Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Terjadi Insiden yang Menimpa Warga Ahmadiyah, Ini Kata Gubernur NTB

Senin, 21/05/2018 | 12:32 WIB
Reporter: Muhammad Nursyamsyi Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi Foto: Biro Humas NTB
"Situasi di Desa Gereneng, Lombok Timur, sudah kondusif."
Mataram (NTB) GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) angkat suara terkait peristiwa kasus kekerasan yang menimpa warga Ahmadiyah di Desa Gereneng, Kabupaten Lombok Timur. TGB meminta untuk menghentikan semua perbuatan permusuhan apalagi kekerasan.
"Hormati Ramadhan, hormati hak setiap orang untuk hidup dengan aman dan damai sesuai keyakinannya," ujar TGB dalam pernyataan tertulisnya di Mataram, NTB, Ahad (20/5).
TGB melanjutkan, perangkat Pemprov NTB, Pemkab Lombok Timur bersama TNI dan Polri sudah memulihkan situasi dan kondisi di sana. "Sebagian warga Ahmadiyah di lokasi diamankan di Mapolres Lotim, sebagian mengungsi ke tempat keluarga mereka," kata TGB menambahkan.
TGB menyampaikan, pemulihan rumah milik warga segera dilakukan dan mediasi juga sudah dimulai. Sementara itu, penegakan hukum terhadap pelaku perusakan akan dilakukan oleh pihak kepolisian."Demikian pernyataan ini setelah hampir 10 tahun tidak pernah ada masalah dengan warga Ahmadiyah di NTB," katanya menambahkan.
Kapolres Lombok Timur, AKBP M Eka Faturrahman menyampaikan, situasi di Desa Gereneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (20/5) sudah kondusif menyusul peristiwa perusakan rumah warga Ahmadiyah pada sehari sebelumnya, Sabtu (19/5) kemarin."Sudah kondusif," kata Eka saat dihubungi Republika.co.id dari Mataram, NTB, Ahad (20/5).
Eka menyebutkan, tidak ada penyerangan secara fisik yang dilakukan masyarakat terdapat warga Ahmadiyah. Kejadian ini, kata ia, merupakan puncak dari kemarahan warga atas warga Ahmadiyah yang sebelumnya menyatakan diri sudah bertaubat, namun pada kenyataannya kembali pada ajaran Ahmadiyah.
Kondisi ini kerap terjadi setiap tahun, bahkan sudah sejak lama. Masyarakat sekitar, kata Eka, keberatan adanya warga Ahmadiyah di permukimannya."Memang semacam tuntutan dari warga supaya tidak lagi Ahmadiyah di permukiman mereka. Katanya sudah taubat tapi terulang lagi bahkan mereka sudah membuat surat pernyataan tapi terulang lagi. Kebencian masyarakat sudah memuncak," lanjutnya.
Eka menjelaskan, pada kejadian-kejadian di tahun sebelumnya, aparat penegak hukum mampu memediasi atas keresahan warga. Namun, peristiwa baru-baru ini sudah mencapai tahap puncak dari kekesalan warga.
Ia mencatat, sebanyak delapan rumah warga Ahmadiyah rusak dalam insiden ini. Kendati begitu, situasi saat ini sudah kondusif. Sebanyak 23 orang dari warga Ahmadiyah telah dievakuasi sementara di Mapolres Lombok Timur dan akan dipindahkan ke Loka Latihan Kerja Lombok Timur yang berada di Kecamatan Selong.
Eka menyayangkan peristiwa ini, terlebih terjadi saat bulan suci Ramadhan. Padahal, selama ini meski sedang memasuki tahun politik di mana digelarnya Pilbup Lombok Timur dan Pilgub NTB, situasi di Kabupaten Lombok Timur berjalan sangat kondusif.
Kabid Humas Polda NTB AKBP Komang Suartana mengatakan Kapolda NTB Brigjen pol Achmat Juri telah meninjau lokasi pengrusakan rumah warga jemaat Ahmadiyah.
"Untuk sementara warga jemaah Ahmadiyah selaku korban diamankan di Polres Lombok Timur berjumlah 23 orang dengan rincian 8 perempuan, 3 laki-laki, dan 12 anak-anak," kata Komang di Mataram, NTB, Ahad (20/5).
Image and video hosting by TinyPic
[rol/eed/ro1/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT