Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Dampak Covid-19, 'JPS Gemilang' Bangkitkan ekonomi masyarakat UMKM NTB

Senin, 18/05/2020 | 20:49 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Rakor Evaluasi JPS Gemilang Tahap II (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Program pemberdayaan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam upaya menangani dampak wabah Covid-19 menjadi salah satu jalan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II, UMKM ikan di NTB misalnya menyediakan produknya berupa ikan kering untuk menjadi salah satu item JPS Gemilang tahap II ini.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa pemberdayaan UMKM lokal di NTB tidak berhenti sampai wabah Covid-19 ini saja. Namun program pemberdayaan seperti ini akan tetap berlanjut kedepannya.
"Program ini (JPS Gemilang) akan terus berlanjut.Jika kita bisa berkembang dengan teknologi dan menghasilkan kualitas dan kuantitas lebih, bukan hanya memenuhi kebutuhan NTB, bisa jadi kita dapat memenuhi kebutuhan kabupaten kota lain di luar NTB," kata Gubernur saat rapat bersama UMKM-UMKM di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Senin (18/5/2020).
Dalam JPS tahap II ini, ikan kering dipilih sebagai pengganti telur karena ikan kering dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak.
Selain itu, ikan kering ini juga dapat membantu nelayan yang selama ini memiliki hasil tangkapan yang tinggi, namun sering kali tersisa karena tidak habis terbeli.
Gubernur mengakui bahwa hal ini tidaklah gampang dilakukan, namun tujuannya bukan hanya sekedar mengadakan program JPS Gemilang dan mendistribusikannya, melainkan melaksanakan misi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.
"Memang kerjanya lebih rumit, namun tujuan kita bukan mengadakan ikan saja, tapi memberdayakan UMKM-UMKM kita untuk menjadi besar kedepannya, semangat kita memberdayakan UMKM," terang Doktor Zul.
Ia juga mengingatkan kepada stakeholder terkait untuk berkomunikasi dengan dinas-dinas lain yang berada di kabupaten/kota untuk menghimpun UMKM-UMKM yang ada di sekitar lokasi untuk diberdayakan dalam pengadaan ikan kering ini.
JPS Gemilang ini dianggap sebagai program bersama dengan kabupaten/kota. Fungsi provinsi adalah koordinasi dari masing-masing Kabupeten/kota.
"Semua ikan kering itu sebisa mungkin dikumpulkan dari kabupaten kota sendiri, kalau kurang, baru provinsi yg mendatangkan dari kabupaten kota lain," tuturnya.
Gubernur berharap, program ini berjalan dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi selama wabah Covid-19 ini. Ia meminta kepada seluruh UMKM-UMKM yang hadir untuk menjadi penyambung lidah pemerintah dalam menyampaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah Covid-19 ini.
Untuk diketahui, Pemprov NTB akan melibatkan sebanyak 346 IKM dan UMKM untuk memasok barang-barang yang akan dijadikan paket sembako dan suplemen JPS Gemilang tahap II.
JPS Gemilang tahap II dalam bentuk paket sembako dan masker plus suplemen. Bedanya, pada tahap ini telur ditiadakan dan akan diganti dengan produk ikan kering. Dengan rincian paket untuk Pulau Lombok berupa 10 kg beras, 1 liter minyak kelapa, 1 ons abon ikan dan ikan kering.
Sedangkan paket sembako untuk Pulau Sumbawa berupa, 10 kg beras, 1 liter minyak goreng sawit, 1 ons abon ikan, produk ikan kering dan garam. Sementara, paket masker dan suplemen berupa, dua buah masker non medis, susu kedelai, teh kelor/kopi, sabun cair/batang, dan minyak kayu putih. (*)
[gmc/ro1/inf/hms]

Suplemen Imunitas Publik Media on Pandemi Covid-19 miliki peran penting

Senin, 18/05/2020 | 20:11 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - media on zoom report public (Foto: novita@diskominfotikntb/PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Peran media di tengah Pandemi Covid-19, tak hanya menyajikan informasi yang akurat saja, tetapi juga mentrasmisikan pesan edukasi dan mampu menambah optimisme publik. Sehingga informasi yang disajikan media dapat berperan sebagai suplemen atau vitamin dalam memperkuat imunitas mental dan fisik masyarakat sebagai produsen informasi diera sekarang ini, bukan lagi didominasi oleh media atau pemerintah, namun peran masyarakat juga tak kalah pentingnya.
Hal tersebut dibahas dalam Dialog Online dengan tema Memahami Konten Media di Tengah Covid-19. Dialog online yang diinisiasi oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) tersebut digelar bersama Ketua NU NTB, Prof. TGH. Masnus Tahir, Sekertaris Daerah NTB H.L. Gita Aryadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, Karo Humas NTB Najamudin Amy, Ketua KPID NTB Yusron Saudi, suaeb Qury Ketua LTN NU NTB, Sumiarto dari Inewstv, dan dimoderatori oleh Baihaki.
Konten media yang sesuai data, akurat, dan berimbang sehingga tak hanya memberikan informasi namun juga dapat mengedukasi masyarakat menjadi sorotan dalam dialog tersebut. Media di dalam Negara penganut asas Demokrasi disebut Sekda NTB sangat wajar memiliki konten yang berbeda. Berbeda dengan Negara penganut Otoritarianisme yang cenderung seragam mengikut pemerintahnya. Karena di Indonesia menganut asas demokrasi, maka media diminta bijak untuk memberikan pilihan informasi yang tetap dapat menjalankan fungsi edukasi kepada masyarakat.
“Media sebagai ujung tombak saluran infomasi dari negara kepada masyarakat. Namun tetap perlu dievalusasi, apa saja konten media yang dikomsumsi masyarakat NTB. Konten yang diberikan harus sesuai data dan akurat. Karena Media dapat mempengaruhi persepsi masyarakat,” jelas Sekda NTB.
Senada dengan Sekda NTB, Kepala Dinas Diskominfotik NTB I Gede Putu Aryadi juga meminta Media dalam meliput di tengah Pandemi untuk menjalankan fungsinya dengan baik sesuai kode etik. Tak hanya menyampaikan informasi beritanya akurat, namun juga memberikan edukasi yang bisa membangun optimisme masyarakat.
“Kami berharap fungsi media selain beritanya akurat, juga bisa membangun optimisme masyarakat. Artinya dengan fungsi bisa membangun optimisme dan edukasi tadi, dengan sendirinya media membangun imunitas tubuh masyarakat. Kekuatan mental menjadi modal terbesar dalam membangun kekuatan fisik,” ujar Kadis Kominfotik NTB.
Karo Humas dan Protokol NTB Najamudin Amy juga menambahkan tak hanya media meanstream, kehumasan pemerintah juga harus memberikan informasi yang akurat dan mengedukasi masyarakat. Di tengah pandemi covid-19 ini, Najam mengungkapkan Humas NTB sendiri memiliki prinsip dalam pemberitaan. Konten yang disajikan harus memiliki empat prinsip yakni, edukatif, promotif terhadap kebijakan pemerintah, inspiratif, dan mengandung motivasi.
Tak hanya Media dan pemerintah, masyarakat sebagai konsumen informasi juga disoroti dalam dialog tersebut. Khususnya masyarakat pengguna Sosial Media diminta untuk lebih bijak dalam mengkomsumsi berita yang didapatkannya. Bahkan, TGH. Masnus Tahir, menyebutkan di zaman yang serba digital ini, kesalehan tak cukup ada di dunia nyata saja, namun juga harus ada di dunia maya.
“Kesalehan virtual dibutuhkan untuk berinteraksi secara online. Informasi yang di dapat masyarakat di akun sosial media mereka harusnya tidak ditelan mentah-mentah, tetapi harus dikroscek terlebih dahulu alias tabayun. Itu sebagai salah satu bentuk kesalehan virtual,” pesannya.
(novita, diskominfotikntb)
[gmc/ro/inf/hms]

Gubernur minta Kontribusi Mahasiswa Peserta KKN Tematik tuntaskan Covid-19

Senin, 18/05/2020 | 15:07 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah saat melepas KKN Tematik Tanggap Kebencanaan Unram Priode Mei - Agustus 2020 yang berlangsung secara daring di ruang kerja Gubernur, Senin (18/5/2020) (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh daerah diharapkan bisa menjadi modal besar untuk menuntaskan pandemi Covid-19. Termasuk para mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang baru mulai melakukan KKN Tematik secara daring di tahun 2020, diharapkan memiliki andil terhadap penanganan pandemi ini.
"Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah saat melepas KKN Tematik Tanggap Kebencanaan Unram Priode Mei - Agustus 2020 yang berlangsung secara daring di ruang kerja Gubernur, Senin (18/5/2020) memberikan motivasi agar peserta KKN tetap kreatif di tengah pandemi.
Pemprov NTB mengapreasiasi Unram atas kontribusi serta kerja kerasnya dalam membantu pemerintah menangani Covid-19. "Fakultas Kedokteran kita di Unram, dengan SDM yang luar biasa mampu melakukan tes (swab) sementara di provinsi lain belum bisa dilakukan," jelas Dr. Zul.
Ia juga berharap agar kerjasama atau kolaborasi Unram dengan para pelaku industri atau IKM/UKM di Provinsi NTB dalam berbagai hal terutama kolaborasi dibutuhkan dengan rumah sakit dan sekolah kesehatan lainnya untuk sama-sama memajukan Provinsi NTB.
Di Banyumulek Lombok Barat misalnya, Provinsi NTB memiliki Science Technology, Industrial Park (STIP). Dengan hadirnya lembaga tersebut Gubernur berharap para dosen dan juga mahasiwa-mahasiswi Unram dapat mengoptimalkannya untuk berbagai keperluan edukasi.
"Kalau Fakultas Teknik bisa menghasilkan prototipe dan pengusaha baru di bidang engineering, Insya Allah kita akan meng-upgrade kemampuan masyarakat kita untuk maju lebih baik di masa yang akan datang. Begitu juga dengan Prodi-Prodi yang lainnya," ujarnya.
Menurutnya, KKN yang dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa ini dapat menjadi puncak pembelajaran yang tidak biasa. Semua relasi kemanusiaan yang dipelajari akan lebih mudah dipraktekkan di desa-desa.
Daring on zoom media Dialog
"Oleh karenanya berdayakan desa dan mudah-mudahan dengan kehadiran pemimpin masa depan NTB, Indonesia bahkan dunia ini, mampu menggairahkan desa di tengah kejenuhan masyarakat dengam hadirnya virus corona ini, menerangi banyak wajah dan menghadirkan banyak senyuman baru diantara masyarakat kita," harap Gubernur.
Sementara itu, Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. H. Lalu Husni menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan semangat kepada para mahasiswa yang akan mengikuti KKN.
Pelaksanaan KKN Tematik Tanggap Kebancanaan Covid-19 ini dilaksanakan di 32 desa dengan melibatkan 1.360 mahasiswa.
"KKN Tematik Tanggap Kebencanaan ini akan dilaksanakan secara daring. Mahasiswa akan melaksanakan KKN dari rumah masing-masing, untuk memberikan edukasi pencegahan Covid-19 kepada keluarga dan tetangga sekitar," terangnya.
Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi dengan Satgas desa maupun kecamatan untuk membantu mambuat pemetaan kondisi masyarakat desa, baik yang terkait dengan ODP maupun PDP Covid-19.
"Kami berharap kepada mahasiswa agar terus memacu semangat dan dapat melaksanakan KKN ini dengan sebaik-sebaiknya, berkoordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, selalu menjalin komunikasi dengan dosen pembimbing dan yang terpenting adalah mentaati protokol kesehatan Covid-19," jelasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Dialog Ramadhan: on Media Zoom Sisi Positif Hikmah Wabah Covid-19

Senin, 18/05/2020 | 02:53 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, dialog ramadan on Media Zoom (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengajak masyarakat untuk selalu mengambil sisi positif dari musibah yang tengah terjadi di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hal tersebut diutarakan ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Ramadhan dengan tema "Membawa Bencana Menjadi Rahmah di Bulan Penuh Hikmah" melalui media telekomunikasi on Zoom.
Tak hanya Gubernur, Dialog Ramadhan kali ini juga turut mengundang beberapa narasumber lain, diantaranya Pengurus NU Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D.
Bertempat di Pendopo Gubernur NTB, Minggu, 17 Mei 2020, Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB, mengatakan bahwa wabah corona yang menyerang secara global telah memunculkan inovasi-inovasi baru. Khusus di NTB, Bang Zul menilai adanya corona telah turut meningkatkan UKM jauh lebih berdaya dari sebelumnya.
Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi antar Gubernur dan Kepala Daerah diseluruh NTB menjadi lebih baik lagi. Permasalahan yang sama terjadi di daerah masing-masing telah membuat kebuntuan komunikasi yang kerap terjadi sebelumnya kini cair kembali. Pun begitu juga komunikasi dengan pemerintah pusat, baik itu Presiden dan juga para Menteri -menteri. "Jadi mungkin kalau tidak ada corona, intensitas konsolidasi dan interaksinya tidak se-intens sekarang," ungkap Bang Zul.
Oleh karena itu, Ia berharap dengan semakin kompaknya pimpinan ditiap daerah dan juga masyarakat maka akan banyak hal baik yang dapat diperoleh dimasa yang akan datang. Dengan memberdayakan UKM pula, kini masalah mendasar dan potensi dari tiap UKM dapat diidentifikasi dengan baik untuk kemudian diperbaiki dan dikembangkan kearah yang lebih baik.
Ilustrasi on media zoom
"Semuanya Alhamdulillah menjadi pelajaran yang mengesankan untuk kemudian kita kembangkan dikemudian hari," jelasnya.
Sementara itu, Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, menyampaikan jikalau wabah corona telah memberikan suatu makna tersendiri bagi umat Islam. Tentu banyak kerugian yang telah terjadi disebabkan pandemi ini, namun Ia mengajak masyarakat untuk selalu melihat hikmah dibalik itu semua.
"Saya pikir banyak sekali yang bisa kita petik dari musibah ini dan mudah-mudahan kita juga bisa terus beraktivitas melalui kegiatan yang ada, produktivitas juga jangan sampai berkurang," ucapnya.
Zaidi Abdad pun berharap wabah corona dapat ditangani dengan baik. Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah dan juga ulama.
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D , yang menyebut bahwa Ramadhan adalah bulan pembelajaran. Terlebih lagi, Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19.
"Sang Guru Bernama Corona" , itulah ungkapan Sarjan pada situasi bulan Ramadhan tahun ini. Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi.
"Kalau kita tidak bisa berkerjasama maka kita tidak bisa mengalahkan corona," sebut Sarjan.
Dalam hal teknologi, menurutnya dengan adanya Covid-19 masyarakat dapat menggunakan teknologi kepada hal yang positif seperti bekerja dan belajar dari rumah menggunakan media daring.
"Teknologi yang ada di hadapan kita ini harus kita manfaatkan secara maksimal, yakni pembelajaran di bidang agama. "Masih banyak perdebatan dan selisih paham di dalam masyarakat namun itu semua dapat diatasi dengan baik dan penuh toleransi", pungkasnya.
[gmc/ro1/inf/hms]

Saat Pandemi Covid-19, Bank NTB Syariah Luncurkan Pinjaman UMKM

Jum'at, 15/05/2020 | 21:20 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Membangkitkan gairah usaha UMKM saat pandemi covid-19, Bank NTB Syariah meluncurkan Pembiayaan Skema Khusus UMKM Bank NTB Syariah.
"Peluncuran tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Jumat, 15 Mei 2020, di gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB.
Gubernur NTB menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bank NTB Syariah, karena telah membantu dengan memberi beberapa keringanan pinjaman dan angsuran kepada nasabah UMKM dan Gubernur berharap ini dapat meningkatkan semangat para pegiat UMKM.
"Untuk memulai ini semua memang harus ada keberanian dan teknologi bukan produk yang bisa ditransfer begitu saja, tanpa ada akumulasi pengalaman, learning by doing dan lain sebagainya. Oleh karena itu segera kita umumkan ke semua UMKM di seluruh kabupaten di provinsi NTB, tidak akan lagi ada kesulitan untuk datang ke bank," ucapnya.
"Gubernur menjelaskan, teknologi perbankan syariah perlu, "karena tanpa teknologi tidak mungkin pertumbuhan ekonomi akan inklusif dan berkualitas. Sehingga dibutuhkan kemauan yang kuat dan pemikiran bahwa semua ini adalah sebuah rangkaian.
"JPS Gemilang ini, harus berupa komoditas, sembako, karena apabila dikasih case tidak akan ada impact ekonomi, oleh karena itu kita pakai sembako, sembako tahap II ini, 30 mei nanti itu semua akan serba lokal, minyak kelapa, ikan dan macam-macam semuanya serba lokal serta belajar dari semua masukkan masukkan yang diberikan," jelasnya.
Dengan melibatkan UMKM serta Kabupaten/Kota, lanjutnya, maka akan ada rasa penerimaan luar biasa dan rasa memiliki.
Lebih jauh, Gubernur meminta kepada Bank NTB untuk berkontribusi dalam menyukseskan trade and distribution center, sehingga dalam memetakan kebutuhan masyarakat lebih mudah. Sehingga data yang dihasilkan nantinya akan langsung diakomodir oleh Gerbang NTB Emas (GNE), sehingga GNE nantinya akan mendistribukan ke trade and distribution center.
"Apabila trade and distribution center ini ada di setiap desa maka, JPS Gemilang ini tidak harus berhenti setelah bulan Juni, tapi akan terus berlanjut sehingga kadis-Kadis kita nantinya, akan mengumpulkan ke GNE kemudian GNE akan mendistribusikan ke Bumdes yang ada di desa -desa," terangnya.
Gubernur menyampaikan optimismenya akan pencapain dari trade and distribution center itu. "Saya yakin dalam waktu tidak terlampau lama, ekonomi NTB itu akan berkualitas pertumbuhannya, dengan ikhtiar kita semua dan salah satu elemen paling penting adalah salah satu yang kita launching pada hari ini," ungkap Gubernur.
Dengan meluncurkan Pembiayaan Skema Khusus UMKM Bank NTB Syariah ini Gubernur berharap agar tidak ada lagi UMKM di NTB yang mengalami kesulitan dalam mempereroleh dana untuk memulai usahanya.
"Mudah-mudahan Bank NTB di seluruh Kabupaten/Kota menangkap pesannya, tentu ini memerlukan kehati-hatian tapi jangan sampai mereka diberi susah sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang," tutup Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Raharjdo memaparkan bahwa disamping memberikan keringanan angsuran, Bank NTB memberikan 2 skema khusus. Pertama, pembiayaan dengan Grace Periode 1 Tahun, kedua, Pembiayaan Kontraktor atau Vendor dengan sinking fund atau agunan cash .
Hal itu guna membantu pemerintah dalam mendongkrak bangkitnya UMKM di NTB sehingga perekonomian di NTB dapat lebih baik lagi terutama dalam masa pandemi covid-19.
"Insya allah pembiayaan ini ke depannya juga berbasis kepada kerjasama kami bersama ansuransi pembiayaan, sehingga kedepannya paling tidak kami dapat meminimalkan resiko kegagalan usaha setelah 12 bulan kami memberi penangguhan angsuran," ucapnya.
[gmc/ro1/hms]
Tag: Zulkieflimansyah bank syariah ntb umkm humasntb

Baznas Bagi Sembako, Gubernur NTB Minta Pakai Produk Lokal

Jum'at, 15/05/2020 | 20:19 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Penyerahan paket sembako dilakukan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah secara simbolis didampingi TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA selaku Ketua Baznas Provinsi NTB. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB membagikan 1500 Paket Sembako untuk mustahik dan duafa, di Sekretariat Baznas NTB Kompleks Islamic Center, Mataram, Jumat 15 Mei 2020.
Kegiatan tersebut dalam rangka membantu pemerintah dalam penanggulangan dampak sosial ekonomi COVID-19, khususnya dalam mengurangi beban hidup masyarakat.
Penyerahan paket sembako dilakukan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah secara simbolis didampingi TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA selaku Ketua Baznas Provinsi NTB.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi upaya Baznas NTB yang telah menyalurkan paket sembako, hasil pengumpulan zakat, infak, dan sedekah.
Menurut Gubernur, Covid-19 ini bukan hanya mengantisipasi masalah kesehatan, tapi yang lebih signifikan adalah, mengantisipasi dampak sosial ekonomi akibat wabah tersebut.
"Jangan sampai orang tidak punya pekerjaan, tidak punya beras, tidak ada yang diminum, kemudian menjarah yang lain," kata Gubernur.
NTB termasuk salah satu Provinsi yang berani. Tidak memberikan uang tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19. Karena, sudah ada yang lain yang memberikan bantuan berupa uang. Tapi Pemprov NTB memberikan bantuan berupa sembako dan semunya diupayakan dari produk lokal.
"Sumbangan kedepan, usahakan semuanya barang lokal, karena NTB ini jangankan membuat masker, membuat motor listrik saja kita bisa, tapi selama ini UKM kita tidak pernah dikasih kesempatan, bahkan pasar pun tidak disediakan," tambah Gubernur
Semua negara berkembang, lanjut Gubernur, ketika proses awal sebuah pembangunan itu selalu kualitasnya lebih rendah dan harga lebih mahal, itu semua terjadi dimana-mana.
"Pembangunan itu bukan semata persoalan kesediaan pangan dan barang, tapi sejatinya sebuah pembangunan adalah sebuah proses besar mengupgrade kemampuan, masyarakat NTB tidak boleh menjadi penonton di tempat sendiri," ungkap Bang Zul.
“Saya minta, semua lembaga kita disini jangan sekali-kali memberikan bantuan yang tidak lokal, karena, dengan membeli produk UKM kita, usaha saudara-saudara kita semakin menggeliat. Tidak masalah kita beli beras dengan harga yang lebih mahal, tapi produk tersebut hasil dari keringat petani-petani kita semua," tutup Gubernur.
Sementara, Ketua Baznas Provinsi NTB TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA mengatakan, khusus untuk penanganan Covid-19, Baznas Provinsi NTB sudah menyiapkan dana sebesar Rp700 juta, termasuk diantaranya pambagian 10 ribu masker, penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer, APD, bantuan kepada marbot, toga dan toma, hingga bantuan kepada cleaning service.
"Mudah-mudahan Baznas Provinsi NTB ke depan bisa semakin eksis dan mampu bersinergi dalam mewujudkan NTB Gemilang,” harap Said.
Sebelumnya, Gubernur NTB didampingi tokoh agama beserta Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) secara simbolis kepada Petugas kebersihan, petugas keamanan, cleaning service dan marbot. (HumasNTB)
[gmc/inf/hms]
Tag: Zulkieflimansyah Gubernur NTB Baznas JPS Gemilang humasntb

Indeks Kesembuhan dari Covid-19, NTB Terbaik Kedua di Indonesia

Jum'at, 15/05/2020 | 19:51 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Update Indexs Covid-19 per 15 Mei 2020, 200 pasien sembuh. (Foto: Diskominfotik NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kawasan Indonesia timur. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB menyampaikan kabar baik, bahwa NTB mengalami peningkatan pasien sembuh.
"Kami menyampaikan bahwa hingga hari ini di NTB kondisinya terkontrol dengan baik, tingkat kesembuhan di NTB semakin baik, saat ini kesembuhan sudah mencapai 55,9 %," ungkap Wakil Gubernur kepada Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari Pramodhawardani yang mewakili Kepala Staf Kepresidenan, Jumat, 15 Mei 2020.
Ia menginformasikan bahwa total kasus positif Covid-19 di NTB saat ini mencapai 356 kasus. Indeks fatalitas (kematian) di NTB mencapai 1,97%. Sementara, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di NTB mencapai 200 orang per 358 kasus. Sehingga, indeks kesembuhan NTB dari Covid-19 adalah 55,9 %. Hingga 14 Mei 2020, Provinsi NTB berada di daftar kedua terbaik setelah Provinsi Bali dalam hal indeks fatalitas dan indeks kesembuhan dari Covid-19.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari Pramodhawardani itu, Wakil Gubernur juga memaparkan langkah-langkah pemerintah provinsi NTB dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini.
Langkah-langkah yang dipersiapkan antara lain menyediakan beberapa tempat untuk menampung pasien dan tempat pemeriksaan berupa laboratorium yang ada ti tiga tempat yakni, Rumah Sakit Umum Provinsi, Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa.
Laboratorium yang telah disediakan tersebut mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 ini. Selain itu, pemerintah provinsi juga menyediakan 20 tempat karantina dan isolasi yang tersebar di beberapa wilayah di NTB ini.
Baru-baru ini, pemerintah juga telah mengubah asrama haji menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien yang terpapar wabah Covid-19 ini.
"Kami menyiapkan RS darurat, yang disiapkan untuk pasien-pasien yang tidak memiliki gejala, karekteristik di NTB itu 70% laki-laki, ini yang menjadi PR kami adalah pasien yang tidak memiliki gejala, membutuhkan kehati-hatian yang tinggi," terangnya.
Ia juga menyampaikan, kerjasama pemerintah dengan kabupaten/kota sangat baik begitu juga dengan jajaran Polda NTB dan Korem 162/WB sehingga kesembuhan pasien dapat meningkat dengan tajam.
Kerja sama tersebut melibatkan jajaran Polmas dan Babinsa yang dengan sigap memberikan informasi lapangan terkait Covid-19 ini.
Untuk memaksimalkan pekerjaan pemerintah provinsi dalam menanggulangi wabah ini, Wakil Gubernur yang biasa disapa Ummi Rohmi ini meminta bantuan dari pemerintah pusat terkait kekurangan peralatan dan perlengkapan kesehatan di NTB ini.
"Berbicara dukungan dari pemerintah pusat, kami membutuhkan beberapa perlengkapan, diantaranya reagen, rapid-tes dan APD untuk tenaga kesehatan kami," tuturnya.
Selain dari segi kesehatan, Ummi Rohmi juga menyampaikan usaha pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat NTB, dengan melakukan pemberdayaan UMKM-UMKM. Oleh karena itu, bantuan JPS Gemilang diisi dengan produk-produk buatan UMKM-UMKM yang ada di NTB.
"JPS Gemilang kita adakan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup minimal masyarakat agar dapat bertahan untuk tetap hidup, Disamping itu mampu memberdayakan ekonomi lokal karena produk dalam JPS yang akan diberikan kepada masyarakat tersebut merupakan produk lokal dan hasil produksi IKM dan UKM di NTB," sambungnya.
Di akhir penyampaiannya, Wakil Gubernur ini meminta masyarakat terus disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan saat ini, agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
"Kami juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak, menerapkan pola hidup sehat, dan senantiasa menggunakan masker," pintanya. (*)
[gmc/inf/hms]
Tag: Rohmi Djalilah Wagub NTB Indexs rsup corona virus provinsi Nusa Tenggara Barat

Jokowi Kini Punya Kuasa Penuh buat Angkat, Mutasi, hingga Pecat PNS

Jum'at, 15/05/2020 | 17:39 WIB
Reporter: Fadhly Fauzi Rachman Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dalam aturan ini ada sejumlah kebijakan yang diubah, salah satunya ialah presiden kini memiliki kekuasaan tertinggi dalam rangka pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS.
"Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan PNS berwenang menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS," bunyi pasal 3 ayat 1 aturan tersebut seperti dikutip detikcom, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: PNS Boleh ke Luar Kota, Tapi Jangan Mudik
Selain itu, presiden juga dapat mendelegasikan kewenangan untuk menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS kepada menteri di kementerian, pimpinan lembaga di lembaga pemerintah nonkementerian, sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan lembaga nonstruktural, gubernur di provinsi, dan bupati/wali kota.
Tambahan baru yang ada di aturan ini ialah presiden berhak menarik pendelegasian kewenangan dalam dua ketentuan, dalam Pasal 3 ayat 7:
Pendelegasian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditarik kembali oleh Presiden dalam hal:
a. Pelanggaran prinsip sistem merit yang dilakukan oleh PPK; atau
b. Untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
Baca juga: Jika Ada PNS yang Mudik, Pengamat: Atasannya Harus Ditindak
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan faktor politik, ras, agama, asal usul, jenis kelamin, dan kondisi kecacatan.
Aturan ini telah diteken dan ditetapkan oleh Jokowi pada 28 Februari 2020. Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Sumber: detikcom
[gmc/dtc/fdl/ara]
TAG: jokowi pns pegawai negeri sipil

Trump Tak Ingin Bicara dengan Presiden China, Ancam Putuskan Hubungan

Jum'at, 15/05/2020 | 16:51 WIB
Reporter: Novi Christiastuti - detikNews Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Donald Trump dan Xi Jinping (dok. Reuters).
Washington DC, GetarMerdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dirinya sedang tidak ingin bicara dengan Presiden China, Xi Jinping. Trump memperingatkan bahwa dirinya bisa saja memutus hubungan AS dengan China terkait cara penanganan pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Jumat (15/5/2020), retorika terbaru Trump untuk China yang semakin keras ini, disampaikan di tengah pertikaian kedua negara terkait pandemi virus Corona. Ketegangan AS dan China meningkat saat kedua negara saling adu argumen soal asal virus Corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Trump bahkan menyebutnya sebagai 'wabah dari China'.
"Saya memiliki hubungan sangat baik (dengan Xi), tapi saya -- saat ini saya tidak ingin bicara dengannya," ucap Trump merujuk pada Presiden Xi dalam wawancara dengan media AS, Fox Business.
"Saya sangat kecewa pada China. Saya beritahu Anda hal itu sekarang," tegasnya.
Baca juga: Presiden Brasil Sebut Lockdown 'Jalan Menuju Kegagalan'
Saat ditanya bagaimana AS akan bertindak, Trump tidak memberikan jawaban spesifik, namun menyampaikan komentar bernada ancaman. "Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan sesuatu. Kita bisa memutuskan seluruh hubungan," tegasnya.
"Jika Anda melakukannya, apa yang akan terjadi?" imbuh Trump. "Anda akan menyelamatkan US$ 500 miliar jika Anda memutus seluruh hubungan," sebutnya.
Beberapa minggu terakhir, Trump menuduh China menutupi skala sebenarnya dari wabah virus Corona, yang akhirnya menyebar luas ke berbagai negara dan kini menewaskan lebih dari 300 ribu orang secara global. China membatas keras tuduhan itu dan bersikeras menyatakan pihaknya telah memberikan semua data yang ada sesegera mungkin kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Trump 'Ngambek', Produk AS Dapat Keringanan Tarif dari China:
Trump mempertegas kembali tuduhan untuk China. "Mereka bisa menghentikannya. Mereka bisa menghentikannya di China yang menjadi asalnya. Tapi itu tidak terjadi," ucapnya. "Sungguh menyedihkan apa yang terjadi pada dunia dan pada negara kita, dengan semua kematian yang ada," imbuh Trump.
Tuduhan senada disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Kamis (14/5) waktu setempat. "Sementara Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami mengkoordinasikan respons kolektif yang transparan untuk menyelamatkan nyawa, PRC (China-red) terus membungkam ilmuwan, jurnalis dan warganya, dan terus menyebarkan disinformasi, yang memperburuk bahaya krisis kesehatan ini," cetusnya.
Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, menyampaikan bantahan keras dalam wawancara dengan Sky News. "Tidak ada yang ditutup-tutupi sama sekali. China adalah korban. China bukanlah pelaku," tegasnya.
Baca juga: Dituduh AS Coba Curi Penelitian Vaksin Corona, China Geram
Ketegangan hubungan AS dan China terkait pandemi Corona memicu pertanyaan soal nasib kesepakatan dagang parsial yang ditandatangani Januari lalu, yang menandai gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara. Awal pekan ini, Trump mengesampingkan opsi negosiasi ulang untuk kesepakatan itu, saat dia ditanya soal laporan yang menyebut China ini membuka kembali perundingan itu.
Diketahui bahwa para pejabat AS tengah mencari cara untuk menghukum China dan meminta kompensasi atas segala kerugian yang disebabkan pandemi Corona. Pada Selasa (12/5) lalu, para Senator Republikan mengajukan legislasi yang akan memberikan wewenang kepada Trump untuk menjatuhkan sanksi terhadap China, jika negara itu tidak memberikan pertanggungjawaban penuh terkait pandemi Corona.
Sumber: detikcom
[gmc/dtc/nvc/ita]
TAG: donald trump amerika serikat xi jin ping china virus corona covid-19

Update Covid-19, Angka Kesembuhan di NTB Melebihi Pasien Positif

Kamis, 14/05/2020 | 20:59 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., (Foto: Diskominfotik NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Update penderita Covid 19 di NTB per 14 Mei 2020, terus meningkat mesti di hari - hari kemarin, gugus tugas Covid mengumunkan 24 orang pasien sembuh baru, hingga terjadi lonjakan lebih besar pasien yang sembuh baru sebanyak 33 orang.
"Jumlah angka kesembuhan sampai hari ini sebanyak 183 orang atau telah mencapai 51,4 persen dari total pasien positif covid 19 sebanyak 356 orang.
Angka kesembuhan tersebut, jauh melampui jumlah pasien masih positif Covid 19 yang kini sedang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan atau rumah sakit darurat khusus covid 19 di seluruh NTB sebanyak 166 orang atau 46,6 persen. Sedangkan pasien positif covid 19 yang meninggal tetap sebanyak 7 orang atau 2 persen.
"Angka pasien sembuh baru pada hari ini sebanyak 33 orang merupakan kabar yang menggembirakan bagi kita semua," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., di Mataram, (14/5-2020).
Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini menegaskan meski angka kesembuhan mengalami lonjakan, namun disisi lain masih terdapat kasus positif baru dengan angka yang tidak sedikit, walaupun mengalami trend menurun. "Hari ini saja, ada 6 kasus positif baru", jelas Gde sapaan akrabnya.
Disamping tambahan kasus positif baru, kata Aryadi, juga aspek yang tidak kalah penting untuk disadari bahwa jumlah PDP sebanyak 422 orang dan ODP sebanyak 354 orang, dapat menjadi potensi tambahan kasus positif baru, bila tidak diikuti semangat untuk menjaga disiplin dan penerangan protokol pencegahan Covid 19 secara ketat.
Zona Waspada Covid-19
Belum lagi adanya Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.295 orang serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 yang masih menjalani karantina sebanyak 5.004 orang.
"Ini menjadi potensi yang perlu tetap diwaspadai dan diantisipasi dengan tetap mematuhi anjuran petugas medis, untuk menekan kasus baru", tegasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk mempertahankan trend kesembuhan tersebut, mengharuskan semua warga untuk tetap disiplin dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Terpenting adalah mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ingatnya.
Kabar baik tentang lonjakan kesembuhan ini, menurut Aryadi tidak terlepas pula dari pengabdian para petugas medis bersama seluruh stake holder terkait lainnya. Termasuk peran aktif dari aparat keamanan, TNI, Polri, Pol PP dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, yang berperan mengedukasi dan melayani masyarakat secara all out.
Oleh karena itu, mewakili Gugus Tugas dan Pemerintah Provinsi NTB, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya, yang tanpa lelah telah berkontribusi positif memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pelayan medis dan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi. (*)
[gmc/inf/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network

Ekonomi Bisnis

Trending Selebriti

Citizen Jurnalism


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT