Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Menuju New Normal NTB Tetap Ramah, Pembangunan KEK Mandalika Terus berjalan

Sabtu, 30/05/2020 | 20:41 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, memastikan bahwa setelah pandemi Covid-19 ini, NTB akan tetap ramah terhadap pengunjung dari berbagai belahan dunia. Bahkan hingga sekarang pun, upaya-upaya untuk memulihkan sektor pariwisata dalam bingkai kehidupan “new normal” terus dilakukan. Termasuk juga persiapan sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok tetap berjalan.
Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini, dalam diskusinya melalui Webbinar bertajuk “Building a Stronger Relationship Between Indonesia and The Northern Territory Post COVID-19” (membangun hubungan yang lebih kuat antara NTB dan NT setelah Covid-19) melalui akun YouTube The Indonesian Diaspora Network Northern Territory (IDN NT) pada Sabtu, 30 Mei 2020, menjelaskan bahwa Pandemi Covid-19 yang tengah melanda diberbagai belahan dunia tidak membuat hubungan antara Provinsi NTB dengan Northern Territory (NT) Australia merenggang.
Sebagai salah satu panelis dalam Webinar yang disiarkan secara live bersama Shaun Drabsch selaku CEO Department of Trade, Bussiness and Innovation (NT), Peter McMillan selaku Co-Foubder Di-Croco Boutique Australia, Tirka Widanti selaku President Bali Green School Indonesia, serta dengan keynote speaker Dicky Soerjanatamiharja Dubes RI di NT dan dimoderatori oleh Rangga Daranindra Wakil Presiden IDN NT, Bang Zul mengatakan, selain akan tetap ramah terhadap pengunjung dari berbagai belahan dunia terutama NT yang merupakan daerah Australia yang paling dekat dengan NTB, Ia juga memastikan bahwa NTB akan tetap ramah terhadap komunitas bisnis dan investor yang akan datang setelah kita bisa mencari cara yang paling efektif untuk bisa berdamai dengan pandemi Covid-19.
"After Covid-19, we have to strengthen the collaboration between NTB and NT. Setelah pandemi Covid-19 kita harus memperkuat hubungan antara NTB dan NT," jelas Gubernur lulusan Harvard University tersebut.
Sebagaimana yang diketahui pada bulan Juni tahun 2019 yang lalu, Gubernur NTB bertemu dengan Gubernur Northern Territory, Hon Vicky O’ Halloran. Pertemuan itu digelar guna mewujudkan kerjasama sister province antara NTB dan NT, Australia. Pemerintah NT juga memberikan akses bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov NTB untuk dapat mengikuti kursus singkat di Darwin, Australia. Oleh karenanya, pada kesempatan Webbinar ini, Gubernur Bang Zul juga menyampaikan harapannya agar dimasa yang akan datang NTB dapat mengirim lebih banyak pelajar ke NT.
"In the future, hopefully we can send more students to NT. Di masa yang akan datang kita berharap dapat mengirim lebih banyak pelajar ke NT," ujar Bang Zul.
Shaun Drabsch selaku CEO Department of Trade, Bussiness and Innovation (NT) menyambut baik harapan Gubernur NTB. Shaun juga berharap setelah pandemi Covid-19 berlalu hubungan antara NTB dan NT akan semakin kuat baik dalam bidang bisnis maupun pendidikan. Ia berharap akan lebih banyak lagi warga NTB yang datang untuk belajar ke NT.
"Indonesia adalah mitra utama kami," sebutnya dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, Y. Kristiarto S. Legowo selaku Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia dalam Webbinar tersebut juga ikut memberi tanggapan. Kristiarto menegaskan bahwa Indonesia dan Australia setelah pandemi ini harus lebih banyak bertindak menjalankan komitmen yang sudah disepakati bersama.
"Komitmen sudah ada tinggal kita harus lebih banyak bertindak mewujudkannya," tandasnya. (Novita_red@diskominfotikntb)
[gmc/ro1/inf]

Gubernur NTB Ajak Bupati Walikota Kerja Keras Perangi Covid-19

Kamis, 28/05/2020 | 17:09 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Setelah melakukan kunjungan ke Pemkot Mataram dan Pemda Lombok Barat (Lobar) Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Forkopimda melanjutkan kunjungan ke Pemda Lombok Tengah dan Lombok Timur, Kamis (28/5).
Gubernur meminta semangat kerja keras jajaran birokrasi agar terus semangat melakukan upaya penanganan Covid-19. Masyarakat juga diharapkan tidak lengah, karena kasus positif baru masih terus ditemukan oleh Gugus Tugas Covid-19 di lapangan.
“Kita harus bersinergi, bergandeng tangan dan bergotong royong dalam memerangi Covid-19 ini,” jelasnya.
Gubernur mendorong agar program maskerisasi atau penggunaan masker oleh masyarakat terus digalakkan di Loteng. Karena penggunaan masker dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 antar masyarakat.
Gubernur juga memberi motivasi ke Pemda Kabupaten dan Kota untuk mengaktifkan UMKM di masa pandemi ini, karena keberadaan mereka akan menghidupkan ekonomi yang sedang lesu.
Sementara itu Bupati Loteng H.M Suhaili FT dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya memberi apresiasi atas kunjungan Gubernur dalam rangka ikhtiar memerangi virus corona. Menurutnya, kehadiran Gubernur sangat berarti dalam memberikan peran petunjuk, sinergi dan koordinasi.
Bupati minta agar kebijakan penanganan Covid se-NTB disamakan. Bahkan ia mengusulkan agar provinsi yang mengambil alih pengananan Covid-19 ini. “Sehingga kabupaten/kota tinggal mengikuti intruksi dari pemerintah provinsi,” saran Suhaili.
Suhaili mengaku sangat prihatin dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari Covid-19 ini. Sehingga upaya sosialisasi untuk membangkitkan kesadaran masyarakat agar mereka sadar dengan risiko tertular virus corona ini terus dilakukan.
“Kami sudah menutup sebagian pasar di Loteng untuk mengurangi dampak penyebaran Covid di NTB khusus di Loteng,” jelas Bupati.
Bupati mengatakan, menyatukan tekad dan komitmen antar semua pihak sangat penting untuk memutus mata rantai penularan virus ini. Hal ini juga penting untuk mempersiapkan diri menuju era kenormalan baru atau new normal.
“Sementara untuk bantuan sudah sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Begitu juga bantuan dari kabupaten sudah didistribusikan,” kata Bupati.(*)
[gmc/ro1/hms]

67 Tenaga Medis Positif Covid-19

Kamis, 28/05/2020 | 14:39 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
"Tak ingin tenaga kesehatan yang selama ini menjadi mesin utama penanganan Covid-19 terpapar semakin banyak. Mengingat 67 tenaga kesehatan di NTB telah dinyatakan positif Covid-19".
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menyampaikan bahwa dalam menangani masalah Covid-19 ini kebersamaan dan semangat harus selalu dijaga. Karena penyebaran virus Covid-19 ini berbeda seperti kita menghadapi bencana-bencana yang lain.
Hal tersebut disampaikan dalam rangka mengantisipasi penyebaran dampak Corona Virus Disease 2019, Pandemi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Gubernur NTB Zulkieflimansyah didampingi Ibu Wagub Sitti Rohmi Djalilah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten/Kota se Pulau Lombok, Kamis (28/5).
"Hal-hal seperti ini dibutuhkan kekuatan kita bersama. Dalam kondisi NTB sekarang, seperti yang kita prediksi sebelumnya, lengah sedikit saja bisa terjadi second wave," jelas Wagub.
Wagub tak ingin tenaga kesehatan yang selama ini menjadi mesin utama penanganan Covid-19 terpapar semakin banyak. Mengingat 67 tenaga kesehatan di NTB telah dinyatakan positif Covid-19.
"Hal yang sangat kita khawatirkan, namun terjadi juga. Padahal saya yakin semua sudah melakukan proteksi yang sangat baik. Oleh karena itu, semangat ini yang harus terus dijaga kedepan oleh Pemerintah Provinsi dan Kepala Daerah semuanya," jelasnya.
Menurut Wagub, Covid-19 ini adalah penyakit yang sama dengan penyakit lainnya, hanya saja memiliki tingkat kematian yang lebih cepat. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tidak lari dan sembunyi jika memiliki gejala dari Covid-19.
"Ini memang lebih berat, tapi saya yakin kita bisa karena do'a kita. Mudah-mudahan dengan kebersamaan kita semua InsyaAllah bisa teratasi dengan sebaik-baiknya," tutup Ummi Rohmi.
Sementara itu, Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh menuturkan pentingnya kesadaran masyarakat dalam melawan pandemi Covid-19. Kota Mataram yang sejauh ini terdata sebagai kota dengan tingkat terpapar positif terbanyak dinilai harus lebih bekerja keras. Oleh karena itu, koordinasi dan komunikasi dengan Pemprov NTB diharapkan berjalan dengan baik.
"Tentu semua yang sudah menjadi kebijakan dan keputusan Gubernur sudah kita tindak lanjuti," ungkapnya.
Di Kota Mataram sendiri, Ahyar menyampaikan program penanganan Covid-19 dengan pola PCBL atau Penanganan Covid-19 Berbasis Lingkungan. Program tersebut berupa pembagian masker, penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di sejumlah titik di Kota Mataram.
Terakhir, Ahyar mengajak Kabupaten/Kota yang ada di seluruh NTB agar selalu kompak dalam melawan Covid-19 bersama-sama. "Mudah-mudahan kita bisa segera terlepas dari Covid-19 ini," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani memberikan rekomendasi terkait penanganan Covid-19. Salah satunya di bandara dan pelabuhan akan diberlakukan pembatasan kepada penumpang. Setiap penumpang yang ingin masuk ke NTB harus memberikan surat tugas dan hasil swab yang berlaku 7 hari.
"Jika swab tersebut lebih dari 7 hari, maka harus swab ulang dan wajib untuk dikarantina lagi ," jelasnya.
Menurutnya, selain bandara dan pelabuhan, yang menjadi atensi penting saat ini adalah pasar. Diharapkan, pasar-pasar harus memiliki fasilitas pendukung seperti thermo gun, hand sanitizer, penjual dan pembeli harus menggunakan masker dan sarung tangan, dan tak lupa harus menerapkan physical distancing ketika bertransaksi.
"Setiap pasar tradisional akan dibuatkan pos terpadu yang berisi aparat Kepolisian, TNI dan Pol PP untuk mengontrol pasar," ujarnya.
[gmc/ro2/hms]

Gubernur: New Normal Angin Segar Tekan Badai Pandemi Segera Berlalu

Kamis, 28/05/2020 | 12:01 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Dalam rangka antisipasi penyebaran dampak Corona Virus Disease 2019, Pandemi di Provinsi Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Wagub Ibu Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten/Kota se Pulau Lombok, Kamis (28/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
"Kampanye New Normal ini membuat kita sedikit bernafas lega, ini badai segera berlalu, ada cahaya diujung terowongan,"
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan New Normal yang mencuat belakangan ini memberikan sedikit angin segar di masa Pandemi.
Hal ini menandakan adanya kabar baik yang datang di tengah masyarakat. Namun Ia meminta masyarakat agar tidak lengah dan tetap patuh pada protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah.
"Kampanye New Normal ini membuat kita sedikit bernafas lega, ini badai segera berlalu, ada cahaya diujung terowongan," ujar Bang Zul sapaan akrabnya.
Dimulai dari Kota Mataram, Gubernur dan Wagub memberikan arahannya pada Rapat Pembahasan Penanganan Covid-19 di wilayah Kota Mataram di Pendopo Walikota Mataram, Kamis (28/5).
Gubernur juga menyinggung tenaga kesehatan di NTB yang mulai terpapar Covid-19.
Ia menjelaskan kedisiplinan menjadi faktor penting agar tetap terhindar dari wabah corona yang belakangan ini semakin rentan menyerang bayi dan balita.
"Situasi kita lebih berbahaya dibanding awal dulu, bukan karena virusnya. Karena ketidakdisplinan kita mulai menggampangkan. Dan pada saat yang sama tenaga kesehatan kita mulai bertumbangan karena 3-4 bulan berjibaku dengan persoalan ini," terangnya.
Gubernur berharap masyarakat semakin sadar akan bahaya Covid-19 yang masih mengintai dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. "Jangan sampai kelengahan kita ini mengakibatkan jumlah yang terpapar Covid-19 ini lebih banyak lagi di tempat kita," pungkasnya.
[gmc/ro1/hms]

Maksimalkan Penanganan Covid-19 di NTB, Gubernur bakal tutup Bandara Internasional Lombok

Selasa, 26/05/2020 | 22:01 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Zulkieflimansyah bersama Forkopimda Sinergi Maksimalkan Penanganan Covid-19 di NTB (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat terbatas membahas kebijakan yang akan diambil terkait kelanjutan penanganan Virus Corona atau Covid-19 di NTB.
Bertempat di Pendopo Gubernur NTB, Selasa malam, 26 Mei 2020, Gubernur dan Wakil Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, para Asisten, Kepala Biro Humas dan Protokol hingga Direktur RSUD Provinsi NTB. Turut hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB antara lain Kapolda, Kajati hingga Danrem 162 Wirabhakti.
"Kita punya dua opsi ke depan untuk dapat meminimalisir penularan COVID19. Swab test untuk setiap orang yang akan masuk NTB dan menutup akses masuk ke NTB," jelas Gubernur Zul.
"Bandara International Lombok akan ditutup mulai dari 1 Juni – 1 juli 2020. Dan untuk yang masuk melalui pelabuhan harus punya surat tugas dan sudah di swab test," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Zul juga mengajak seluruh Bupati dan Walikota se-NTB kembali ke semangat seperti awal Covid-19 pertama masuk di NTB.
Gubernur menekankan pentingnya koordinasi bersama Kabupaten Kota untuk mengedukasi masyarakat di saat pandemi seperti saat ini.
"Kita akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh bupati/walikota untuk terus mengedukasi masyarakat. Kita akan memperketat lagi tindakan di lapangan dalam menanggulangi penularan COVID19. Kita harus bersemangat seperti awal," tambahnya.
Selanjutnya, Gubernur Zul ingin jajarannya untuk terus memperkuat edukasi dan sosialisasi agar terus tumbuh kesadaran pada masyarakat, khususnya menyadarkan betapa berbahayanya Covid-19.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan masyarakat demi meningkatkan kepedulian terhadap bahaya COVID-19. Ini penting," tegas Gubernur Zul.
Terakhir, Gubernur Zul menginstruksikan jajarannya untuk dapat membuat masker gratis untuk anak-anak dan segera dibagikan. "Segera Dinas Koperasi dan UMKM agar buat masker untuk anak-anak dan bisa dibagikan," tutupnya.
Senada dengan Gubernur Zul, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menyampaikan bahwa penggunaan masker sangat efektif memutus mata rantai penularan Covid-19. Ia berharap agar kegiatan maskerisasi yang dilakukan di Kota Mataram dapat juga dilakukan di Kabupaten /Kota lainnya.
"Maskerisasi di mataram sudah dilakukan oleh pemprov dan berhasil sehingga perlu disuarakan ke kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama," harapnya.
Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang hadir pada kesempatan tersebut sangat mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan pemprov NTB. Dirinya sangat setuju agar bandara segera dapat ditutup untuk sementara.
"Kami sangat setuju bandara ditutup. Kami juga menyarankan agar alternatif pintu masuk ke Lombok bisa melalui Bali agar diperiksa disana terlebih dahulu dan disortir lagi ketika masuk wilayah Lombok," jelasnya.
"Sebaiknya Pelabuhan tetap dibuka, namun harus ada surat tugas jika akan masuk. Patroli perlu ditingkatkan, agar meningkatkan shock terapi bagi masyarakat,” tambahnya.
"Kami sarankan agar bisa membuat posko di pasar oleh TNI – Polri dibantu satpol PP agar dapat mengawasi masyarakat," tutupnya.
Hingga malam ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengumumkan Data jumlah kasus Covid19 di NTB per Selasa, 26 Mei 2020, yakni sebanyak 537 kasus dengan 256 pasien positif dalam perawatan, 272 telah dinyatakan sembuh, dan 9 dinyatakan telah meninggal.
[gmc/ro1/hms]

Presiden Jokowi Sampaikan “Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah"

Sabtu, 23/05/2020 | 18:15 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Presiden Jokowi dan Ibu Iriana (Foto: Istimewa/ Humas Kemensetneg).
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi Sampaikan “Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin," kata Presiden Jokowi diikuti oleh Ibu Iriana.
Menurut Presiden, hari raya Idul Fitri tahun ini dirayakan dengan cara yang berbeda karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menuntut pengorbanan semua pihak untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahmi dengan cara yang biasanya.
"Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting. Dan harus menjadi prioritas kita semua," kata Presiden.
"Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," kata Presiden.
(Humas Kemensetneg)
[gmc/ro1/set/hms/adv]

Hindari Ledakan Kasus Covid-19, Gubernur NTB Serukan Sholat Ied di Rumah Aja!

Jum'at, 22/05/2020 | 16:59 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - (Foto: Ist/adv/@Diskominfotik/ PRCC Biro Humas NTB).
"Tentang Sholat Ied di Rumah dan Penutupan Mall dan Toko Pakaian. Untuk menghindari ledakan wabah pandemi Covid-19 yang lebih besar tentunya."
Mataram, GetarMerdeka.com - Tentu ingin sekali Kita semua menyelenggarakan Sholat Ied di Lapangan. Mengumandangkan Takbir, mengagungkan kebesaran Allah setelah kita melaksanakan Ibadah Ramadhan.
Setelah Sholat, ada salam-salaman, bertemu dengan keluarga dan sahabat sahabat lama. Rindu dan nostalgia bercampur menjadi satu.
Ini tentu terasa sekali bagi mereka yang pulang kampung, momen yang sangat indah dan tak akan terlupakan.
Datang ke mall, ke toko toko pakaian dan lain lain juga bagian tak terpisahkan dari momentum Iedul Fitri yang selalu kita rayakan..
Jadi wajar kalau kemudian banyak yang bertanya, kenapa harus Sholat Ied di rumah dan bukan di lapangan? Kenapa Mall dan toko toko harus di tutup?
Kita terpaksa mengambil keputusan yang berat ini selain karena arahan pemerintah pusat juga karena hasil musyawarah dengan MUI, Kementerian Agama, TNI, Polisi, Kabinda, dan Gugus Tugas Penanganan Covid NTB, dan lain lain.
Penanganan pandemi di NTB sudah sangat baik dan terkendali. Kalau tidak ada aral merintang, kita segera akan panen jumlah orang yg sembuh dalam jumlah sangat banyak di NTB ini. Insya Allah...
Kami tidak mau mengambil risiko dgn sedikit melonggarkan kemudian akan muncul cluster baru yang membuat kita harus memulai proses pengendalian pandemi dari awal lagi.
Bergelut dengan berbagai keterbatasan alat dan prasarana yang membuat tenaga tenaga kesehatan kita harus menyabung nyawa demi menyembuhkan banyak pasien kita.
Kami sadar betapa beratnya meninggalkan kebiasaan Sholat bersama di lapangan. "tapi kalau kami mengingat berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, Pil Pahit untuk memohon agar Sholat Ied di rumah dan menutup sementara tempat tempat yang memungkinkan hadirnya kerumunan memang terpaksa harus kita telan.
Contoh sederhana saja, yang positif Corona di tempat kita kini sudah lebih dari 400 orang. Dari hasil tracing kami, 400 orang ini sdh berinteraksi dgn lebih dari 5 ribuan orang. Ya, mereka sdh berinteraksi dgn lebih dari 5 ribuan orang dan 5 ribuan orang ini Tanpa Gejala apa apa dan kini tersebar di seluruh Kab/Kota kita di seluruh Provinsi kita.
Tentu kita tak ingin ini terjadi, tapi terbayang tidak apa yang akan terjadi jika kerumunan tak bisa kita elakkan dan dari 5 ribuan ini ada yang menularkan kepada yang lain yang ikut berkumpul di berbagai tempat di seluruh desa desa dan kecamatan di Provinsi yang kita cintai ini?
Belum lagi dengan pulangnya 4 ribuan saudara saudara kita para tenaga kerja yang sudah selesai kontraknya dari berbagai negara kembali pulang ke daerah kita ini.
Karenanya dengan berat hati dan terpaksa, kami memang harus meminimalisir berbagai hal yang memungkinkan kerumunan itu terjadi.
Selain karena arahan dari Pemerintah pusat, Inilah sesungguhnya yang menjadi alasan utama kenapa kami mengambil keputusan untuk memohon dan menghimbau masyarakat utk Sholat Ied di rumah dan menutup sementara mall dan toko toko pakaian.
Kami sadar, tidak mungkin kami melarang saudara saudara kami yang ingin melaksanakan Sholat bersama - sama di lapangan. Kami hanya memohon untuk menghindari berbagai kemungkinan yang buruk terjadi. Kita semua melaksanakan Sholat Ied di rumah saja.
Kami berdoa semoga yang melaksanakan dijauhkan dari wabah dan musibah sehingga daerah kita segera pulih dari Pandemi Covid-19 ini..
Semoga Allah memaafkan kita semua dan Allah akan segera hadirkan keberkahan dan ketenangan di Tanah air kita ini. Amiin.
[Bang Zul Zulkieflimansyah]
[gmc/ro1/inf/hms/adv]

Gubernur Terbitkan Keputusan Baru Soal Idul Fitri, Lebaran Topat ditiadakan

Rabu, 20/05/2020 | 08:32 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerbitkan keputusan terbaru yang mengatur tentang penetapan pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19. Keputusan itu diterbitkan pada Selasa malam, 19 Mei 2020.
Dalam keputusan 003.2-504 tahun 2020 itu, Gubernur memutuskan bahwa Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri di NTB dilaksanakan dengan memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Pengumpulan zakat fitrah dan/atau ZIS (Zakat, Infak, dan Shadaqah) diusahakan menghindari kontak fisik secara langsung, dan bisa dilakukan melalui layanan jemput zakat dan transfer layanan perbankan;
B. Penyaluran Zakat Fitrah dan/atau ZiS (Zakat, Infak, dan Shadaqah) yang ada di masjid, mushola, dan tempat pengumpulan zakat lainnya yang berada di lingkungan masyarakat dapat diberikan secara langsung kepada mustahik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan;
C. Dalam situasi pandemi Covid-19, takbir dilaksanakan melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya;
D. Takbir dapat dilakukan dilaksanakan di masjid hanya oleh pengurus takmir masjid;
E. Salat Idul Fitri 1441 H dilakukan dilaksanakan di rumah masing-masing;
F. Silaturahim atau halal bihalal Idul Fitri 1441 H bisa dilakukan melalui media sosial dan video call/conference;
G. Perayaan lebaran topat dengan keramaian yang lazim dilaksanakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 H ditiadakan;
H. Sesuai dengan protokol kesehatan, seluruh mall, pusat perbelanjaan dan toko-toko pakaian untuk sementara ditutup sejak tanggal 20 Mei 2020 sampai waktu yang ditentukan kemudian;
I. Dalam menjalankan ibadah ramadhan dan syawal, seyogyanya masing-masing pihak turut mendorong, menciptakan, dan menjaga kondusivitas kehidupan keberagaman dengan tetap mengedepankan ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah;
J. Kepada seluruh aparat keamanan terkait (TNI, Polri), Pol PP, Camat, Lurah/kepala desa, kepala lingkungan dan ketua RT dengan selalu melibatkan peran serta aktif dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan lainnya di masing-masing lingkungan untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban agar keputusan Gubernur ini dapat dilaksanakan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat;
K. Senantiasa memperhatikan instruksi pemerintah daerah terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.
Dalam diktum berikutnya dinyatakan pula bahwa dengan berlakunya keputusan Gubernur ini, maka keputusan Bersama Gubernur NTB, Ketua DPRD Provinsi NTB, Kepala Kepolisian Daerah NTB, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah NTB, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTB, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi NTB, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi NTB ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan Provinsi NTB, Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi NTB, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTB tentang Pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah COVID NOMOR 220/189 BKBPDN/2020, NOMOR kep/288/V/2020. NOMOR: B/1658 KW.19.1 2/KV.00/ 3/2020, NOMOR : B 652/V/2020 tanggal 13 Mei 2020, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran Forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020, Gubernur pun memberikan penjelasan atas keputusan tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat NTB untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, pada saat yang sama pula, kami minta mall, toko pakaian dan pusat keramaian lainnya untuk secepatnya ditutup,” kata Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini.
Jangan sampai, lanjut Gubernur, ada kesan imbauan tersebut hanya pada tempat ibadah saja. Padahal, semua tempat yang memungkinkan adanya kerumunan seharusnya tidak boleh dibuka.
“Memang betul, kita semua ingin Salat Jumat dan Salat Idul Fitri, tetapi sekarang kita berbicara tentang keselamatan masyarakat. Apalagi, belakangan ini yang sembuh Covid-19 di daerah kita mulai meningkat, jangan sampai karena euforia kita ingin lebaran, membuat kita kembali ke titik semula,” ujar Gubernur.
Gubernur menegaskan dirinya memahami kerinduan masyarakat untuk kembali beribadah dan merayakan lebaran secara normal. Namun, menurutnya Covid-19 telah melahirkan kendala dan membatasi banyak aktivitas.
Kendala ini, ujarnya, tidak hanya dirasakan warga NTB sendirian. “Tapi ini kendala di seluruh daerah. Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh kabupaten kota untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk salat Idul fitri di rumah,” serunya.
Ia berharap, apa yang telah diputuskan hari ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB.
Menurut Gubernur, imbauan salat Idul Fitri di rumah harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.
“Sekali lagi, jangan sampai masyarakat bertanya-tanya, kenapa mall dibuka dan ramai, sedangkan masjid kelihatan ditekan. Kedua tempat ini harus kita tegaskan bersama,” tutup Gubernur.
[gmc/ro1/inf/hms/adv]

Cabut SKB Gubernur NTB Serukan Salat Idul Fitri di Rumah

Rabu, 20/05/2020 | 03:04 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimanysah saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Pemerintah provinsi NTB mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang diperbolehkannya Salat Idul Fitri di daerah-daerah yang dinyatakan bebas Corona.
"Kami mengimbau masyarakat NTB untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, pada saat yang sama pula, kami minta mall, toko pakaian dan pusat keramaian lainnya untuk secepatnya ditutup,” jelas Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimanysah saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020.
Jangan sampai, lanjut Gubernur, ada kesan imbauan tersebut hanya pada tempat ibadah saja. Padahal, semua tempat yang memungkinkan adanya kerumunan seharusnya tidak boleh dibuka.
“Memang betul, kita semua ingin Salat Jumat dan Salat Idul Fitri, tetapi sekarang kita berbicara tentang keselamatan masyarakat. Apalagi, belakangan ini yang sembuh Covid-19 di daerah kita mulai meningkat, jangan sampai karena euforia kita ingin lebaran, membuat kita kembali ke titik semula,” jelasnya.
Gubernur menegaskan dirinya memahami kerinduan masyarakat untuk kembali beribadah dan merayakan lebaran secara normal. Namun, menurutnya Covid-19 telah melahirkan kendala dan membatasi banyak aktivitas.
Kendala ini tandasnya, tidak hanya dirasakan warga NTB, namun seluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh kabupaten kota untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk salat Idul fitri di rumah,” serunya.
Ia berharap, apa yang telah diputuskan hari ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB.
Menurut Gubernur, imbauan salat Idul Fitri di rumah harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.
“Sekali lagi, jangan sampai masyarakat bertanya-tanya, kenapa mall dibuka dan ramai, sedangkan masjid kelihatan ditekan. Kedua tempat ini harus kita tegaskan bersama,” tegasnya. (*)
[gmc/ro1/inf/hms]

Amman beri perhatian terhadap anak yatim di masa Pandemi Covid-19

Rabu, 20/05/2020 | 02:39 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Bantuan sosial berupa paket sembako dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), kepada empat Panti Asuhan anak yatim, Selasa (19/5/2020) (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), kepada empat Panti Asuhan di Kecamatan Narmada, diantaranya Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada, Panti Asuhan Nurul Hikmah, Langko Duman, Panti Asuhan Asy Syifa, Tanak Tepong Presak Narmada, Panti Asuhan Qur'aniyah Batu Kuta Narmada.
Salah satu dari keempat Panti Asuhan yang diserahkan langsung Ketua Umum LKKS NTB adalah Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada. Pada penyerahan tersebut, Hj. Niken juga memasangkan langsung masker kepada anak-anak Panti Asuhan yang belum menggunakan masker.
Dalam sambutannya, Hj Niken mengucapkan terimakasih kepada PT. AMNT yang tetap mengulurkan tangan, berbagi di bulan suci Ramadhan ini. Dengan adanya musibah ini tentunya seluruh dunia mengalami banyak perubahan dan mengalami efek begitu beragam. Hal ini mempengaruhi banyak hal di kehidupan kita.
Untuk itu, serunya, anak-anak di panti harus lebih perhatian terhadap kebersihan. Yakni dengan menjaga jarak, selalu mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Sebab, banyak orang sakit yang tidak terlihat gejalanya.
Ketua Umum LKKS NTB juga menambahkan, dalam masa pandemi Covid-19 ini perhatian kepada anak yatim tentu tidak boleh berkurang.
"Mudah-mudahan ini tidak menjadi kunjungan pertama tapi sewaktu-waktu kita bisa mampir lagi kesini, jangan segan-segan menegur dan menyapa Bunda ya, Insyallah apa yang kita kerjakan mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT," ungkap Ketua Umum LKKS NTB.
Pada saat yang sama, Kepala Panti Asuhan Al-Ikhlas, H. Muhammad Nur Samak menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas kehadiran Ketua Umum LKKS NTB beserta rombongan. Setiap kondisi panti di Narmada memiliki kondisi yang berbeda-beda.
"Semoga kehadiran bapak ibu ini diberikan keberkahan oleh Allah SWT terlebih ini dalam bulan suci Ramadhan, dan ini dapat memberikan motivasi kepada anak-anak kami dimasa mendatang," ucapnya.
hTGB
Pada kesempatan yang sama, Zulkifli Fajariadi selaku Superintendent Public Affair PT. AMNT mengatakan, ada sekitar 1000 box paket yang akan dibagikan secara bertahap oleh PT. AMNT.
"Kami bersyukur dapat ikut berbagi kepada masyarakat di NTB dan di Lombok, dalam situasi ini kami ingin tetap berbagi, hal yang sama kami salurkan untuk wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat," tuturnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT