Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Maksimalkan Penanganan Covid-19 di NTB, Gubernur bakal tutup Bandara Internasional Lombok

Selasa, 26/05/2020 | 22:01 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Zulkieflimansyah bersama Forkopimda Sinergi Maksimalkan Penanganan Covid-19 di NTB (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat terbatas membahas kebijakan yang akan diambil terkait kelanjutan penanganan Virus Corona atau Covid-19 di NTB.
Bertempat di Pendopo Gubernur NTB, Selasa malam, 26 Mei 2020, Gubernur dan Wakil Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, para Asisten, Kepala Biro Humas dan Protokol hingga Direktur RSUD Provinsi NTB. Turut hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB antara lain Kapolda, Kajati hingga Danrem 162 Wirabhakti.
"Kita punya dua opsi ke depan untuk dapat meminimalisir penularan COVID19. Swab test untuk setiap orang yang akan masuk NTB dan menutup akses masuk ke NTB," jelas Gubernur Zul.
"Bandara International Lombok akan ditutup mulai dari 1 Juni – 1 juli 2020. Dan untuk yang masuk melalui pelabuhan harus punya surat tugas dan sudah di swab test," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Zul juga mengajak seluruh Bupati dan Walikota se-NTB kembali ke semangat seperti awal Covid-19 pertama masuk di NTB.
Gubernur menekankan pentingnya koordinasi bersama Kabupaten Kota untuk mengedukasi masyarakat di saat pandemi seperti saat ini.
"Kita akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh bupati/walikota untuk terus mengedukasi masyarakat. Kita akan memperketat lagi tindakan di lapangan dalam menanggulangi penularan COVID19. Kita harus bersemangat seperti awal," tambahnya.
Selanjutnya, Gubernur Zul ingin jajarannya untuk terus memperkuat edukasi dan sosialisasi agar terus tumbuh kesadaran pada masyarakat, khususnya menyadarkan betapa berbahayanya Covid-19.
"Kita akan terus berkomunikasi dengan masyarakat demi meningkatkan kepedulian terhadap bahaya COVID-19. Ini penting," tegas Gubernur Zul.
Terakhir, Gubernur Zul menginstruksikan jajarannya untuk dapat membuat masker gratis untuk anak-anak dan segera dibagikan. "Segera Dinas Koperasi dan UMKM agar buat masker untuk anak-anak dan bisa dibagikan," tutupnya.
Senada dengan Gubernur Zul, Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menyampaikan bahwa penggunaan masker sangat efektif memutus mata rantai penularan Covid-19. Ia berharap agar kegiatan maskerisasi yang dilakukan di Kota Mataram dapat juga dilakukan di Kabupaten /Kota lainnya.
"Maskerisasi di mataram sudah dilakukan oleh pemprov dan berhasil sehingga perlu disuarakan ke kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama," harapnya.
Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang hadir pada kesempatan tersebut sangat mengapresiasi kebijakan yang telah dilakukan pemprov NTB. Dirinya sangat setuju agar bandara segera dapat ditutup untuk sementara.
"Kami sangat setuju bandara ditutup. Kami juga menyarankan agar alternatif pintu masuk ke Lombok bisa melalui Bali agar diperiksa disana terlebih dahulu dan disortir lagi ketika masuk wilayah Lombok," jelasnya.
"Sebaiknya Pelabuhan tetap dibuka, namun harus ada surat tugas jika akan masuk. Patroli perlu ditingkatkan, agar meningkatkan shock terapi bagi masyarakat,” tambahnya.
"Kami sarankan agar bisa membuat posko di pasar oleh TNI – Polri dibantu satpol PP agar dapat mengawasi masyarakat," tutupnya.
Hingga malam ini, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengumumkan Data jumlah kasus Covid19 di NTB per Selasa, 26 Mei 2020, yakni sebanyak 537 kasus dengan 256 pasien positif dalam perawatan, 272 telah dinyatakan sembuh, dan 9 dinyatakan telah meninggal.
[gmc/ro1/hms]

Presiden Jokowi Sampaikan “Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah"

Sabtu, 23/05/2020 | 18:15 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Presiden Jokowi dan Ibu Iriana (Foto: Istimewa/ Humas Kemensetneg).
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi Sampaikan “Selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin," kata Presiden Jokowi diikuti oleh Ibu Iriana.
Menurut Presiden, hari raya Idul Fitri tahun ini dirayakan dengan cara yang berbeda karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini menuntut pengorbanan semua pihak untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahmi dengan cara yang biasanya.
"Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting. Dan harus menjadi prioritas kita semua," kata Presiden.
"Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," kata Presiden.
(Humas Kemensetneg)
[gmc/ro1/set/hms/adv]

Hindari Ledakan Kasus Covid-19, Gubernur NTB Serukan Sholat Ied di Rumah Aja!

Jum'at, 22/05/2020 | 16:59 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - (Foto: Ist/adv/@Diskominfotik/ PRCC Biro Humas NTB).
"Tentang Sholat Ied di Rumah dan Penutupan Mall dan Toko Pakaian. Untuk menghindari ledakan wabah pandemi Covid-19 yang lebih besar tentunya."
Mataram, GetarMerdeka.com - Tentu ingin sekali Kita semua menyelenggarakan Sholat Ied di Lapangan. Mengumandangkan Takbir, mengagungkan kebesaran Allah setelah kita melaksanakan Ibadah Ramadhan.
Setelah Sholat, ada salam-salaman, bertemu dengan keluarga dan sahabat sahabat lama. Rindu dan nostalgia bercampur menjadi satu.
Ini tentu terasa sekali bagi mereka yang pulang kampung, momen yang sangat indah dan tak akan terlupakan.
Datang ke mall, ke toko toko pakaian dan lain lain juga bagian tak terpisahkan dari momentum Iedul Fitri yang selalu kita rayakan..
Jadi wajar kalau kemudian banyak yang bertanya, kenapa harus Sholat Ied di rumah dan bukan di lapangan? Kenapa Mall dan toko toko harus di tutup?
Kita terpaksa mengambil keputusan yang berat ini selain karena arahan pemerintah pusat juga karena hasil musyawarah dengan MUI, Kementerian Agama, TNI, Polisi, Kabinda, dan Gugus Tugas Penanganan Covid NTB, dan lain lain.
Penanganan pandemi di NTB sudah sangat baik dan terkendali. Kalau tidak ada aral merintang, kita segera akan panen jumlah orang yg sembuh dalam jumlah sangat banyak di NTB ini. Insya Allah...
Kami tidak mau mengambil risiko dgn sedikit melonggarkan kemudian akan muncul cluster baru yang membuat kita harus memulai proses pengendalian pandemi dari awal lagi.
Bergelut dengan berbagai keterbatasan alat dan prasarana yang membuat tenaga tenaga kesehatan kita harus menyabung nyawa demi menyembuhkan banyak pasien kita.
Kami sadar betapa beratnya meninggalkan kebiasaan Sholat bersama di lapangan. "tapi kalau kami mengingat berbagai kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi, Pil Pahit untuk memohon agar Sholat Ied di rumah dan menutup sementara tempat tempat yang memungkinkan hadirnya kerumunan memang terpaksa harus kita telan.
Contoh sederhana saja, yang positif Corona di tempat kita kini sudah lebih dari 400 orang. Dari hasil tracing kami, 400 orang ini sdh berinteraksi dgn lebih dari 5 ribuan orang. Ya, mereka sdh berinteraksi dgn lebih dari 5 ribuan orang dan 5 ribuan orang ini Tanpa Gejala apa apa dan kini tersebar di seluruh Kab/Kota kita di seluruh Provinsi kita.
Tentu kita tak ingin ini terjadi, tapi terbayang tidak apa yang akan terjadi jika kerumunan tak bisa kita elakkan dan dari 5 ribuan ini ada yang menularkan kepada yang lain yang ikut berkumpul di berbagai tempat di seluruh desa desa dan kecamatan di Provinsi yang kita cintai ini?
Belum lagi dengan pulangnya 4 ribuan saudara saudara kita para tenaga kerja yang sudah selesai kontraknya dari berbagai negara kembali pulang ke daerah kita ini.
Karenanya dengan berat hati dan terpaksa, kami memang harus meminimalisir berbagai hal yang memungkinkan kerumunan itu terjadi.
Selain karena arahan dari Pemerintah pusat, Inilah sesungguhnya yang menjadi alasan utama kenapa kami mengambil keputusan untuk memohon dan menghimbau masyarakat utk Sholat Ied di rumah dan menutup sementara mall dan toko toko pakaian.
Kami sadar, tidak mungkin kami melarang saudara saudara kami yang ingin melaksanakan Sholat bersama - sama di lapangan. Kami hanya memohon untuk menghindari berbagai kemungkinan yang buruk terjadi. Kita semua melaksanakan Sholat Ied di rumah saja.
Kami berdoa semoga yang melaksanakan dijauhkan dari wabah dan musibah sehingga daerah kita segera pulih dari Pandemi Covid-19 ini..
Semoga Allah memaafkan kita semua dan Allah akan segera hadirkan keberkahan dan ketenangan di Tanah air kita ini. Amiin.
[Bang Zul Zulkieflimansyah]
[gmc/ro1/inf/hms/adv]

Gubernur Terbitkan Keputusan Baru Soal Idul Fitri, Lebaran Topat ditiadakan

Rabu, 20/05/2020 | 08:32 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerbitkan keputusan terbaru yang mengatur tentang penetapan pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di Tengah Pandemi Wabah Covid-19. Keputusan itu diterbitkan pada Selasa malam, 19 Mei 2020.
Dalam keputusan 003.2-504 tahun 2020 itu, Gubernur memutuskan bahwa Pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri di NTB dilaksanakan dengan memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Pengumpulan zakat fitrah dan/atau ZIS (Zakat, Infak, dan Shadaqah) diusahakan menghindari kontak fisik secara langsung, dan bisa dilakukan melalui layanan jemput zakat dan transfer layanan perbankan;
B. Penyaluran Zakat Fitrah dan/atau ZiS (Zakat, Infak, dan Shadaqah) yang ada di masjid, mushola, dan tempat pengumpulan zakat lainnya yang berada di lingkungan masyarakat dapat diberikan secara langsung kepada mustahik dengan tetap mengikuti protokol kesehatan;
C. Dalam situasi pandemi Covid-19, takbir dilaksanakan melalui media televisi, radio, media sosial, dan media digital lainnya;
D. Takbir dapat dilakukan dilaksanakan di masjid hanya oleh pengurus takmir masjid;
E. Salat Idul Fitri 1441 H dilakukan dilaksanakan di rumah masing-masing;
F. Silaturahim atau halal bihalal Idul Fitri 1441 H bisa dilakukan melalui media sosial dan video call/conference;
G. Perayaan lebaran topat dengan keramaian yang lazim dilaksanakan sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri 1441 H ditiadakan;
H. Sesuai dengan protokol kesehatan, seluruh mall, pusat perbelanjaan dan toko-toko pakaian untuk sementara ditutup sejak tanggal 20 Mei 2020 sampai waktu yang ditentukan kemudian;
I. Dalam menjalankan ibadah ramadhan dan syawal, seyogyanya masing-masing pihak turut mendorong, menciptakan, dan menjaga kondusivitas kehidupan keberagaman dengan tetap mengedepankan ukhuwah islamiyah ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah;
J. Kepada seluruh aparat keamanan terkait (TNI, Polri), Pol PP, Camat, Lurah/kepala desa, kepala lingkungan dan ketua RT dengan selalu melibatkan peran serta aktif dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan lainnya di masing-masing lingkungan untuk meningkatkan pengawasan dan penertiban agar keputusan Gubernur ini dapat dilaksanakan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat;
K. Senantiasa memperhatikan instruksi pemerintah daerah terkait pencegahan dan penanganan Covid-19.
Dalam diktum berikutnya dinyatakan pula bahwa dengan berlakunya keputusan Gubernur ini, maka keputusan Bersama Gubernur NTB, Ketua DPRD Provinsi NTB, Kepala Kepolisian Daerah NTB, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah NTB, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB, Komandan Korem 162/Wira Bhakti, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi NTB, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi NTB, Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi NTB ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan Provinsi NTB, Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi NTB, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi NTB tentang Pelaksanaan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H di tengah Pandemi Wabah COVID NOMOR 220/189 BKBPDN/2020, NOMOR kep/288/V/2020. NOMOR: B/1658 KW.19.1 2/KV.00/ 3/2020, NOMOR : B 652/V/2020 tanggal 13 Mei 2020, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran Forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020, Gubernur pun memberikan penjelasan atas keputusan tersebut.
“Kami mengimbau masyarakat NTB untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, pada saat yang sama pula, kami minta mall, toko pakaian dan pusat keramaian lainnya untuk secepatnya ditutup,” kata Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini.
Jangan sampai, lanjut Gubernur, ada kesan imbauan tersebut hanya pada tempat ibadah saja. Padahal, semua tempat yang memungkinkan adanya kerumunan seharusnya tidak boleh dibuka.
“Memang betul, kita semua ingin Salat Jumat dan Salat Idul Fitri, tetapi sekarang kita berbicara tentang keselamatan masyarakat. Apalagi, belakangan ini yang sembuh Covid-19 di daerah kita mulai meningkat, jangan sampai karena euforia kita ingin lebaran, membuat kita kembali ke titik semula,” ujar Gubernur.
Gubernur menegaskan dirinya memahami kerinduan masyarakat untuk kembali beribadah dan merayakan lebaran secara normal. Namun, menurutnya Covid-19 telah melahirkan kendala dan membatasi banyak aktivitas.
Kendala ini, ujarnya, tidak hanya dirasakan warga NTB sendirian. “Tapi ini kendala di seluruh daerah. Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh kabupaten kota untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk salat Idul fitri di rumah,” serunya.
Ia berharap, apa yang telah diputuskan hari ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB.
Menurut Gubernur, imbauan salat Idul Fitri di rumah harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.
“Sekali lagi, jangan sampai masyarakat bertanya-tanya, kenapa mall dibuka dan ramai, sedangkan masjid kelihatan ditekan. Kedua tempat ini harus kita tegaskan bersama,” tutup Gubernur.
[gmc/ro1/inf/hms/adv]

Cabut SKB Gubernur NTB Serukan Salat Idul Fitri di Rumah

Rabu, 20/05/2020 | 03:04 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimanysah saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Pemerintah provinsi NTB mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang diperbolehkannya Salat Idul Fitri di daerah-daerah yang dinyatakan bebas Corona.
"Kami mengimbau masyarakat NTB untuk melaksanakan salat Idul Fitri di rumah, pada saat yang sama pula, kami minta mall, toko pakaian dan pusat keramaian lainnya untuk secepatnya ditutup,” jelas Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimanysah saat rapat koordinasi terkait pelaksanaan Salat Idul Fitri bersama Wakil Gubernur dan jajaran forkopimda di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur NTB, Selasa, 19 Mei 2020.
Jangan sampai, lanjut Gubernur, ada kesan imbauan tersebut hanya pada tempat ibadah saja. Padahal, semua tempat yang memungkinkan adanya kerumunan seharusnya tidak boleh dibuka.
“Memang betul, kita semua ingin Salat Jumat dan Salat Idul Fitri, tetapi sekarang kita berbicara tentang keselamatan masyarakat. Apalagi, belakangan ini yang sembuh Covid-19 di daerah kita mulai meningkat, jangan sampai karena euforia kita ingin lebaran, membuat kita kembali ke titik semula,” jelasnya.
Gubernur menegaskan dirinya memahami kerinduan masyarakat untuk kembali beribadah dan merayakan lebaran secara normal. Namun, menurutnya Covid-19 telah melahirkan kendala dan membatasi banyak aktivitas.
Kendala ini tandasnya, tidak hanya dirasakan warga NTB, namun seluruh daerah di Indonesia. Oleh karena itu, kami minta kepada seluruh kabupaten kota untuk mengimbau seluruh masyarakat untuk salat Idul fitri di rumah,” serunya.
Ia berharap, apa yang telah diputuskan hari ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten/kota di NTB.
Menurut Gubernur, imbauan salat Idul Fitri di rumah harus dibarengi dengan keseriusan semua pihak untuk tak membiarkan keramaian di pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.
“Sekali lagi, jangan sampai masyarakat bertanya-tanya, kenapa mall dibuka dan ramai, sedangkan masjid kelihatan ditekan. Kedua tempat ini harus kita tegaskan bersama,” tegasnya. (*)
[gmc/ro1/inf/hms]

Amman beri perhatian terhadap anak yatim di masa Pandemi Covid-19

Rabu, 20/05/2020 | 02:39 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Bantuan sosial berupa paket sembako dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), kepada empat Panti Asuhan anak yatim, Selasa (19/5/2020) (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako dari PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), kepada empat Panti Asuhan di Kecamatan Narmada, diantaranya Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada, Panti Asuhan Nurul Hikmah, Langko Duman, Panti Asuhan Asy Syifa, Tanak Tepong Presak Narmada, Panti Asuhan Qur'aniyah Batu Kuta Narmada.
Salah satu dari keempat Panti Asuhan yang diserahkan langsung Ketua Umum LKKS NTB adalah Panti Asuhan Al-Ikhlas, Lembuak Narmada. Pada penyerahan tersebut, Hj. Niken juga memasangkan langsung masker kepada anak-anak Panti Asuhan yang belum menggunakan masker.
Dalam sambutannya, Hj Niken mengucapkan terimakasih kepada PT. AMNT yang tetap mengulurkan tangan, berbagi di bulan suci Ramadhan ini. Dengan adanya musibah ini tentunya seluruh dunia mengalami banyak perubahan dan mengalami efek begitu beragam. Hal ini mempengaruhi banyak hal di kehidupan kita.
Untuk itu, serunya, anak-anak di panti harus lebih perhatian terhadap kebersihan. Yakni dengan menjaga jarak, selalu mencuci tangan pakai sabun, dan menggunakan masker ketika berada di luar rumah. Sebab, banyak orang sakit yang tidak terlihat gejalanya.
Ketua Umum LKKS NTB juga menambahkan, dalam masa pandemi Covid-19 ini perhatian kepada anak yatim tentu tidak boleh berkurang.
"Mudah-mudahan ini tidak menjadi kunjungan pertama tapi sewaktu-waktu kita bisa mampir lagi kesini, jangan segan-segan menegur dan menyapa Bunda ya, Insyallah apa yang kita kerjakan mendapat berkah dan ridho dari Allah SWT," ungkap Ketua Umum LKKS NTB.
Pada saat yang sama, Kepala Panti Asuhan Al-Ikhlas, H. Muhammad Nur Samak menyampaikan rasa syukur dan terimakasihnya atas kehadiran Ketua Umum LKKS NTB beserta rombongan. Setiap kondisi panti di Narmada memiliki kondisi yang berbeda-beda.
"Semoga kehadiran bapak ibu ini diberikan keberkahan oleh Allah SWT terlebih ini dalam bulan suci Ramadhan, dan ini dapat memberikan motivasi kepada anak-anak kami dimasa mendatang," ucapnya.
hTGB
Pada kesempatan yang sama, Zulkifli Fajariadi selaku Superintendent Public Affair PT. AMNT mengatakan, ada sekitar 1000 box paket yang akan dibagikan secara bertahap oleh PT. AMNT.
"Kami bersyukur dapat ikut berbagi kepada masyarakat di NTB dan di Lombok, dalam situasi ini kami ingin tetap berbagi, hal yang sama kami salurkan untuk wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat," tuturnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Dampak Covid-19, 'JPS Gemilang' Bangkitkan ekonomi masyarakat UMKM NTB

Senin, 18/05/2020 | 20:49 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Rakor Evaluasi JPS Gemilang Tahap II (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Program pemberdayaan UMKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam upaya menangani dampak wabah Covid-19 menjadi salah satu jalan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat. Melalui program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II, UMKM ikan di NTB misalnya menyediakan produknya berupa ikan kering untuk menjadi salah satu item JPS Gemilang tahap II ini.
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa pemberdayaan UMKM lokal di NTB tidak berhenti sampai wabah Covid-19 ini saja. Namun program pemberdayaan seperti ini akan tetap berlanjut kedepannya.
"Program ini (JPS Gemilang) akan terus berlanjut.Jika kita bisa berkembang dengan teknologi dan menghasilkan kualitas dan kuantitas lebih, bukan hanya memenuhi kebutuhan NTB, bisa jadi kita dapat memenuhi kebutuhan kabupaten kota lain di luar NTB," kata Gubernur saat rapat bersama UMKM-UMKM di kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Senin (18/5/2020).
Dalam JPS tahap II ini, ikan kering dipilih sebagai pengganti telur karena ikan kering dapat bertahan lebih lama dan tidak mudah rusak.
Selain itu, ikan kering ini juga dapat membantu nelayan yang selama ini memiliki hasil tangkapan yang tinggi, namun sering kali tersisa karena tidak habis terbeli.
Gubernur mengakui bahwa hal ini tidaklah gampang dilakukan, namun tujuannya bukan hanya sekedar mengadakan program JPS Gemilang dan mendistribusikannya, melainkan melaksanakan misi yang besar untuk kesejahteraan masyarakat.
"Memang kerjanya lebih rumit, namun tujuan kita bukan mengadakan ikan saja, tapi memberdayakan UMKM-UMKM kita untuk menjadi besar kedepannya, semangat kita memberdayakan UMKM," terang Doktor Zul.
Ia juga mengingatkan kepada stakeholder terkait untuk berkomunikasi dengan dinas-dinas lain yang berada di kabupaten/kota untuk menghimpun UMKM-UMKM yang ada di sekitar lokasi untuk diberdayakan dalam pengadaan ikan kering ini.
JPS Gemilang ini dianggap sebagai program bersama dengan kabupaten/kota. Fungsi provinsi adalah koordinasi dari masing-masing Kabupeten/kota.
"Semua ikan kering itu sebisa mungkin dikumpulkan dari kabupaten kota sendiri, kalau kurang, baru provinsi yg mendatangkan dari kabupaten kota lain," tuturnya.
Gubernur berharap, program ini berjalan dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi selama wabah Covid-19 ini. Ia meminta kepada seluruh UMKM-UMKM yang hadir untuk menjadi penyambung lidah pemerintah dalam menyampaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan di tengah Covid-19 ini.
Untuk diketahui, Pemprov NTB akan melibatkan sebanyak 346 IKM dan UMKM untuk memasok barang-barang yang akan dijadikan paket sembako dan suplemen JPS Gemilang tahap II.
JPS Gemilang tahap II dalam bentuk paket sembako dan masker plus suplemen. Bedanya, pada tahap ini telur ditiadakan dan akan diganti dengan produk ikan kering. Dengan rincian paket untuk Pulau Lombok berupa 10 kg beras, 1 liter minyak kelapa, 1 ons abon ikan dan ikan kering.
Sedangkan paket sembako untuk Pulau Sumbawa berupa, 10 kg beras, 1 liter minyak goreng sawit, 1 ons abon ikan, produk ikan kering dan garam. Sementara, paket masker dan suplemen berupa, dua buah masker non medis, susu kedelai, teh kelor/kopi, sabun cair/batang, dan minyak kayu putih. (*)
[gmc/ro1/inf/hms]

Suplemen Imunitas Publik Media on Pandemi Covid-19 miliki peran penting

Senin, 18/05/2020 | 20:11 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - media on zoom report public (Foto: novita@diskominfotikntb/PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Peran media di tengah Pandemi Covid-19, tak hanya menyajikan informasi yang akurat saja, tetapi juga mentrasmisikan pesan edukasi dan mampu menambah optimisme publik. Sehingga informasi yang disajikan media dapat berperan sebagai suplemen atau vitamin dalam memperkuat imunitas mental dan fisik masyarakat sebagai produsen informasi diera sekarang ini, bukan lagi didominasi oleh media atau pemerintah, namun peran masyarakat juga tak kalah pentingnya.
Hal tersebut dibahas dalam Dialog Online dengan tema Memahami Konten Media di Tengah Covid-19. Dialog online yang diinisiasi oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN NU) tersebut digelar bersama Ketua NU NTB, Prof. TGH. Masnus Tahir, Sekertaris Daerah NTB H.L. Gita Aryadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, Karo Humas NTB Najamudin Amy, Ketua KPID NTB Yusron Saudi, suaeb Qury Ketua LTN NU NTB, Sumiarto dari Inewstv, dan dimoderatori oleh Baihaki.
Konten media yang sesuai data, akurat, dan berimbang sehingga tak hanya memberikan informasi namun juga dapat mengedukasi masyarakat menjadi sorotan dalam dialog tersebut. Media di dalam Negara penganut asas Demokrasi disebut Sekda NTB sangat wajar memiliki konten yang berbeda. Berbeda dengan Negara penganut Otoritarianisme yang cenderung seragam mengikut pemerintahnya. Karena di Indonesia menganut asas demokrasi, maka media diminta bijak untuk memberikan pilihan informasi yang tetap dapat menjalankan fungsi edukasi kepada masyarakat.
“Media sebagai ujung tombak saluran infomasi dari negara kepada masyarakat. Namun tetap perlu dievalusasi, apa saja konten media yang dikomsumsi masyarakat NTB. Konten yang diberikan harus sesuai data dan akurat. Karena Media dapat mempengaruhi persepsi masyarakat,” jelas Sekda NTB.
Senada dengan Sekda NTB, Kepala Dinas Diskominfotik NTB I Gede Putu Aryadi juga meminta Media dalam meliput di tengah Pandemi untuk menjalankan fungsinya dengan baik sesuai kode etik. Tak hanya menyampaikan informasi beritanya akurat, namun juga memberikan edukasi yang bisa membangun optimisme masyarakat.
“Kami berharap fungsi media selain beritanya akurat, juga bisa membangun optimisme masyarakat. Artinya dengan fungsi bisa membangun optimisme dan edukasi tadi, dengan sendirinya media membangun imunitas tubuh masyarakat. Kekuatan mental menjadi modal terbesar dalam membangun kekuatan fisik,” ujar Kadis Kominfotik NTB.
Karo Humas dan Protokol NTB Najamudin Amy juga menambahkan tak hanya media meanstream, kehumasan pemerintah juga harus memberikan informasi yang akurat dan mengedukasi masyarakat. Di tengah pandemi covid-19 ini, Najam mengungkapkan Humas NTB sendiri memiliki prinsip dalam pemberitaan. Konten yang disajikan harus memiliki empat prinsip yakni, edukatif, promotif terhadap kebijakan pemerintah, inspiratif, dan mengandung motivasi.
Tak hanya Media dan pemerintah, masyarakat sebagai konsumen informasi juga disoroti dalam dialog tersebut. Khususnya masyarakat pengguna Sosial Media diminta untuk lebih bijak dalam mengkomsumsi berita yang didapatkannya. Bahkan, TGH. Masnus Tahir, menyebutkan di zaman yang serba digital ini, kesalehan tak cukup ada di dunia nyata saja, namun juga harus ada di dunia maya.
“Kesalehan virtual dibutuhkan untuk berinteraksi secara online. Informasi yang di dapat masyarakat di akun sosial media mereka harusnya tidak ditelan mentah-mentah, tetapi harus dikroscek terlebih dahulu alias tabayun. Itu sebagai salah satu bentuk kesalehan virtual,” pesannya.
(novita, diskominfotikntb)
[gmc/ro/inf/hms]

Gubernur minta Kontribusi Mahasiswa Peserta KKN Tematik tuntaskan Covid-19

Senin, 18/05/2020 | 15:07 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah saat melepas KKN Tematik Tanggap Kebencanaan Unram Priode Mei - Agustus 2020 yang berlangsung secara daring di ruang kerja Gubernur, Senin (18/5/2020) (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh daerah diharapkan bisa menjadi modal besar untuk menuntaskan pandemi Covid-19. Termasuk para mahasiswa Universitas Mataram (Unram) yang baru mulai melakukan KKN Tematik secara daring di tahun 2020, diharapkan memiliki andil terhadap penanganan pandemi ini.
"Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkieflimansyah saat melepas KKN Tematik Tanggap Kebencanaan Unram Priode Mei - Agustus 2020 yang berlangsung secara daring di ruang kerja Gubernur, Senin (18/5/2020) memberikan motivasi agar peserta KKN tetap kreatif di tengah pandemi.
Pemprov NTB mengapreasiasi Unram atas kontribusi serta kerja kerasnya dalam membantu pemerintah menangani Covid-19. "Fakultas Kedokteran kita di Unram, dengan SDM yang luar biasa mampu melakukan tes (swab) sementara di provinsi lain belum bisa dilakukan," jelas Dr. Zul.
Ia juga berharap agar kerjasama atau kolaborasi Unram dengan para pelaku industri atau IKM/UKM di Provinsi NTB dalam berbagai hal terutama kolaborasi dibutuhkan dengan rumah sakit dan sekolah kesehatan lainnya untuk sama-sama memajukan Provinsi NTB.
Di Banyumulek Lombok Barat misalnya, Provinsi NTB memiliki Science Technology, Industrial Park (STIP). Dengan hadirnya lembaga tersebut Gubernur berharap para dosen dan juga mahasiwa-mahasiswi Unram dapat mengoptimalkannya untuk berbagai keperluan edukasi.
"Kalau Fakultas Teknik bisa menghasilkan prototipe dan pengusaha baru di bidang engineering, Insya Allah kita akan meng-upgrade kemampuan masyarakat kita untuk maju lebih baik di masa yang akan datang. Begitu juga dengan Prodi-Prodi yang lainnya," ujarnya.
Menurutnya, KKN yang dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa ini dapat menjadi puncak pembelajaran yang tidak biasa. Semua relasi kemanusiaan yang dipelajari akan lebih mudah dipraktekkan di desa-desa.
Daring on zoom media Dialog
"Oleh karenanya berdayakan desa dan mudah-mudahan dengan kehadiran pemimpin masa depan NTB, Indonesia bahkan dunia ini, mampu menggairahkan desa di tengah kejenuhan masyarakat dengam hadirnya virus corona ini, menerangi banyak wajah dan menghadirkan banyak senyuman baru diantara masyarakat kita," harap Gubernur.
Sementara itu, Rektor Universitas Mataram Prof. Dr. H. Lalu Husni menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan semangat kepada para mahasiswa yang akan mengikuti KKN.
Pelaksanaan KKN Tematik Tanggap Kebancanaan Covid-19 ini dilaksanakan di 32 desa dengan melibatkan 1.360 mahasiswa.
"KKN Tematik Tanggap Kebencanaan ini akan dilaksanakan secara daring. Mahasiswa akan melaksanakan KKN dari rumah masing-masing, untuk memberikan edukasi pencegahan Covid-19 kepada keluarga dan tetangga sekitar," terangnya.
Mahasiswa diharapkan mampu berkolaborasi dengan Satgas desa maupun kecamatan untuk membantu mambuat pemetaan kondisi masyarakat desa, baik yang terkait dengan ODP maupun PDP Covid-19.
"Kami berharap kepada mahasiswa agar terus memacu semangat dan dapat melaksanakan KKN ini dengan sebaik-sebaiknya, berkoordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, selalu menjalin komunikasi dengan dosen pembimbing dan yang terpenting adalah mentaati protokol kesehatan Covid-19," jelasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Dialog Ramadhan: on Media Zoom Sisi Positif Hikmah Wabah Covid-19

Senin, 18/05/2020 | 02:53 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, dialog ramadan on Media Zoom (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengajak masyarakat untuk selalu mengambil sisi positif dari musibah yang tengah terjadi di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Hal tersebut diutarakan ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Dialog Ramadhan dengan tema "Membawa Bencana Menjadi Rahmah di Bulan Penuh Hikmah" melalui media telekomunikasi on Zoom.
Tak hanya Gubernur, Dialog Ramadhan kali ini juga turut mengundang beberapa narasumber lain, diantaranya Pengurus NU Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, dan Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D.
Bertempat di Pendopo Gubernur NTB, Minggu, 17 Mei 2020, Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB, mengatakan bahwa wabah corona yang menyerang secara global telah memunculkan inovasi-inovasi baru. Khusus di NTB, Bang Zul menilai adanya corona telah turut meningkatkan UKM jauh lebih berdaya dari sebelumnya.
Tak hanya itu, komunikasi dan koordinasi antar Gubernur dan Kepala Daerah diseluruh NTB menjadi lebih baik lagi. Permasalahan yang sama terjadi di daerah masing-masing telah membuat kebuntuan komunikasi yang kerap terjadi sebelumnya kini cair kembali. Pun begitu juga komunikasi dengan pemerintah pusat, baik itu Presiden dan juga para Menteri -menteri. "Jadi mungkin kalau tidak ada corona, intensitas konsolidasi dan interaksinya tidak se-intens sekarang," ungkap Bang Zul.
Oleh karena itu, Ia berharap dengan semakin kompaknya pimpinan ditiap daerah dan juga masyarakat maka akan banyak hal baik yang dapat diperoleh dimasa yang akan datang. Dengan memberdayakan UKM pula, kini masalah mendasar dan potensi dari tiap UKM dapat diidentifikasi dengan baik untuk kemudian diperbaiki dan dikembangkan kearah yang lebih baik.
Ilustrasi on media zoom
"Semuanya Alhamdulillah menjadi pelajaran yang mengesankan untuk kemudian kita kembangkan dikemudian hari," jelasnya.
Sementara itu, Pengurus Nahdlatul Ulama Wilayah NTB, Dr. KH. M. Zaidi Abdad, MA, menyampaikan jikalau wabah corona telah memberikan suatu makna tersendiri bagi umat Islam. Tentu banyak kerugian yang telah terjadi disebabkan pandemi ini, namun Ia mengajak masyarakat untuk selalu melihat hikmah dibalik itu semua.
"Saya pikir banyak sekali yang bisa kita petik dari musibah ini dan mudah-mudahan kita juga bisa terus beraktivitas melalui kegiatan yang ada, produktivitas juga jangan sampai berkurang," ucapnya.
Zaidi Abdad pun berharap wabah corona dapat ditangani dengan baik. Selain itu, Ia mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi imbauan pemerintah dan juga ulama.
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Pasca Sarjana Universitas Mataram, Prof. M. Sarjan, Ph.D , yang menyebut bahwa Ramadhan adalah bulan pembelajaran. Terlebih lagi, Ramadhan kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan Covid-19.
"Sang Guru Bernama Corona" , itulah ungkapan Sarjan pada situasi bulan Ramadhan tahun ini. Begitu banyak pembelajaran yang didapat selama masa Covid-19 seperti kerja sama antar masyarakat dan pemerintah, pentingnya hidup tertib, gotong royong dan bahkan dalam pemanfaatan teknologi.
"Kalau kita tidak bisa berkerjasama maka kita tidak bisa mengalahkan corona," sebut Sarjan.
Dalam hal teknologi, menurutnya dengan adanya Covid-19 masyarakat dapat menggunakan teknologi kepada hal yang positif seperti bekerja dan belajar dari rumah menggunakan media daring.
"Teknologi yang ada di hadapan kita ini harus kita manfaatkan secara maksimal, yakni pembelajaran di bidang agama. "Masih banyak perdebatan dan selisih paham di dalam masyarakat namun itu semua dapat diatasi dengan baik dan penuh toleransi", pungkasnya.
[gmc/ro1/inf/hms]

Saat Pandemi Covid-19, Bank NTB Syariah Luncurkan Pinjaman UMKM

Jum'at, 15/05/2020 | 21:20 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Membangkitkan gairah usaha UMKM saat pandemi covid-19, Bank NTB Syariah meluncurkan Pembiayaan Skema Khusus UMKM Bank NTB Syariah.
"Peluncuran tersebut dilakukan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, Jumat, 15 Mei 2020, di gedung Graha Bakti Praja, Kantor Gubernur NTB.
Gubernur NTB menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bank NTB Syariah, karena telah membantu dengan memberi beberapa keringanan pinjaman dan angsuran kepada nasabah UMKM dan Gubernur berharap ini dapat meningkatkan semangat para pegiat UMKM.
"Untuk memulai ini semua memang harus ada keberanian dan teknologi bukan produk yang bisa ditransfer begitu saja, tanpa ada akumulasi pengalaman, learning by doing dan lain sebagainya. Oleh karena itu segera kita umumkan ke semua UMKM di seluruh kabupaten di provinsi NTB, tidak akan lagi ada kesulitan untuk datang ke bank," ucapnya.
"Gubernur menjelaskan, teknologi perbankan syariah perlu, "karena tanpa teknologi tidak mungkin pertumbuhan ekonomi akan inklusif dan berkualitas. Sehingga dibutuhkan kemauan yang kuat dan pemikiran bahwa semua ini adalah sebuah rangkaian.
"JPS Gemilang ini, harus berupa komoditas, sembako, karena apabila dikasih case tidak akan ada impact ekonomi, oleh karena itu kita pakai sembako, sembako tahap II ini, 30 mei nanti itu semua akan serba lokal, minyak kelapa, ikan dan macam-macam semuanya serba lokal serta belajar dari semua masukkan masukkan yang diberikan," jelasnya.
Dengan melibatkan UMKM serta Kabupaten/Kota, lanjutnya, maka akan ada rasa penerimaan luar biasa dan rasa memiliki.
Lebih jauh, Gubernur meminta kepada Bank NTB untuk berkontribusi dalam menyukseskan trade and distribution center, sehingga dalam memetakan kebutuhan masyarakat lebih mudah. Sehingga data yang dihasilkan nantinya akan langsung diakomodir oleh Gerbang NTB Emas (GNE), sehingga GNE nantinya akan mendistribukan ke trade and distribution center.
"Apabila trade and distribution center ini ada di setiap desa maka, JPS Gemilang ini tidak harus berhenti setelah bulan Juni, tapi akan terus berlanjut sehingga kadis-Kadis kita nantinya, akan mengumpulkan ke GNE kemudian GNE akan mendistribusikan ke Bumdes yang ada di desa -desa," terangnya.
Gubernur menyampaikan optimismenya akan pencapain dari trade and distribution center itu. "Saya yakin dalam waktu tidak terlampau lama, ekonomi NTB itu akan berkualitas pertumbuhannya, dengan ikhtiar kita semua dan salah satu elemen paling penting adalah salah satu yang kita launching pada hari ini," ungkap Gubernur.
Dengan meluncurkan Pembiayaan Skema Khusus UMKM Bank NTB Syariah ini Gubernur berharap agar tidak ada lagi UMKM di NTB yang mengalami kesulitan dalam mempereroleh dana untuk memulai usahanya.
"Mudah-mudahan Bank NTB di seluruh Kabupaten/Kota menangkap pesannya, tentu ini memerlukan kehati-hatian tapi jangan sampai mereka diberi susah sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang," tutup Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Raharjdo memaparkan bahwa disamping memberikan keringanan angsuran, Bank NTB memberikan 2 skema khusus. Pertama, pembiayaan dengan Grace Periode 1 Tahun, kedua, Pembiayaan Kontraktor atau Vendor dengan sinking fund atau agunan cash .
Hal itu guna membantu pemerintah dalam mendongkrak bangkitnya UMKM di NTB sehingga perekonomian di NTB dapat lebih baik lagi terutama dalam masa pandemi covid-19.
"Insya allah pembiayaan ini ke depannya juga berbasis kepada kerjasama kami bersama ansuransi pembiayaan, sehingga kedepannya paling tidak kami dapat meminimalkan resiko kegagalan usaha setelah 12 bulan kami memberi penangguhan angsuran," ucapnya.
[gmc/ro1/hms]
Tag: Zulkieflimansyah bank syariah ntb umkm humasntb

Baznas Bagi Sembako, Gubernur NTB Minta Pakai Produk Lokal

Jum'at, 15/05/2020 | 20:19 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Penyerahan paket sembako dilakukan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah secara simbolis didampingi TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA selaku Ketua Baznas Provinsi NTB. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB membagikan 1500 Paket Sembako untuk mustahik dan duafa, di Sekretariat Baznas NTB Kompleks Islamic Center, Mataram, Jumat 15 Mei 2020.
Kegiatan tersebut dalam rangka membantu pemerintah dalam penanggulangan dampak sosial ekonomi COVID-19, khususnya dalam mengurangi beban hidup masyarakat.
Penyerahan paket sembako dilakukan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah secara simbolis didampingi TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA selaku Ketua Baznas Provinsi NTB.
Pada kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi upaya Baznas NTB yang telah menyalurkan paket sembako, hasil pengumpulan zakat, infak, dan sedekah.
Menurut Gubernur, Covid-19 ini bukan hanya mengantisipasi masalah kesehatan, tapi yang lebih signifikan adalah, mengantisipasi dampak sosial ekonomi akibat wabah tersebut.
"Jangan sampai orang tidak punya pekerjaan, tidak punya beras, tidak ada yang diminum, kemudian menjarah yang lain," kata Gubernur.
NTB termasuk salah satu Provinsi yang berani. Tidak memberikan uang tunai kepada masyarakat terdampak Covid-19. Karena, sudah ada yang lain yang memberikan bantuan berupa uang. Tapi Pemprov NTB memberikan bantuan berupa sembako dan semunya diupayakan dari produk lokal.
"Sumbangan kedepan, usahakan semuanya barang lokal, karena NTB ini jangankan membuat masker, membuat motor listrik saja kita bisa, tapi selama ini UKM kita tidak pernah dikasih kesempatan, bahkan pasar pun tidak disediakan," tambah Gubernur
Semua negara berkembang, lanjut Gubernur, ketika proses awal sebuah pembangunan itu selalu kualitasnya lebih rendah dan harga lebih mahal, itu semua terjadi dimana-mana.
"Pembangunan itu bukan semata persoalan kesediaan pangan dan barang, tapi sejatinya sebuah pembangunan adalah sebuah proses besar mengupgrade kemampuan, masyarakat NTB tidak boleh menjadi penonton di tempat sendiri," ungkap Bang Zul.
“Saya minta, semua lembaga kita disini jangan sekali-kali memberikan bantuan yang tidak lokal, karena, dengan membeli produk UKM kita, usaha saudara-saudara kita semakin menggeliat. Tidak masalah kita beli beras dengan harga yang lebih mahal, tapi produk tersebut hasil dari keringat petani-petani kita semua," tutup Gubernur.
Sementara, Ketua Baznas Provinsi NTB TGH. Dr. Said Gazali, Lc, MA mengatakan, khusus untuk penanganan Covid-19, Baznas Provinsi NTB sudah menyiapkan dana sebesar Rp700 juta, termasuk diantaranya pambagian 10 ribu masker, penyemprotan disinfektan, pembagian hand sanitizer, APD, bantuan kepada marbot, toga dan toma, hingga bantuan kepada cleaning service.
"Mudah-mudahan Baznas Provinsi NTB ke depan bisa semakin eksis dan mampu bersinergi dalam mewujudkan NTB Gemilang,” harap Said.
Sebelumnya, Gubernur NTB didampingi tokoh agama beserta Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) NTB, memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) secara simbolis kepada Petugas kebersihan, petugas keamanan, cleaning service dan marbot. (HumasNTB)
[gmc/inf/hms]
Tag: Zulkieflimansyah Gubernur NTB Baznas JPS Gemilang humasntb

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT