Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen, Mensesneg: Pemerintah Ciptakan Ekosistem Pacu Pertumbuhan
Rabu, 6/8/2025 | 18:27 WIB | NEWS
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Copyright © 2025 Getty Images, All right reserved
Jakarta, GetarMerdeka.com — Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2025 yang sebesar 5,12 persen (year-on-year/yoy), dengan pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha. Menanggapi hal tersebut, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menciptakan ekosistem yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi, dengan berbagai komponennya mulai dari konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, hingga investasi.
“Pemerintah kan tugasnya adalah menciptakan ekosistem yang memungkinkan semua komponen-komponen tadi itu bertumbuh,” ujar Mensesneg dalam pernyataannya, Selasa (05/08/2025), di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.
Paket stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun yang digulirkan pemerintah pada bulan Juni 2025, ujar Mensesneg, adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga laju pertumbuhan dan memperkuat stabilitas perekonomian nasional.
Di sisi lain, pemerintah juga melakukan upaya serius untuk meningkatkan efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita masih harus bekerja terus mendorong pertumbuhan ekonomi, kita lebih optimal lagi mendorong investasi, kita lebih optimal lagi mengurangi kebocoran-kebocoran, sebagaimana yang Bapak Presiden sering sampaikan itu di segala sektor, di segala lini, di segala lapisan,” tandasnya.
Dalam pernyataan terpisah, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) Moh Edy Mahmud menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia triwulan II-2025 terhadap triwulan II-2024 mengalami pertumbuhan sebesar 5,12 persen (yoy).
Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha, dengan lapangan usaha yang tumbuh signifikan adalah jasa lainnya sebesar 11,31 persen, diikuti oleh jasa perusahaan sebesar 9,31 persen, transportasi dan pergudangan sebesar 8,52 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 8,04 persen.
“Lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah jasa lainnya, yaitu tumbuh 11,31 persen didorong dengan adanya peningkatan jumlah pengunjung tempat rekreasi seiring dengan adanya hari besar keagamaan nasional, cuti bersama, dan libur sekolah, serta peningkatan jumlah perjalanan wisatawan nusantara dan kunjungan wisatawan mancanegara,” ujar Edy, di Jakarta, Selasa (05/08/2025).
Di sisi pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 10,67 persen, diikuti komponen pengeluaran lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 7,82 persen, komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,99 persen, dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,97 persen. Komponen impor barang dan jasa, yang merupakan faktor pengurang dalam produk domestik bruto (PDB) menurut pengeluaran, juga tumbuh sebesar 11,65 persen. (*HUMAS BPS/UN – Humas Kemensetneg)[gmc/ro1/adv]SHARECopyright @ 2025 Getar Merdeka, All right reserved