Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Bappenas Susun Prioritas Pembangunan 2019

Journalist: Debbie Sutrisno | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 00:43 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro Foto: Dok. Bappenas
"Upaya-upaya penurunan angka kemiskinan masih perlu diprioritaskan."
Jakarta, GetarMerdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang  Brodjonegoro mengatakan, rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019 ymengusung tema "Pemerataan untuk Pertumbuhan Berkualitas". Bappenas pun telah mengusulkan lima prioritas nasional (PN), 24 program prioritas (PP), dan 102 kegiatan prioritas (KP).
Lima strategi prioritas nasional untuk mengejar pemerataan adalah pembangunan melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar, pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif.
Selain itu, pemantapan ketahanan energi, pangan dan sumber daya air serta stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilihan umum.
Bambang menjelaskan, kebijakan dan strategi tersebut telah dibahas Forum Konsultasi Publik (FKP) Penyusunan Rancangan Awal RKP Tahun 2019, di kantor Bappenas, Rabu (21/3).
Menurut Bambang, penetapan lima prioritas nasional itu merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjawab isu-isu strategis tahun 2019. Pertama, persentase penduduk miskin masih tinggi. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2017 mencapai 26,58 juta orang. Walaupun secara garis besar persentase jumlah penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan menurun. Namun angka pengangguran terbuka pada Agustus 2017 masih tinggi, yakni sebesar 5,50 persen," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Jumat (23/3).
Oleh sebab itu, kata Bambang, upaya-upaya penurunan angka kemiskinan masih perlu untuk diprioritaskan. Penanganan kemiskinan memerlukan pendekatan yang multidimensi, sehingga Bappenas sebagai sistem integrator melihat upaya pengurangan kemiskinan tidak hanya fokus pada peningkatan akses, kualitas pendidikan dan kesehatan, tetapi juga perlu didukung penyediaan layanan dasar yang mudah untuk diakses serta pemukiman yang layak.
Kedua, salah satu faktor penghambat terwujudnya pemerataan dan kebangkitan pembangunan daerah adalah adanya kesenjangan, baik pada aspek kebijakan, sebaran penduduk, potensi sumber daya manusia, potensi pendapatan daerah, serta pengembangan potensi ekonomi. Dengan kata lain, agenda pembangunan nasional akan berjalan sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, jika didukung dengan kebijakan dan afirmasi perlakuan yang berlandaskan pemerataan menuju kesetaraan.
Hal ini tentu saja harus dilaksanakan dengan memperhatikan kearifan dan potensi lokal setempat. Bambang menjelaskan, beberapa persoalan kesenjangan wilayah di antaranya disebabkan terkonsentrasinya industri manufaktur di kota-kota besar di Pulau Jawa, melebarnya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia, kemudian kesenjangan antara daerah perkotaan dan perdesaan.
"Faktor lainnya adalah terabaikannya pembangunan daerah perbatasan, pesisir, dan kepulauan."
Dia menambahkan, pembangunan ekonomi suatu bangsa merupakan pilar penting bagi terselenggaranya proses pembangunan di segala bidang. Jika pembangunan ekonomi berhasil maka akan memberikan efek berganda kepada pembangunan bidang lain. Sektor Industri, pertanian, ilmu pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan jasa merupakan sektor yang berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Keempat sektor tersebut memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang dihasilkan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, pemantapan ketahanan energi, ketahanan pangan, dan ketahanan air. Ketahanan pangan merupakan isu strategis tersendiri dalam RKP Tahun 2019 karena pangan merupakan hak dasar manusia yang harus diupayakan secara revolusioner.
Sedangkan ketahanan energi merupakan salah satu kunci penting untuk pencapaian partumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Ketahanan air juga merupakan hal yang sangat vital karena air memberi keberlangsungan kehidupan bagi seluruh umat manusia.
Terakhir, tahun 2019 adalah tahun politik dimana pemilihan umum dan pemilihan presiden akan dilangsungkan secara bersamaan. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa stabilitas keamanan akan menjadi isu krusial yang harus disiapkan solusinya. Dengan persiapan yang maksimal, diharapkan penyelenggaraan pemilu dapat berjalan dengan optimal dan rakyat Indonesia dapat berperan serta dalam pesta demokrasi dengan penuh semangat.
[rol/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Peringati Hari Air Dunia BWS Nusa Tenggara I Tanam Pohon di Areal Green Belt Batu Bulan Sumbawa

Journalist: Lutfi Makki | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 00:21 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Bupati Sumbawa Husni Djibril Foto: Humas Sumbawa
Sumbawa Besar, GetarMerdeka.com - Puncak Peringatan Hari Air Dunia, 22 Maret 2018 dengan tema “Nature For Water” (Lestarikan Alam untuk Air)” Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I melaksanakan kegiatan penanaman pohon Durian secara simbolis di area sekitar bendungan Batu Bulan kecamatan Moyo Hulu, di Kawasan Areal Green Belt Bendungan Batu Bulan Desa Maman Kecamatan Moyo Hulu, Sumbawa, Kamis (22/3).
Ketua Panitia pelaksana kegiatan Hari Air Dunia, Lalu Erwin Rosdianto, ST., MT.  menjelaskan, Rehabilitasi/Penanaman Pohon di Kawasan Areal Green Belt Bendungan Batu Bulan Sumbawa merupakan puncak acara dari rangkaian peringatan Hari Air Dunia ke-26 yang prakarsai oleh BWS NT I di Kabupaten Sumbawa, yang diawali dengan Lomba Menggambar dan Mewarnai yang diikuti oleh anak PAUD, TK dan SD sederajat, Lomba Poster dan Video tingkat SMP, SMA dan Mahasiswa, Workshop Pengelolaan Limbah Sampah serta Workshop Restorasi Sungai Brang Biji.
Kegiatan rehabilitasi/penanaman pohon diikuti oleh kelompok Tani Hutan, Anggota Pramuka dan masyarakat umum serta stoke holder terkait yang bertujuan mempertegas fungsi greenbelt bendungan yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan pembatas penggunaan lahan serta aktivitas lainnya yang kurang sesuai dengan fungsi dan kelestarian air waduk Batu Bulan.
Foto: Humas Sumbawa
Menteri PUPR RI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala BWS NT I, Ir. Asdin Juady, MM., MT. menyatakan bahwa kelangkaan air bersih sudah berdampak pada 1,9 milyar orang di seluruh dunia, dimana pertumbuhan populasi penduduk sangat cepat dan kebutuhan akan air akan bertambah sepertiganya pada tahun 2050.
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan dalam penyediaan air baku, panjangnya masa musim kemarau mengakibatkan kekeringan dan meningkatnya intensitas hujan serta permukaan air laut berdampak pada banjir.
Tantangan lain adalah degradasi DAS di daerah hulu, menurunnya debit air pada sumber air dan tingginya laju sedimentasi pada tampungan-tampungan air, seperti bendungan, embung, danau dan situ serta kualitas air juga semakin turun akibat tingginya tingkat pencemaran pada sungai dan sumber-sumber air lainnya.
Sesuai dengan tema dari peringatan HAD ke-26 yaitu nature for water, bahwa pemecahan masalah terkait air tidak dapat diselesaikan hanya melalui pembangunan insfrastruktur, tetapi perlu adanya partisipasi langsung dari masyarakat, akademisi dan swasta untuk ikut menjaga dan melestarikan alam sehingga segala permasalahan air yang ada dapat dikendalikan atau paling tidak diminimalisir.
Foto: Humas Sumbawa
Sementara itu Wakil Ketua DPD RI Prof. Dr. Farouk Muhammad dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu bertemu dengan Menteri PUPR dan Dirjen SDA, mengusulkan sekitar 24 daftar irigasi untuk program tahun 2018 - 2019 untuk pulau Sumbawa, dan pada tahun 2018 pembangunan Bendungan Beringan Sila mulai dikerjakan dengan dana sekitar 1,2 trilyun.
Untuk selanjutnya pembangunan bendungan-bendungan level menengah atau level kecil yang menjadi kewenangan pusat akan terus diperjuangan.
Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, B.Sc. dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara menyampaikan bahwa kualitas lingkungan dewasa ini memiliki kecenderungan semakin menurun. Adanya banjir di musim hujan, kelangkaan air ketika kemarau, serta pencemaran air tanah dan sungai tentunya dapat mengancam kehidupan manusia, disebabkan perilaku manusia yang hanya mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan keseimbangan atau kelestarian lingkungan hidup.
Momentum peringatan hari air sedunia hendaknya membangkitkan kesadaran akan pentingnya air dalam kehidupan manusia.
Keberadaan sebagai makhluk yang selalu membutuhkan air, tentunya harus dengan sadar memanfaatkan air dan juga melestarikan alam agar selanjutnya generasi penerus tetap dapat merasakan manfaat yang sangat berguna dari air.
Hutan merupakan paru-paru dunia, jika air dikatakan sebagai sumber kehidupan, maka hutan dapat dikatakan sebagai penyangganya. Akar-akar kayu yang ada di hutan berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air. Hutan merupakan mesin sirkulasi air paling canggih yang tak dapat digantikan dengan apapun. Hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagian besar masyarakat, kerena hutan memberikan sumber kehidupan bagi semua.
Hutan menghasilkan air dan oksigen sebagai komponen yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat manusia.
Demikian pula dengan hasil hutan lainnya, juga memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat. Manfaat tersebut dapat  diperoleh apabila hutan terjamin eksistensinya, sehingga dapat berfungsi secara optimal.
Fungsi-fungsi ekologi, ekonomi dan sosial dari hutan akan memberikan peranan nyata apabila pengelolaan hutan seiring dengan upaya pelestariannya, guna mendapatkan pemanfaatan  yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan ikhtiar baik yang telah dilakukan oleh jajaran BWS NT-I ini dapat diikuti dengan pemeliharaan yang baik oleh masyarakat sekitar, karena kegiatan penanaman pohon yang kita lakukan pada hari ini menggunakan bibit-bibit tanaman yang bernilai ekonomi tinggi, yang tentunya sangat bermanfaat, baik bagi peningkatan pendapatan masyarakat maupun untuk menjaga ketersediaan air serta memberi manfaat perlindungan bagi keanekaragaman hayati” paparnya.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Wakil Ketua DPD RI Prof. Dr. Farouk Muhammad, Anggota DPR RI Nanang Samudra, Bupati Sumbawa, Kepala BWS NT I dan rombongan, Anggota Forkopimda Kab. Sumbawa, Pimpinan OPD, Camat, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
[ro1/sbw/gmc]


Muhammadiyah-PBNU Serukan Perdamaian Kemanusiaan

Journalist: Novita Intan | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 23:45 WIB
"Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (dari kiri) memaparkan pendapat saat konferensi pers usai melakukan silahturahim di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (23/2). Republika/Putra M. Akbar
"Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara."
Jakarta, GetarMerdeka.com - Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) bersama Pengurus Besar Nahdaatul Ulama (PBNU) menyerukan umat beragama untuk saling tolong menolong. Langkah ini dinilai penting untuk menegakkan kebaikan sekaligus mengupayakan rekonsilisasi atau perdamaian kemanusiaan.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan salah satu parameter sehatnya sebuah bangsa dilihat dari tegak dan kokohnya tali persaudaraan kebangsaan. Parameter lainnya dilihat dari ekonomi yang tumbuh merata, akses pendidikan yang mudah, terbukanya ruang-ruang dalam menyampaikan pendapat, serta tegaknya hukum sebagai instrumen untuk meraih keadilan.
''Bangsa yang kuat dan sehat juga tercermin dari semakin berkualitas dan berdayanya masyarakat sipil,'' ujar Haedar dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Jumat (23/3).
Karena itu, ujar Haedar, Muhammadiyah dan PBNU akan senantiasa mengawal dan mengokohkan konsensus para pendiri bangsa bahwa Pancasila dan NKRI adalah bentuk final dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman etnis suku, golongan, agama yang tetap harus dijaga dalam bingkai perstuan dan kesatuan bangsa.
Muhammadiyah dan NU juga akan terus melakukan ikhtiar-ikhtiar bagi peningkatan taraf hidup dan kualitas hidup warga. Keduanya akan mengembangkan pendidikan karakter yang mengedepankan akhlakul karimah di semua tingkatan atau jenjang pendidikan. Mereka juga akan melakukan penguatan basis-basis ekonomi keumatan dan peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, mengimbau seluruh masyarakat membangun suasana yang kondusif dalam kehidupan kemasyarakatan dan keberagamaan di tengah era sosial media yang membutuhkan kehatian-hatian ekstra. ''Mengingat bertebarannya berbagai macam informasi hoaks, ujaran kebencian dan fitnah yang berpotensi mengganggu keutuhan bangsa,'' ujar Said.
NU dan Muhammadiyah berkomitmen untuk menghadirkan narasi mencerahkan melalui ikhtiar-ikhtiar dalam bentuk penguatan dan peningkatan literasi digital sehingga terwujud masyarakat informatif yang berkahlakul karimah.Terkait tahun politik, Said meminta masyarakat menjadikan ajang demokrasi sebagai bagian dari upaya melakukan perubahan-perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
''Hendaknya dalam demokrasi, perbedaan jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Perbedaan harus dijadikan sebagai rahmat yang menopang harmoni kehidupan yang beranekaragam,'' jelasnya. ''Karena demokrasi tidak sekedar membutuhkan kerelaan hati menerima adanya perbedaan pendapat dan perbedaan pikiran, namun demokrasi juga membutuhkan kesabaran, ketelitian, dan cinta kasih antar sesama.''
[rol/did/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Mendag: Stok bahan pokok aman jelang puasa

Journalist: DEN, Erwin Kurniawan | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 18:30 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita. Sumber Foto: http://bit.ly/2iJQwMe
Jakarta, GetarMerdeka.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menjamin stok untuk kebutuhan bahan pokok masyarakat menjelang ibadah puasa di Bulan Suci Ramadan 2018 yang diprediksi akan dilaksanakan pada 17 Mei, dipastikan aman.
"Aman dan sekarang sebenarnya harga ini tidak ada lagi gejolak, itu hal positif kemudian sudah mulai tren penurunan," kata Mendag Enggartiasto Lukita, usai memimpin Rapat Koordinasi Nasional Stabilisasi Harga dan Stok atau Pasokan Barang Kebutuhan Pokok Jelang Puasa dan Lebaran 2018, di Kota Bandung, Jumat (23/3).
Pihaknya bersyukur penurunan harga yang terjadi menjelang bulan puasa tahun ini tidak secara drastis namun gradual (berangsur-angsur).
"Sehingga pada awal April 2018 ini sudah akan kita proyeksikan menjelang Mei atau pertengahan Mei itu kan awal bulan puasa, maka itu semua akan terkendali di bawah harga, terkait dengan HET (harga eceran tertinggi)," kata dia.
Sebagai contohnya, menurut Mendag, salah satu kebutuhan pokok yang stoknya dijamin aman saat bulan puasa adalah beras. "Saya bisa sampaikan bahwa seluruh beras yang tersedia di Bulog akan masuk ke pasar kemudian bagaimana dengan stoknya? Panen raya akan segera kita hadapi sehingga ini semua akan jadi cadangan baru. Sehingga kita tidak perlu khawatir," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada pengusaha, pedagang, khususnya pengusaha spekulatif beras agar melepas harga kebutuhan pokok tersebut dengan harga rendah karena sebentar lagi pemerintah akan menggelontorkan komoditas beras ke pasaran.
[els/ant/gmc]
Sumber : Elshintacom/Antara



Ditanya Mahasiswa Soal Jadi Capres, TGB: Waduh, Berat

Journalist: Bayu Hermawan, Muhammad Nursyamsyi | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 18:19 WIB
"Gubernur NTB mendapat pertanyaan soal kabar menjadi capres dari mahasiswa Unila."
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi (Foto: Dok Biro Humas NTB)
Bandar Lampung, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGH Muhamad Zainupil Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menghadiri undangan jajaran Universitas Lampung (Unila) untuk mengisi acara tabligh akbar dengan tema "Generasi Qurani untuk Negeri" di Masjid Al Wasi'i, Unila, Bandar Lampung, Jumat (23/3). Setelah ceramah, TGB berinteraksi dengan mahasiswa di Unila.
Jamaah memberikan sejumlah pertanyaan melalui secarik kertas yang sudah disediakan panitia. Kebanyakan pertanyaan yang ditujukan kepada Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar Cabang Indonesia ini berkaitan dengan seputar dunia Islam dan bagaimana mewujudkan pemerintahan yang baik.
Namun, tak sedikit pula yang menanyakan perihal isu TGB akan maju dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) pada 2019. Sedikitnya ada lima pertanyaan yang menjurus seputar isu pilpres 2019. "Waduh, berat-berat ini pertanyaannya karena ini masih isu, saya enggak bisa menjawabnya," kata TGB sambil tersenyum.
TGB lebih memilih menjawab pertanyaan di luar pilpres 2019, seperti bagaimana membangun nasionalisme bangsa, menyikapi bonus demografi Indonesia pada masa mendatang, serta hubungan Islam dengan politik. "Kondisi umat Islam di Indonesia, Insya Allah masa depannya baik kalau punya anak muda yang baik," ujar TGB.
TGB mengajak anak muda saat ini membangun visi ke depan, menghimpun segala macam kebaikan, dan bergerak bersama untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Terkait nasionalisme, TGB mengimbau generasi muda menumbuhkan sikap bangga terhadap bangsa sendiri. Menurut dia, hal ini penting agar bangsa ini juga dihormati bangsa lain.
"Yang paling penting, mulai hargai diri sendiri, bangsa sendiri. Bagaimana kita buat orang lain menghormati bangsa sendiri (Indonesia), kalau kita tidak hormati bangsa kita," kata TGB.
Terkait politik dan Islam, menurut TGB, tidak bisa dipisahkan. TGB memandang, aspek keagamaan tidak bisa dilepaskan dari segala praktik kebangsaan dan berjalan seiringan. Hal ini jelas termuat dalam sila pertama --Ketuhanan yang Maha Esa-- yang digagas para pendiri bangsa.
"Sila pertama dari pendiri, artinya agama tidak boleh dipisahkan dari praktik kebangsaan kita. Nilai agama harus menjiwai praktik berpolitik kita," ungkap TGB.
[rol/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Proses Hukum Pelaku Kekerasan terhadap Pers Tak Pernah Tuntas

Journalist: Bhakti Hariani, BW | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 16:47 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo ( Foto: Beritasatu tv )
Depok, GetarMerdeka.com - Kurang profesionalnya institusi penegakan hukum terkait kemerdekaan pers menyebabkan kekerasan dan ancaman terhadap kebebasan pers masih terjadi. Dewan Pers mencatat berbagai kasus kekerasan terhadap wartawan beberapa waktu terakhir.
Beberapa di antaranya yakni perampasan alat kerja dan pemukulan saat pesawat Toccano jatuh di Malang, penganiayaan wartawan di Medan, penganiayaan wartawan Net TV di Madiun, penyerangan wartawan Metro TV dan Kompas TV dalam meliput aksi 411, 212, 313, penyerangan ke kantor Radar Sukabumi, demonstrasi ke kantor Majalah Tempo.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menuturkan, jaminan kemerdekaan pers telah diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menyebutkan bahwa kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara. Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers memiliki hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi.
"Kebebasan pers di Indonesia terwujud saat gerakan reformasi pada 1998 pascalengsernya Presiden Soeharto. Saat itu Presiden BJ Habibie yang mensahkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tidak ada lagi kewenangan pemerintah untuk membreidel suatu media," papar Yosep Adi dalam Diskusi Publik Ancaman Terhadap Kebebasan Pers di Gedung Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, Depok, Jumat (23/3).
Pasal 8 UU 40/1999 menyebutkan, dalam melaksanakan profesinya, wartawan mendapat perlindungan hukum. Saat ini, kata pria yang akrab disapa Stanley ini, kekerasan tak lagi dilakukan oleh aparat atau pemerintah, tetapi oleh kelompok kelompok komunal, termasuk yang baru saja dialami oleh Radar Sukabumi dan Majalah Tempo.
Ancaman terhadap kebebasan pers, lanjut Stanley, juga datang dari ancaman pidana sejumlah Undang-undang lainnya seperti KUHP dan UU ITE, termasuk juga dari kalangan bisnis terutama pemilik media yang memaksakan liputan media sesuai kepentingan si pemilik.
Ketua Dewan Pers menuturkan, Dewan Pers turut berperan serta menyelesaikan kasus kasus pemberitaan yang bermasalah dengan melakukan mediasi dan ajudikasi terhadap kasus-kasus yang diadukan ke Dewan Pers.
"Kami juga hadir sebagai ahli dalam sidang-sidang terkait media dan wartawan. Kami juga umumkan pengaduan yang masuk dari masyarakat beserta penyelesaian yang dilakukan," tutur Yosep.
Dewan Pers juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan sejumlah lembaga negara untuk menjadikan hukum pers sebagai lex specialis dalam menyelesaikan masalah terkait pers.
Berbagai upaya telah dilakukan Dewan Pers untuk menyelesaikan masalah terkait pers dengan menjalin Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kapolri pada 9 Februari 2017, MoU dengan Kejaksaan Agung, Beredarnya Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 13 Tahun 2008, MoU dengan Panglima TNI pada 9 Februari 2017, dan MoU dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
[bsc-sp/gmc]
Sumber : BeritaSatu/SP



KSP Moeldoko dan MenPAN-RB Bahas Percepatan Reformasi Birokrasi

Journalist: Prihandoko | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 16:32 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - KSP Jend. (Purn) Moeldoko. (dok biro media)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menerima kunjungan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur di kantornya, Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu (21/3). Keduanya membahas tiga isu penting untuk mempercepat reformasi birokrasi yang sudah sangat mendesak.
Ketiga topik penting yang dibahas adalah Undang-undang Aparatur Sipil Negara, modernisasi pengadaan barang dan jasa, dan penguatan inspektorat daerah.
”Kinerja Kementerian PAN-RB sudah berjalan baik, karena reformasi birokrasi sesungguhnya tantangannya tidak mudah dan masalahnya sangat kompleks. Tetapi Kementerian PAN-RB dapat mengerjakannya,” kata Moeldoko.
Dijelaskannya, beberapa kegiatan atau program yang dipandang cukup berhasil antara lain efisiensi anggaran dan kinerja SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan), penyederhanaan lembaga non struktural (LNS) dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK), serta tersedianya mall pelayanan satu pintu di banyak titik.
Terkait dengan UU ASN dan tenaga honorer, Moeldoko berharap KemenPAN-RB terus berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik di lingkungan pemerintahan maupun organisasi/lembaga yang peduli terhadap keberhasilan reformasi birokrasi.
“Hal ini penting dilakukan, mengingat Presiden Jokowi sudah memberikan arahan yang jelas dalam berbagai rapat terbatas yang membahas agenda ini,” ujarnya.
Untuk mempercepat prosesnya, diperlukan dukungan dari Komite Pengarah Reformasi Birokrasi yang akan dikoordinasikan melalui Kantor Wakil Presiden.
Sementara untuk mempercepat modernisasi pengadaan, KemenPAN-RB merekomendasikan adanya penyesuaian struktur organisasi yang menyesuaikan beban pengadaan dari tiap Kementerian/Lembaga. Sedangkan untuk penguatan SDM di pengadaan, menurut Moeldoko, diperlukan jabatan fungsional yang kompeten dengan jumlah yang memadai.
Peraturan Presiden Nomor 7/2015 perlu dikaji untuk dapat merealisasikan tujuan yang ingin dicapai. Demikian pula akan disusun Peraturan Menteri PAN-RB mengenai pedoman kelembagaan Unit Layanan Pengadaan (ULP) di setiap lembaga pemerintahan.
Di lain pihak, untuk mengurangi korupsi di daerah-daerah, pemerintah sedang merumuskan bentuk kelembagaan, untuk memperkuat independensi Inspektorat Daerah dan memastikan daerah memiliki jumlah SDM serta kompetensi yang cukup.
Diharapkan sebelum bulan April 2018, koordinasi antara KemenPAN-RB, Kemendagri, dan KPK sudah bisa menghasilkan rekomendasi kebijakan yang utuh, agar pembahasan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 18/2016 tentang Perangkat Daerah bisa segera ditindaklanjuti.
Pada akhir pertemuan, Kepala Staf Kepresidenan dan MenPAN-RB sepakat untuk terus saling mendukung, agar realisasi reformasi birokrasi di berbagai lembaga bisa lebih cepat dan menunjukkan perubahan kinerja secara signifikan.
Selain itu, disepakati pula terkait penggunaan anggaran yang semakin efisien dan pelayanan publik yang terintegrasi dan semakin prima merupakan hal yang mutlak untuk birokrasi yang berdaya bersaing di tengah perubahan yang berlangsung cepat.
[pkn/pri/gmc]
Sumber : PoskotaNews



Sekda berharap lpjk lahirkan tenaga konstruksi bersertifikat

Journalist: Nur Imansyah | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Jumat, 23/03/2018 | 16:05 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Sekda NTB H. Rosiady Sayuti Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat H Rosyadi Sayuti berharap Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) pusat dan daerah mengambil peran dalam melahirkan tenaga konstruksi yang andal dan bersertifikat.
"Era sertifikasi menuntut seluruh tenaga profesional termasuk tenaga konstruksi memiliki sertifikat agar mampu bersaing di kancah nasional dan internasional," kata Rosyadi, di Mataram, Kamis.
Menurut Sekda, sertifikasi terhadap tenaga konstruksi mutlak harus dilakukan, karena akan menjadi salah satu acuan untuk mendapatkan pekerjaan, baik di tingkat lokal, nasional maupun luar negeri.
"Saat ini tenaga konstruksi kita belum bisa mendapatkan pekerjaan tanpa sertifikasi, baik di dalam negeri maupun sebagai TKI di luar negeri," jelasnya.
Karenanya, Sekda berharap tenaga konstruksi yang ada di NTB harus menjadi bagian penting dalam proses pembangunan, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika yang merupakan mega proyek di NTB saat ini.
"Tenaga kerja kita harus menjadi bagian dari proyek tersebut, termasuk di KEK Mandalika. Kita berikan pelatihan agar mampu bersaing dengan orang luar bahkan dengan tenaga kerja asing," katanya.
Kendati demikian, Rosyadi menambahkan, komunikasi yang efektif harus terus dibangun antara LPJK NTB dengan semua pihak agar semua potensi yang bisa mengangkat daerah dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
[ant/nun/gmc]
Sumber : AntaraNews



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT