Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Perang dagang AS dengan Cina

Senin, 01/07/2019 | 08:57 WIB
Reporter: Nidia Zuraya | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Trump dan Xi Jinping Usai pertemuan Trump secara diplomatis mengatakan tidak ada permusuhan terhadap China
Washington, GetarMerdeka.com - Presiden AS Donald Trump bersama Presiden China Xi Jinping telah melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6). Pertemuan itu sangat ditunggu oleh pelaku pasar keuangan karena selama berbulan-bulan situasi ekonomi global dilanda ketidakpastian akibat keduanya terlibat perseteruan dagang.
Pengenaan tarif bea masuk yang dikenakan bagi masing-masing produk asal AS dan China menjadi penyebab 'perang dingin' antara dua negara adidaya tersebut. Perseteruan yang terjadi ini tidak hanya menyebabkan kelesuan perdagangan global, namun juga menimbulkan masalah kepada sistem keuangan dunia secara keseluruhan.
Meski demikian, hasil dari pertemuan Trump-Xinping ini malah menimbulkan tanda tanya baru, karena tidak ada hasil positif yang benar-benar nyata dapat direspon pelaku pasar global.
Usai pertemuan tersebut, Trump secara diplomatis mengatakan tidak ada permusuhan terhadap China dan pertemuan telah berjalan dengan baik. Ia juga mengungkapkan pertemuan ini akan menghasilkan kesepakatan perdagangan kedua negara yang adil dan bersejarah.
Hanya satu hasil yang pasti yaitu Trump tidak akan memberlakukan tarif bea masuk baru terhadap barang-barang asal China yang masuk ke pasar AS. Hal serupa juga dilakukan oleh Jinping yang mengatakan ingin memajukan hubungan China dan AS dengan meningkatkan koordinasi, kerja sama dan stabilitas.
Meski terdapat perubahan besar dari hubungan bilateral kedua negara, Jinping menambahkan kerja sama dan dialog akan lebih memberikan manfaat daripada gesekan.
Dalam pertemuan itu, Jinping bahkan sempat bernostalgia mengenai hubungan kedua negara yang terjalin dengan baik sejak interaksi di Kejuaraan Tenis Meja Dunia ke 31 pada 1971.
Dalam pernyataan resmi usai mengikuti KTT G20, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan risiko terhadap ekonomi global saat ini adalah perdagangan.
Untuk itu, meski pemimpin AS dan China sudah mengadakan pertemuan, namun apabila isu terkait perang tarif belum diselesaikan, maka justru dapat menimbulkan ketidakpastian baru bagi masa depan.
"Mengurangi hambatan perdagangan adalah prioritas, baik hambatan baru atau lama, tarif dan lain sebagainya, serta mengatasi berbagai sumber yang mendasari ketegangan dan distorsi perdagangan," kata Lagarde.
Sebelumnya, IMF memproyeksikan perang dagang yang berlarut-larut dapat menurunkan 0,5 persen PDB global atau senilai 455 miliar dolar AS pada 2020.
Sinyal baru
Sementara itu, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memperkirakan pertumbuhan perdagangan global hanya sebesar 2,6 persen pada 2019 dan berpotensi mengalami revisi turun pada semester II. Proyeksi ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi global yang tercatat sebesar 4,0 persen pada 2017 dan 3,6 persen pada 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan semua pihak yang berkepentingan dalam Pertemuan G20 telah setuju untuk mengurangi tensi perang dagang. Meski demikian, tidak ada kesepakatan yang mengikat untuk mengurangi ketegangan dalam sistem perdagangan internasional yang saat ini lebih mengedepankan cara-cara unilateral.
Padahal, ia mengingatkan, bahwa eskalasi dari tingginya tensi perang dagang terutama yang diakibatkan oleh AS dan China dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi global.
Sri Mulyani mengutip proyeksi IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi global dapat terkoreksi 0,5 persen pada 2020 akibat ketegangan dagang. "0,5 persen dari PDB dunia itu lebih besar dari satu ekonomi seperti Afrika Selatan, jadi ini risikonya sangat besar," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.
Dengan kondisi tersebut, Sri Mulyani menyetujui apabila negara-negara yang "bertikai" seperti AS dan China mengusulkan adanya kebijakan perdagangan yang adil maupun "win-win solution".
Selain itu, reformasi dalam tubuh WTO juga sangat mendesak agar masing-masing negara kembali melaksanakan kegiatan perdagangan secara multilateral.
WTO sedang menjadi sorotan karena ketidakmampuan organisasi ini dalam mengatasi sengketa dagang akibat kosongnya anggota appellate body.
Penunjukan anggota appellate body masih menghadapi masalah karena adanya veto dari AS sehingga berpotensi memperlambat penyelesaian konflik dagang.
Komunike bersama dari Pemimpin G20 juga hanya menegaskan perlunya kebijakan perdagangan yang bebas, adil, tanpa diskriminasi, transparan, dapat diprediksi, dan stabil, serta membuka kesempatan pasar.
Pertemuan G20 ikut menyepakati mengenai perlunya negara-negara anggota dalam mempelopori pertumbuhan ekonomi global yang kuat.
Tidak disebutkan secara jelas upaya mengatasi tindakan proteksionisme yang selama ini menjadi faktor utama penekan pertumbuhan ekonomi global.
Penguatan industri
Dalam menghadapi persoalan global yang sepertinya belum reda dalam waktu dekat, upaya yang bisa dilakukan Indonesia adalah dengan memperkuat ketahanan internal. Salah satunya dengan upaya keras untuk mengatasi persoalan lesunya ekspor dan impor yang makin melemah dan membebani neraca perdagangan.
Kebijakan yang sudah dilakukan diantaranya membuat sistem layanan terintegrasi secara elektronik (OSS) agar kinerja investasi terutama berbasis ekspor dan subtitusi impor makin tumbuh positif.
Dengan adanya perbaikan kemudahan dalam berusaha, Indonesia bisa memanfaatkan larinya investasi dari China ke negara-negara berkembang, seperti yang sudah dilakukan Vietnam.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio Nugroho menilai Indonesia perlu mengundang investasi asing berbasis manufaktur untuk meningkatkan nilai ekspor. Pemerintah, menurut dia, perlu memaksimalkan beberapa kawasan ekonomi khusus yang sudah dibangun dan ditujukan untuk kegiatan ekspor.
Dalam jangka panjang, investasi dalam industri manufaktur ini akan bermanfaat untuk memperbaiki kinerja ekspor yang selama ini masih berbasis pada sumber daya alam. Menurut Andry, jika masih bergantung kepada industri ekstraktif, maka Indonesia kesulitan dalam mencari pasar baru, apabila permintaan melemah dan harga komoditas sedang menurun.
Cara konvensional lain yang bisa dilakukan untuk memperkuat ekspor adalah melakukan diversifikasi pasar maupun produk unggulan dengan ratifikasi perjanjian dagang. Saat ini, Indonesia masih terhindar dari gejolak perang dagang, karena kinerja ekonomi masih mampu tumbuh sebesar lima persen yang didukung oleh konsumsi rumah tangga.
Meski demikian, pemerintah tidak boleh berleha-leha dan terus menerus mengandalkan konsumsi domestik yang selalu menjadi penyumbang terbesar PDB nasional.
Pertemuan dua pemimpin negara adidaya di Osaka memperlihatkan adanya "angin segar", namun dunia masih harus waspada atas kondisi ekonomi di masa depan.
Cepat atau lambat, Indonesia bisa terdampak lebih dalam, apabila abai terhadap fenomena melambatnya kinerja perdagangan global.
Reformasi struktural harus terus dilakukan dan sinergi antara pemangku kepentingan terkait dengan dunia usaha harus diperkuat agar ekonomi Indonesia lebih berdaya tahan.
Nilai plus lainnya adalah berakhirnya pemilu yang memberikan keyakinan kepada investor bahwa pemimpin terpilih akan bekerja lebih keras dalam lima tahun kedepan dibandingkan lima tahun sebelumnya.
Momentum ini harus bisa dimanfaatkan dengan optimal, agar kegiatan ekonomi bisa memberikan manfaat kepada masyarakat banyak dan kerja keras tidak berakhir dengan sia-sia.
Image and video hosting by TinyPic
[ROL/ANT/GMC]
Sumber : RepublikaOnline



Dari Lawatan ke Australia, Ikhtiar Gubernur Koneksikan NTB dengan Dunia

Minggu, 30/06/2019 | 23:25 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Mataram, GetarMerdeka.com - Kunjungan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah ke Darwin dan Perth, Australia telah berakhir, Jumat, 28 Juni 2019. Berbagai hal menarik mengemuka dalam kunjungan tersebut. Dimana kesemuanya bermuara pada satu upaya, yaitu untuk mengkoneksikan NTB dengan daerah-daerah lain di dunia. Dalam hal ini, Australia yang merupakan salah satu “tetangga” dekat bagi NTB.
Agenda Gubernur dimulai di Darwin, Northern Territory, yang diawali dengan upaya Gubernur mendorong lahirnya strategi kebijakan penanganan bencana yang modern dan profesional di NTB. Untuk itu, Gubernur mengunjungi National Critical Care and Trauma Response Centre, Darwin, Senin, 24 Juni 2019.
Di sini, Gubernur tidak saja mendapatkan gambaran nyata mengenai bagaimana mempersiapkan diri menghadapi bencana. Lebih jauh, Gubernur juga berhasil mengupayakan agar pemerintah setempat bisa membantu proses edukasi dan transformasi untuk menyiapkan diri menghadapi bencana.
“Mereka akan dengan senang hati untuk melatih orang-orang kita di Darwin untuk sigap dan siaga bencana. Atau melatih orang-orang kita dalam jumlah lebih banyak di NTB,” ujar Gubernur.
Di hari yang sama, Gubernur juga bersilaturahmi dengan Konsulat Jenderal RI di Darwin, Dicky D. Soerjanatamihardja. Juga mengunjungi dan bertemu jajaran civitas academica Charles Darwin University.
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB (Istimewa)
Dari rangkaian pertemuan ini, Gubernur mendapat kabar gembira. Bahwa Konjen Indonesia bersedia memberikan akses pendidikan dan pelatihan agar anak-anak muda NTB agar bisa bekerja di Northern Territory.
Di hari kedua, Selasa, 25 Juni 2019, Gubernur mengunjungi Northern Territory Cattlemen's Association (NTCA) Cattle Station dan berdialog dengan pengelolanya. Di sini, Gubernur mendapati bagaimana aktivitas beternak benar-benar dijalankan dengan profesional dan modern.
Produktivitas dan kualitas ternak yang dihasilkan para peternak di Northern Territory pun sangat bagus. Setiap tahun, tak kurang dari 800.000 ekor ternak sapi dikirim dari Northern Territory ke Indonesia. Capaian yang diraih Northern Territory ini memperkuat komitmen Gubernur untuk semakin memajukan sektor peternakan di NTB.
Untuk itulah Gubernur langsung memberikan arahan kepada jajarannya agar pabrik pakan ternak harus berdiri di NTB tahun depan.
Tidak main-main, Gubernur juga menunjuk langsung tiga pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan misi pendirian pabrik pakan ternak di NTB ini. Tiga pimpinan OPD itu adalah Kepala Disnakeswan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, dan Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si.
Jadikan ini target yang harus direalisasikan,” tegasnya.
Pertemuan dengan Gubernur Northern Territory, Hon Vicky O’ Halloran menjadi salah satu agenda hari ketiga Gubernur NTB. Ini merupakan pertemuan untuk mewujudkan kerjasama sister province antara NTB dan NT, Australia. Dengan terjalinnya kerjasama sister province, berbagai kemudahan dan manfaat akan bisa dirasakan oleh warga kedua daerah.
“Dengan menjadikan NTB Sister Province dengan NT Australia akan banyak kerjasama dan kegiatan bersama ke depan,” ujar Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini.
Selain bertemu Gubernur Vicky O’ Halloran, Doktor Zul juga bertemu dengan anggota Parlemen Australia. Pertemuan ini dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama pendidikan dengan Chairman dan CEO Australian Skill Institute, Kathryn Stenson yang mewakili Pemerintah Australia.
Melalui kesepakatan kerjasama ini, pemerintah NT bersedia memberi akses bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov NTB mengikuti kursus singkat di Darwin, Australia.
Kesepakatan ini akan direalisasikan dalam waktu dekat. Rencananya, mulai tanggal 8 Juli 2019, rombongan pertama ASN peserta kursus singkat akan berangkat ke Darwin. Biayanya ditanggung oleh pihak Northern Territory, Australia.
Pada Kamis, 27 Juni 2019, lawatan Gubernur berlanjut ke Darwin, Australia Barat. Darwin, merupakan bagian dari Australia yang sangat dekat secara geografis, dengan NTB. Karenanya, Gubernur bertekad penerbangan langsung Darwin-NTB harus segera terwujud demi mengkoneksikan dua daerah ini.
Kalau direct flight Darwin-Lombok ini bisa terwujud maka penerbangan Darwin-Lombok hanya sekitar satu jam, sangat dekat,” ujar Gubernur.
Menariknya lagi, jarak Darwin ke Lombok bahkan lebih dekat ketimbang Darwin ke Melbourne, atau Darwin ke berbagai kota lain di Australia. Gubernur meyakini, kedekatan ini bisa membuat warga Darwin memilih berlibur ke NTB ketimbang ke daerah-daerah lain di Australia. Menurut Gubernur, jalur penerbangan langsung NTB-Darwin bisa melahirkan dinamika dan peluang baru yang menggembirakan.
Di hari terakhir lawatannya, Doktor Zul bertatap muka dengan para pegiat Fremantle Sailing Club di Perth, Jumat, 28 Juni 2019. Fremantle Sailing Club adalah klub berlayar dengan ribuan anggota dari beragam usia dan minat.
“Mereka tiap tahun menyelenggarakan perlombaan berlayar dari Perth ke Bali yang diikuti banyak peserta dan pelancong,” ujar Doktor Zul. Dari pertemuan dengan para pegiat Fremantle Sailing Club, Doktor Zul mendapatkan inspirasi mengenai cara kita memaknai sektor pariwisata selama ini.
Di luar sana, ada banyak orang yang memaknai pariwisata lebih dari pantai, gunung atau air terjun. Mereka membutuhkan hal yang selaras dengan minat-minat mereka. Beberapa orang lain juga memaknai pariwisata sebagai aktivitas yang memberikan mereka momentum untuk merefleksikan kehidupan.
Sebagian orang mungkin memiliki minat dalam pelayaran dan menginginkan tempat yang baik untuk menambatkan banyak perahu mereka. Tapi, tidak sedikit orang yang ingin melarikan diri dari rutinitas dunia. Mereka membutuhkan tempat yang hening, jauh dari keramaian. Sebuah tempat untuk berkontemplasi. Dan ada banyak lagi minat yang memotivasi orang untuk mengunjungi sebuah daerah.
Maka, untuk memenuhi beragamnya motivasi berwisata itu, dibutuhkan kreativitas para penentu kebijakan dan pengelola jasa wisata. Memberikan berbagai alternatif dan bentuk wisata yang memungkinkan banyak orang dengan beragam minat datang. Lalu, menemukan kebahagiaan sejati di daerah kita.
“Pariwisata sejatinya adalah seni dan kemampuan untuk menciptakan berbagai kegiatan-kegiatan yang membuat hidup kemudian jadi reflektif, penuh pilihan, bervariasi dan lebih punya makna dan penuh arti,” pungkas Doktor Zul. (*)
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]


Gubernur NTB: Membangun Keluarga Bukan Hal Yang Mudah

Minggu, 30/06/2019 | 18:12 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Bima (NTB), GetarMerdeka.com - Manusia mampu terbang karena sudah mampu belajar dari burung, mampu berenang dan menyelam karena belajar dari ikan, tapi belajar dari manusia tidak segampang belajar dari burung dan ikan.
Hidup manusia tidak gampang, keluarga dalam era modern tentu tidaklah mudah, jadi memaknai keluarga bahagia ini adalah tantangan terbesar mensyukuri apa yang ada, dan membangun kebersamaan bersama, karena kita terkadang baru sadar ketika orang tersebut tidak ada disamping kita.
Demikian pesan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, pada Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVI Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019 digelar di Halaman Kantor Bupati Bima, Kabupaten Bima, Minggu (30/6/19).
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Hal inilah tentunya dapat kita maknai bersama, bahwa selagi keluarga, sanak saudara kita masih ada, gandeng tangan keluarga kita, berlibur bersama mereka, ajak berkumpul dan memaknai indahnya kebersamaan bersama, lanjut Doktor Zul.
Melalui perhelatan Harganas yang diawali dengan tarian khas Bima, dengan menampilkan kemampuan putri-putri Bima yang berlenggok, dengan menggunakan _rimpu_ khas Bima ini, Gubernur Doktor Zul menyampaikan terimakasih dan kekagumannya atas pelaksanaan Harganas pada hari ini, baginya hari ini merupakan hari yang luar biasa.
"Saya belum pernah hadir dengan pemimpin Dirijen Indonesia Rayanya semangatnya luar biasa, untuk itu kami ingin memberi hadiah untuk dirijennya. Pilihan hadiahnya adalah tiket gratis menonton pacuan kuda di Panda Kabupaten Bima dan di Krato, Kabupaten Sumbawa, serta berlibur bersama keluarga selama dua hari di gili trawangan", ujar Doktor Zul mengawali sambutannya.
Doktor Zul juga menambahkan bahwa acara ini diselenggarakan di bima bukan karena kebetulan, kita harus banyak belajar dari Bima karena Bima memaknai rasa kekeluargaan yang luar biasa. Masyarakat Bima memaknai keluarga dalam pengertian yang dalam, walaupun bukan saudara sekandung tapi berasal dari tanah yang sama, akan diakui menjadi keluarga besar Bima.
"Mudah-mudahan kebersamaan yang diretas di Bima mampu kita tularkan bukan hanya untuk masyarakat Bima tapi bisa melebar ke Dompu, Sumbawa dan Lombok, bahkan semangat kekerabatan bisa menjadi kontribusi sosial untuk menghadirkan NTB Gemilang," tutupnya.
Selanjutnya, diawali dengan Laporan Ketua TP. PKK Provinsi NTB sekaligus ketua panitia Harganas ke XXVI, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc, mengucap terimakasih kepada kabupaten Bima dan masyarakat Kota Bima yang telah bersedia menjadi tuan rumah terselenggaranya acara ini.
Dengan mengambil tema "Keluarga Nasional Momentum Bersama Meraih NTB Gemilang", Hj Niken melaporkan beberapa kegiatan yang telah berlangsung, seperti sosialisasi 1000 hari pertama kehidupan atas kerjasama 10 kabupaten/kota, pemilihan Duta Genre, Seminar Gerakan Pengasuhan Ayah, Seminar Kewirausahaan, Seminar Kependudukan, Lomba Foto dan Vlog Keluarga bagi masyarakat NTB, serta berbagai kegiatan kemanusiaan lainnya seperti donor darah, pelayanan kesehatan dan bedah rumah.
"Ini adalah salah satu upaya yang sangat baik untuk menyatukan keluarga dan menebar aura kebahagian bagi yang melihatnya," ujar Hj. Niken.
Terkait Program bedah rumah, kegiatan ini bertujuan memberikan rumah baru yang lebih baik bagi 200 Kepala Keluarga, ini adalah suatu kegiatan komprehensif dan terpadu yang bertujuan memberi insiprasi agar kita sama-sama membangun keluarga yang sejahtera.
"Saya berharap, berbagai kegiatan ini dapat menyempurnakan dan menginspirasi keluarga-keluarga kita dan dapat menularkan bagi masyarakat lainnya", Tutup Hj. Niken.
Saat yang sama, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, menyampaikan selamat datang di Kabupaten Bima kepada bapak Gubernur NTB, Ketua TP. PKK NTB, dan jajarannya. Bupati Bima menyampaikan bahwa keluarga menjadi cikal bakal dari keberhasilan setiap kehidupan manusia, untuk itu momentum ini dapat menjadi refleksi keutuhan keluarga dalam memberi rasa nyaman dan aman untuk tumbuh kembang anak.
"Pribadi yang sukses lahir dari kasih sayang dan cinta kasih keluarga," ujarnya. Tak lupa Hj Indah mengucapkan selamat menikmati kabupaten Bima, "jangan lupa membawa oleh-oleh tembe nggoli," tutupnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala BKKBN RI, yang diwakili oleh Deputi Keluarga Sejahtera Pemberdayaan Keluarga Dr. Muh. Yani, M.Kes.
Usai acara seremonial, dilanjutkan pula dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Ketua TP. PKK Prov. NTB kepada 100 orang balita Stunting.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Di Perth, Doktor Zul Temukan Sisi Lain Pariwisata

Minggu, 30/06/2019 | 17:54 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Perth, GetarMerdeka.com - Lawatan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah ke Perth, Australia memberikan makna mendalam. Terutama, terkait sisi lain pariwisata yang selama ini belum dikembangkan. Pariwisata sebagai seni mengelola dan memfasilitasi berbagai minat manusia. Dari pelayaran yang menantang, hingga keheningan yang reflektif.
Hal itu dikemukakan Gubernur Doktor Zul, usai bertemu dengan Fremantle Sailing Club di Perth, Jumat, 28 Juni 2019. Fremantle Sailing Club adalah klub berlayar dengan ribuan anggota dari beragam usia dan minat.
Klub ini telah memiliki struktur kelembagaan yang sangat baik. Mereka memiliki kalender tahunan yang diisi dengan berbagai agenda pelayaran, termasuk yang bersifat kompetitif. Klub ini bahkan telah memiliki sistem regenerasi dengan membentuk keanggotaan junior dan akademi pelatihan. Dengan tujuan, membentuk generasi pelaut yang akan melanjutkan kiprah klub ini di masa depan.
“Mereka tiap tahun menyelenggarakan perlombaan berlayar dari Perth ke Bali yang diikuti banyak peserta dan pelancong,” ujar Doktor Zul. Dengan menjadi daerah persinggahan para anggota Fremantle Sailing Club, para pelaku wisata di Bali tentu akan menikmati manfaat dari aktivitas mereka selama di daerah tersebut.
(Iitimewa)
Informasi ini menginspirasi Doktor Zul. Menurutnya, untuk memajukan pariwisata di NTB, semua pemangku kepentingan memang perlu banyak belajar dari Bali. Kesuksesan Bali dalam mengkreasikan tumbuhnya aktivitas semacam ini patut direnungkan bersama.
“Bali mengajarkan kita bahwa pariwisata bukan melulu persoalan pantai yang indah dan gunung-gunung yang menakjubkan. Tapi, lebih pada persoalan mengemas semuanya menjadi atraksi yang menawan hati dan memberi kesan dalam,” ujarnya.
Pemikiran ini membawa Doktor Zul pada pemaknaan lain akan pariwisata. Bahwa, di luar sana ada banyak orang yang memaknai pariwisata lebih dari pantai, gunung atau air terjun. Mereka membutuhkan hal yang selaras dengan minat-minat mereka. Beberapa orang lain juga memaknai pariwisata sebagai aktivitas yang memberikan mereka momentum untuk merefleksikan kehidupan.
Sebagian orang mungkin memiliki minat dalam pelayaran dan menginginkan tempat yang baik untuk menambatkan banyak perahu mereka. Tapi, tidak sedikit orang yang ingin melarikan diri dari rutinitas dunia. Mereka membutuhkan tempat yang hening, jauh dari keramaian. Sebuah tempat untuk berkontemplasi. Dan ada banyak lagi minat yang memotivasi orang untuk mengunjungi sebuah daerah.
Maka, untuk memenuhi beragamnya motivasi berwisata itu, dibutuhkan kreativitas para penentu kebijakan dan pengelola jasa wisata. Memberikan berbagai alternatif dan bentuk wisata yang memungkinkan banyak orang dengan beragam minat datang. Lalu, menemukan kebahagiaan sejati di daerah kita.
“Pariwisata sejatinya adalah seni dan kemampuan untuk menciptakan berbagai kegiatan-kegiatan yang membuat hidup kemudian jadi reflektif, penuh pilihan, bervariasi dan lebih punya makna dan penuh arti,” pungkas Doktor Zul.
Hal lain yang memberikan makna menyentuh bagi Doktor Zul adalah pertemuan dengan para perantau asal NTB di Perth. Di Perth, Doktor Zul bertemu dengan Rudy, seorang pemuda dari Dusun Klui, Lombok Utara yang menurutnya luar biasa. Di Perth, Rudy memiliki dan mengelola sebuah restoran terkenal, yaitu Bintang Cafe. Menurutnya, Rudy merupakan bukti bahwa anak-anak muda NTB bisa berkiprah sukses di mancanegara.
(Istimewa)
“Nggak ada yang mustahil. Asal berani aja. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan,” ujar politisi PKS ini.
Sore harinya, Doktor Zul juga bersilaturahmi dengan masyarakat NTB di Perth. Dari silaturahmi ini, Doktor Zul merasakan pentingnya membuat jarak psikologis antara Perth dan Lombok semakin dekat. “Direct flight Perth-Lombok mudah-mudahan membuat jarak psikologis jadi semakin dekat,” ujarnya.
Bertemu dengan warga NTB di berbagai negara, memperkuat keyakinan Doktor Zul bahwa NTB memang milik semua orang. “Cinta kita semua pada NTB sungguh dalam, lebih besar dari makna yang bisa diwakili oleh kata itu,” pungkasnya.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Koneksikan NTB-Darwin, Gubernur Siapkan Mimpi Besar

Minggu, 30/06/2019 | 17:12 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Darwin, GetarMerdeka.com - Secara geografis, Provinsi NTB dan Kota Darwin, Australia sebenarnya cukup dekat. Namun, akses transportasi berupa penerbangan langsung masih menjadi tantangan bagi kedua daerah ini. Jika penerbangan langsung berhasil dibuka dan berkembang, banyak mimpi besar yang bisa diwujudkan.
Gambaran itu disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di sela lawatannya ke Darwin, Australia, Kamis, (27/6/19).
Gubernur menegaskan, untuk mendekatkan Darwin dengan NTB, ia telah meminta Kepala Dinas Pariwisata NTB, H. L. Moh. Faozal, S. Sos, M.Si untuk mengupayakan rute penerbangan Darwin-Lombok segera dibuka. Gubernur berharap, hal ini sudah bisa terealisasi dalam waktu dekat.
Berhubung dekat secara geografis, maka waktu tempuh penerbangan langsung Darwin-Lombok tidak akan lama. “Kalau direct flight Darwin-Lombok ini bisa terwujud maka penerbangan Darwin-Lombok hanya sekitar satu jam, sangat dekat,” ujar Gubernur.
Menariknya lagi, jarak Darwin ke Lombok bahkan lebih dekat ketimbang Darwin ke Melbourne, atau Darwin ke berbagai kota lain di Australia. Gubernur meyakini, kedekatan ini bisa membuat warga Darwin memilih berlibur ke NTB ketimbang ke daerah-daerah lain di Australia.
Secara keseluruhan, ujar Gubernur, keadaan alam di kawasan Australia Utara mirip dengan Moyo Hilir di Sumbawa. Atau, seperti Sape di Bima atau di Dompu. Kemiripan ini akan memudahkan banyak kemajuan di kawasan tersebut, untuk diadaptasi di daerah-daerah di NTB. Misalnya, kemajuan sektor peternakan di Australia Utara.
Terbukanya akses penerbangan langsung Darwin-Lombok memungkinkan transformasi keterampilan beternak, serta manajemen sektor peternakan dari Darwin ke daerah-daerah di Lombok dan Sumbawa.
Gubernur Doktor Zul ini pun membayangkan berbagai kemungkinan yang bisa diwujudkan dengan semakin eratnya koneksi dua daerah ini. Kelak, ujarnya, bukan tidak mungkin peternak-peternak dari NTB akan lebih mudah membeli hewan ternak di Kawasan Utara Australia.
Bahkan, bisa jadi para peternak dari NTB justru bisa membuka usaha peternakan di Australia Utara. “Saya membayangkan dalam waktu tidak terlalu lama, akan ada peternakan-peternakan sapi dan kerbau di Australia Utara ini dimiliki oleh peternak-peternak dari Pernek dan Raberas,” ujarnya.
Seperti yang selalu disampaikannya dalam berbagai kesempatan, Gubernur menyerukan seluruh elemen masyarakat NTB untuk tidak takut bermimpi besar. Tentu saja, setiap mimpi besar pada awalnya akan ditertawakan orang. “Tapi saya yakin mimpi ini dalam jangkauan kita semua,” seru Gubernur.
Untuk mewujudkan hal-hal besar, tentu dibutuhkan keberanian dan tekad yang ekstra. Keberanian dan tekad, bisa dibangun dengan mengubah atau membalik cara berpikir. “Bukan hanya orang Australia bisa membeli properti dan tanah-tanah di tempat kita. Kita pun harus berani dan punya kemampuan membeli tanah-tanah di sini,” tegas Gubernur.
Menurut Gubernur, harga tanah dan ternak di Australia tidak lebih mahal dari di NTB. Tanah-tanah di Utara Australia ini, menurutnya justru lebih murah dari harga tanah di Kawasan Mandalika dan Samota. “Jauh lebih murah lagi tanah-tanah yang banyak buayanya,” seloroh Gubernur.
Di hari keempat lawatannya ini, Doktor Zul antara lain bertemu dengan Peter Tinley, Menteri Urusan Asia yang akan membantu memastikan penerbangan langsung Perth-Lombok yang telah dibuka dapat terus berkembang. Gubernur menegaskan, upaya mempromosikan daerah bukan hanya tugas pemerintah daerah semata. “Ini tugas kita semua, terutama business community kita,” tandasnya.
Selain bertemu para penentu kebijakan setempat, Gubernur juga tak lupa menyapa warga asal NTB di Australia. Salah seorang diantaranya adalah Renny Newall yang sudah 32 tahun menetap di Darwin. Renny berasal dari Kampung Bugis, Sumbawa. Kepada Doktor Zul, Renny telah mengutarakan kesiapannya untuk menjadi ‘orang tua’ bagi warga NTB yang ingin ke Darwin.
Renny berasal dari Kampung Bugis, Sumbawa. Kepada Doktor Zul, Renny telah mengutarakan kesiapannya untuk menjadi ‘orang tua’ bagi warga NTB yang ingin ke Darwin.
“Ada juga ibu Mariatun dari Lombok yang sudah 30 tahun di Darwin. Jadi sudah ada yang meretas jalan baru,” ungkapnya.
Selain itu, Gubernur juga bertemu Nico, salah seorang putra Gunung Sari, Lombok Barat. Nico dulunya kuliah di UGM Yogyakarta dan saat ini sedang ditugaskan di Perth oleh Kementerian Luar Negeri. “Nico putra Lobar ini saya yakin suatu saat nanti akan jadi Dubes seperti seniornya Lalu Muhammad Iqbal dari Loteng,” harap Doktor Zul.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Gubernur Teken Kesepakatan dengan Pemerintah Northern Territory

Minggu, 30/06/2019 | 17:04 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
"Bulan Depan, ASN NTB Bisa Ikut Kursus Gratis di Darwin"
Darwin, GetarMerdeka.com - Setelah meninjau strategi tanggap bencana dan kawasan peternakan, rangkaian lawatan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di Australia belum tuntas. Pada Rabu, 26 Juni 2019, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini sukses mengantongi kesepakatan bersama pemerintah Northern Territory, Australia.
Dalam rangkaian lawatannya hari ini, Gubernur NTB bertemu dengan Gubernur Northern Territory, Hon Vicky O’ Halloran. Pertemuan itu digelar guna mewujudkan kerjasama sister province antara NTB dan NT, Australia. Dengan terjalinnya kerjasama sister province, berbagai kemudahan dan manfaat bisa dirasakan nantinya.
“Dengan menjadikan NTB Sister Province dengan NT Australia akan banyak kerjasama dan kegiatan bersama ke depan,” ujar Doktor Zul.
Agenda berlanjut ke pertemuan dengan anggota Parlemen Australia. Pertemuan ini dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama pendidikan dengan Chairman dan CEO Australian Skill Institute, Kathryn Stenson yang mewakili Pemerintah Australia.
Melalui kesepakatan kerjasama ini, pemerintah NT bersedia memberi akses bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov NTB mengikuti kursus singkat di Darwin, Australia.
Kesepakatan ini akan direalisasikan dalam waktu dekat. Rencananya, mulai tanggal 8 Juli 2019, rombongan pertama ASN peserta kursus singkat akan berangkat ke Darwin. Biayanya ditanggung oleh pihak Northern Territory, Australia.
Gubernur menegaskan, kesempatan semacam ini akan membawa banyak manfaat bagi para ASN lingkup Pemprov NTB. Tidak hanya sebatas peningkatan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Lebih jauh, pengalaman mengikuti program ke luar negeri dan berinteraksi dengan orang dari negara yang berbeda bisa memperluas jaringan para ASN tersebut.
Sebagai tokoh yang pernah menimba ilmu di berbagai kampus terkemuka di luar negeri, Doktor Zul merasakan betul bagaimana dampak yang dirasakan seseorang saat ia berinteraksi dengan orang-orang dari belahan dunia yang berbeda-beda.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur menegaskan, saat berada di luar negeri seseorang akan merasakan semangat nasionalisme yang lebih kuat ketimbang saat berada di negeri sendiri. Itu adalah nilai tambah tersendiri, selain keuntungan berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, teman dan sahabat dari luar negeri.
Bagi Gubernur, peningkatan kualitas ASN adalah hal mutlak untuk membentuk tatanan birokrasi yang profesional. Dengan demikian, birokrasi di NTB diharapkan akan siap untuk menghadapi dinamika dunia yang setiap saat terus berubah dan melahirkan hal-hal baru.
Yang terpenting, dengan bertambahnya pengalaman, ilmu dan keterampilan, ASN juga semakin terdorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat NTB. “Mudah-mudahan ASN kita tambah semangat demi berkhidmat maksimal pada masyarakat NTB,” pungkas Doktor Zul.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Belajar dari NT Australia, Gubernur : Pabrik Pakan Ternak Harus Berdiri Tahun Depan

Minggu, 30/06/2019 | 16:57 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Darwin, GetarMerdeka.com - NTB adalah daerah dengan potensi sektor peternakan yang besar. Namun, potensi ini harus didukung strategi pengembangan yang baik. Di Northern Territory (NT) Australia, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah pun mempelajari resep ini. Ia bahkan langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjutinya dalam bentuk kebijakan nyata.
Hal itu mengemuka dalam agenda hari kedua kunjungan Gubernur NTB ke NT, Selasa, 25 Juni 2019.
Di hari kedua tersebut, Gubernur mengunjungi Northern Territory Cattlemen's Association (NTCA) Cattle Station dan berdialog dengan pengelolanya. Di sini, Gubernur mendapati bagaimana aktivitas beternak benar-benar dijalankan dengan profesional dan modern. Tak heran jika produktivitas dan kualitas ternak yang dihasilkan pun sangat bagus.
“Northern Territory mengirimkan Sapi ke Indonesia tidak kurang dari 800.000 ekor setiap tahun. Peternak di sini memiliki lahan sangat luas dan rata-rata jumlah ternaknya mencapai ribuan,” ujar Gubernur. Tidak hanya banyak, ternak yang dihasilkan pun memiliki kualitas daging yang baik.
Kesuksesan yang dicapai NT dalam mengembangkan sektor peternakan ini menurutnya sangat mungkin ditularkan ke NTB. Sebab, secara geografis NT sangat dekat dengan NTB. “Peternak-peternak kita harus banyak belajar dan memanfaatkan banyak peluang di NT mumpung dekat sekali dengan NTB. Para peternak di sini siap menerima anak-anak muda kita untuk magang di peternakan-peternakan di sini,” ujarnya.
Kunjungan ke Cattle Station dan pertemuan dengan jajaran pengelola NTCA, telah memberikan satu pelajaran penting bagi Gubernur. “Kalau NTB mau maju peternakannya, NTB harus memiliki pabrik pakan ternak,” serunya.
Tanpa pabrik pakan ternak, ia meyakini peternakan di NTB tidak akan maju dan kompetitif. Karenanya, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini pun menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menghadirkan dan mewujudkan pabrik pakan di NTB. “Agar peternakan kita maju dan sukses,” tegasnya.
Doktor Zul tidak ingin membuang waktu. Tekad ini langsung ia kemas dalam bentuk arahan kepada jajarannya. Target yang dibuat juga kongkret. “Pabrik pakan ternak harus ada di NTB tahun depan,” ujar Gubernur.
Tidak main-main, Gubernur juga menunjuk langsung tiga pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan misi pendirian pabrik pakan ternak di NTB ini. Tiga pimpinan OPD itu adalah Kepala Disnakeswan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si, dan Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si.
“Jadikan ini target yang harus direalisasikan,” tegasnya.
Selain target mendirikan pabrik pakan ternak, sejumlah target lain juga harus dicapai dalam waktu dekat. Pembangunan kawasan industri yang dijanjikan oleh Bappenas, menurut Gubernur harus ditindaklanjuti oleh Kepala Bappeda NTB dan Kadis Perindustrian NTB. “Pastikan ini paling telat tahun depan sudah kita miliki,” sebutnya.
Upaya membuka akses penerbangan langsung dari dan menuju NTB juga menurutnya penting untuk memudahkan konektivitas, serta memperlancar arus barang dan jasa ke NTB. “Direct flight segera diurus oleh Kadis Pariwisata dari Singapore ke Lombok dan dari Darwin ke Lombok,” ujarnya.
Kalaupun pembukaan penerbangan langsung ini membutuhkan insentif berupa subsidi, Gubernur mengarahkan Kadis Pariwisata NTB untuk segera mengkoordinasikannya dengan para pelaku wisata.
Pembangunan smelter juga merupakan harga mati bagi Gubernur. “Nggak ada alasan untuk nggak dimulai segera,” ujarnya. Untuk mempercepat pendirian smelter, Gubernur meminta Gita Ariadi dan Kepala Dinas ESDM NTB, Ir. H. Muhammad Husni, M.Si untuk mencurahkan perhatiannya.
Komitmen pendirian pabrik penggilingan padi oleh Bulog juga harus dimulai. Untuk memuluskan komitmen ini, Gubernur menegaskan Pemprov NTB.
Komitmen pendirian pabrik penggilingan padi oleh Bulog juga harus dimulai. Untuk memuluskan komitmen ini, Gubernur menegaskan Pemprov NTB siap memberikan dukungannya jika memang Bulog membutuhkan kemudahan. Untuk target ini, Gubernur secara khusus menunjuk Kepala Biro Perekonomian Setda NTB, H. Wirajaya Kusuma untuk mengawalnya.
Sentra Industri Logam dan Permesinan di Lotim juga masuk dalam daftar prioritas Gubernur. Untuk mengawal rencana ini, Gubernur menunjuk Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Ir. Andi Pramaria dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Drs. H. L. Saswadi, MM untuk membuat rencana kerja yang terukur. “Semua sudah ada di lapangan. Tinggal dikoordinasikan,” tegasnya.
Gubernur menekankan, pembangunan jalan dan akses menuju Sirkuit Mandalika juga harus dipastikan berjalan tanpa kendala dan sesuai jadwal.
Kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB, Ir. Madani Mukarom, M.Si, Gubernur meminta agar rencana membangun pengolahan sampah dan industri pengolahan hasil hutan bisa direalisasikan dalam waktu dekat.
“Kadis perikanan dan kelautan pastikan kita segera memiliki industri pengolahan hasil perikanan dan kelautan kita. Kadis Perdagangan pastikan semua industri pengolahan yang kita bangun terbuka dan tersedia pasarnya,” ujar Gubernur.
Menurut Gubernur, Swasembada telur juga harus segera digeber. Peternakan ayam dan petelur harus segera direalisasikan. Target ini akan dibebankan kepada Kepala Disnakeswan NTB, Ir. Hj. Budi Septiani dan Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si.
Gubernur berharap agar semua rencana ini berjalan di koridornya. Karenanya, ia pun meminta Asisten II Perekonomian dan Pembangunan, Ir. H. Ridwan Syah dan Kepala Bappeda NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M.TP memastikan hal-hal tersebut berjalan dalam dokumen RPJMD Provinsi NTB.
Gubernur menegaskan, tekad untuk mendorong industrialisasi di NTB bukanlah wacana semata. Seluruh jajaran di Pemprov NTB menurutnya harus bersinergi dan memberikan yang terbaik untuk mewujudkannya.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Kunjungi Northern Territory: Gubernur NTB Siapkan Kebijakan untuk Menghadapi Bencana

Minggu, 30/06/2019 | 16:49 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Darwin, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Senin, 24 Juni 2019, memenuhi undangan Pemerintah Northern Territory (NT), Australia. Kunjungan ini digelar guna melihat kesiapan pemerintah setempat dalam menghadapi berbagai bencana.
Gubernur diagendakan akan berada di Australia hingga Jumat, 28 Juni 2019 mendatang. Di hari pertama kunjungannya, Gubernur berkunjung dan menggelar pertemuan di National Critical Care and Trauma Response Centre, Darwin.
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Doktor Zul pun menerangkan makna kunjungannya kali ini. Menurutnya Northern Territory merupakan salah satu daerah yang menjadi tetangga terdekat kita. Penerbangan Lombok-Darwin hanya memakan waktu sekitar satu setengah jam saja.
Menurut Doktor Zul, agenda kunjungan ini memiliki makna penting sebagai sebuah proses pembelajaran mengenai kebijakan mitigasi bencana. Sebagai daerah yang rawan gempa, NTB tentunya membutuhkan kebijakan mitigasi bencana yang andal. Berkunjung ke Northern Territory, menurut Doktor Zul, telah memberikan gambaran mengenai berbagai pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana.
“Mereka sadar kawasan ASEAN sangat rawan bencana. Karenanya Australia menempatkan badan bencananya di Darwin yang sangat dekat dengan negara-negara ASEAN sebagai bentuk persiapan mereka kalau ada bencana di Australia dan negara-negara tetangganya,” ujar Gubernur.
Di National Critical Care and Trauma Response Centre, Darwin, Gubernur mendapatkan gambaran bagaimana kebijakan penanganan bencana benar-benar telah dipersiapkan. Berbagai kebutuhan warga di saat bencana, telah dipersiapkan. Nantinya, pasokan kebutuhan ini siap didistribusikan jika sewaktu-waktu bencana datang.
Gubernur juga melihat sendiri bagaimana makanan-makanan siap konsumsi telah disiapkan untuk tim dan warga dalam kondisi darurat bencana. Tidak hanya makanan, berbagai kebutuhan lain seperti tenda berbagai ukuran, obat-obatan, selimut dan kebutuhan lainnya sudah tersedia. Bahkan, kebutuhan seperti boneka untuk anak-anak kecil di daerah bencana juga sudah ada.
“Lengkap banget dan sudah ready dari sekarang. Jadi kalau ada bencana mereka sudah sangat siap,” tegas Gubernur.
Bagi Gubernur, kesiapan semacam ini tentu menjadi hal yang harus diadaptasi di daerah NTB yang juga merupakan daerah rawan bencana. Karenanya, agenda lawatan ke Northern Territory itu dimanfaatkan pula untuk meminta dukungan agar pemerintah setempat bisa memberikan edukasi dan pelatihan menghadapi bencana.
“Mereka akan dengan senang hati untuk melatih orang-orang kita di Darwin untuk sigap dan siaga bencana. Atau melatih orang-orang kita dalam jumlah lebih banyak di NTB,” pungkasnya.
Selain mengunjungi National Critical Care and Trauma Response Centre, Darwin, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini juga menggelar kunjungan kehormatan ke Konsulat Jenderal RI di Darwin, Dicky D. Soerjanatamihardja. Lalu, berlanjut dengan agenda kunjungan serta pertemuan dengan jajaran civitas academica Charles Darwin University.
“Konjen Indonesia akan membantu untuk membuka akses pendidikan dan training di NT. Juga memberikan pelatihan agar anak-anak muda NTB bisa bekerja di NT,” sebutnya. Sementara, dari kunjungannya ke Charles Darwin University, Doktor Zul juga mengabarkan bahwa perguruan tinggi terkemuka itu membuka kesempatan bekerjasama dengan NTB. “Mereka memperlihatkan apa-apa saja yang mereka bisa lakukan untuk NTB,” tandasnya.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO3/GMC]

Gubernur Hadiahkan Pak Dahlan Umroh Gratis

Jumat, 28/06/2019 | 16:38 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Zulkieflimansyah, S. E., M. Sc memberikan hadiah Umroh Gratis kepada salah satu Tenaga Harian Lepas yang bertugas di lingkungan Sekretariat Derah Provinsi NTB, saat acara Halal Bihalal di Halaman Biro Umum Setda Provinsi NTB, Jum'at (21/6/19).
Dalam acara yang juga dirangkaikan dengan peresmian Koperasi Serba Usaha Gumi Gora Gemilang NTB ini, Gubernur NTB tak berbicara panjang lebar.
Beberapa pesan moral untuk saling menghargai, saling mengikat kebersamaan dan memanfaatkan hidup dengan sesuatu yang bernilai, beliau sampaikan dengan lugas dan penuh keakraban.
"Ingat masa luang sebelum masa sempit dan manfaatkan hidup sebelum masa mati", pesan Doktor Zul.
Ditengah sambutannya, Doktor Zul memanggil salah satu THL yang dianggap paling senior, dialah Pak Dahlan, untuk maju dan berdiri tepat disampingnya.
Kebersamaan itulah yang dimanfaatkan Doktor Zul, untuk secara langsung memberikan hadiah umroh dan kesitimewaan untuk memilih pasangan umroh bagi pak dahlan, bagi yang akan menemaninya beribadah.
"Jangan meremehkan orang diam di sekitar kita, karena dibalik diamnya, mereka punya cerita," ujar doktor Zul menutup sambutannya.
Sementara itu, Pak Lalu Dahlan yang telah mengabdikan dirinya sejak tahun 1981 menjadi tukang kebun, cleaning service dan pelayan, mengaku terharu bahkan meneteskan air mata. Sebab, sejak Gubernur pertama hingga Gubernur yang saat ini menjabat, ia belum pernah mendapat hadiah atau penghargaan sebesar ini.
"Tadi waktu saya dipanggil, saya kaget saya kira bukan saya yang dipanggil oleh Pak Gubernur. Mendengar dapat hadiah umroh saya langsung menangis terharu," ungkap pria kelahiran 05 Februari 1945
Bukan hanya ia sendiri yang merasakan sedih, haru dan bahagia, bahkan anak, istri, cucu dan seluruh keluarganya juga merasa terharu ketika menceritakan Ia memperoleh hadiah umroh dari Gubernur NTB.
"Terimakasih kepada Bapak Gubernur, kami doakan pak Gubernur beserta keluarga diberikan kesehatan untuk melayani dan menebar senyum kepada masyarakat NTB," tutupnya
Setelah acara berlangsung Doktor Zul juga memanfaatkan kesempatan untuk berdialog langsung dan bersilaturrahmi langsung dengan stafnya di Bagian Arsip dan Klinik Setda sebagai bagian dari Biro Umum.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT