Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

TGB Sebut Nilai Spiritual Demokrasi Indonesia Bukan Liberal

Kamis, 26/07/2018 | 01:26 WIB
Reporter: Muhammad Sahrul Hardinata | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGB Zainul Majdi
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Apa pandangan harapan TGB menuju Pilpres 2019, salah satu implementasi dari konsep moderasi Islam itu adalah bahwa selalu proporsional yang di dalam memandang segala sesuatu termasuk kontestasi politik yang akan dilaksanakan tahun depan di Indonesia.
Menurut TGB Pilpres bersama dengan proporsional itu dalam arti tidak berlebih-lebihan antara satu kubu dengan kubu yang lain itu tetap dalam semangat persaudaraan sebagai anak bangsa tidak boleh kita saling menghujat jangan!
"Apalagi kemudian mengembangkan model yang saling mendinginkan satu sama lain kita semua bersaudara dan Mari kita sikapi semua kontestasi politik itu secara proporsional, "ujar TGB.
Kita juga harapkan konstelasi itu lebih memperkokoh kesatuan dan keutuhan kita sebagai bangsa pikir seperti itu mungkin yang salah satu apa Harapan Kita memandang diri terhadap demokrasi terpimpin Indonesia.
"Demokrasi yang berjalan dengan baik tentu ada hal-hal yang selalu dari waktu ke waktu bisa dikoreksi diperbaiki tetapi jalan yang kita pilih yaitu demokrasi.
Saya pikir itu jalan yang terbaik untuk kita semua tentu yang dimaksudkan dengan demokrasi yang kita implementasikan, ya bukan demokrasi liberal, "tandas Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi seusai membuka Konferensi Ulama Internasional di Hotel Lombok Raya Mataram, Kamis malam (26/07/2018).
Tapi demokrasi yang dituntun dan dibimbing oleh nilai-nilai spiritual selamat menempuh lintasan sejauh apa prinsip geografi yang diterapkan pemerintah NTB sendiri sebenarnya kemarin juga udah berubah apa konflik yang terjadi antar umat beragama jadi saya merasa bahwa apa mau terasi Islami ini salah satu katup pengaman kita salah satu pilar yang paling kokoh di dalam menjaga keharmonisan sosial kita memang ada 12 masalah tetapi mainstream nya atau situasi secara umum adalah apa situasi yang aman dan saya pikir NTB bisa juga menjadi salah satu contoh.
"Ya Selain tempat-tempat lain bagaimana keberagaman dalam Keyakinan itu tidak menyebabkan apa kerusakan dalam hubungan sosial ini di samping saya video Profesor Doktor disebut di Al Azhar dari tadi juga sudah menyala ikan bahwa ketika Islam hadir itu selalu membawa semangat kedamaian untuk semua jadi payung perdamaian.
Untuk itu, TGB mengingatkan salah satu fungsi Islam ketika hadir ditengah peradaban manusia untuk moderasi Islam di Indonesia Damai Kami melihat di Indonesia ini Ultras Islam diterapkan dengan baik seluruh warga negara memperoleh hak-hak yang sama sebagai warga negara dalam pengajaran pendidikan dan lain sebagainya.
Dan ini sesungguhnya adalah yang diajarkan oleh Islam siapa di Indonesia dengan keragaman yaitu menempatkan seluruh warga negara itu sama yang terlepas dari perbedaan agama nya kita merasa seperti satu agama dan alhamdulillah karena tidak ada negara yang kompleks Indonesia sangat luas dari segi penduduk, segi budaya agama dan lain sebagainya tetapi mereka bisa hidup aman dan damai.
Walaupun di Indonesia ini penduduk muslim itu mayoritas sampai 88% tetapi kita tidak melihat dominasi minoritas mayoritas terhadap minoritas di Indonesia ini semua bisa hidup dengan damai adalah yang diajarkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Khulafaur Rasyidin dari siapapun yang masuk ke suatu wilayah itu tidak dikenali lagi perbedaan agama karena mereka itu semua memperoleh hak-hak yang sama sebagai warga negara di tempat itu lama amat sangat berharap dan selalu mendoakan semoga Indonesia ini selalu diberi keamanan kedamaian sehingga semua akan memperoleh hak-haknya sebagai warga negara.
Image and video hosting by TinyPic
[msh/eed/gmc]


TGB Buka Konferensi Ulama Internasional di NTB

Kamis, 26/07/2018 | 23:00 WIB
Reporter: Resya Firmansyah/ Sahrul | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam Konferensi Ulama Internasional. (Foto: Resya Firmansyah/kumparan)
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar Mesir (OIAA) Cabang Indonesia kembali menggelar Konferensi Ulama Internasional dengan tema “Moderasi Islam dalam Perspektif Ahlussunah wal Jama’ah” di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua Umum OIAA Cabang Indonesia, Tuang Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi menyampaikan, Konferensi Ulama Internasional yang digelar pada 26-29 Juli 2018 itu merupakan tindak lanjut dari konferensi yang digelar tahun sebelumnya.
“Jadi ini konferensi yang merupakan kelanjutan dari tahun kemarin,” kata TGB dalam Welcoming Dinner Konferensi Ulama Internasional yang digelar di Taman Hotel Lombok Raya, NTB, Kamis (26/7) malam.
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam Konferensi Ulama Internasional. (Foto: Biro Humas NTB)
Dia menjelaskan dalam konferensi tahun lalu yang juga digelar di Mataram, hal yang dibahas adalah isu moderasi Islam untuk menyebarkan ajaran ramah dan damai, misalnya dengan toleran menyikapi keberagaman.
Sebab saat ini, Gubernur NTB itu memandang, terdapat sebagian masyarakat yang menganut pemahaman ekstrem dan berpotensi menyebabkan keretakan sosial. Diharapkan dengan penyebaran pesan moderasi Islam, permasalahan itu dapat teratasi.
“(Kita harapkan) pemahaman ini bisa menghadirkan perdamaian, menghadirkan kebersamaan, dan mengokohkan persaudaraan anak bangsa,” paparnya.
Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dalam Konferensi Ulama Internasional. (Foto: Biro Humas NTB)
Dia menambahkan, konferensi tahun ini akan membahas detail mengenai konsep moderasi Islam, mulai dari aspek theologis, aspek hukum, hingga aspek sosial dengan berlandaskan paham Ahlussunah wal Jama’ah yang telah ada sejak dulu.
“Paham Ahlussunah wal Jama’ah memang merupakan paham yang dibawa oleh para ulama dan wali songo, dan ulama yang membangun dan menyebarkan dakwah Islam,” ucap TGB.
Sementara itu, mantan Rektor Universitas Al Azhar Mesir, Prof Dr Ibrahim Hud Hud mengatakan, konsep moderasi Islam sebenarnya telah diterapkan dengan baik oleh warga negara Indonesia. Sebab pemeluk agama apapun mendapatkan hak yang sama.
“Siapapun yang berkunjung ke Indonesia akan merasakan kehidupan di Indonesia dengan segala keragamannya, menempatkan seluruh warga negara sama, kita merasa seperti satu agama,” tegas Ibrahim.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/ref/rul/gmc]
Sumber : kumparaNews



Buka Sosialisasi Permendagri, Sekda Promosikan Potensi NTB

Kamis, 26/07/2018 | 16:31 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humad NTB
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc, Ph. D membuka kegiatan Sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 tahun 2018 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas Atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi BUMD, hasil kerjasama Kemendagri dan DPP Perpamsi, di Hotel Golden Palace, Kamis (26/7/18).
Saat itu, Sekda yang akrab disapa Pak Ros tersebut memperkenalkan dan mempromosikan seluruh potensi yang dimiliki NTB, baik yang menyangkut potensi pertanian maupun potensi pariwisata. Sejak meyabet penghargaan sebagai the Wold Best Halal Destination dan The Wold Best Honeymoon Destination menurut Sekda, NTB semakin dikenal di manca negara, apalagi di negara-negara timur tengah. Sejak mendapat pengharagaan itu lanjut Sekda, angka kunjungan wisatawan ke NTB, baik manca negara maupun domestik semakin meningkat setiap tahun. Bahkan sudah menembus angka 3,5 juta sampai dengan 2017.
"Atas nama pemerintah Provinsi NTB saya mengucapkan terima kasih kepada pihak panitia yang telah menyelenggarakan acara sosialisasi pada pagi hari ini. Saya juga ingin mengucapkan selamat datang kepada para peserta sosialisasi, selamat mengikuti kegiatan dan selamat menikmati keindahan wisata dan kuliner halal selama anda semua berada di pulau Lombok ini," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua umum Persatuan Perusahaan Air Minum (PERPAMSI), Erlan Hidayat, SE., Ak memaparkan sedikit tentang PP no. 54 tahun 2017 dan Permendagri no. 37 tahun 2018. "Beberapa tahun  yang lalu kami berdiskusi tentang bagaimana BUMD ini memiliki peraturan hukum yang lebih baik dari saat ini.  Dalam diskusi tersebut banyak dibicarakan  tentang masa jabatan, usia pensiun dan  permasalahan jasa produksi  dan lain sebagainya. Akhirnya muncullah PP No. 54 ini yang mengatur pengelolaan BUMd secara menyeluruh. Dari kemunculan PP ini menimbulkan Permendagri nomor 37 tahun 2018 tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota dewan pengawas atau anggota komisaris dan anggota direksi BUMD.
Acara dilanjutkan dengan sosialisasi yang diisi oleh Riris Prasetyo, ST., M.Kom selaku Kasubdit BUMD Air Minum, Limbah dan Sanitasi Kementerian Dalam Negeri dan Bambang Ardiyanto, ST., MM selaku Kasubdit BUMD Lembaga Keuangan dan Aneka Usaha.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/rul/gmc]


Kirab Obor Asian Games di NTB Berlangsung Meriah

Rabu, 25/07/2018 | 16:21 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humad NTB
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Kirab obor Asian Games diawali oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi yang berlari membawa obor dari Pantai Ampenan menuju Kota Tua dan dilanjutkan oleh para atlet NTB menuju halaman kantor Gubernur NTB. Kirab obor tersebut berlangsung meriah disamping diikuti oleh ratusan atlet, anggota TNI, POLRI, juga disaksikan oleh ribuan masyarakat yang antusias menyaksikan perjalanan obor tersebut.
Rabu, (25/07/2018) menjadi hari bersejarah bagi NTB. Pertama kalinya, NTB masuk dalam rangkaian Kirab Obor Asian Games 18, dimana Indonesia (Jakarta-Palembang) menjadi tuan rumah. Obor tersebut tiba di Lombok pagi tadi, setelah diadakan kirab di Provinsi Bali di hari sebelumnya.
Sebelum kirab obor tersebut Menko Maritim menyampaikan sambutan. Ia menyatakan  kegiatan tersebut merupakan momen penting dan berharga bagi Gubernur NTB di akhir masa kepemimpinannya. Menko yang akrab disapa LBP ini pun memuji keindahan NTB, dan memuji segenap kemajuan NTB di bawah kepemimpinan TGB. Menurutnya, kelak NTB akan menjadi provinsi yang sangat maju.
"Saya dengar pertumbuhan ekonomi di sini lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. NTB akan maju menurut saya, pantai hebat, rakyat kerja keras, tambang bisa dikembangkan, beberapa pulau kaya dengan (produksi) jagung dan gula tebu. Semua sedang berjalan, dan Gubernur sangat kooperatif, kita harap pertumbuhan ekonominya terus meningkat," jelasnya.
Berkenaan dengan itu, Menko Maritim berpesan agar rakyat NTB menjaga dan melestarikan apa yang telah dibangun dan tengah dikembangkan di NTB. Terutama terkait proyek KEK Mandalika. "Rawat tempat ini dengan baik dan bersih, jangan (sampai) budaya kita jadi terkuras juga, ini semua bisa terjadi setelah 29 tahun mandalika terbengkalai, sekarang persoalan tanah dan lainnya sudah selesai, dan pemerintah telah berkomitmen akan menjadikan sebagai tourist destination international," pungkasnya.
Wakil Walikota Mataram, H.Mohan Roliskana, menyampaikan rasa syukur karena NTB dalam hal ini Mataram menjadi saksi sejarah dan kebanggaan seluruh masyarakat. Beliau berharap semua proses berjalan lancar. "Siang hari ini kita semua mengikuti rangkaian Torch Relay 2018, ini menjadi kebanggaan kami, harapan kami semua proses dapat berjalan dengan lancar," harapnya.
Mohan juga menyampaikan harapannya agar seluruh atlet bisa berprestasi dengan baik di ajang Asian Games. "Seluruh masyarakat Kota mataram berharap agar para atlet bisa berprestasi dengan baik, Selamat datang di Kota Mataram," imbuhnya.
Selain memuji kepiawaian TGB dalam memajukan NTB, LBP juga menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada salah seorang putra terbaik NTB, Lalu Muhammad Zohri yang berhasil menjadi juara dunia lari 100 meter U-20. "NTB bersyukur bahwa atlitnya bisa juara dunia, Lalu Muhammad Zohri, memberi suatu prestasi yang luar biasa, harus bangga menjadi warga NTB, harus syukuri nikmat yang kita dapat," ungkapnya.
Menutup sambutannya, Menko Luhut menyemangati seluruh audiens untuk menyongsong perhelatan akbar Asian Games. "Mari kita semarakkan perjalanan api Asian Games, dari India dan dibawa berkeliling imdonesia," pungkasnya.
Sebelum rombongan kirab dilepas, pada kesempatan itu diserahkan bantuan dana pembinaan atlit kota Mataram. Bantuan itu diterima langsung oleh Wakil Walikota Mataram.  Usai menerima bantuan, seluruh undangan yang hadir berfoto bersama.
Usai melepas kirab obor tersebut, Menko Maritim dan Gubernur NTB bergegas menuju jalan Pejanggik di depan  kantor Gubernur untuk menerima api obor Asian Games 2018 dari Kapolda NTB, Brigjen Pol Achmat Juri,  di acara Torch Relay Asian Games XVIII Tahun 2018.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Menteri P3A Luncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan

Rabu, 25/07/2018 | 16:09 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Prof. Dr. Yohana Susana Yembise, Dip. Apling, MA meluncurkan Gerakan Kepemimpinan Perempuan Mewujudkan SDGs yang responsif gender inklusif dan transformatif serta Peringatan Hari Anak Provinsi NTB dirangkai dengan Kampanye Stop Perkawinan Anak melalui Pendewasaan Usia Perkawinan di Gedung Graha Bhakti Gubernur Nusa Tenggara Barat, Rabu (25/7/18).
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan Deklarasi multipihak dan dokumen rekomendasi hasil konsultasi publik kepemimpinan perempuan dalam pencapaian SDGs oleh Menteri KPP dan PA kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat.
Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc, Ph. D mewakili Gubernur NTB mengucapkan terimakasih kepada Menteri KPP dan PA RI karena telah berkenan hadir dan meluncurkan gerakan Kepemimpinan Perempuan  yang responsif gender inklusif dan transformatif dalam rangka menunjang SDGs.
"Saya harap agar peran perempuan dalam pembangunan masyarakat dapat secara nyata meningkat dari sebelumnya. Tentu hal ini akan dapat kita lihat dan rasakan apabila kualitas pendidikan dan derajat kesehatan untuk perempuan juga meningkat," ujarnya.
Dalam sambutannya Sekda juga memaparkan kaitan antara SDGs dan  Program Generasi Emas NTB yang terus digalakkan oleh pemerintah Provinsi NTB. "Kami di NTB telah melaunching program-program yang mendukung peningkatan kualitas SDM sejak dini. Pertama yaitu Generasi Emas NTB 2025 yang tugasnya mengawal calon ibu agar mendapat pendampingan untuk menjamin terpenuhinya sehingga  mampu melahirkan bayi-bayi yang sehat. Selanjutnya pendidikan anak usia dini betul-betul efektif dan berkualitas. Yang ketiga yaitu Program Pendewasaan Usia Perkawinan. Ketiga hal ini sangat penting karena dapat mendukung terwujudnya peningkatan kualitas SDM terutama pada perempuan", paparnya.
Ketua Panitia, Wakil direktur LPSDM dan Steering Committee Gender Watch, Ririn Hayudiani melaporkan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Institut KAPAL Perempuan, LPSDM dan merupakan bagian dari Kemitraan Australia - Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU). "Kegiatan yang diluncurkan ini merupakan akumulasi dari hasil pembelajaran selama 4,5 tahun yang pembelajarannya diambil dari implementasi strategi penghapusan kemiskinan melalui kepemimpinan perempuan. Gerakan ini dimaksudkan untuk mengikat komitmen dan kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam memastikan kesetaraan gender dan prinsip inklusif terintegrasi dalam 17 tujuan SDGs," ungkapnya.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Gubernur NTB terima obor Asian Games

Rabu, 25/07/2018 | 17:51 WIB
Reporter: Rr. Cornea Khairany/ Fitri Supratiwi | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (tengah) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) menyalakan mini kaldron saat pawai obor (torch relay) di Mataram, NTB, Rabu( 25/7/2018). Pawai obor Asian Games 2018 di Pulau Lombok melintasi sejumlah objek wisata favorit di Pulau Lombok seperti KEK Mandalika, Desa Tradisional Sasak Sade, Kota Tua Ampenan dan Islamic Center Hubbul Wathan NTB. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi menerima obor Asian Games 2018 di depan Kantor Gubernur NTB.
Sebelumnya obor tersebut telah dibawa sambil berlari oleh sejumlah pelari. Titik awal atau start pawai obor tersebut dimulai di Pantai Ampenan pada pukul 14.35 Wita dan akan berakhir atau finis di depan Kantor Gubernur NTB.
Panjang lintasan obor tersebut, yakni sekitar 5 kilometer Obor itu dibawa secara bergantian oleh pelari setiap 400 meter. Pada 400 meter terakhir, obor tersebut dibawa oleh Kapolda NTB Irjen Pol Achmad Juri.
Sesampainya di depan Kantor Gubernur NTB, yakni pukul 16.50 Wita, Irjen Pol Achmad Juri menyerahkan obor Asian Games kepada Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi yang kemudian disulut ke cawan api (cauldron) yang telah disiapkan di lokasi.
Prosesi penyerahan sekaligus penyulutan api obor tersebut turut disaksikan secara langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Indonesia Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara itu, ribuan warga menyaksikan jalannya prosesi tersebut. Selama prosesi itu berlangsung, warga berdiri di pinggir jalan sambil memotret dengan ponselnya masing-masing.
Obor Asian Games yang sebelumnya diterbangkan dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali itu telah tiba di Bandara Internasional Lombok pada pukul 07.45 Wita.
Obor kemudian dibawa melewati Desa Sade yang berada di Kabupaten Lombok Tengah sebelum akhirnya tiba di Pantai Kuta Mandalika. Setelahnya, obor dibawa menuju Kota Tua Ampenan.
Saat ini, obor Asian Games 2018 akan diinapkan untuk malam ini di Kantor Gubernur NTB. Pada Kamis besok, api obor itu akan diterbangkan ke Sorong, Papua.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (tengah) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (ketiga kanan) menyalakan mini kaldron saat pawai obor (torch relay) di Mataram, NTB, Rabu( 25/7/2018). Pawai obor Asian Games 2018 di Pulau Lombok melintasi sejumlah objek wisata favorit di Pulau Lombok seperti KEK Mandalika, Desa Tradisional Sasak Sade, Kota Tua Ampenan dan Islamic Center Hubbul Wathan NTB. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Baca juga: Obor Asian Games tiba di Mandalika
Baca juga: Ratusan siswa SD Lombok antusias sambut obor Asian Games
Baca juga: Obor Asian Games 2018 diharapkan pacu prestasi anak-anak Lombok

Image and video hosting by TinyPic
[ant/gmc]
Sumber : AntaraNews


Zul-Rohmi dan Langkah Awal yang Menentukan

Rabu, 25/07/2018 | 17:32 WIB
Kolom: Agus Talino | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com
GetarMerdeka.com - KOMISI Pemilihan Umum (KPU) NTB telah menetapkan hasil Pilkada NTB, Selasa, 24 Juli 2018. Pasangan Dr. H. Zulkieflimansyah dan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah resmi terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode  2018-2023. Rencananya, pasangan ini dilantik 17 September mendatang.
Pasangan yang dikenal dengan nama Zul-Rohmi ini berhasil mengungguli tiga pasangan lainnya. Kemenangan pasangan Zul-Rohmi cukup mengejutkan banyak orang. Karena tidak sedikit yang menilai bahwa  peluang kemenangan pasangan ini kecil. Apalagi kompetitornya, semuanya adalah tokoh-tokoh hebat yang kaya pengalaman politik dan menjadi kepala daerah di kabupaten/kota.
Perjuangan untuk memenangkan Pilkada  tidak ringan bagi pasangan Zul-Rohmi. Tantangannya boleh jadi yang paling berat dibandingkan calon yang lain. Tidak saja setelah resmi menjadi calon, tetapi proses untuk bisa menjadi pasangan calon dinamikanya juga cukup tinggi. Bahkan ada yang menyebutkan, kemungkinan Dr. H. Zulkieflimansyah yang akrab disapa Doktor Zul bisa berpasangan dengan Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB sangat kecil.
Tetapi fakta politiknya, Doktor Zul tidak saja bisa menjadi calon gubernur dan berpasangan dengan Rohmi. Pasangan ini ditetapkan KPU NTB sebagai pemenang pada Pilkada yang telah berlangsung, 27 Juni lalu.
Setelah penetapan oleh KPU NTB, maka kompetisi pada Pilkada telah selesai. Kita tinggal menunggu pelantikan Zul-Rohmi  menggantikan pasangan  TGH. M. Zainul Majdi dan H. Muh. Amin yang berakhir masa bhaktinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB.
Kegembiraan dan kesedihan karena kemenangan dan kekalahan dalam kompetisi adalah normal dan biasa. Kegembiraan dan kesedihan tidak boleh berlarut-larut. Apalagi berlebihan memaknainya. Yang paling penting sekarang, bukan soal siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tetapi setelah pasangan Zul-Rohmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB mau ngapain? Tantangannya tidak ringan. Melampaui tantangan ketika Doktor Zul berjuang untuk menjadi calon gubernur dan ketika pasangan Zul-Rohmi berjuang memenangkan Pilkada.
Baca juga:Kata TGB Soal Birokrat Pendukung Kandidat Selain Zul-Rohmi
Untuk bisa menjawab tantangan yang tidak ringan tersebut tidak bisa dilakukan sebatas dengan perasaan gembira karena telah memenangkan kompetisi. Apalagi dengan perasaan gembira yang berlebihan. Jawabannya bukan itu.
Karenanya, semua pihak yang berada pada “barisan” Zul-Rohmi ketika berkompetisi pada Pilkada lalu, harus bisa memaknai kemenangan ini dengan rendah hati. Setelah Zul-Rohmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, maka Zul-Rohmi tidak lagi sebatas “milik” tim sukses. Tetapi mereka adalah “milik” masyarakat NTB.
Dalam setiap kompetisi, pasti ada yang menang dan kalah. Yang tidak boleh ada itu adalah musuh. Apalagi orang yang dimusuhi karena berbeda pilihan. Semua kita adalah bersaudara.  Yang perlu kita lakukan adalah kita bergerak bersama untuk membangun daerah ini. Karena tanggung jawab membangun daerah yang sama-sama kita miliki dan cintai ini adalah tanggung jawab bersama.
Pesan Wakil Presiden RI, H. Muhammad Jusuf Kalla (JK)  kepada Doktor Zul ketika berkunjung ke NTB beberapa waktu lalu seperti dilansir media, agar Doktor Zul tetap dekat dengan rakyat. JK juga menitipkan NTB agar tetap maju dan berkembang. Pesan itu maknanya sangat dalam.
Kekuasaan itu menggoda dan orang bisa lupa diri. Bisa saja orang yang sebelum berkuasa itu dekat dengan rakyat. Tetapi setelah berkuasa jauh dengan rakyat. Semuanya  sangat tergantung pada daya tahannya untuk tidak tergoda yang membuatnya berjarak dengan rakyat.
Dan awal celaka itu, ketika orang terjebak dan tergoda melakukan sesuatu yang dapat merusak kepercayaan dan menghancurkan harapan masyarakat. Zul-Rohmi memang harus bisa melakukan langkah-langkah yang besar agar NTB tetap maju dan berkembang seperti pesan JK kepadanya.
Salah satu yang penting dilakukan  adalah menjaga suasana psikologis masyarakat yang meletakkan harapan cukup tinggi pada pasangan ini. Karenanya langkah awal yang dilakukan pasangan Zul-Rohmi setelah dilantik nanti sangat menentukan. Keputusan yang diambil pada awal kepemimpinannya tidak boleh keliru. Termasuk dalam menata birokrasi. Sebab Zul-Rohmi boleh memiliki program yang luar biasa. Tetapi jika tidak didukung oleh mesin birokrasi yang andal, maka program-program yang sangat bermanfaat bagi kemajuan daerah bisa menjadi tidak mudah dilaksanakan.
Baca juga:Unggul Sementara, Dr. Zul Tak Sikapi Berlebihan
“Gegap gempita” tentang kemenangan harus segera ditutup. Gemuruh “tepuk tangan” harus disudahi. Suasana seperti itu tidak baik dipelihara terus-menerus. Tidak saja, bisa membuka ruang munculnya orang yang merasa dirinya paling berjasa dan mengganggu kebersamaan. Tetapi bisa menjadi “kerikil” dalam mewujudkan cita-cita besar membangun NTB.
Membaca visi-misi pasangan Zul-Rohmi cukup menarik. Ada banyak harapan di sana. Kita harapkan  ada “lompatan” yang dilakukan pasangan ini untuk menyelesaikan banyak masalah yang masih ada.  Apa yang sudah dilakukan TGB –sapaan akrab TGH.M.Zainul Majdi—selama 10 tahun kepemimpinannya sebagai gubernur, baik ketika berpasangan dengan H. Badrul Munir maupun dengan H.Muh. Amin  cukup banyak. Termasuk dalam menurunkan angka kemiskinan
Untuk itu, pasangan Zul-Rohmi harus benar-benar cermat, teliti dan tidak emosional dalam mengambil keputusan.  Menghimpun banyak energi untuk menjadi kekuatan bersama merupakan sesuatu yang penting dilakukan. Energi-energi yang mungkin masih berserakan harus bisa disatukan. Beda pilihan pada Pilkada tidak boleh menjadikan kita kehilangan akal sehat. Apalagi memposisikan semua orang yang beda pilihan bukan menjadi bagian kekuatan bersama untuk membangun daerah.
Zul-Rohmi harus bisa memastikan bahwa kekuatan yang dibangun adalah kekuatan yang mendatangkan optimisme bagi masa depan NTB.  Tidak sebaliknya menghadirkan pesimisme karena bangunan kekuatannya untuk membangun daerah tidak kokoh dan rapuh. Keliru langkah tidak saja bisa merugikan diri sendiri. Tetapi juga bisa merugikan masyarakat. Selamat datang Zul-Rohmi. Selamat datang pemimpin baru.***
Image and video hosting by TinyPic
[sntb/gmc]
Sumber : SuaraNTBcom



Zulkiflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah Ditetapkan Sebagai Kepala Daerah Terpilih

Selasa, 24/07/2018 | 18:16 WIB
Reporter: Hayatun Sofian | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Terpilih Dr. Zulkieflimansyah (Dok. Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) menetapkan pasangan calon Dr. Zulkieflimansyah dan Dr. Sitti Rohmi Djalilah sebagai pasangan terpilih pada Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori menyebutkan, pihaknya telah melakukan rapat pleno terbuka pada tanggal 8 Juli 2018 dan menetapkan hasil penghitungan suara. Disamping itu juga telah mengeluarkan surat keputusan nomor 220/HK.03.1/KPT/52/PROV/7/2018 tanggal 8 Juli 2018.
“Kemudian dalam masa tiga hari kami juga telah mendapatkan hasil registrasi dari Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa NTB tidak ada gugatan sama sekali baik gugatan pemilihan gubernur, bupati dan walikota,” katanya, Selasa (24/7/2018).
“Hanya dua provinsi dari 17 pemilihan gubernur itu yang tidak ada gugatan yakni NTB dan Bali,” ujarnya.
Sehingga MK mengeluarkan surat nomor 14/PAN.MK/7/2018 tanggal 23 Juli 2018 tentang data rekapitulasi permohonan perkara perselisihan hasil pemilihan tahun 2018, dimana NTB tidak ada tercantum didalam surat lampiran surat MK tersebut.
“Kemudian surat KPU RI nomor 73/PY.03-SD/03/KPU/VII/2018 tanggal 23 Juli 2018 tentang penetapan pasangan calon terpilih tanpa permohonan perkara hasil pemilihan tahun 2018 di Mahkamah Konstitusi,” tuturnya.
Dengan dasar tersebut KPU Provinsi NTB menggelar rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Rapat Pleno Terbu penetapan pasangan calon terpilih dihadiri langsung gubernur terpilih Dr. Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Pol Achmat Juri dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Seperti diketahui, Dr. Zulkieflimansyah dan Dr Sitti Rohmi Djalilah pada pilkada serentak 27 Juni 2018 meraih suara terbanyak dari tiga peserta lainnya.
Zul-Rohmi meraih suara sebesar 811.945 suara atau 31,80 persen disusul pasangan Suhaili-Amin sebesar 674.602 atau 26,42 persen, Ahyar-Mori 637.048 atau 24,95 persen dan Ali-Sakti 430.007 atau 16,84 persen.
Image and video hosting by TinyPic
[rri/hys/nyp/gmc]
Sumber : KBRN-Mataram



Polisi Jaga Ketat Sidang Pleno KPU NTB

Selasa, 24/07/2018 | 17:59 WIB
Reporter: Zainal Arifin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Suasana memasuki ruang sidang pleno KPU NTB dijaga ketat
Mataram, GetarMerdeka.com - Rapat Pleno terbuka penetapan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB pemenang dalam pikada serentak, 27 Juni 2018, Selasa (24/7/2018) pagi sekitar pukul. 09.00 Wita hingga selesai yang berlangsung di Aula Ballroom Hotel Lombok Raya Mataram.
Acara berlangsung sukses dengan dikawal ketat 500 personil Aparat Kepolisian dengan rincian, personil Polda NTB sebanyak 330 orang termasuk Brimob dan Polres Mataram sebanyak 170 orang.
Berbagai sudut tempat penyelenggaraan kegiatan di jaga ketat aparat Kepolisian, termasuk memeriksa para pengunjung dipintu masuk ke dalam areal sidang pleno.
“Kami memeriksa para peserta yang masuk menghadiri acara untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, selama rapat pleno berlangsung,” ucap Kapolres Mataram, AKBP Muhammad, SIK, kepada RRI, disela-sela pengamanan rapat Pleno KPU.
Rapat Pleno tersebut dihadiri Sekda Propinsi NTB Ir. H. Rosiadi Sayuti, Pimpinan DPRD NTB, Kapolda NTB, Drs. Achmad Juri, M.Hum, Danrem 162/WB, Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos, SH, M.Han, Pimpinan FKPD Propinsi NTB, Kapolres Mataram, AKBP Muhammad, SIK, KPU Kabupaten/Kota Se NTB, Ketua Bawaslu NTB Khuwailid, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terpilih Doktor DR. H. Zulkieflimansyah - DR. Hj. Sitti Rohmai Djajillah. Serta perwakilan partai politik pengusung masing-masing pasangan calon serta para simpatisan pasangan calon.
Sementara itu, Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori, SP, menyatakan rapat pleno penetapan hasil pelaksanaan pemilihan, 27 Juni 2018 merupakan kewajiban KPU selaku penyelenggara pemilihan Gubernur dan Wagub di NTB untuk mengadakan pleno terakhir.
“Sejaknawal KPU NTB berserta Bawaslu telah memiliki komitmen agar pelaksanaan pilkada 2018 tidak hanya menjadi milik kami selaku penyelenggara Pemilu Pilkada, namun juga milik para paslon dan juga milik seluruh masyarakat NTB,” ucap Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori dalam kata pengantar saat mengawali sambutan Rapat Pleno penetapan pasangan calon yang menang.
Ia, menegaskan seluruh tahapan pilkada bisa diakses oleh seluruh element masyarakat, termasuk berkaitan dengan penggunaan anggaran KPU NTB.
Menurutnya, dalam setiap tahapan, KPU menyediakan media informasi agar publik bisa berpartisipasi dalam pemilu.  KPU juga bekerjasama dengan KPK agar tercipta Pilkada yang berintegritas.
Selain itu, KPU, juga telah  menyediakan waktu yang cukup untuk paslon menyampaikan visi misi dan programnya kepada seluruh masyarakat.
“Termasuk KPU bekerjasama dengan media cetak/ televisi, online, LSM, Ormas,  dan mahasiswa dalam  rangka sosialisasi untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat,” kata Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori.
Hasil kerjasama tersebut telah meningkatkan tingkat partispasi masyarakat dalam pemilihan mencapai  70.46% dari 3, 4 juta Daftar Pemilih Tetap (DPT Red) di NTB.
Lebih lanjut, Lalu Aksar Ansori membawakan ràncangan berita acara penetapan paslon Gubernur terpilih tahun 2018  dan memutuskan nama paslon terpilih atas nama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB nomor urut 3,  Doktor H. Zulkieflimansyah dan Doktor Hj. Sitti Rohmi Djajilah memperoleh 811.945 suara atau 31.80%.
Pasangan ini memperoleh suara terbanyak mengguli rifal pasangan calon lainnya yaitu nomor urut 1, pasangan HM. Suhaili, FT, SH – HM. Amin, SH. M.Si dengan perolehan suara 674.602 suara atau 26,42% dari suara sah.
Kemudian disusul pasangan nomor urut 2, TGH. Ahyar Abduh – H. Mori Hanafi, SE dengan perolehan 637.048 suara 24,95% dari suara sah.
Diposisi terakhir, pasangan nomor urut 4, atas nama  HM. Ali Bin Dahlan - TGH. Lalu Gde Wirasakti, MA. memperoleh 430.007 suara ataub16.84% dati suara sah.
Berdasarkan perolehan suara tersebut KPU NTB, menetapkan paslon nomor urut 3, Doktor Zulkieflimansyah dan Doktor Hj. Sitti Rohmi Djajilah sebagai Gubernur dan Wagub NTB terpilih periode 2018-2023, yang ditandatangai Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori dan anggota.
Rapat pleno tersebut berlangsung lancar, aman dan sukses, dilanjutkan dengan penandatangan berita acara dan surat keputusan penetapan calon terpilih dan dilanjutkan foto bersama dan ucapan selamat dari para pejabat.
Image and video hosting by TinyPic
[rri/zar/nyp/gmc]
Sumber : KBRN-Mataram



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT