Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

TGB ajak Institusi Keuangan Bantu Korban Gempa Lombok-Sumbawa

Jumat, 31/08/2018 | 08:35 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Sudah seharusnya institusi yang bergerak di bidang keuangan, termasuk institusi keuangan umat untuk saling membantu sesama. Khususnya, bantuan kepada seluruh masyarakat terdampak musibah gempa, baik di Lombok maupun di Sumbawa.
Hal itu ditegaskan gubernur saat menyerahkan Bantuan Bank Muamalat di Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Barat, Kamis (30/08/2018).
"Ketika musibah itu datang, kita tidak berat mengulurkan tangan untuk saling membantu," ungkap Gubernur seraya mengajak institusi keuangan lain untuk membantu Lombok dan Sumbawa.
Kepada bank Muamalat, Gubernur menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas seluruh bantuan yang diberikan. "Sudah seharusnya institusi yang digagas untuk perjuangan umat, itu yang pertama membantu umat, ketika umat membutuhkan," jelas Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB).
Gubernur TGB juga mengajak seluruh jajaran Bank Muamalat untuk terus menghadirkan kebaikan kepada masyarakat. Yaitu melalui mobilisasi kepada institusi-institusi yang dianggap mampu dan peduli kepada masyarakat Lombok dan Sumbawa.
"Saya berharap Bank Muamalat bisa memobilisir, tidak hanya bantuan fisik namun juga bantuan berupa penguatan, hiburan dan trauma healing kepada masyarakat," Harap Gubernur. Melalui penguatan itu kata TGB, mental dan fisik masyarakat kembali kuat guna membangun kembali rumah-rumah mereka.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Jokowi Kirim 400 Insinyur Bangun 74 Ribu Rumah Tahan Gempa di Lombok

Jumat, 31/08/2018 | 08:19 WIB
Reporter: Okezone | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi (Dok. Istimewa)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Pemerintah bergerak cepat dalam penanganan bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Perbaikan atau pembangunan kembali rumah bagi para korban terdampak gempa sebagaimana yang pernah dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), akan mulai dilakukan pada 1 September 2018.
Melalui akun Twitter pribadi, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan mengirimkan 400 insinyur muda untuk mendampingi masyarakat membangun kembali rumahnya. Terdapat kurang lebih 74.000 rumah tahan gempa yang akan dibangun di NTB.
"Setelah gempa bumi, saatnya NTB bangkit kembali. Perbaikan rumah yang rusak akan kita mulai pada 1 September 2018. Pemerintah mengirimkan 400 insinyur muda CPNS untuk mendampingi masyarakat membangun sekitar 74.000 rumah tahan gempa menggantikan rumah yang rusak di Pulau Lombok," cuit Presiden pada Rabu 29 Agustus 2018.
Mengutip siaran pers Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang dipublikasikan hari ini, percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana gempa di NTB dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden Joko Widodo Nomor 5 Tahun 2018. Pemerintah menargetkan pembangunan maupun perbaikan rumah masyarakat setempat akan selesai dalam waktu enam bulan ke depan.
"Kementerian PUPR akan mengirimkan sebanyak 400 insinyur muda yang merupakan CPNS tahun 2017 untuk menjadi pendamping masyarakat dalam membangun rumah tahan gempa di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Para CPNS akan diberangkatkan secara bertahap mulai Kamis, 30 Agustus 2018 dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI," sebagaimana yang disampaikan Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR dalam rilisnya.
Sebelumnya, Kepala Negara memutuskan bantuan sebesar Rp50 juta bagi tiap kepala keluarga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan berat setelah bencana gempa terjadi. Nantinya, masyarakat akan kembali membangun rumahnya dengan bantuan dari Kementerian PUPR dan anggota TNI.
Image and video hosting by TinyPic
[ozc/inf/eed/gmc]
Sumber : infopresidencom



Gubernur NTB mengajak warga Ponpes, Sekarang sudah saatnya kita bangkit

Kamis, 30/08/2018 | 08:05 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zainul Majdi mengajak seluruh warga ponpes untuk sabar dan tidak larut dalam kesedihan. Sekarang, sudah saatnya kita bangkit dan membangun kembali rumah yang rusak.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan istri, Hj. Erica Zainul Majdi saat meninjau dan menemui warga terdampak gempa di sejumlah lokasi Kabupaten Lombok Utara, Kamis, (30/08/2018).
Gubernur dan istri mengawali kunjungan tersebut di Pondok Pesantren As Syafi'iyah Menggala, Kecamatan Pemenang, KLU.
"Saya akan terus memonitor pembangunan fasilitas ini," ungkap Gubernur kepada pimpinan Ponpes.
Gubernur dan istri juga menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga di sekitar ponpes tersebut. Istri gubernur yang juga Ketua TP PKK NTB, saat menyerahkan bantuan, mengajak warga untuk sabar. Termasuk juga terus berdoa semoga apa yang dialami saat ini mendapat hikmah terbaik dari Allah.
Kepada para santri yang saat ini belajar di sekolah darurat, Hj. Erica memberi semangat. Yaitu, tetap rajin belajar tanpa melihat dimana tempat belajar.
"Belajar tidak boleh berhenti," ungkap Hj. Erica.
Usai mengunjungi Ponpes tersebut, Gubernur dan istri menuju Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang untuk menyerahkan bantuan Bank Muamalat.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Sekda NTB Terima Bantuan Pemerintah Kota Jambi

Selasa, 28/08/2018 | 17:05 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Sekda NTB Rosiady Sayuti menerima bantuan dari Pemkot Jambi Rp 400 juta bagi korban gempa NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti., Ph.D. menerima kunjungan rombongan Pemerintah Kota Jambi, yang dipimpin Walikota Jambi, Syarif Fasha, di Kantor Gubernur NTB, Selasa/2018).
Kunjungan Walikota Jambi beserta rombongan tersebut, di samping untuk melihat dari dekat masyarakat terdampak gempa, juga untuk menyerahkan sejumlah bantuan. Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar 400 juta rupiah dan diterima langsung Sekda NTB, didampingi sejumlah pejabat esselon II Lingkup Pemprov. NTB.
Bantuan tersebut merupakan salah satu bentuk perhatian dan rasa simpati Pemerintah dan Masyarakat Kota Jambi kepada seluruh korban gempa di NTB. Dengan harapan bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi para korban, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun yang lainnya. Sekda NTB yang lebih akrab disapa Pak Ros itu mengucapkan terima kasih kepada seluruh Masyarakat dan Pemerintah Kota Jambi.
Bantuan tersebut akan segera disalurkan kepada para korban gempa melalui mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sebalum serah terima bantuan, Walikota Jambi dan Sekda NTB terlebih dahulu meninjau dan berdialog dengan masyarakat di tenda pengungsian, yang berada di Lapangan Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB. Saat menyapa para korban tersebut, Walikota spontan mengeluarkan dompet dan memberikan sejumlah uang kepada anak-anak para korban gempa.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Gubernur Minta Penyebar Hoaks Ditindak Tegas

Rabu, 29/08/2018 | 16:55 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zainul Majdi minta penyebar berita hoax di tindak tegas Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi meminta pihak terkait untuk mengejar admin-admin yang memiliki akun penyebar berita hoax dikejar dan ditindak tegas. Hal itu disampaikan saat wawancara live oleh Metro TV di Halaman Pendopo Gubernur, Rabu, 29/8/2018.
Menurut Gubernur, pasca NTB dilanda musibah gempa, banyak akun-akun yang begitu masifnya menyebar berita Hoax yang membuat masyarakat di NTB menjadi resah. Akibatnya banyak masyarakat yang tinggal di kota mengungsi ke luar Kota Mataram. Sehingga Kota Mataram terlihat seperti tidak ada aktivitas.
"Saya minta aparat mengejar admin yang masif menyebarkan berita Hoax. Itu sangat menggangu, yang menyebabkan banyak masyakat kota mengungsi keluar", pintanya.
Menurut Gubernur ada dua jenis berita hoax yang membuat masyarakat resah. Diantaranya berita hoax tentang akan terjadinya gempa susulan yang besar dan tsunami. "Ini yang paling membuat masyarakat resah sehingga banyak yang belum berani balik ke Kota", jelasnya.
Selain isu itu, ada juga hoax yang menyangkut Sara yang cukup membuat masyarakat resah. Khusus terkait isu ini, Gubernur menjelaskan telah menurunkan tim langsung ke lapangan untuk memastikan isu-isu yang beredar di media sosial tersebut.
"Saya nyatakan semua isu Sara itu tidak benar", jelasnya.
Terkait dengan beredarnya dua berita hoax tersebut, Gubernur meminta masyarakat bisa semakin dewasa bersikap dalam menyikapi kasus seperti ini. Selain itu ia juga meminta masyarakat untuk tidak cepat terprovokasi serta tidak menjadi bagian yang ikut menyebarkan berita hoax yang ada di Medsos.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Mendagri Serahkan Bantuan bagi Korban Gempa di NTB

Selasa, 28/08/2018 | 16:42 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Mendagri Tjahjo Kumolo menyerahkan bantuan bagi korban gempa di NTB Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Kepedulian seluruh staf Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kepada korban bencana gempa bumi di NTB patut diacungi jempol. Dari hasil Gotong Royong para staf terkumpul dana sebesar Rp 700 Juta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada korban gempa di Lombok yang diterima Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, di Ruang Rapat Utama, Kantor Gubernur, Selasa (28/8/18).
Gubernur melaporkan dampak roda pemerintahan sejak bencana gempa yang terjadi di NTB. "Sebagai laporan, untuk daerah yang terdampak gempa, sarana pemerintah daerah, pelayanan publik, secara khusus kami laporkan, alhamdulillah Pemda tetap berfungsi dengan segala keterbatasannya,” Jelas Gubernur.
Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) itu juga menyampaikan sebagian dari donatur memberikan bantuan dalam bentuk tenda dan kontainer. Yaitu sebanyak 24 kontainer sudah datang dan telah dipergunakan sebagai sarana pelayanan terpadu untuk masyarakat. Dalam laporannya juga, Gubernur telah meminta Bupati Lombok Utara agar pelayanan dasar kepada masyarakat harus terus diupayakan bersifat fungsional. “Alhamdulillah hal ini sudah terwujud, pelayanan kesehatan, melalui RSUD juga sudah berjalan. Tenda-tenda pasien juga sudah berdiri, bantuan dari rumah sakit lapangan yang dikerahkan oleh TNI, rumah sakit terapung hasil kerjasama TNI dan Kementerian Kesehatan,” paparnya.
TGB menguraikan salah satu yang menjadi pertimbangan bencana gempa di NTB ini tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, karena perangkat pemerintahan di daerah seribu masjid ini masih berjalan dengan baik. "Kami minta support dari bapak Mendagri untuk kami semua, khususnya ASN yang bertugas di NTB untuk bisa melaksanakan tugas dengan optimisme, terlebih sejak kemarin, 26 Agustus 2018 kami telah mendeklarasikan gerakan Lombok dan NTB Bangun Kembali. Ini menandai bahwa kita telah masuk dari fase transisi ke fase rehabilitasi dan rekonstruksi,” ungkap TGB.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur NTB dua periode itu melaporkan keadaan psikis  korban gempa Lombok. Kuatnya pranata adat menurut TGB berbanding lurus dengan kedewasaan masyarakat dalam menghadapi bencana ini. Kabupaten Lombok Utara misalnya, merupakan wilayah yang masyarakatnya sangat kuat memegang pranata adatnya. Sehingga ketika pejabat tertinggi sekalipun datang berkunjung, mereka menerima dengan tenang dan baik tanpa ada protes. “Lombok Utara adalah salah satu contoh daerah yang pranata adatnya tetap dijalankan. Sehingga situasi sekritis apapun bisa mereka hadapi dengan tenang,” jelasnya.
Kedatangannya Menteri Tjahjo dan rombongan ke NTB, selain akan memberikan langsung bantuan rehabilitasi bagi puluhan kantor desa yang rusak, juga bakal menyerahkan bantuan dana bagi korban gempa. Termasuk juga bantuan berupa tenda.
Tjahjo juga mengungkapkan, saat pertama kali gempa mengguncang NTB, ia sebagai Mendagri langsung memerintahkan Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk mengerahkan para praja sekolah pamong kampus NTB, membantu  penanganan korban bencana. Tahap pertama, telah dikirim 200 praja ke wilayah yang terkena sama gempa. Tidak hanya itu, pihaknya juga langsung mengirimkan bantuan berupa makanan dan minuman.
"Setelah gempa pertama terjadi, kami langsung mengerahkan 200 praja IPDN. Mereka langsung terjun ke lapangan membantu masyarakat yang terkena musibah dan  juga diberikan bantuan makanan minuman," ujarnya.
Tak hanya menyerahkan bantuan dana tunai. Mendagri dalam kunjungan kerjanya juga membawa bantuan rehab bagi 66 kantor desa yang rusak karena gempa.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Gubernur NTB: Musibah Gempa Bumi Tidak Boleh Mengurangi Rasa Syukur Kita

Jumat, 24/08/2018 | 10:17 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zainul Majdi di tengah - tengah para korban gempa Lombok Foto: Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menjadi Khotib pada sholat Idul Adha 1439 H di Gub NTB KH Zainul Majdi melakukan sholat Idul Adha di Dusun Sumur Pandai, Desa Sesait Kec. Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (22/08/2018).
Gubernur menggelar sholat Ied bersama para korban terdampak Gempa, sekaligus untuk menyampaikan pesan dan motivasi kepada masyarakat. Terlebih, hari raya idul Adha tahun ini, masyarakat NTB tengah diberi ujian oleh Allah SWT, berupa musibah Gempa Bumi.
Atas ujian itu, Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) itu mengajak dan menghimbau masyarakat agar tidak larut dalam kesedihan. Justru menjadikan musibah itu untuk mengambil hikmah dan berkah yang Allah ingin sampaikan. Bahkan.utnya, Musibah Gempa Bumi ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT.
"Sabar adalah kita menerimanya dengan sepenuh-penuh keimanan kepada Allah SWT," Jelas Gubernur TGB di hadapan ribuan jamaah sholat yang hadir.
TGB juga menjelaskan berkah orang-orang yang diberi ujian, merupakan sebuah pertanda bahwa Allah sedang menggugurkan dosa-dosa yang diperbuat.
Berkah selanjutnya yang disampaikan Gubernur terkait dengan ujian musibah adalah dilipatgandakannya kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh manusia. Bisa saja sholat, istighfar atau kebaikan yang dilakukan itu sama dengan orang lain. Namun akan berbeda dengan ketika dilakukan saat ditimpa musibah dan ujian oleh Allah SWT. Yaitu akan dilipatgandakan dengan pahala yang berbeda dengan yang lain.
Maka lanjut Gubernur, bolehlah saat ini kita bersedih. Namun, segera kesedihan itu diikutkan dengan sikap yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu mengembalikan semua yang terjadi ini kepada Allah SWT. Usai sholat, Gubernur menyerahkan hewan kurban berupa, 1 ekor sapi dari presiden,1 ekor sapi dan 20 ekor kambing dari Gubernur NTB.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Didesak Status Bencana Nasional NTB, Jokowi Terbitkan Inpres

Jumat, 24/08/2018 | 09:35 WIB
Reporter: Andri Saubani | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan sejumlah menteri meninjau lokasi pengungsian di Lombok Utara, pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8). Foto: Biro Humas NTB
Inpres menjadi payung hukum penanganan bencana gempa Lombok.
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sudah menandatangani Instruksi Presiden (Inpres) mengenai penanganan dampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Inpres ini diterbitkan pada saat gelombang desakan ditetapkannya status bencana nasional di NTB.
"Inpres sudah," kata Presiden Jokowi di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/8).
Menurut Jokowi, dengan adanya Inpres itu maka pihak-pihak yang melakukan penanganan di lapangan sudah memiliki payung hukum. "Itu berarti yang ada di lapangan, kementerian atau lembaga itu memiliki payung untuk pelaksanaan di lapangan," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Presiden mengatakan, yang penting saat ini adalah bahwa penanganan dampak gempa di Lombok sudah dilakukan secara nasional. Di mana, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
"Memang ini kita masih pada tahapan-tahapan, terutama yang berkaitan dengan penyampaian bantuan untuk perbaikan rumah yang rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan, masih dalam proses administrasi secara besar-besaran," kata Presiden.
Image and video hosting by TinyPic
[rol/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Warga Lombok Timur gelar doa tolak bala di pinggir jalan

Jumat, 24/08/2018 | 09:24 WIB
Reporter: Ya'cob Billiocta | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ilustrasi
Mataram, GetarMerdeka.com - Warga Desa Jejangka Daya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menggelar doa tolak bala bersama di pinggir jalan, Kamis (23/8).
BACA JUGA
Menteri Basuki ajak Kadin bangun rumah tahan gempa di LombokPemerintah beri keringanan sanksi pajak untuk korban Lombok Besok, Sri Mulyani terbang ke Lombok tinjau kerusakan akibat gempa
Doa tolak bala yang diawali dengan tausiah singkat kemudian dilanjutkan membaca Surat Yasin ini diikuti oleh puluhan jemaah, mulai dari kalangan anak-anak sampai lansia.
Agustini (26), salah seorang warga Desa Jejangka Daya menjelaskan, tujuan kegiatan keagamaan ini digelar untuk meminta kepada Allah SWT, agar tetap diberikan ketabahan dan kesabaran serta kekuatan iman dalam menghadapi bencana gempa yang muncul sejak akhir Juli lalu.
BERITA TERKAIT
Rayakan Idul Adha, BI alokasikan hewan kurban ke NTBBNPB perkirakan kerugian gempa Lombok capai Rp 7,7 triliunSoal gempa Lombok, Sandiaga serukan tobat nasional
"Setidaknya dengan adanya doa bersama ini, bisa mengobati trauma kita dengan gempa dan dijauhkan marabahaya," kata perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai perawat di Puskesmas Labuhan Lombok itu.
Dari pantauan Antara, Agustini bersama warganya duduk berhadapan dengan alas seadanya di pinggir jalan utama menuju Pelabuhan Kayangan, Kabupaten Lombok Timur.
Dengan bantuan pengamanan kendaraan yang lalu lalang, warga Desa Jejangka Daya melantunkan bacaan Surat Yasin dan doa tolak bala menggunakan alat pengeras suara seadanya.
"Ini sudah hari ketiga kita gelar. Memang sengaja di sini, karena sudah tidak ada tempat lain lagi, masjid takut ada gempa lagi, lapangan sekolah sudah dipakai untuk pasar dadakan, ada lapangan di pantai, tapi kejauhan," ujarnya.
Sabrul (82), lansia yang ikut juga dalam barisan puluhan jemaah ini mengatakan bahwa cara ini merupakan tradisi warisan dari para orang tua terdahulunya.
"Ini adat cara orang tua dulu, kalau ada bencana, kita doa bersama, introspeksi diri. Ya semoga saja tidak ada lagi gempa susulan, kita harapnya begitu," kata Sabrul.
Image and video hosting by TinyPic
[mdk/cob/gmc]
Sumber : merdekacom



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT