Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Negeri Kaya Minyak Saudi Akan Bangun Industri Militer Sendiri

Senin, 09/09/2019 | 20:27 WIB
Reporter: Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - militer saudi latihan tempur. ©2016 REUTERS/Saudi Press Agency
Mataram, GetarMerdeka.com - Arab Saudi sebagai salah satu negara importir senjata terbesar di dunia kemarin mengumumkan akan memberi izin bagi perusahaan yang akan memproduksi senjata api, amunisi, bahan peledak militer, peralatan militer, peralatan militer individu, dan elektronik militer di negeri kaya minyak itu. Arab Saudi dengan kata lain tengah membangun industri militernya sendiri.
Kantor berita Saudi, SPA, melaporkan Otoritas Umum untuk Industri Militer (GAMI) akan melisensikan perusahaan untuk memproduksi senjata api, amunisi, bahan peledak militer, peralatan militer, peralatan militer individu, dan elektronik militer.

Dilansir dari laman Reuters yang dikutip Haaretz, Senin (9/9), Gubernur GAMI Ahmed al-Ohali mengatakan kebijakan itu akan membuka pintu bagi investasi asing dan lokal di sektor ini.
Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman mengumumkan, investasi dibutuhkan untuk memenuhi reformasi dan menginginkan Riyadh untuk memproduksi atau merakit setengah dari peralatan pertahanannya secara lokal untuk menciptakan 40.000 peluang lapangan kerja bagi orang Saudi pada 2030.
Saudi selama ini mengimpor senjata terutama dari Amerika Serikat.
Tahun lalu Gedung Putih mengumumkan kepada Kongres AS telah menyepakati penjualan senjata senilai USD 1 miliar atau Rp 13,7 triliun kepada Arab Saudi. Adapun paket penjualan itu mencakup 6.700 tank anti-rudal buatan Amerika Serikat.
Dilansir dari laman Fox News, Jumat (23/3/2018), penjualan tersebut juga termasuk alat penunjang, pemeliharaan, dan suku cadang tank AS, helikopter, dan peralatan lain yang sudah ada di gudang Saudi. Anggota parlemen diberi waktu 30 hari untuk menyetujui atau menolak kesepakatan ini.
Pengumuman tersebut dibuat dua hari setelah Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman melawat ke AS dan bertemu dengan Presiden Donald Trump. (Reporter magang: Ellen RiVeren*)
Image and video hosting by TinyPic
[MDK/PAN/GMC]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT