Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Gubernur Ajak Masyarakat NTB Bersikap Bijak Tanggapi Perubahan Nama Bandara Internasional

Minggu, 17/11/2019 | 15:27 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Pro dan kontra perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL) mendapat perhatian Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah. Orang nomor satu di NTB itu mengatakan bahwa akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang menginformasikan dirinya melalui pesan singkat akan terjadi unjuk rasa, menolak perubahan nama itu.
“Menurut saya demo wajar-wajar saja di era demokrasi seperti sekarang ini sebagai bentuk freedom of expression, adanya kebebasan berekspresi,” ungkap Gubernur.
Bang Zul, sapaan akrab Gubernur NTB itu menegaskan demo dan turun ke Jalan adalah pilihan untuk berekspresi jikalau ada kebuntuan komunikasi dan tak mungkin lagi kita membangun jembatan pengertian.
Hanya saja, dalam konteks perubahan nama Bandara katanya, kebuntuan komunikasi itu nyaris tidak terjadi. Semua pihak yang berbeda pendapat, bisa bertemu dan saling membangun pengertian dengan wajar. Bahkan, Gubernur dan Bupati Lombok Tengah justru telah satu suara akan hal ini.
“Ketika keputusan Pemerintah pusat untuk mengganti nama bandara, sebagai yang muda saya sowan ke Pak Bupati Lombok Tengah dan meminta pendapat beliau,” tuturnya.
Ketika menemui Bupati Lombok Tengah, H. M. Suhaili FT, SH, Gubernur mengatakan bahwa bupati setuju dan sudah tidak ada masalah apa-apa. Hanya saja, katanya, Bupati meminta keputusan ini dikongkretkan setelah Pilpres 2019, agar daerah kita aman dan kondusif. “Saya setuju dan saya kira ada benarnya,” ungkapnya.
Bang Zul menjelaskan, perubahan nama Bandara ini adalah keputusan pemerintah pusat, bukan keputusan Gubernur atau Bupati.
“Keputusan mengganti nama bandara dengan Nama Maulana Syaikh bukan karena beliau pendiri NW atau apa. Tapi karena penghargaan pemerintah pusat kepada beliau sebagai Pahlawan Nasional. Beliau milik kita semua bangsa Indonesia. Beliau bukan milik kelompok atau daerah tertentu. Beliau kebanggaan kita semua,” jelas Bang Zul.
Lagi pula, di daerah-daerah lain, penggunaan nama pahlawan nasional yang berasal dari daerah tersebut sebagai nama bandara, merupakan hal yang sangat lazim.
Sementara itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol (Humas dan Protokol) Sekretariat Daerah Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S. Sos., M.M. mengatakan, perubahan nama Bandara Internasional Lombok menjadi Bandara Internasional KH. Zainuddin Abdul Madjid harus disikapi dengan lapang dada. Apalagi katanya, keputusan tersebut merupakan keputusan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perhubungan RI.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk bersikap bijak dan arif menanggapai keputusan atas perubahan nama bandara itu. Kalau ada yang merasa tidak puas, ia meminta agar menyampaikannya dengan cara-cara yang baik, sehingga daerah kita tetap aman, nyaman membahagiakan semua. (*)
[gmc/ro1/hms]

Kasus Kematian Bayi dan Stunting Jadi PR Besar Pemprov NTB

Sabtu, 16/11/2019 | 15:21 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membuka seminar Awam tentang Bayi Prematur, di Aula Rinjani Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUDP) NTB, Sabtu (16/11/2019).
Seminar yang mengambil tema “The Premmies, Infinity Dream: Tidak Sekedar Sintas, Tapi Hidup Berkualitas” itu, dalam rangka peringatan hari premature dunia yang, sekaligus sebagai rangkaian HUT RSUD Provinsi NTB.
Dalam sambutannya Wagub mengatakan, kematian Bayi dan stunting merupakan salah satu Pekerjaan Rumah (PR) Besar di NTB. Sehingga ia memandang sangat perlu terus dilakukan edukasi seluas-luasnya kepada masyarakat. Tidak hanya kepada Ibu Bayi Prematur tetapi Juga bagi calon-calon Ibu. Seperti penanganan Bayi Prematur dan stunting.
Selain itu Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB ini juga mengatakan, salah satu Program di NTB adalah Revitalisasi Posyandu. Jika kegiatan penanganan masalah kesehatan dan masalah sosial diintervensi di tingkat Posyandu maka harapannya Menuju Masyarakat NTB yang Gemilang bisa terwujud.
“Bayi prematur ini harus terus menerus dipantau, karena ada masanya dia harus mengejar sehingga dapat tumbuh menjadi generasi berkualitas yang sama dengan anak normal pada umumnya. Tidak hanya sehat tetapi juga pintar dan cerdas,” ujarnya.
Oleh karena itu ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang digagas sekaligus dalam rangka hari kesehatan dunia yang bertema “Generasi Sehat, Indonesia Unggul” untuk mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Provinsi NTB.
Senada dengan Harapan Wagub, Plh. Direktur RSUDP NTB, dr. Agus Rusdhy, SpOG (K) MARS dalam sambutannya mengungkapkan, setiap tahun di seluruh dunia, sekitar 15 juta bayi terlahir prematur. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat ke-5 kelahiran prematur tertinggi di dunia. WHO mencatat ada 675.700 kelahiran premature di Indonesia. “WHO mencatat terjadi peningkatan angka kelahiran prematur selama 20 tahun terakhir,” ungkapnya.
Dijelaskan dr. Rusdhy, bahwa bayi prematur memiliki banyak tantangan kesehatan setelah lahir. Seperti gangguan pernafasan, peningkatan risiko infeksi, dan peningkatan risiko penyakit tidak menular atau non communicable diseases (NDS) seperti, hipertensi dan diabetes di kemudian hari, atau masalah kesehatan yang lain.
“Salah satu cara mengurangi hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor risiko ibu melahirkan anak prematur,” ujarnya.
Dikatakan Rusdhy, anak yang terlahir prematur berisiko memiliki kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena dapat berdampak pada tumbuh kembangnya, baik dalam jangka pendek ataupun panjang. Bayi prematur memiliki resiko stunting, sehingga jika salah dalam pengolahan dan pengembangannya, maka pertumbuhannya tidak akan secepat anak normal.
“Perlu juga diingat bahwa masa depan anak tidak hanya ditentukan setelah ia lahir. Masa depan seorang anak dipengaruhi oleh status kesehatan pada 1000 hari pertama, dimulai sejak masih di dalam kandungan ibu (270 hari),” ujarnya.
Oleh karena itu, ketika anak lahir prematur, salah satu hal penting yang perlu dilakukan adalah penanganan nutrisi untuk mengejar ketinggalan tumbuh kembang selama periode emas 1000 HPK tersebut. (*)
[gmc/ro2/hms]

Wagub NTB Bahas Program Zero Waste di Kementerian LHK

Jumat, 15/11/2019 | 15:15 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Jakarta, GetarMerdeka.com - Pemerintah Provinsi NTB yang diwakili oleh Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah membahas konsep dan kesiapan NTB dalam mewujudkan program Zero Waste dalam rapat bilateral antara Pemprov NTB dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), di Kantor Kementerian LHK, Jakarta, Jumat (15/11/2019).
Rapat dipimpin oleh Wakil Menteri LHK, dan dihadiri para Dirjen lingkup Kementerian LHK dan jajaran Pemerintah Provinsi NTB, Wakil Bupati Lombok Timur dan Bupati Dompu.
Dalam rapat tersebut, Wagub NTB memaparkan program-program strategis terkait lingkungan dan kehutanan yang dirangkum dalam program NTB Zero Waste 2023 dan NTB Hijau 2023.
“NTB Zero Waste terdiri dari penyusunan regulasi, kampanye edukasi dan pembinaan, kerjasama pengelolaan persampahan, sarana dan prasarana serta kelembagaan pengelolaan persampahan. Kami konsep semuanya secara matang dan komprehensif sehingga mudah dan cepat diwujudkan,” paparnya.
Sedangkan NTB Hijau 2023, lanjut Wagub, terdiri dari penguatan kelembagaan pengelola hutan, pemantapan kawasan hutan, rehabilitasi dan perhutanan sosial, optimalisasi pemanfaatan dan industrialisasi hasil hutan dan perlindungan dan konservasi SDA.
“Kami dari Pemprov NTB dan semua pihak yang terlibat akan membuat materi sosialisasi terkait zero waste baik dalam bentuk video, leaflet, poster dan lain – lain. Intinya yang menarik, mengedukasi dan mudah dipahami seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dalam paparannya, Wagub juga menjelaskan pembagian peran antara Pemprov NTB dengan pemkab/ pemkot di NTB serta Kementerian LHK supaya Kementerian LHK mengetahui dengan detail apa saja bantuan yang dibutuhkan oleh Pemprov dalam rangka terwujudnya NTB Zero Waste 2023 dan NTB Hijau 2023.
“Kami melibatkan semua elemen masyarakat dan para pemangku kepentingan, semua harus bersinergi mengambil peran nyata untuk mengendalikan dan mengelola sampah. Mulai dari perangkat daerah di Pemprov NTB, ASN di pemkab/ pemkot seluruh NTB, hingga tokoh agama, pemuka masyarakat, pemuda, ormas hingga tingkat anak-anak sekolah di SMA/SMK,” ungkapnya.
Menurutnya semua kalangan harus menjadi pusat informasi Zero Waste, dan dimulai dari lingkungan masing – masing. Sehingga sampah di NTB tidak lagi menimbulkan masalah, tetapi justru dipandang sebagai potensi yang bermanfaat.
Kementerian LHK menyambut baik semua usulan dari Pemprov NTB dan sejumlah item sudah dianggarkan oleh Kementerian LHK di tahun 2020. Untuk selanjutnya, akan didiskusikan secara teknis oleh dinas dan direktorat jenderal terkait ke depannya. (*)
[gmc/ro2/hms]

Najwa Shihab Beri Motivasi Masyarakat NTB Gemar Membaca

Jumat, 15/11/2019 | 15:05 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Budaya membaca di Provinsi NTB dinilai masih tertinggal dibanding provinsi lain di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Pemerintah Provinsi NTB berikhtiar terus mendorong masyarakat untuk semakin gemar membaca. Termasuk menumbuhkan minat anak untuk memiliki sikap tersebut. Untuk itu, digelar sebuah talk show interaktif yang dilaksanakan di Graha Bhakti Praja, Jumat (15/11/19). Dalam kegiatan ini, Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab dihadirkan secara langsung sebagai pembicara.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Dr.Ir. H. Iswandi, M.Si yang membuka kegiatan tersebut berharap kehadiran Najwa Shihab bisa memberi motivasi kepada masyarakat NTB untuk gemar membaca.
“Mewujudkan masyarakat NTB Gemilang adalah melalui misi NTB Sehat dan Cerdas. Untuk itu mewujudkan masyarakat yang gemar membaca akan berkontribusi dalam mewujudkan visi dan misi NTB Gemilang ini” tambahnya
Iswandi berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan dan berlanjut dari waktu ke waktu. “Kami atas nama Gubernur menyampaikan terima kasih dan berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan dari waktu ke waktu. Jangan hanya karena Mbak Nana datang baru diselenggarakan” canda Doktor Pemerintahan tersebut.
Sementara Najwa Shihab mengatakan, ia sudah banyak berkeliling ke pelosok-pelosok Tanah Air untuk mengajak warga Indonesia gemar membaca. “Tugas Saya sebagai duta baca Indonesia adalah mengajak orang jatuh cinta pada membaca..” jelasnya diiringi tepuk tangan hadirin.
Menurutnya, generasi muda selaku penerus bangsa menjadi target utama akan budaya gemar membaca.
Pemandu acara “Mata Najwa” ini berharap kegiatan membaca bisa menjadi bagian kehidupan, bahkan bagian dari rutinitas sehari-sehari.
Di era digital, membaca menjadi elemen penting untuk meningkatkan kemampuan analisis terutama mengenali berita bohong atau hoax.
“Ini sangat penting, harus cerdas memilih dan memilah mana yang benar dan mana yang bohong. Karena maraknya berita hoax tidak hanya di Indonesia, namun hampir di seluruh negara,” ujar Najwa menjelaskan.
Najwa menambahkan, dengan generasi yang gemar membaca akan menghasilkan generasi yang tidak mudah diprovokasi, tidak mudah memaki, dan yang punya hati.
“Mari masukkan jadwal membaca dalam kehidupan sehari-hari. Idealnya minimal 20 menit sehari. Membaca seperti olahraga, semakin sering kita olahraga semakin kuat. Membaca juga seperti itu. Membaca adalah syarat utama menjadi orang berhasil” jelas Najwa.
Menurutnya, persoalan saat ini adalah kemampuan menghadapi tantangan literasi digital. “Kita tidak tahu mana yang sampah, mana yang berlian. Karena kita tidak pernah melatih diri kita, sehingga kita harus bisa membedakan fakta dan hoax” tegasnya. (*)
[gmc/ro3/hms]

PKK Jaya Keluarga Sejahtera

Jumat, 15/11/2019 | 15:01 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Dompu, GetarMerdeka.com - Tim Penggerak PKK Provinsi NTB melaksanakan program kesehatan sebagai pendukung program pemerintah dalam menangani permasalahan kesehatan melalui Revitalisasi Posyandu.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Dompu, Ketua TP-PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc mendorong PKK Kabupaten Dompu untuk menjalankan program ini.
“Kita di PKK ada program kesehatan yaitu, program Hatinya PKK dan program Revitalisasi Posyandu. Saya sangat bangga dengan Kabupaten Dompu karena keberhasilan yang luar biasa dalam menjalankan program pemerintah berkaitan dengan Revitalisasi Posyandu,” kata Hj. Niken saat road show TP-PKK di Desa Bakajaya, Kabupaten Dompu, Jumat (15/11/2019).
TP-PKK dengan program kesehatannya, mendukung Pemerintah Provinsi NTB dalam merevitalisasi Posyandu menjadi jauh lebih baik dari pada sebelumnya. Tentunya, hal ini akan terlihat sia-sia jika masyarakat tidak memanfaatkan Posyandu tersebut.
Oleh sebab itu, TP-PKK di seluruh kabupaten/kota se-NTB diperintahkan untuk mengajak masyarakat datang ke Posyandu dengan rutin.
“Kita yakin, dari Posyandu, Insya Allah akan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang penting. Mudah-mudahan tidak ada lagi anak-anak yang stunting dan permasalahan anak lainnya,” kata Bunda Niken, sapaan akrabnya.
Sebagai Bunda PAUD, ia mengingatkan kepada seluruh pengurus Posyandu untuk memperhatikan kesehatan dan perkembangan anak-anak, mengingat anak-anak adalah masa depan bangsa.
Bunda Niken meminta kepada seluruh anggota PKK dengan Dasawismanya, ikut berperan aktif dalam membangun dan mengembangkan Posyandu Keluarga.
Bunda Niken menutup sambutannya dengan pantun “Musim Kemarau Hujan Dinanti, Jagung Berkembang Dompu Berseri. Buah Pala Buah Kelapa, PKK Jaya, Keluarga Sejahtera”. (*)
[gmc/ro1/hms]

Pendidikan Guru PAUD adalah orang orang terpilih

Kamis, 14/11/2019 | 14:54 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Bima, GetarMerdeka.com - Guru-guru sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah orang-orang terpilih dan dipercaya oleh sang pencipta sebagai tempat pendidikan pertama bagi anak-anak yang akan menjadi pemimpin di masa depan.
“Ibu-ibu di sini (guru PAUD,red) yang diberi tugas yang sangat penting oleh tuhan, karena ibu-ibu memiliki anak-anak yang sekolah di PAUD. Anak usia PAUD adalah usia yang sangat penting bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang,” jelas Ketua TP-PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati.,M.Sc saat meninjau PAUD HI (Holistik Integritas) Terpadu di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Kamis (14/11/2019) sore.
Bunda Niken, sapaan Ketua TP-PKK ini, mengatakan bahwa pendidikan masa PAUD ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan pengetahuan kepada anak-anak agar memiliki masa depan yang cerah.
“Pendidikan yang tepat adalah usia PAUD, lewati usia itu, perkembangan anak-anak bisa terlambat, sekaranglah saatnya yang paling penting bagi mereka untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada diri mereka,” terangnya.
Ia meminta kepada seluruh orang tua yang hadir, agar tidak mengeluarkan kata-kata, ataupun hal-hal yang tidak semestinya dikatakan. “Saya minta agar jangan pernah bicara kasar pada anak-anak, yang buruk-buruk di depan anak itu tidak boleh,” tuturnya.
Orang tua wali murid juga diminta intens, untuk hadir dalam acara-acara, atau seminar-seminar yang membahas tentang keluarga dan cara membesarkan anak dengan baik.
Hj. Niken yang baru meraih penghargaan sebagai Bunda PAUD tingkat nasional ini mengatakan, anak-anak pada usia ini sedang berkembang dengan cepat, dan itu semua tergantung dari guru-guru dan ibunya, agar anak-anak ini bisa menjadi orang-orang yang unggul.
Bunda PAUD mengharapkan agar orang tua wali murid rajin membawa anak-anaknya ke PAUD, agar dapat diberikan stimulasi, atau rangsangan pada otak anak.
“Kita mau semua anak-anak jadi pemimpin, kita mau semua anak-anak jadi cerdas, anak-anak ini saya titipkan pada semua ibu guru yang ada di sini,” pungkasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Maulid Nabi di Sakra, Gubernur Tegaskan Tetap Berkeliling Sapa Warga NTB

Minggu, 10/11/2019 | 14:07 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Selong, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menghadiri perayaan Maulid Nabi di Masjid Al- Ansori Desa Gelanggang Dusun Gelanggang Buwuh Kecamatan Sakra, Lombok Timur, Minggu (10/11/19).
Dalam acara yang penuh kesederhanaan itu, Gubernur menyampaikan rasa syukurnya karena di tengah agendanya yang padat, beliau berkesempatan bertemu dengan warga dusun Gelanggang Buwuh.
"Masa-masa ini ada banyak sekali acara serupa (perayaan maulid) di banyak desa, jadi walaupun hadir sebentar, kami berusaha untuk menyapa semua masyarakat yang ada di desa dusun NTB," ujar Gubernur.
Menurut Gubernur, menghadiri acara di desa-desa merupakan kewajiban sekaligus menjawab keinginan dan harapan masyarakat desa, karena sebenarnya warga masyarakat di seluruh NTB merindukan kehadiran sosok pemimpin yang turun langsung menyapa mereka.
"Rata-rata permintaan Kades, tokoh agama, tokoh masyarakat permintaannya hanya satu, mudahan kebiasaan untuk menyapa masyarakat mendatangi desa dan dusun tetap dilanjutkan, tidak hanya saat butuh saja (saat kampanye)," ungkapnya disambut riuh tawa jemaah yang hadir.
Riuh warga/jemaah Masjid Al Ansori semakin menggema, tatkala Gubernur menyampaikan, Insya Allah pihaknya akan membantu pembangunan Masjid dengan dana Rp 100 juta.
"Insya Allah, kami bantu Rp100juta, dan mohon maaf kami tidak bisa berlama-lama disini karena ada agenda berikutnya, semoga pertemuan ini menjadi pembuka silaturahim kita di masa-masa mendatang," pungkas Gubernur.
Sebelumnya, kepala Desa Gelanggang, Sugianto menyampaikan bahwa masyarakatnya tidak menduga bahwa Gubernur bisa hadir di Desa mereka.
"Rasa terimakasih dan kebanggaan atas nama Desa Gelanggang, kami mengucap selamat datang dan memohon maaf jika ada penyambutan kami yang kurang berkenan di hati bapak. Mudahan apa yang menjadi program bapak nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat kita di NTB dan khususnya masyarakat di Gelanggang Buwuh ini," ungkapnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Ketua TP PKK NTB: Ibu Pahlawan Untuk Kita Semua

Minggu, 10/11/2019 | 13:54 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Nusa Tenggara Barat (TP-PKK NTB), Hj. Niken Saptarini Widyawati mengatakan bahwa ibu adalah pahlawan bagi semua orang. Hal itu diungkapkan saat membuka acara dialog memperingati hari pahlawan dengan tema "Pahlawan Perempuan Punya Peran" di Mataram, Minggu (10/11/2019).
Didampingi oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Putu Selly Andayani, Ketua PKK ini mempertegas bahwa peran ibu sangat penting sehingga pantas dianggap sebagai pahlawan.
"Pahlawan adalah orang yang berjasa, orang yang bermanfaat dan memiliki kontribusi bagi bangsa dan negara. Paling relevan dari pahlawan adalah ibu kita. Semua orang lahir dari rahim ibunya, yang sejak kehamilannya hingga kita besar merawat kita sampai berhasil seperti sekarang," terang Ketua PKK ini.
Menjadi pahlawan tidak harus berperang, semua orang bisa menjadi pahlawan, salah satunya melalui pendidikan. Pendidikan adalah sebuah sarana untuk menuju kesuksesan, dan pendidikan awal dari seseorang adalah ibu.
Bunda Niken, sapaannya mengatakan pendidikan perempuan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup. Bukan hanya untuk berkarir namun juga untuk bekal mendidik masa depan anak-anak.
Bunda Niken menceritakan perjuangannya dalam membangun sarana pendidikan untuk meningkatkan sumberdaya manusia.
"Saya banyak bergerak di bidang pendidikan, orientasi saya lebih kepada anak-anak, jadi saya membangun TK atau PAUD sekarang, saya ketua yayasannya, kepala sekolahnya dan juga gurunya. Saya dan teman-teman yang mempunyai misi yang sama mengembangkan yayasan pendidikan tersebut," jelas Bunda Niken.
Di akhir penyampaiannya, ia berpesan bahwa untuk mengembangkan niat baik dalam hal kemanusiaan, butuh kerjasama untuk mencapai tujuan yang baik. Ia menyarankan mahasiswa dan mahasiswi yang ikut dalam acara tersebut untuk terus aktif melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Islam Dompu (IKAPMI) mengapresiasi penyampaian Bunda Niken yang menginspirasi.
Ia mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat nilai-nilai karakter pada pemuda khususnya bagi perempuan, acara ini juga sebagai ajang saling sharing antara perempuan pemimpin-pemimpin hebat dengan perempuan lainnya. Berkaitan dengan hari pahlawan, acara ini juga untuk menguatkan nilai-nilai kepahlawanan dalam diri pemuda khususnya perempuan. (*)
[gmc/ro1/hms]

Peringati Hari Pahlawan, Kemensos serahkan ratusan bantuan Bingkisan Kepada Veteran

Minggu, 10/11/2019 | 12:55 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Pj. Sekda NTB, Dr. H. Iswandi menyerahkan bingkisan kepada para Veteran pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2019, usai Upacara di Halaman Bumi Gora, Kantor Gubernur NTB, Minggu (10/11/2019).
Selain penyerahan bingkisan kepada veteran, gubernur juga menyerahkan bantuan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTH), dari Kementerian Sosial RI untuk 630 unit Rumah fakir miskin di 5 Kabupaten di NTB, dengan nilai Rp 15 juta untuk masing-masing rumah.
Kelima Kabupaten tersebut antara lain Kabupaten Bima 190 unit rumah, dengan total bantuan Rp 2.850.000.000. Kabupaten Sumbawa 150 Unit, total bantuan Rp 2.250.000.000, Kabupaten Sumbawa Barat 100 unit, total bantuan Rp 1.500.000.000, Kabupaten Lombok Timur 150 unit, total bantuan Rp 2.250.000.000 dan Kabupaten Lombok Barat 40 unit, total bantuan Rp 600.000.000.
Dalam kesempatan itu gubernur juga melepas tim pekan olah raga nasional Korpri NTB sebanyak 50 orang.
Wakil Gubernur NTB selaku inspektur upacara saat membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial RI, mengajak masyarakat untuk lebih menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan, sebagaimana ungkapan salah seorang The Founding Fathers kita Bung Karno yang menyatakan bahwa "Hanya bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dapat menjadi bangsa yang besar,".
Selain itu peringatan Hari Pahlawan dijadikan sebagai momentum kita dalam membangkitkan semangat berinovasi bagi anak - anak bangsa untuk menjadi pahlawan masa kini. Hal ini sesuai tema peringatan hari pahlawan "Menjadi Pahlawan Masa Kini".
Melalui sambutan Mensos, Wagub menegaskan, menjadi pahlawan masa kini dapat dilakukan oleh siapapun warga negara Indonesia. Dalam bentuk aksi - aksi nyata memperkuat keutuhan NKRI, seperti tolong menolong sesama yang terkena musibah, tidak melakukan provokasi yang dapat menggangu ketertiban umum, tidak menyebarkan berita hoaks, tidak melakukan perbuatan anarkis atau merugikan orang lain dan sebagainya.
Di akhir sambutannya, Wagub mengajak agar Peringatan Hari Pahlawan kiranya dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan kesadaran kita untuk lebih mencintai tanah air dan menjaganya sampai akhir hayat.
Ia mengingatkan, jangan biarkan keutuhan NKRI yang telah dibangun para pendahulu negeri dengan tetesan darah dan air mata menjadi sia-sia. Jangan biarkan tangan-tangan jahil atau pihak yang tidak bertanggungjawab merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan biarkan negeri kita terkoyak, tercerai berai, terprovokasi untuk saling menghasut dan berkonflik satu sama lain.
"Mari kita maknai hari pahlawan hari pahlawan ini dengan wujud nyata, bekerja dan bekerja membangun negeri menuju Indonesia maju," pungkasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Niken Saptarini Ajak Pelaku Usaha Perluas Pangsa Pasar

Sabtu, 09/11/2019 | 16:00 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Senggigi, GetarMerdeka.com - Ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, SE., M.Sc membuka acara Lombok Womenpreneur Club (LWC) Vol. 2, yang terselenggara di Hotel Sheraton Senggigi, Sabtu (9/11/2019) pagi.
Hj. Niken mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa pada triwulan III tahun 2019, Provinsi NTB berhasil menempati urutan ke-4 tertinggi pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan capaian angka 6,26%.
“Kemajuan itu, tentulah berkat kerja keras dari segala pihak, termasuk UMKM. Semangat untuk kita NTB, bahwa kita memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik, dan tentu saja semua ini ada peran besar dari UMKM di dalamnya," ungkap bunda Niken, sapaan akrabnya.
lebih jauh, ia mengatakan bahwa UMKM merupakan bagian terpenting dari pertumbuhan ekonomi di NTB. Yang mana dengan adanya usaha baru maka tentunya akan menyerap tenaga kerja dan kontribusinya dinilai sangat luar biasa.
Bunda Niken memaparkan bahwa tidak hanya menargetkan pasar di NTB, akan tetapi perlu juga melebarkan sayap hingga ke pasar Indonesia. "Kita harus melihat bahwa seluruh Indonesia adalah pasar kita, maka dari itu, kehadiran kita semua di acara ini tentunya untuk belajar, belajar banyak hal tentang strategi pemasaran dan lain-lain," tuturnya.
Melihat perkembangan yang cukup cepat saat ini, maka sangat perlu untuk memiliki cara-cara baru dalam memasarkan produk.
"Bersama-sama kita saling menguatkan. Maka dengan bersama-sama, semua terasa lebih mudah. Bersama-sama dengan orang baik, bersama-sama dengan orang yang berpikir positif, Insya Allah sukses akan kita dapatkan," tutup bunda Niken.
Sementara itu Founder LWC, Indah Purwanti menyampaikan bahwa dalam waktu enam bulan terakhir member LWC telah mencapai 227 orang yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
"LWC memiliki berbagai kelas online seperti, pemahaman tentang instagram, public speaking, pengolahan keuangan dan lainnya, dalam meningkatkan kualitas produk dan strategi marketing dari mamber," ungkap Indah.
Indah juga menyampaikan bahwa Lombok Womenpreneur Club Vol. 2, di isi oleh tiga narasumber hebat, yakni Nilamsari Owner dan CEO dari Kebab Babarafi, Danu Sofwan CEO dari Radja Cendol dan Maya Cado Founder the Nature Lombok. (*)
[gmc/ro1/hms]

Semua Masjid di NTB akan Dipasang Jaringan Wifi Bernasis Teknologi

Sabtu, 09/11/2019 | 15:01 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Masjid- masjid di NTB diharapkan mulai berbenah dan harus bersahabat dengan teknologi. Terlebih banyak pemuda dan remaja yang menginginkan agar masjid menjadi pusat kajian ilmu pengetahuan dan gampang terakses dengan jaringan internet.
"Untuk memajukan remaja masjid itu, tidak hanya dengan ceramah saja, namun perlunya jaringan teknologi yang dihadirkan di masjid misalnya berupa wifi," kata Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan dalam acara Pelantikan Dewan Pengurus Wilayah Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi NTB di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, Sabtu (9/11/2019)
Gubernur menyampaikan bahwa internet gratis diperlukan untuk menarik para pemuda dan remaja agar mereka datang ke masjid. Karena pola pikir pemuda sekarang, kata Gubernur, sudah jauh berbeda, “ Misalnya pemuda dahulu sangat senang pulang ke desa masing-masing bertemu dengan keluarganya. Namun, pemuda sekarang tidak mau pergi ke desa jika tidak ada jaringan internet,” katanya.
Oleh sebab itu, Bang Zul sapaannya, menawarkan kepada Ketua BKPRMI NTB, H. Mohan Roliskana untuk bekerjasama membangun masjid yang melek teknologi. "Saya menawarkan kerjasama dengan Ketua BKPRMI NTB untuk mengadakan wifi gratis di setiap masjid, dimulai dari kota Mataram ini," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) BKPRMI, Said Aldi Al-Idrus mengucapkan terimakasih kepada Gubernur yang telah menyempatkan diri datang untuk memberikan masukan kepada BKPRMI.
Ia berpesan kepada para pengurus yang telah dilantik agar menggerakkan para pemuda dan remaja di setiap daerahnya masing-masing untuk mengajak mereka meramaikan masjid.
"Saya dan segenap pengurus pusat mengajak pengurus DPW yang baru saja dilantik untuk meramaikan masjid di seluruh pelosok di Nusa Tenggara Barat ini," ajaknya.
Di akhir penyampaiannya, Ketua DPP ini mengatakan bahwa DPP akan menyumbangkan sebuah masjid untuk masyarakat Lombok Utara sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana gempa bumi setahun silam. (*)
[gmc/ro1/hms]

The 3rd Biennial Research Conference, Kolaborasi Riset Inovasi Medis Dunia

Sabtu, 09/11/2019 | 14:51 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Provinsi NTB memiliki pesona sendiri untuk mamantik antusiasme orang untuk berkunjung. Tidak hanya berkunjung untuk menikmati keindahan destinasi-destinasi wisata terbaik NTB, namun juga untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan atau event, baik berskala nasional maupun internasional.
Salah satunya adalah The 3rd Biennial Asia Pasific Research Conference, yang dilaksanakan di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Sabtu (09/11/2019) pagi. Kegiatan itu untuk membahas kolaborasi riset inovasi medis dengan negara-negara di Asia Pasifik.
Konferensi internasional ini menghadirkan sejumlah narasumber dan peserta. Mereka berasal tidak hanya dari Indonesia, namun juga dari negara-negara di Asia Pasifik, salah satunya adalah Philipina. Narasumber yang hadir diantaranya dari Philipina Prof.Dr.Jose Jurrel Nuevo, dari Malaysia Prof.Dr. Moch. Nazil Salleh, dari Indonesia Dr. Azwar Miftah dan serta Alfisaharin, M.Si sebagai moderator internasional.
Pada acara yang digelar Politeknik Medica Farma Husada itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zukieflimansyah menaruh harapan agar NTB memiliki inovasi teknologi di bidang medis. Sebab, perkembangan dunia ke depan akan semakin kompetitif, termasuk di dunia kesehatan dan medis.
Gubernur menyinggung perkembangan dunia saat ini, dimana masyarakat tengah berada pada pusaran persaingan ekonomi. Maka, salah satu pendorong meningkatnya perekonomian adalah dengan industrialisasi.
Industrialisasi itu kata Gubernur, harus didukung oleh pelayanan yang baik dan memenuhi standar-standar pasar dunia. Maka suatu negara atau daerah harus memiliki produk yang mampu ditawarkan kepada pasar-pasar internasional.
"Semua ini membutuhkan inovasi teknologi," kata orang nomor satu di NTB ini di hadapan Direktur Politkenik Medica Farma Husada, Dr. (Cand) Syamsuriansyah Sadakah dan ratusan peserta yang hadir.
Untuk mendukung inovasi itu lanjutnya adalah dengan senantiasa meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Hal itu hanya bisa dilakukan dengan proses belajar yang panjang. "Untungnya, kegiatan ini merupakan forum yang tepat untuk saling belajar, bertukar dan menyebarkan gagasan dan informasi," ungkapnya.
Gubernur berharap, kegiatan konferensi bukan hanya gagah-gagahan atau untuk mengadu kecerdasan. Namun, menjadi forum untuk duduk dan belajar bersama dengan orang-orang hebat. (*)
[gmc/ro1/hms]

Komoditas Industrialisasi Pertanian NTB Mulai Tumbuh di Lombok Utara

Kamis, 07/11/2019 | 20:16 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Tanjung, GetarMerdeka.com - Gong industrialisasi pertanian di NTB sudah mulai ditabuh. Satu per satu, benih industri berwujud aneka komoditas mulai tumbuh. Di Lombok Utara, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menyaksikan sendiri bagaimana perkembangan menggembirakan yang berhasil disuguhkan oleh tumbuhnya industrialisasi di sektor pertanian.
“Hari ini saya menyaksikan di Lombok Utara. Upaya ini mulai menunjukkan bahwa memang ada cahaya di ujung terowongan. Betapa tidak, petani-petani kecil berbinar matanya, bersinar wajahnya melihat tanah yang tadinya gersang dan kering kini hijau siap dipanen,” ujar Gubernur, Kamis (7/11/2019).
Pernyataan itu disampaikan Gubernur usai melihat lahan pertanian jagung yang diairi dengan teknologi irigasi tetes alias drip irrigation. Setelah diterapkan, teknologi ini rupanya berhasil melipatgandakan produktivitas jagung di tanah kering tersebut.
“Jagung yang tadinya hanya bisa dipanen sekali setahun, kini bisa minimal tiga kali setahun dengan hadirnya drip Irrigation dengan hasil tiga bahkan empat kali lipat!”
Gubernur meyakini, kesinambungan penanaman akan memungkinkan ketersediaan bahan baku untuk pakan ternak yang kemudian memajukan peternakan dan juga industri makanan di NTB. Terobosan ini sudah dimulai dari KLU. Selanjutkan, Gubernur bertekad untuk mereplikasi terobosan serupa di tanah-tanah kering lainnya di seluruh Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur selalu menegaskan keyakinannya bahwa pengangguran dan kemiskinan akan bisa dikurangi dengan industrialisasi. Sebab, industrialisasi memungkinkan hadirnya peningkatan produktivitas. Komoditas yang tumbuh dari tanah-tanah di NTB, bisa menghasilkan nilai tambah berlipat ganda berkat industrialisasi.
Konsep industrialisasi yang dimaksudkan Gubernur juga tidak selalu harus berupa hadirnya teknologi yang terlalu rumit atau berupa mesin-mesin besar. Justru, yang akan didorong adalah lahirnya teknologi sederhana yang bisa mengolah hasil pertanian di NTB menjadi aneka produk olahan.
Setelah diolah, nilai komoditas NTB ini, tentu saja akan jauh lebih besar. Proses mengolah produk ini juga pasti membutuhkan tambahan tenaga kerja. Dalam skala satu atau beberapa unit, jumlah tenaga kerja yang terserap mungkin sedikit. Namun, jika teknologi sederhana ini diterapkan secara massal dalam bentuk sentra industri-industri rumahan di berbagai daerah di NTB, maka akumulasinya akan melahirkan kebutuhan tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik NTB, laju pertumbuhan industri pengolahan di NTB pada triwulan ketiga 2019 hanya mencapai 1,18 persen (y on y). Data ini memperlihatkan bahwa industri pengolahan belum mencapai laju pertumbuhan yang diharapkan. Untuk itulah, Gubernur menegaskan perlunya semua pihak terus berupaya mendorong tumbuhnya industri-industri pengolahan di NTB.
Meski sulit, Gubernur meyakini langkah ini adalah sesuatu yang harus ditempuh oleh masyarakat NTB. “Perjalanan panjang, memang harus dimulai dengan langkah pertama,” pungkasnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Gubernur: Pentingnya Aparatur Pemerintah Memahami Keterbukaan Informasi

Kamis, 07/11/2019 | 20:05 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menekankan pentingnya aparatur pemerintah, Kepala Desa, Kepala Sekolah dan Kepala Puskesmas untuk memahami tentang keterbukaan informasi.
Hal itu dikemukakan di hadapan 1.500 aparatur pemerintah terdiri dari kepala Desa, Camat, kepala Sekolah dan kepala Puskesmas se-NTB, dalam acara gerakan menuju desa benderang informasi publik (DBIP) Komisi Informasi Daerah (KPID) NTB, dirangkai dengan Jumpa Bang Zul dan Umi Rohmi, di Hotel Lombok Raya, Kamis (7/11/2019).
Menurut gubernur terkadang karena persoalan ketidakfahaman dan kurang tahunya kita akan sebuah informasi, seringkalai menyebabkan kesalahfahaman yang menimbulkan perselisihan, antara kepala Desa dengan Camat dan Bupati, hanya karena persoalan tidak memahi dan mendapatkan informasi yang baik.
"Betapa karena persoalan ketidaktahuan kita tentang informasi menyebabkan kesalahpahaman. Kadang kala perselisishan kecil antar desa, bupati, camat karena tidak memahami dan tidak mendapatkan informasi dengan baik," ujarnya.
Untuk itu, gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengingatkan, tantangan para pemegang para Kepela Desa, Kepala Sekolah dan Kepala Puskesmas, sebagai garda terdepan dalam memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, harus memahamu informasi dan memberikan akses keterbukaan informasi kepada masyarakat.
"Tantangan kepala Desa di zaman now adalah memahami informasi dan memberikan akses keterbukaan informasi kepada masyarakat," katanya.
Gubernur menjelaskan, NTB Gemilang kesepan harus memastikan Daerah sampai Desa bersahabat dengan investasi. Karena kita tidak mungkin akan maju dan mampu mengatasi pengangguran tanpa hadirnya investasi dan industrialisasi di daerah kita.
"Desa harus terbuka dan bersahabat dengan investasi. Siapa yang ingin jadi kepala Desa, Bupati Gubernur, adalah mereka yang betul-betul ingin mengabdikan diri kepada masyarakat," pintanya.
Selain itu, NTB Gemilang juga harus memastikan pengunjung nyamanan di tempat kita. Pemerintah harus memuliakan investasi, pengunjung, namu juga harus membahagiakan masyarakat sendiri agar tidak jadi penonton di tanah sendiri.(*)
[gmc/ro1/hms]

Jumpa Zul-Rohmi: Seluruh Desa Di NTB Harus Ramah Investasi

Kamis, 07/11/2019 | 14:59 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Wakil Gubernur, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menggelar dialog dengan seluruh kepala desa, lurah, camat serta Kepala SMA/SMK Se-NTB di Hotel Lombok Raya, Kamis (07/11/2019). Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Jumpa Bang Zul-Umi Rohmi itu merupakan rangkaian kegiatan Gebyar Desa Benderang Informasi Publik (DBiP) NTB 2019.
Di hadapan kepala desa, camat dan kepala sekolah itu, Gubernur menegaskan seluruh desa di NTB harus ramah pada investor. Sebab pembangunan dan kesejahteraan hanya dapat dilakukan dengan banyaknya investor yang terlibat dalam pembangunan.
"Tidak mungkin ada kesejahteraan, tidak mungkin ada pembangunan kalau kita tidak ramah terhadap investasi" jelas Gubernur yang akrab disapa Bang Zul itu.
Karena itu, Bang Zul mengajak seluruh kepala desa untuk menciptakan keamaan di daerah masing-masing. Sehingga, para investor mau menanamkan investasinya ke NTB.
"Investor itu tidak mau datang kalau sedikit-sedikit tutup jalan," ungkapnya.
Selain itu, Bang Zul juga menyampaikan pentingnya keterbukaan informasi bagi masyarakat. Desa desa di NTB ini akan terpacu pembangunannya apabila masyarakat dapat mengakses informasi yang ada.
"Masyarakat kita semakin banyak bertanya. Tapi jangan sampai keterbukaan informasi, masyarakat makin banyak bertanya, tapi tidak mau bekerja," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Informasi (KI) NTB, Hendriadi SE, ME mengatakan, kegiatan Gebyar GBiP dan Gerakan Bersama Layanan Dasar dan Desa menuju Benderang Informasi Publik merupakan puncak dari seluruh kegiatan yang dilakukan KI NTB. Kegiatan itu lanjutnya menghadirkan tidak kurang dari 1.500 Badan Publik se-NTB. Terdiri dari 303 kepala sekolah dan 158 kepala Puskesmas dan 1.100 kepala desa dan lurah.
"Kegiatan ini bertujuan membumikan keterbukaan informasi," katanya seraya menegaskan desa, sekolah, puskesmas merupakan lembaga yang paling dekat dengan informasi.
Ia berharap, gerakan layanan dasar dan desa menuju DBiP dapat mendorong masyarakat untuk lebih terbuka pada informasi yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga, NTB Gemilang dapat terwujud dengan baik.
Ketua Bidang Sosialisasi Edukasi Advokasi KI Pusat, Wafa Patria Uma, mengatakan kehadiran masyarakat dalam gerakan layanan dasar dan desa menuju DBiP merupakan wujud komitmen dan dukungan terhadap keterbukaan informasi. Sebab, hak masyarakat untuk tahu merupakan layanan dasar, selain pendidikan dan kesehatan.
Dengan keterbukaan informasi lanjutnya, akan banyak permasalahan yang bisa diselesaikan. Seperti permasalahan kesehatan dan pendidikan.
"Desa dapat membuat PPID sendiri, sehingga desa mempunyai hak untuk urus diri sendiri," jelasnya.
Karena itu, KI dapat memberikan panduan tentang layanan informasi publik serta memberikan hak masyarakat untuk mengakses informasi
"Informasi bisa mencerdaskan bangsa dan mensejahterakan masyarakat. Karenanya, gerakan bersama layanan dasar, adalah upaya maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kesehatan dan pendidikan. (*)
[gmc/ro1/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT