. Jadi peran generasi milenial untuk berkontribusi dalam memberikan kabar baik di masa pandemi itu sangat tinggi, “ kata Bang Najam.
Saat ini lanjutnya, aktivitas fisik sudah lebih longgar. Semakin banyak pula destinasi wisata di NTB yang dibuka kembali. Kalangan milenial banyak yang menyerbu destinasi wisata yang ada di daerah ini. Namun demikian, penekanan Pemprov NTB yaitu semua pihak harus tetap menerapkan protokol Covid-19. Sehingga produktif dan sehat itu bisa didapatkan dalam waktu yang bersamaan.
Sementara itu Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri asal Kota Mataram, Annisa Paramita dalam talkshow tersebut banyak menyampaikan soal pentingnya pelibatan generasi milenial atau generasi Z dalam pembangunan daerah, terlebih di masa pandemi ini. Menurutnya generasi milenial dan generasi Z memiliki kemampuan beradaptasi dengan digital yang sangat baik. Karena mereka lahir saat teknologi digital sedang berkembang pesat.
“Jadi ketika pandemi seperti ini dan semua hal menjadi digital, maka sudah seharusnya anak-anak muda ini menjadi agent of change atau pendorong utama agar dunia bisa beradaptasi dengan pandemi,” katanya.
Lalu apa arti “new normal” bagi generasi milenial ? Kata Annisa, new normal bukanlah sekedar menggunakan masker, rajin cuci tangan pakai sabun serta menjaga jarak, namun lebih dari itu, semua orang harus beradaptasi dalam semua hal di masa pandemi ini. Kelompok milenial katanya sepenuhnya sudah sadar dengan pentingnya mematuhi protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19, namun yang menjadi tantangan yaitu adanya sebagian orang yang merasa bosan dengan penggunaan masker setiap hari.
“Namun bagaimana kita bisa menjaga semangat dan konsistensi agar orang-orang masih tetap mau menerapkan protokol kesehatan setelah enam bulan pandemi di negara kita,” katanya.
[gmc/ro1/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT