Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

BKPM Akan Telusuri Investasi Singapura dan Hong Kong yang Masuk RI

Journalist: Sylke Febrina Laucereno/ desk info | Rabu, 31/01/2018 | 15:15 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Tim Infografis: Mindra Purnomo
Jakarta, GetarMerdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data investasi yang masuk ke Indonesia. Penanaman modal asing (PMA) paling banyak berasal dari Singapura.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menjelaskan, periode Januari-Desember 2017 realisasi investasi dari Singapura ke Indonesia tercatat US$ 8,4 miliar atau 26,2%,
Thomas menjelaskan, sudah bertahun-tahun Singapura menjadi negara nomor satu yang berinvestasi di Indonesia. "Singapura dan Hong Kong itu ibaratnya agregator ya mereka sebuah financial hub yang mengumpulkan dana investasi dari negara atau lembaga lain kemudian disalurkan ke Indonesia," kata Lembong dalam konferensi pers di Gedung BKPM Jakarta, Selasa (30/1/2018).
Dia mengaku, saat ini pihaknya akan sedang mencari informasi negara mana saja yang menyimpan dana di Singapura dan Hong Kong. Dia menyebutkan saat ini di Singapura banyak uang warga Indonesia yang parkir dan kemudian kembali ke Indonesia dalam bentuk penanaman modal asing.
"Banyak dana yang kembali lagi ke Indonesia, tapi dugaan saya di Singapura itu banyak investasi dari Eropa dan dari India. Kami akan telusuri siapa saja yang ada di belakang mereka," ujarnya.
Kemudian, setelah itu China diproyeksikan akan menjadi negara berikutnya yang investasinya tinggi di Indonesia.
Posisi kedua realisasi investasi diduduki Jepang dengan nilai US$ 5 miliar. Cina menduduki posisi ketiga yaitu dengan nilai investasi US$ 3,4 miliar atau 10,4%, lalu Hong Kong US$ 2,1 miliar dengan porsi 6,6% dan Korea Selatan US$ 2 miliar dengan porsi 6,3%
Periode kuartal IV 2017 (Oktober-Desember) realisasi investasi dari Singapura tercatat US$ 2,3 miliar atau 27,8%, kemudian Jepang US$ 1 miliar atau 11,9%, Hong Kong US$ 800 juta atau 9%, Korea Selatan US$ 700 juta, Cina US$ 600 juta.
[dtc/dna/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : detikcom



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT