Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Besok pengundian nomor urut, KPU tetapkan 4 pasangan Cagub Cawagub NTB

Journalist: Sahrir/ desk info | Senin, 12/02/2018 | 14:08 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Rapat Pleno Terbuka KPU Nusa Tenggara Barat (NTB) penetapan pasangan cagub cawagub pemilukada serentak 2018 Foto: coolpadNews/@BungRonz
Mataram, GetarMerdeka.com - KPU Nusa Tenggara Barat (NTB) resmi menetapkan empat pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yang akan bertarung di Pilkada 2018 bulan Juni. Pendukung pasangan calon diingatkan terus menjaga kondusifitas Nusa Tenggara Barat.
Pembacaan penetapan pasangan calon dibacakan bergantian komisioner KPU Nusa Tenggara Barat dan Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori berlangsung di Hotel Lombok Raya Mataram, dimulai pukul 09.00 sampai 12.00 WITA.

Keempat pasang calon yang ditetapkan KPU NTB adalah Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah yang diusung Partai Demokrat dan PKS, Ahyar Abduh dan Mori Hanafi diusung Gerindra, PPP, PAN, PBB, PDIP dan Hanura.
Sementara, Suhaili dan Muh Amin diusung Golkar, Nasdem dan PKB. Serta Ali Bin Dahlan dan Gede Sakti Independent lolos verifikasi Faktual.
"Hari ini kita tetapkan empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub NTB ketuk palu sah. Besok, jadwal pengundian nomor urut," kata Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori, usai Pleno Terbuka Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, di Hotel Lombok Raya Mataram, NTB, Senin (12/2).
Ansori menjelaskan, berselang tiga hari kemudian, masa kampanye dimulai untuk keempat pasang calon. "Mulai masa kampanye tanggal 15 (Februari)," ujar Ansori.
Kapolda NTB Brigjen Pol Firli seusai memantau pengamanan penetapan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTB di Mataram, Senin (12/12) mengatakan, tidak kurang ratusan personel diterjunkan mengamankan pleno hari ini, termasuk unsur TNI. Pengamanan berikutnya, adalah pengundian nomor urut, Selasa (13/2) besok.
Dijelaskan Firli, kepolisian memberikan pengamanan melekat kepada pasangan calon, saat keempat pasangan calon sudah mendapatkan nomor urut. "Satu orang dijaga 4 personel. Jadi tiap pasang calon ada 8 personel memberikan pengamanan melekat, sampai Pilkada selesai," demikian Firli.
[rir/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo


KPU NTB: Ali - Sakti Lolos Verifikasi Faktual

Journalist: Nur Imansyah/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 18:44 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - KPU tetapkan Empat Calon Gubernur NTB disaksikan Kapolda NTB sepakat kampanye damai menuju Pemilukada Serentak 2018 (Foto: Dok. Istimewa)
"Jumlah dukungan ini sudah final, artinya yang diperoleh pasangan Ali BD dan Sakti sudah melampaui 325.968 atau melebihi 22.637 dukungan dari syarat dukungan calon perseorangan"
Mataram, GetarMerdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat menetapkan pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur melalui jalur perseorangan H Moch Ali bin Dahlan dan TGH Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni atau paket Ali - Sakti lolos setelah memenuhi syarat verifikasi faktual perbaikan dukungan.
Keputusan lolosnya pasangan Cagub dan Cawagub NTB ini disampaikan setelah KPU NTB melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan hasil perbaikan untuk Pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur NTB 2018 yang dilaksanakan di Mataram, Sabtu.
Berdasarkan rapat pleno terbuka tersebut, diperoleh dukungan hasil perbaikan pasangan ini mencapai 325.968 dukungan. Jumlah ini melebihi syarat dukungan calon perseorangan yang semestinya hanya 303.331 dukungan.
"Jumlah dukungan ini sudah final, artinya jumlah dukungan yang diperoleh pasangan Ali BD dan Sakti sudah melampaui 325.968 atau melebihi 22.637 dukungan dari syarat dukungan calon perseorangan yang seharusnya 303.331 dukungan," kata Ketua KPU NTB Lalu Aksar Ansori.
Sementara, dari hasil sebaran dukungan, menurut Aksar, pasangan ini juga melebihi dari enam wilayah, karena mendapat dukungan sampai 10 kabupaten/kota di NTB.
"Artinya dari sisi syarat, sudah terpenuhi atau setara dengan syarat dukungan cagub dan cawagub yang menggunakan parpol, yakni 65 kursi di DPRD Provinsi NTB," kata Aksar.
Selanjutnya, kata Aksar, seusai rekapitulasi hasil verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan hasil perbaikan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB tersebut, KPU pada Senin (12/2) akan menetapkan pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB yang nantinya boleh mengikuti tahapan selanjutnya. Kemudian pada Selasa (13/2) akan dilakukan penetapan nomor urut dan dilanjutkan masa kampanye yang dimulai 15 Februari sampai dengan pada 23 Juni 2018.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil penelitian faktual perbaikan di 10 kabupaten/kota yang memenuhi syarat (MS) dan tidak memenuhi syarat (TMS), yakni untuk Kabupaten Bima jumlah dukungan 2.710, MS 1.895 dukungan dan TMS 815 dukungan. Kabupaten Dompu jumlah dukungan 1.430, MS 1.302, TMS 128. Kota Bima jumlah dukungan 12.493, MS 3, TMS 12.490.
Kemudian, untuk Kota Mataram jumlah dukungan 15.013, MS 18, TMS 14.995. Lombok Barat jumlah dukungan 4.868, MS 2545, TMS 2.323. Kabupaten Lombok Tengah dari jumlah 33.125, MS 22,524, TMS 10.601. Lombok Timur dari jumlah dukungan 47.214, MS 40313, TMS 6.301. Kabupaten Sumbawa Barat jumlah dukungan 7.763, MS 2.051, TMS 5.622. Kabupaten Sumbawa jumlah dukungan 791, MS 533 dan TMS 258.
Ketua Tim Pemenangan Ali - Sakti, Basri Mulyani, yang hadir bersama Sekretaris Tim Pemenangan Zainul Pahmi, mengaku bersyukur dengan telah terpenuhinya dukungan pasangan Ali - Sakti. Meski di beberapa tempat pihaknya tidak terlalu fokus, sebab, verifikasi faktual dukungan perbaikan pada tahap kedua cukup berat dibanding tahap pertama, karena mengumpulkan orang dalam satu tempat sangat sulit.
"Setelah dari tahapan ini kami akan konsentrasi ke masa kampanye yang akan dimulai 15 Februari sampai 23 Juni. Di sini kami sudah siap untuk bertempur," ujarnya.
Pilkada NTB di ikuti empat pasangan bakal calon gubernur/wakil gubernur, yakni H Moh Ali bin Dahlan - TGH Lalu Gede Muhammad Ali Wirasakti Amir Murni (Ali - Sakti).
Selanjutnya, pasangan H Ahyar Abduh dan Mori Hanafi (Ahyar - Mori). Pasangan H Moh Suhaili FT dan H Muhammad Amin (Suhaili - Amin). Kemudian, pasangan Dr Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah (Zul - Rohmi).
[ANT/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : AntaraNews



Berebut posisi Cawapres Jokowi, syarat religius dan Islam moderat dianggap tepat

Journalist: Supriatin/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 17:35 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Diskusi Berebut Cawapres Jokowi. ©2018 Merdeka.com/Supriatin
Jakarta, GetarMerdeka.com - Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) memaparkan hasil kajiannya terkait sosok Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang berpotensi mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019. Ada tiga nama yang santer disebut bakal menjadi Cawapres Jokowi yakni Romahurmuziy, Muhaimin Iskandar dan Muhammad Zainul Majdi.
Romahurmuziy saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan Muhammad Zainul Majdi menjabat sebagai Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Ini tiga tokoh yang muncul di permukaan," kata Direktur Eksekutif LSIN, Yasin Mohammad dalam diskusi bertajuk "Berebut Cawapres Jokowi 2019; Peluang Koalisi Nasionalis-Santri di Warung Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia No.41, Menteng, Jakarta, Minggu (11/2).
Menurutnya, ketiga sosok tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Baik dari sisi religius maupun nasionalisme. Kedua sisi itu membuat ketiganya dianggap cocok mendampingi Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan pada periode 2019-2024.
Selain ketiga nama tersebut, ada sejumlah sosok lain yang juga dijagokan mendampingi Jokowi. Yakni Jenderal Polisi Budi Gunawan yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Inteligen Negara (BIN). Ada pula Agus Harimurti Yudhoyono. Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Hingga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Syarat calon wakil presiden diusulkan dari kalangan santri, religius dan nasionalis, agar Jokowi tidak diserang dengan isu SARA. Dia menilai ada tiga kekurangan Jokowi. Pertama, dianggap kurang religius dan kurang dekat dengan santri. Kedua, mudah diserang isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Ke tiga, dianggap belum memenuhi janji kampanye (Tri Sakti-Nawacita).
"Dari ke tiga aspek kekurangan itu, religiusitas dan isu SARA bisa menggerus elektabilitas Jokowi," sambungnya.
Menurut Yasmin, guna menutup tiga kekurangan tersebut idealnya Jokowi harus memilih sosok Cawapres yang memiliki integritas tinggi, rekam jejak bersih dan religius. Sosok Cawapres juga sebaiknya berasal dari kalangan Islam Moderat.
"Sebaiknya jangan memilih sosok yang menyandera Jokowi. Dia harus berlatarbelakang religius dari kalangan Islam moderat sehingga mampu menutupi kekurangan Jokowi pada aspek kedekatan dengan kaum santri," kata dia.
[mdk/noe/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : merdekacom



Didukung Ustaz Somad Maju di Pilpres, Ini Jawaban TGB

Journalist: Muhammad Nursyamsyi/ Teguh Firmansyah/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 17:27 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Zainul Majdi Cawapres 2019 (Foto: Dok. Istimewa)
"TGB doakan ustaz Somad selalu berada dalam perlindungan Allah SWT."
Surabaya, GetarMerdeka.com - Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam berbagai kesempatan mengisi ceramahnya di berbagai daerah menyelipkan dukungannya terhadap Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019.
UAS menilai, TGB sebagai sosok yang mumpuni dalam memimpin bangsa jika melihat rekam jejaknya dalam membangun NTB selama dua periode. "Tuan Guru Bajang, Doktor Tafsir Hadist dari Al Azhar Mesir, sekarang ketua Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia. Hapal Alquran, 30 juz di kepala, ulama ahlus sunnah wal jamaah. InsyaAllah jadi calon wakil presiden," ujar UAS dalam rekaman videonya beberapa waktu lalu.
Seperti UAS, TGB juga merupakan jebolan Al Azhar Mesir dan berhasil menyelesaikan gelar doktor untuk tafsir hadist. Menanggapi hal ini, TGB hanya bisa bersyukur. TGB menyebutkan, UAS merupakan adik kelasnya di Al Azhar Mesir dan sahabat baiknya.
"Amin, saya syukuri, terima kasih. Beliau (UAS) sahabat baik saya dan adik kelas saya," ujar TGB saat dialog di Kantor Suara Muslim, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/2) malam.
TGB juga mendoakan UAS untuk diberikan lindungan oleh Allah SWT dalam menyebarkan segala macam hal kebaikan. "(UAS) orang yang saya doakan sebagaimana saya mendokan teman-teman agar dijaga oleh Allah SWT," kata TGB menambahkan.
Mengapa Dipanggil Tuan Guru Bajang?
Tuan Guru Bajang seperti panggilan Gus di Jawa. Gubernur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi menjadi salah satu kepala daerah yang menjadi perbincangan atas sejumlah keberhasilannya dalam membangun NTB selama dua periode.
Menariknya, publik lebih mengenal Muhammad Zainul Majdi dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB). Perihal penyebutan ini, TGB menjelaskan, bahwa Tuan Guru Haji merupakan sebutan bagi orang Lombok kepada tokoh agama. Sedangkan, bajang sendiri memiliki arti muda dalam bahasa Sasak.
"Tuan Guru biasanya untuk tokoh agama yang diberikan masyarakat, masyarakat sendiri yang memberikan, nah Bajang, kebetulan pada waktu itu saya yang paling muda," ujar TGB dalam dialog di Suara Muslim, Surabaya, Sabtu (10/2) malam.
Menurut TGB, kata Tuan Guru Haji dan Tuan Guru Bajang sama dengan Kiai Haji atau Gus di Tanah Jawa. Pada 2008, TGB sendiri didapuk sebagai gubernur termuda di Indonesia dengan usia 36 tahun.
Pada Mei 2018, TGB akan menginjak usia 46 tahun. TGB beranggapan, penyebutan Tuan Guru Bajang dan TGB ini tak lepas agar memudahkan masyarakat memanggil dirinya. "Karena biasa masyarakat panggil itu (TGB), mungkin karena praktis kali ya, kalau sebut nama itu kan panjang," kata TGB.
Meski sudah tak muda lagi, namun sebutan TGB terus tersemat dari masyarakat untuk dirinya. "Jadi sudah melekat, biar pun saya sudah tidak muda lagi tapi tetap dipanggil Tuan Guru Bajang," kata TGB menambahkan.
[ROL/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : RepublikaOnline



Pilkada Serentak, KPU Tetapkan Calon Kepala Daerah Besok

Journalist: Zunita Amalia Putri/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 17:15 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gedung KPU (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta, GetarMerdeka.com - KPU akan menetapkan calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2018 pada hari Senin (12/2). Pengumuman dilakukan secara serentak di 171 daerah.
"Besok (12/2) kami akan mengumumkan pasangan calon Pilkada, langsung secara serentak di 171 daerah," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra kepada wartawan di D Hotel, Jl Sultan Agung, Jakarta Selatan, Minggu (11/2/2018).
Berdasarkan hasil rekapitulasi, ada 570 pasangan calon yang mendaftarkan diri ke KPU untuk Pilkada 2018. Terkait dengan penetapan, KPU diminta mengumumkan calon kepala daerah secara transparan.
"Mengingat pentingnya posisi konsentrasi Pilkada serentak 2018, maka jelang penetapan Paslon besok, kami Perludem merekomendasikan beberapa hal. Pertama, KPU dan seluruh jajarannya diminta menetapkan Paslon secara profesional, akuntabel, dan transparan. Guna menjaga kepercayaan publik atas keputusan KPU," ucap Direktur Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini.
Selain itu, Perludem meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menindak calon kepala daerah yang tak melaporkan dana awal kampanye. Masyarakat juga diminta memerangi politik uang selama Pilkada 2018.
"Bawaslu juga diharapkan menindak tegas para calon yang tidak melaporkan laporan awal dana kampanye dan bagi petahana yang tidak menyerahkan izin cuti kampanye. Parpol dan paslon diminta untuk tidak curi start kampanye," jelas Titi.
"Terakhir, kami mengajak pemilih untuk bersama-sama memerangi politik uang, melawan politisasi SARA dan segregasi politik identitas," tutup dia.
[dtc/dkp/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : detikcom



Kandidat Cawapres Jokowi dari Kalangan Santri Menurut LSIN

Journalist: Ali Mansur/ Andri Saubani/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 17:04 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Joko Widodo Presiden RI Foto: Republika/ Wihdan
"Jokowi dinilai perlu memilih cawapres dari kalangan santri untuk Pilpres 2019"
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon kuat dalam memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Jokowi yang berstatus sebagai Presiden menjadi sosok yang paling banyak dikenal oleh masyarakat sejauh ini.
Direktur Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) Yasin Mohammad mengatakan, meski Jokowi memiliki hasil survei tertinggi untuk terpilih kembali sebagai Presiden 2019, tapi hasil ini bisa berbalik karena Jokowi dinilai masih memiliki kekurangan. Hal yang paling krusial sekarang adalah Jokowi yang kurang religius.
Persoalan agama ini semakin kencang berembus dan harus segera diantisipasi Jokowi dengan mengambil calon wakil presiden (cawapres) yang memiliki religiusitas kental. "Jadi yang paling penting sekarang bagi Jokowi adalah membendung isu SARA dan agama ketika dia memenangkan Pilpres 2019," kata Yasin dalam diskusi Berebut Cawapres Jokowi, Ahad (11/2).
Yasin menuturkan, saat ini ada tiga sosok yang secara aktif mulai mensosialisasikan dirinya. Nama pertama adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Keinginan Cak Imin yang mulai mendeklarasikan sebagai sebagai cawapres di berbagai daerah memperlihatkan bahwa dia memiliki tekad kuat untuk menjadi calon pendamping calon presiden, termasuk Jokowi.
Kandidat kedua adalah Ketua Umum PPP Romahurmuzy (Romi). Romi yang belakangan ini ikut serta dalam sejumlah kegiatan Jokowi dianggap menjadi sinyal bahwa Romi siap mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.
"Khusus untuk Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi memang namanya belum terlalu besar. Tapi dia mulai muncul di berbagai survei karena telah melakukan sosialisasi di berbagai daerah," ujar Yasin.
Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing mengatakan, santri memang menjadi sosok yang tepat untuk mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019. Namun sosok santri yang tepat ini lah yang harus bisa dicari Jokowi karena tidak semua santri bisa cocok dalam memimpin sebuah negara.
Santri yang berpengalaman dalam pemerintahan dan memiliki karakter merupakan sosok yang dirasa sangat tepat duduk sebagai wakil presiden. Karakter menjadi poin penting dalam pembangunan Indonesia saat ini karena karakter di masyarakat khususnya kamu muda Indonesia mulai luntur dan harus bisa diperbaiki dengan kehadiran wapres yang berkarakter kuat.
Emrus menuturkan, Cak Imin adalah sosok dari kalangan santri yang menyejukkan dengan latar belakang agama. Cak Imin pun bisa dianggap sebagai nasionalis karena dia pun sempat duduk di pemerintahan. Walaupun sejauh ini Ketua PKB ini 'bermain agak kasar' dengan mendeklarasikan secara langsung ingin maju sebagai cawapres.
Romi sendiri dirasa mulai memikirkan untuk maju sebagai cawapres. Bedanya, Romi tidak bermain terlalu kasar seperti Cak Imin. Dia bermain lebih halus dengan melakukan komunikasi bersama Jokowi dan melakukan kunjungan kerja bersama.
Sedangkan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), TGB Zainul Majdi meski namanya belum melambung tapi sudah melakukan gerilya ke berbagai daerah dengan masuk ke kalangan-kalangan muslim. Dalam gerakangan gerilya ini TGB selalu menyampaikan pesan yang menyerukan kesantrian tanpa mempertentankan perbedaan.
"Yang paling penting calon ini harus bisa membangun karakter masyarakat," ujar Emrus.
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : RepublikaOnline



BTN Bidik Peningkatan Aset Jadi Rp 500 T

Journalist: Moch Prima Fauzi/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 16:56 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta, GetarMerdeka.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berharap aset perseroan dapat tumbuh menjadi sekitar Rp 500 triliun dalam beberapa tahun mendatang seiring berbagai strategi yang dilakukan.
Direktur Utama BBTN, Maryono mengatakan perseroan kedepannya akan lebih ekspasif lagi, dimana ada beberapa model yang nantinya bisa digunakan pada saatnya dibutuhkan seperti penerbitan subdebt atau right issue.
"Kami akan lebih ekspansif lagi dan optimis tumbuh berkelanjutan seperti rekam jejak tiga tahun ke belakang yang selalu berada di atas rata-rata industri nasional," dalam keterangan tertulis Minggu (11/2/2018).
Meski demikian menurut Maryono, langkah tersebut tentunya harus mendapatkan izin dari pemerintah.
Adapun pada tahun ini pertumbuhan bisnis Bank BTN diharapkan tetap ekspansif dan berkelanjutan serta berada di atas rata-rata industri nasional.
"Rekam jejak pertumbuhan bisnis BTN dapat terjaga secara berkelanjutan dalam tiga tahun ke belakang dan ini akan kita lanjutkan agar tetap terjaga pada bisnis tahun 2018," ujar Maryono.
Dijelaskan, pada tahun ini Bank BTN akan fokus pada tahapan transformasi digital banking yang masuk pada tahapan kedua transformasi yang sedang dilakukan.
Strategi tersebut menjadi momentum penting bagi perseroan, karena itu pada 2018 seluruh infrastruktur pendukung transformasi digital banking diharapkan dapat diimplementasikan untuk melayani masyarakat secara mudah dan cepat.
"Akan ada banyak inovasi produk dan layanan berbasis digital yang siap dipasarkan pada tahun ini," terang Maryono.
Meski demikian, Maryono tetap menjamin ekspansi yang bakal terjadi tetap mengarah pada pemenuhan program satu juta rumah.
"Kami akan tetap berusaha menjadi pemeran utama dalam mendukung program satu juta rumah yang diinisiasi Bapak Presiden RI, Joko Widodo," paparnya.
Maryono menambahkan dengan visi dan misi baru Bank BTN akan menjadi lebih fokus dalam memberikan dukungan tersebut, termasuk dalam hal memenuhi kebutuhan jasa keuangan keluarga.
"Periode tahun kedua digital banking ini merupakan suatu momentum bagaimana Bank BTN bisa berbuat lebih besar lagi dengan munculnya banyak produk baru yang akan dikeluarkan seperti kartu e-money, kartu kredit dan juga QR Payment, dimana produk-produk tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat zaman sekarang," urainya.
Lahirnya produk-produk baru itu tambah Maryono, tentunya akan berdampak pada meningkatnya perolehan fee base income perseroan, dimana pada tahun ini Bank BTN menargetkan pertumbuhan fee based ini meningkat sekitar 30 persen.
Di sisi lain, pada tahun ini Bank BTN juga akan menambah jumlah kantor cabang untuk memaksimalkan potensi sektor perumahan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.
"Penambahan kantor cabang bisa dilakukan dengan meningkatkan status kantor cabang pembantu dan kantor kas. Jadi tidak harus membuka kantor baru yang berbiaya tinggi," tukasnya.
Sementara itu Direktur BBTN, Adi Setianto mengungkapkan dalam mendukung transformasi digital banking tahap kedua, perseroan sudah mempersiapkan infrastruktur pendukung dengan menciptakan platform baru, dimana nantinya akan menunjang kebutuhan Bank BTN dalam menerbitkan produk baru seperti kartu e-money, kartu kredit dan QR Payment.
"Saat ini kami sedang mempersiapkan pengajuan izin lisensi penerbitan kartu e-money, kartu kredit dan QR payment ke Bank Indonesia. Diharapkan tahun ini ketiga produk baru tersebut bisa diluncurkan, sehingga nantinya Bank BTN akan dapat menerbitkan kartu tersebut sendiri," terangnya.
Adi menjelaskan untuk membangun infrastruktur IT pihaknya melakukan sinergi dengan BUMN, sehingga tidak mengeluarkan biaya investasi sendiri berupa belanja modal (capital expenditure), melainkan hanya biaya operasional (operational expenditure) sehingga menjadi lebih efisien.
"Pengeluaran maintanance IT kami sesuai dengan kebutuhan saja, sehingga tidak perlu banyak mengeluarkan dana investasi. Seperti data center BTN yang juga menggandeng salah satu BUMN," jelasnya.
Sementara itu untuk mengantisipasi era financial technology (fintech), Adi mengaku BTN akan melakukan kerja sama dengan startup lokal untuk mengembangkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perseroan.
"Bahkan BTN rencananya akan menggelar kompetisi antar startup untuk menciptakan aplikasi yang bisa dimanfaatkan perseroan," tegasnya.
[dtc/dna/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : detikcom



Wisata Halal Sumbar Dipuji

Journalist: Sapto Andika Candra/ Esthi Maharani/ desk info | Minggu, 11/02/2018 | 16:49 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - lustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
"Moslem friendly destination sangat dekat dengan karakter masyarakat Minang."
Padang, GetarMerdeka.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat, Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), memuji potensi pengembangan pariwisata halal di Sumatra Barat. Menurutnya, konsep wisata halal dengan moslem friendly destination sangat dekat dengan karakter masyarakat Minang. Apalagi, lanjutnya, Sumbar pernah memenangi kompetisi destinasi wisata halal di tingkat internasional pada 2016 lalu.
TGB memandang, kolaborasi yang pas antara karakter masyarakat Minang dan panorama alam yang apik, dan kekayaan sejarahnya menjadikan Sumatra Barat sangat potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata halal yang unggul. Bahkan ia juga menilai bahwa Sumatra Barat dan Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa saja berkolaborasi untuk menggenjot angka kunjungan wisata.
"Bahkan, tidak hanya dua daerah ini saja. Karena wisata halal tidak bisa ditangani satu atau dua provinsi saja. Jika dapat semua provinsi di Indonesia," ujar TGB usai menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di Danau Cimpago, Kota Padang, Jumat (9/2).
TGB juga tak segan-segan membagi strateginya dalam mengembangkan NTB, khususnya Lombok, menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan Muslim dunia. Terdapat 4 strategi pokok yang dijalankan TGB dalam membangun konsep pariwisata halal di Lombok.
Pertama, lanjutnya, adalah kesamaan pandangan dan target bagi seluruh jajaran Pemerintah Provinsi NTB. TGB meminta seluruh pejabat di lingkungan Pemprov NTB untuk beraudiensi dengan pemerintah kabupaten/kota yang ada. Penyamaan pandangan di level provinsi dan daerah menjadi penting agar di kemudian hari tidak ada percabangan tujuan pembangunan.
Sementara strategi kedua yang diungkapkan TGB adalah dibuatnya payung hukum yang kuat dalam menjamin pariwisata berkelanjutan. Ia juga menyebutkan bahwa provinsi yang ia pimpin menjadi salah satu daerah dengan regulasi tentang pariwisatanya terlengkap di Indonesia. Strtegi ketiga adalah mengintegrasikan pengembangan pariwisata dengan sektor lainnya, seperti infrastruktur. Tak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur merupakan modal kuat pengembangan destinasi wisata.
"Bicara pariwisata tak bisa sektoral. Harus terintegrasi. Nah strategi keempat adalah inovasi dan kreativitas," jelas dia.
TGB secara khusus hadir di Padang, Sumatra Barat untuk menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional 2018 bersama Presiden Jokowi. Sebelumnya, ia juga sempat melakukan safari dakwah di sejumlah masjid di Sumatra Barat.
[ROL/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : RepublikaOnline



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT