Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Wagub Tekankan Pentingnya Edukasi untuk Cegah Kanker Payudara

Selasa, 06/10/2020 | 14:52 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Dalam upaya menahan laju kanker payudara di Indonesia, terlebih di Provinsi NTB, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi NTB menjalin kerjasama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum BKOW NTB menerangkan bahwa kanker payudara ini bukan hal biasa. Namun ini adalah masalah besar dari segi kesehatan yang harus dapat ditangani secara bersama-sama.
"Kunci utama adalah edukasi seperti apa yang dilakukan oleh YKPI selama ini. Terus menerus mengedukasi organisasi-organisasi wanita, melalui sekolah-sekolah dan kami NTB juga belajar dari itu," ucap Wagub saat memberi sambutan pada acara Webinar yang terselenggara Selasa (6/10/2020) di ruang kerjanya.
Edukasi, lanjut Wagub, menjadi hal terpenting dalam penanganan kanker payudara dan sebagain besar penyakit-penyakit yang menimpa masyakarat Indonesia. Sehingga Pemprov NTB terus mengintervensi fasilitas-fasilitas atau kegiatan terkecil yang dilakukan secara reguler di seluruh dusun melalui Posyandu.
"Itulah yang kami lakukan di NTB. Kami mendorong untuk Posyandu kita di NTB ini, semuanya di setiap dusun itu, tidak hanya melayani bayi dan ibu hamil, tetapi menjadi Posyandu Keluarga, yaitu melayani dari bayi sampai lansia, seluruh masyarakat di dusun tersebut terlayani," ungkapnya.
Posyandu Keluarga ini terus didorong oleh Pempov NTB, sehingga seluruh masyarakat di NTB dapat terlayani dan mendapat edukasi secara reguler.
"Di NTB juga kami mewajibkan untuk SMA, SMK, SLB itu juga ada pembelajaran tentang kesehatan reproduksi dan risiko-risiko yang mungkin akan mengenai mereka, kalau mereka tidak aware dengan kesehatannya," ungkapnya.
BKOW sebagai perkumpulan organisasi wanita dinilai memiliki peran yang sangat besar.
BKOW juga menggerakkan seluruh anggotanya untuk sungguh-sungguh bisa peka terhadap permasalahan yang ada di masyarakat, terlebih mengenai kesehatan dan pendidikan.
"Sosialisasi, edukasi, itu yang terus menerus kita dorong sehingga kita harapkan masyarakat memahami apa yang harus dilakukan untuk dirinya.
Program-program pemerintah itu bukan untuk pemerintah, tetapi untuk masyarakat itu sendiri, sehingga keinginan dari masyarakat timbul, kalau dari bawah program-program pemerintah akan sangat sukses," jelasnya.
Wagub mengapresiasi kegiatan webinar ini, memang sosialisasi tidak boleh terhenti karena Covid, tetapi dengan teknologi kita semakin bisa memperkuat sosialisasi kita dan menjangkau jauh lebih luas lagi," ujar Wagub.
[gmc/ro1/hms]

Umi Rohmi Tegaskan Pentingnya Kerjasama Kabupaten dan Kota

Senin, 05/10/2020 | 14:30 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Program terkait NTB Zero Waste dan NTB Hijau selalu menjadi perhatian Pemerintah Provinsi NTB di kala pandemi Covid-19. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang memimpin rapat terkait Zero Waste dan NTB Hijau di Ruang Anggrek menegaskan sinergi pemerintah kab/kota harus terus dijalankan agar semua berjalan dengan baik.
"Apalagi sebentar lagi masuk musim hujan, jangan sampai lengah. Banyak spot yang harus diperhatikan, semua harus bekerja sama dengan kabupaten/kota," jelas Wagub, Senin, 5 Oktober 2020.
Wakil Gubernur yang kerap disapa Umi Rohmi tersebut menyampaikan bahwa seluruh rencana dan program-program yang akan berjalan nantinya harus direncanakan dengan matang. Hal ini untuk meminimalisir kurangnya komunikasi antar perangkat daerah.
"Sekarang bagaimana kita mengatur strategi dengan Kadis DPMPD agar rencana-rencana bisa diterapkan untuk saat ini di desa-desa dan harus dibicarakan teknisnya supaya bisa terkejar," ungkap Umi Rohmi.
Selain itu juga pada rapat yang dihadiri pula oleh Kepala Dinas DPMPD Prov. NTB, Umi Rohmi meminta untuk kerja secara menyeluruh dan merata. Khususnya terkait Desa Wisata, pihak Dinas Pariwisata harus bersinergi dengan Dinas DPMPD untuk melakukan perencanaan yang lebih memperhatikan lingkungan dan fokus terhadap pelestarian lingkungan.
"Semua perencanaan sangat berorientasi pada lingkungan bukan malah berdampak pada lingkungan. Justru, harus menghijaukan lingkungan dan melestarikan lingkungan," jelas Umi Rohmi.
Terakhir, Umi Rohmi berharap agar semua perencanaan terintegrasi dan berkoordinasi baik dengan aparatur desa dan OPD sehingga progress dari sinergi berjalan dengan baik.
[gmc/ro1/hms]

Wagub NTB dan Ketua TP. PKK Saling Kuatkan Lindungi Anak dari Covid-19

Senin, 05/10/2020 | 14:09 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Mataram, GetarMerdeka.com - Untuk meningkatkan edukasi masyarakat khususnya dalam penanganan serta perlindungan anak dari Covid-19, Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram bekerja sama dengan pemerintah Provinsi NTB, TP. PKK NTB, Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII), Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB menggelar acara Talk Show bertajuk “Lindungi Anak Kita Dari Covid-19”, Senin, 5 Oktober 2020.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Covid-19 belum berakhir, pemerintah dan masyarakat masih harus berjuang bersama agar Covid-19 bisa teratasi.
Kita di NTB ingin hidup aman dan produktif, kita harus berkegiatan dengan Protokol Covid-19. Covid-19 tidak bisa selesai hanya dengan pemerintah, virus yang tidak terlihat ini, hanya bisa dilawan dengan kedisiplinan mematuhi protokol Covid-19 dan kesabaran menjalani hari-hari dengan Protokol Covid-19.
Untuk itulah Pemerintah Provinsi NTB, menjadi pelopor di Indonesia dalam penegakan Peraturan Daerah (Perda), bagaimana agar penerapan Protokol Covid betul-betul diseriusi oleh seluruh kalangan masyarakat. Menurut Wagub, pentingnya mengeluarkan Perda Nomor 7 Tahun 2020, sebab melawan Covid-19 sama dengan mengubah pola pikir masyarakat. Butuh sinergi dengan seluruh pihak, termasuk peran orang tua dalam menjaga anaknya.
“Kita pemerintah harus ‘memaksa’ masyarakat dengan aturan supaya bisa disiplin, karena bisa kita bayangkan kalau seluruh masyarakat di NTB disiplin dengan protocol Covid, kita bisa hidup aman dan produktif, kegiatan bisa berlangsung, kasus turun kematian turun, kita bisa menjalani dengan baik, tidak akan ada kolaps,” tutur Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.
Lebih lanjut Umi Rohmi mengungkapkan, di masa pandemi ini peran orang tua sangat penting untuk menjaga kesehatan anak - anak dan untuk mendampingi anak - anak dalam proses belajar karena selama pandemi kondisi terpaksa anak-anak harus belajar dari rumah.
Hal ini tentu mengakibatkan usaha yang lebih dari orang tua, butuh ketelatenan dan tidak boleh acuh. "Anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus kita pelihara kita jaga, kita sebagai orang tua di masa pandemi ini dituntut berikhtiar lebih menjaga anak kita, jika tidak ada hal yang emergency jangan biarkan anak keluar rumah, jadikan lah rumah tempat edukasi dan bermain yang aman bagi anak, sehingga anak kita betul terlindungi,” pesan Umi Rohmi.
Terakhir, Umi Rohmi mengajak seluruh masyarakat membiasakan menggunakan masker, nyaman hidup dengan masker agar bisa saling melindungi satu sama lain.
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP. PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah yang juga menjadi narasumber dalam Talkshow ini menyampaikan tentang pola asuh anak di masa pandemi Covid-19.
Mengawali arahannya, Hj Niken menyebarkan dukungan kepada keluarga-keluarga di NTB. Kunci melawan Covid-19 adalah konsisten dan kedisiplinan dalam protokol kesehatan. Saat ini terutama mengenai masalah anak, seluruh aspek kehidupan anak bergantung pada orang tua.
Pola asuh harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Ketua TP. PKK NTB juga menyampaikan beberapa tips pola asuh anak. Pertama, gunakan waktu yang ada di rumah dengan melaksanakan kegiatan yang berkualitas. Kedua, bagaimana orang tua tetap bersikap positif. Ketiga, bagaimana para orang tua dalam melakukan pengasuhan, membuat rencana atau jadwal kegiatan anak dengan lebih terencana.
Keempat, bagaimana mengatasi perilaku anak-anak, mengawasi perkembangan anak-anak, apakah pandemi ini memberi efek positif atau negative. Kelima, bagaimana tetap melakukan edukasi Covid-19 pada anak dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh anak. SepertiSeperti halnya bagaimana menggunakan masker dan menjadi anak yang mau melindungi diri, awas terhadap masker, lebih sering mencuci tangan, jaga jarak dan lainnya.
Terakhir, Hj Niken berpesan, “Anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua, amanah kita untuk kita didik untuk kita asuh agar mereka menjadi khalifah atau pemimpin bagi masyarakat di masa nanti,” pungkasnya.
“Marilah tetap memperbarui diri dengan pengetahuan terbaru mengenai Covid-19, memperhatikan hak anak untuk berkembang, yang terpenting dan utama adalah anak mendapat hak perlindungan dan kesehatan dari orang tua, hal tersebut tentunya bisa terjadi dengan melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.
H. Sahan, S.H selaku Ketua LPA menyampaikan kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan kebijakan pemerintah Provinsi NTB, tentang edukasi dan percepatan pencegahan Covid-19 di NTB. Selain itu, hal ini juga bertujuan sebagai media edukasi dalam rangka meningkatkan pemahaman keluarga dan masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak dalam keluarga.
Dalam hal ini kerjasama antara YPII, PLAN, Unicef, dan LPA NTB telah mengambil langkah intervensi di 50 desa/kelurahan di Kabupaten/kota sepulau Lombok. “Kami sudah melatih para kader desa sebagai fasilitator untuk melakukan pendampingan di tingkat desa,” ujar H. Sahan.
Selain itu, LPA juga telah melakukan pembagian APD terhadap 75 fasilitator desa dan petugas, 2000 masker dan hand sanitizer kepada seluruh fasilitator yang ada di NTB.
Sementara itu, Direktur Eksekutif PLAN Indonesia (YPII) Dini Widiastuti mengatakan terkait program YPII. YPII fokus dengan program sanitasi, hygien, air bersih. Kemudian, YPII juga bekerjasama dengan organisasi lokal di NTB memastikan kekerasan anak menurun.
Terkait kemitraan pencegahan Covid-19, YPII bekerja di delapan kabupaten untuk Covid Response dan melaksanakan sosialisasi pada orang tua, pendidik dan juga melibatkan anak - anak dengan cara yang menyenangkan.
"Kita punya film animasi dalam bahasa sasak, permainan ular tangga, sehingga hal ini mudah dicerna anak - anak, dan membantu orang tua dalam menjelaskan pentingnya Protokol Covid, dan memberikan dukungan material dalam bentuk radio untuk menunjang proses pembelajaran secara daring,” tutur Dini.
Turut hadir sebagai narasumber, Kepala DP3AP2KB NTB, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTB, Praktisi dan perwakilan Forum Anak.
[gmc/ro1/hms]

Kekompakan Posyandu Keluarga Desa Midang Gunung Sari Terintegrasi

Senin, 05/10/2020 | 13:56 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Lombok Barat NTB, GetarMerdeka.com - Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga yang merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB semakin menunjukan hasilnya. Satu per satu daerah berlomba-lomba mewujudkan Posyandu Keluarga di daerahnya.
Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah mengunjungi salah satu Posyandu Keluarga Terintegrasi yang terdapat di Desa Midang Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Senin, 5 Oktober 2020.
Posyandu Keluarga Desa Midang ini telah terintegrasi dengan Bank Sampah. Selain itu, terdapat pula pengembangan usaha ecobrick, jalinan kerjasama dengan BUMDes, serta usaha-usaha dalam memajukan UMKM di desa tersebut.
Wagub mengapresiasi langkah-langkah dan juga terobosan yang telah dilakukan pemerintah dan warga Desa Midang. Selain memuji Kepala Desa Midang yang disebutnya memahami betul bagaimana menjadikan kesehatan, ekonomi, pendidikan dan juga lingkungan sebagai prioritas utama.
"Alhamdulillah, semoga semakin banyak Kepala Desa yang sangat sungguh-sungguh memikirkan hal-hal yang mendasar. Karena kita berjuang untuk kesehatan dan lingkungan itu tidak seperti membalikan telapak tangan," terang Wagub.
Selain itu, Wagub yang akrab disapa Umi Rohmi ini mendukung penuh harapan Kepala Desa Midang yang bertekad menjadikan desanya sebagai Desa Wisata andalan di Lombok Barat bahkan NTB.
"Dengan mendorong Desa Midang ini menjadi desa wisata, itu menjadi trigger untuk membenahi lingkungan dan juga menggerakkan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Umi Rohmi kembali mempertegas bahwa saat ini masyarakat dihadapkan hanya pada dua pilihan. Pilihan tersebut yakni hidup aman dan produktif. Sehingga, dimasa pandemi Covid-19 ini masyarakat diminta mampu tetap produktif dengan mengedepankan protokol kesehatan yang telah dianjurkan.
"Untuk bisa hidup aman dan profuktif syaratnya hanya satu, yaitu patuhi protokol kesehatan Covid-19," ungkap Umi Rohmi.
Umi Rohmi bersyukur masyarakat NTB tetap mampu bertahan ditengah sulitnya perekonomian yang disebabkan adanya pandemi. Untuk itu, Ia mengajak seluruh daerah mendorong potensi yang dimiliki di daerahnya masing-masing.
Terakhir, Umi Rohmi berharap kedepannya semakin banyak daerah-daerah di NTB yang menerapkan Posyandu Keluarga. Dengan kekompakan, Ia optimis seluruh Posyandu di NTB kelak akan menjadi Posyandu Keluarga. Untuk itu, sinergi antar pemerintah dan seluruh masyarakat menjadi kunci mewujudkan hal tersebut.
"Kita harapkan semoga posyandu bisa menjadi Posyandu Keluarga, bisa melayani anak sampai lansia sehingga masalah kesehatan dan masalah sosial yang kita hadapi bisa kita atasi bersama," pungkasnya.
Mewakili Bupati Lombok Barat, Sekretaris Daerah Lombok Barat, Dr. H. Baehaqi menyambut hangat kunjungan Wagub beserta rombongan. Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran Pemprov yang disebutnya begitu memperhatikan pembangunan hingga ke lingkup terkecil.
"Perhatian Wakil Gubernur kepada Lombok Barat ini sangat luar biasa, sangat sering sekali beliau hadir bersama kita dengan masyarakat, terlebih dimasa pandemi Corona ini," ujarnya.
Baehaqi juga mendukung penuh akan pentingnya kehadiran Posyandu Keluarga ditengah masyarakat. Posyandu Keluarga yang mencakup semua kalangan tentunya akan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan.
"Bisa dikatakan posyandu sebagai layanan kesehatan paling terdepan di masyarakat," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Desa Midang, Drs. Syamsuddin melaporkan capaian dan progres pembangunan di Desa Midang. Dimulai dari keberlangsungan Posyandu Keluarga hingga menyukseskan Desa Midang sebagai salah satu Desa Wisata andalan di NTB.
Menurutnya, kehadiran Desa Wisata akan memberikan multiplier effeck pada aspek-aspek lainnya, seperti kebersihan lingkungan dan kemajuan UMKM.
"Warga Desa Midang banyak menciptakan program program yang berkaitan dengan kebersihan sampah. Harapan saya, semoga sampah sampah di Desa Midang bisa terus menjaga kebersihan," ungkapnya.
Hingga saat ini, Desa Midang telah mempunyai satu Posyandu Keluarga. Sehingga, Syamsuddin berjanji Posyandu Keluarga di Desa Midang akan terus ditambah jumlahnya. Hal ini disebutnya merupakan wujud dukungan penuh Desa Midang terhadap program unggulan Pemprov NTB.
"Untuk target di tahun 2021 semoga semua posyandu di Desa Midang menjadi Posyandu Keluarga," harapnya.
Turut mendampingi Wagub dalam kunjungan kali ini, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTB, Kadis Kesehatan Provinsi NTB, Kadis P3AP2KB Provinsi NTB, Kadis LHK Provinsi NTB, Kadis Kominfotik Provinsi NTB, Kadis PMPD Dukcapil Provinsi NTB, Kepala Biro Kesra Setda NTB, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB.
[gmc/ro1/hms]

Bocah Pengidap Sindrom Selaput Otak di Tente Diberikan Bantuan Stimulan

Senin, 05/10/2020 | 13:45 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Bima NTB, GetarMerdeka.com - Annisa (9) bocah pengidap sindrom selaput otak, anak dari pasangan suami-istri (pasutri) Andriawan- Nita Irfani asal Dusun Bante, Desa Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima mendapatkan perhatian serius dari Gubernur NTB Zulkiflimansyah.
Sesaat setelah mendapatkan informasi dari media sosial terkait kondisi anak ini, bantuan stimulan-pun diberikan melalui Dinas Sosial Provinsi NTB.
Gubernur NTB Melalui Dinas Sosial Provinsi mengintruksikan kepada Pekerja Sosial SDM Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Woha Kabupaten Bima untuk langsung melakukan assesmen pada keluarga Annisa.
Hasilnya untuk tahap awal bantuan stimulan langsung dikirim melalui rekening keluarganya.
Bantuan tersebut untuk kebutuhan dasar dan biaya pemeriksaan kesehatan.
Menindaklanjuti atensi Gubernur NTB, kami langsung menerjunkan Tim untuk assesmen dan pemberian bantuan yang dikirim melalui rekening kelurganya," Ungkap Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Akhsanul Khalik, Senin 5 Oktober 2020.
Kepala Dinas menyebutkan uang yang dikirim tersebut dapat dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan dasar seperti beras, gula dan minyak goreng dan biaya pemeriksaan kesehatan Annisa.
Berikutnya akan dikirimkan bantuan kursi roda dalam beberapa waktu yang tidak terlalu lama dari Dinsos Provinsi NTB.
Dikatakannya, berdasarkan assemen awal oleh Pekerja Sosial SDM PKH, Sri Mulyati dan Hadijah, anak tersebut lahir di Desa Tente tanggal 27 April 2012. Orang tuanya pernah membawa Annisa untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan setempat.
"Bocah tersebut didiagnosa mengidap sindrom selaput otak. Namun karena terkendala biaya, pemeriksaan lanjutan tidak dilakukan lagi.
"Kondisi keluarga adalah warga miskin, yang belum mendapatkan bantuan apa-apa, baik PKH, BPNT bahkan BPJS Kesehatan," katanya.
Disamping itu, ia berharap keluarga Annisa dapat dimasukan dalam Basis Data Terpadu (BDT) atau bisa disebut sekarang Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di desa setempat. Pasalnya, untuk sanitasi BAB saja diketahui belum dimiliki oleh keluarga tersebut.
"Untuk bantuan yang dikirim, semoga bermanfaat untuk keluarga Annisa dalam menopang kesehatan Annisa sementar waktu," harapnya.
Keluarga Annisa, yang diwakili Pendamping Sosial PKH, Sri Mulyati menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gunernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi yang telah begitu cepat merespon keadaan keluarga Annisa.
Bantuan ini sangat membantu Annisa dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan biaya pemeriksaan kesehatan.
"Terimakasih Pak Gunernur NTB, terimakasih juga kepada Kepala Dinsos Provinsi yang telah menghubungi kami untuk assesmen keluarga Annisa," Ucapnya.
Sebelumnya Nita Ifani, Orang tua Annisa, pernah mengekspose kondisi anaknya di media sosial Facebook, kemudian mendapat respon dari netizen dengan beragam komentar.
[gmc/ro1/hms]

Pemprov NTB Ikuti Upacara HUT Ke-75 TNI Secara Virtual

Senin, 05/10/2020 | 13:28 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Upacara HUT Ke-75 TNI dilaksanakan secara virtual di seluruh Indonesia, tak terkecuali di NTB. Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah beserta para anggota Forkopimda NTB mengikuti upacara tersebut di Makorem 162/WB, senin 5 Oktober 2020.
Upacara yang dipimpin langsung oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo berlangsung dengan khidmat. Dalam pidatonya, Presiden RI mengatakan bahwa sinergi antara TNI, Porli dan lembaga pemerintah lainnya berjalan dengan sangat baik, ia meminta agar sinergi ini terus dipertahankan.
Jokowi, sapaannya, mengatakan bahwa upacara ini bukan hanya diikuti oleh para anggota TNI saja, namun diikuti juga oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Perjalanan panjang TNI, lanjutannya, sejak perjuangan kemerdekaan hingga kini menunjukkan bahwa TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara. Menjaga keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
"Oleh karena itu, atas nama rakyat Indonesia, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar dan institusi TNI. Kepada para prajurit yang sedang bertugas di manapun," ucapnya.
Dalam berbagai kesempatan, terangnya, bahwa dunia berubah dengan sangat cepat, dunia bergerak dengan sangat dinamis. Transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan sesuai dengan dinamika lingkungan strategis, dinamika ancaman, dan perkembangan teknologi militer.
"Kita harus terus melakukan transformasi teknologi dan personel yang mampu memahami dan memanfaatkan lompatan di bidang teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi kecerdasan buatan," terangnya.
Ia melanjutkan bahwa selain transformasi organisasi dan transformasi teknologi, TNI juga harus didukung oleh transformasi personel yang kokoh. Baik dalam menghadapi tugas-tugas Operasi Militer untuk Perang, maupun untuk tugas-tugas Operasi Militer Selain Perang.
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran masa depan, yang mempunyai daya hancur lebih besar atau high level of destruction.
Kita harus siap menghadapi pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang atau decisive battle.”
Karakter pejuang yang selalu siap untuk bersinergi, bekerja sama bahu-membahu dengan berbagai elemen bangsa. Karakter pejuang yang membangun sinergi antar korps, sinergi antar matra, sinergi antar instansi, serta sinergi antara TNI dan POLRI, yang menjadi kunci untuk membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif.
"Akhir kata, terus tingkatkan kemampuan, profesionalisme, dan kesiap-siagaan TNI untuk menerima penugasan. Pegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Jagalah terus kemanunggalan TNI dengan rakyat. Jadikanlah sinergi sebagai kekuatan membangun Negeri, membawa Indonesia menjadi negara maju. Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia," tutupnya.
Gubernur NTB saat diwawancarai menyampaikan bahwa kekompakan antara TNI dan Polri di NTB sangat bagus dalam membantu pemerintah provinsi di setiap program yang dijalankan.
"Saya kira tema yang sangat bagus ya, sinergi untuk negri, ditengah pandemi seperti ini, nampaknya tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat sinergi antara TNI, Polri, Masyarakat dan institusi lain yang terkait, saya kira di NTB kita sudah mencontohkan sinergi yang luar biasa," terang Gubernur.
[gmc/ro1/hms]
Advertorial Biro Humas dan Protokol NTB

Gubernur Turun langsung Berikan Bantuan Tinjau Lokasi Kebakaran Desa Sigar Penjalin KLU

Minggu, 04/10/2020 | 12:41 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah meninjau langsung lokasi puing puing kebakaran di desa Sigar Penjalin Tanjung di Kabupaten Lombok Utara, Minggu (4/10). Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Berdasarkan rilis Biro Humas dan Protokol NTB, dilaporkan telah terjadi musibah kebakaran melanda Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara (KLU) pada Sabtu (3/10) malam.
Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 20 rumah warga dan satu masjid.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah langsung terjun ke lokasi kebakaran pada Minggu (4/10) pagi untuk meninjau dampak dari kebakaran tersebut sekaligus memberikan bantuan.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur menyalurkan bantuan berupa 80 paket sembako, 4 paket peralatan dapur keluarga, 18 paket kebutuhan lansia dan 8 paket kebutuhan anak serta akan melakukan perbaikan pada rumah yang terdampak.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati di musim kemarau ini, karena musim kemarau sangat rawan terjadi kebakaran.
"Pak Kades tolong diimbau masyarakat untuk berhati-hati di musim kemarau ini, gampang sekali terjadi bencana di musim ini," pesannya.
Untuk warga yang kehilangan rumah kata Bang Zul, Pemprov NTB akan terus melakukan koordinasi dengan Pemda KLU melalui Dinas Sosial dan BPBD agar segera dilakukan perbaikan.
"Untuk rumah, kita koordinasikan, karena kayu mudah terbakar jadi alternatifnya adalah seperti rumah tahan gempa itu," terang Bang Zul.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Ahsanul Khalik yang turut mendampingi Gubernur mengatakan, untuk tahap awal, Pemerintah Provinsi menyalurkan bantuan yang berisfat darurat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan alat rumah tangga yang pertama kita lakukan dan saya juga sudah berkoordinasi dengan Kalak BPBD.
"Kita akan drop air bersih, untuk beras selama kebutuhan masyarakat kita sudah tangani, siang ini akan dikeluarkan dari Bulog," ungkapnya.
Sementara itu Kalak BPBD Provinsi NTB, I Gusti Bagus Sugiharta menyampaikan bahwa BPBD akan menyesuaikan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang menjadi korban bencana kebakaran ini untuk kemudian disalurkan bantuan-bantuan selanjutnya.
[gmc/ro1/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT