Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

30.000 Spesimen Dites Laboratorium Siloam Hospitals, 25.000 Rapid Test dan 5.000 PCR

Rabu, 29/04/2020 | 23:01 WIB
Reporter: Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdeka.com - Tes Cepat Covid 19 di Pasar Anyar Tangerang. © 2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Mataram, GetarMerdeka.com - Grup Lippo melalui Siloam Hospitals, telah melakukan pengetesan sebanyak 30.000 spesimen. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari keseriusan Siloam untuk membantu pemerintah dalam upaya memberlakukan Covid-19.
Sejauh ini, laboratorium milik Siloam telah melakukan pengujian atas 5.000 sampel dengan metode PCR dan 25.000 spesimen dengan metode tes cepat.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah meminta agar tes Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk masyarakat diperbanyak. Tujuannya demi memutus mata rantai virus Corona.
Selain meminta memperbanyak tes, Jokowi juga meminta sampel meningkatkan tes masif dan meminta dukungan yang ditingkatkan serta diikuti isolasi yang ketat.
Wakil Presiden Direktur Grup Rumah Sakit Siloam, Caroline Riady menyampaikan, laboratorium tes Covid-19 Silo memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) standar tinggi dan mampu memproses tes dengan cepat dan akurat. Juga, mengedepankan aspek keamanan.
Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, tengah diskusi bersama Grup Lippo seusai peresmian Rumah Sakit Siloam Mataram beberapa waktu lalu. (Foto: @BungRonz/getarmerdekacom)
"Kami memiliki laboratorium dengan kualitas dan alat yang sesuai dengan standar kebutuhan pemerintah, kami juga telah melakukan tes PCR sebagai bentuk dukungan untuk pemerintah dalam meningkatkan penyelenggaraan Covid-19," ujar Caroline.
Untuk diketahui, hingga saat ini baru 29 laboratorium yang digunakan untuk mengetes spesimen Covid-19 melalui metode PCR dari total 78 laboratorium yang tengah disiapkan untuk mengetes spesimen melalui metode PCR.
Karena itu, langkah kolaborasi mendorong laboratorium swasta menyetujui peningkatan PCR disetujui dengan Kemenkes dan juga dengan BUMN merupakan langkah tepat.
Keberadaan laboratorium ikut membantu meningkatkan pengetesan sehingga akan mengurangi penumpukan spesimen di daerah episentrum Covid-19. Lebih dari 10.000 lebih spesimen dapat dites setiap pertemuan.
Caroline menyampaikan, dengan persetujuan pasien positif Covid-19 yang cukup signifikan, memeriksa uji spesimen terhadap pasien terduga harus lebih banyak dan lebih cepat dilakukan. Karena itu, Langkah Presiden mendorong untuk memperbanyak pemeriksaan laboratorium baik dengan PCR dan juga teknik lainnya sudah tepat.
Hingga Senin (27/4/2020) Indonesia telah mendatangkan 479 ribu alat tes reagen untuk menyetujui virus corona. Alat tes tersebut didatangkan dari Korea Selatan dan juga Cina.
Alat tes yang didistribusikan ke kontribusi provinsi. Sementara untuk alat pelindung diri (APD) bagi tim medis sudah terdistribusi sebesar 1,305.800 unit ke berbagai daerah.
Caroline meminta, pihaknya menerapkan protokol penanganan Covid1-9 sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Dan juga meminta anjuran WHO dengan terus memberikan edukasi kepada petugas kesehatan tentang coronavirus, bagaimana penularannya dan bagaimana cara terbaik untuk melindungi diri.
Hal lain, sesuai anjuran WHO, Siloam kata-kata menerapkan aturan langkah-langkah agar-agar Covid-19 tidak mendapatkan penyebaran.
Sementara mempertimbangkan di Lingkungan rumah sakit, dilakukan dengan persetujuan Akses Masuk. Akses masuk rumah sakit hanya melalui pintu masuk yang ditentukan dan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Juga berlaku jumlah pengunjung, yaitu setiap pasien hanya boleh didampingi satu orang.
Gedung Rumah Sakit Siloam Mataram di Jalan Majapahit Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (Foto: @BungRonz/getarmerdekacom).
Selain himbauan untuk kunjungan kunjungan ke pasien, termasuk kunjungan rohani, dilakukan skrining kondisi pasien sebelum pasien rumah sakit, pemeriksaan suhu tubuh, dan pengisian formulir persetujuan kesehatan oleh pasien.
Juga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di tempat terpisah untuk pasien dalam pengawasan, pengawasan, dan tersangka COVID-19. Lalu dilakukan isolasi, jika pasien dengan kriteria pemantauan dan pengawasan ditempatkan di ruangan isolasi sesuai standar WHO serta melakukan rujukan untuk uji konfirmasi yang sesuai arahan Kemenkes.
Pasien yang dicurigai akan dirujuk ke rumah sakit yang ditentukan oleh Kemenkes. "Kami setuju membantu pemerintah dalam persetujuan Covid-19 di Indonesia," tegasnya. (Sumber: merdekacom)
[gmc/ro1/mdk/ded/ronz]


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT