Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Serahkan Bantuan Sosial Bagi Warga NTT dan Papua, Gubernur: NTB Rumah Kita Bersama

Rabu, 13/05/2020 | 21:01 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH sore ini, Rabu, 13 Mei 2020 memberikan bantuan sosial kepada mahasiswa NTT yang menuntut ilmu di Mataram. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH sore ini, Rabu, 13 Mei 2020 memberikan bantuan sosial kepada mahasiswa NTT yang menuntut ilmu di Mataram.
Penyerahan bantuan tersebut berlangsung di Asrama Mahasiswa NTT dan diikuti oleh 292 mahasiswa. Berdasarkan data Dinsos NTB, bantuan yang diserahkan pada hari ini pun sama jumlahnya dengan mahasiswa yang ada, yakni 292 paket bantuan.
Pada kesempatan itu, Gubernur NTB mengaku senang dapat bertatap muka dengan banyaknya mahasiswa NTT yang tengah mengenyam pendidikan di NTB. Ia mengajak para mahasiswa yang berasal dari sejumlah wilayah NTT itu untuk selalu bersyukur karena mampu menuntut ilmu keluar daerahnya, sehingga dapat memperoleh pengalaman yang begitu banyak.
"Oleh karena itu, dengan hadirnya kita disini kita jadi mengerti betapa rindu pada kampung halaman itu suatu hal yang istimewa," tutur Gubernur yang akrab disapa Bang Zul tersebut.
Bagi Bang Zul, NTB adalah rumah bagi semua orang. Untuk itu Ia menjamin bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan selalu siap melayani dan memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi semua orang.
"Kalau teman-teman merasa kesulitan atau jika ada yang perlu kita bantu, kami dari pemerintah daerah dengan senang hati untuk melayani teman-teman semua," pungkasnya.
Bantuan yang diberikan pada hari ini terasa begitu berarti bagi mahasiswa NTT. Mereka gembira karena begitu diperhatikan oleh pemerintah dan masyarakat di tempat mereka belajar. Hal tersebut diucapkan langsung oleh Manuel Wandikbo yang berasal dari Papua.
"Kami dari mahasiswa Papua yang kuliah di Mataram mengucapkan terima kasih kepada bapak Gubernur NTB beserta Dinas Sosial NTB atas bantuannya," ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Jonatan, yang juga merupakan mahasiswa asal NTT. Kepada Gubernur dan Dinas Sosial Provinsi NTB, Ia merasa bersyukur dapat dikunjungi oleh orang nomor satu di NTB itu. "Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Dinas Sosial dan pak Gubernur yang telah datang berkunjung ke tempat kami," ucapnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Ketua TP.PKK NTB: Jangan Sampai Pandemi Matikan Aktivitas Ekonomi Keluarga

Rabu, 13/05/2020 | 18:41 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Ketua TP.PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah M.Sc., saat menyerahkan bantuan, Rabu(13/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Lombok Barat, GetarMerdeka.com - Majunya perekonomian menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu daerah. Sayangnya, saat ini rata-rata perekonomian di seluruh daerah di Indonesia mengalami kelesuan. Kelesuan ini diakibatkan oleh wabah COVID-19 yang sedang melanda dunia.
Ketua TP.PKK Provinsi NTB, Hj. Niken Zulkieflimansyah M.Sc bertekad untuk terus-menerus ikut membangun perekonomian masyarakat melalui jalur pemberdayaan keluarga agar tetap semangat walaupun saat ini NTB bahkan dunia tengah dilanda oleh Pandemi COVID-19 ini.
"Jangan sampai pandemi ini matikan aktivitas ekonomi keluarga kita, " ucapnya dengan senyuman yang khas.
Saat ini, PKK Provinsi NTB dan PKK kabupaten/kota se-NTB secara masif melakukan gerakan melawan Corona.
Dalam rangka ketahanan pangan keluarga dan mendukung program revitalisasi posyandu di NTB, PKK bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB akan memberikan bibit tanaman hortikultura kepada 7.317 posyandu di NTB.
Bibit tanaman akan didistribusikan secara bertahap (4 tahap). Tahap I dimulai pertengahan Mei-Juni 2020 untuk 1.642 posyandu dan sisanya 5.675 posyandu didistribusikan pada tahap II bulan Juli-Agustus, tahap III September-Oktober dan tahap IV bulan November-Desember 2020.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB juga akan memberikan bibit tanaman holtikulura kepada 1 posyandu di Desa Kuripan Utara di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 1000 batang tanaman terdiri dari cabe, tomat, terong, selada, chaisin dan lain-lain.
Bantuan dari dinas pertanian dan ketahanan pangan semuanya dalam rangka pemanfaatan pekarangan (Hatinya PKK). Diharapkan, lahan pekarangan yang dimanfaatkan dengan tanaman hortikultura akan memberikan hasil yang akan mencukupi pangan keluarga.
Dinas Perikanan Dan Kelautan Provinsi NTB memberikan paket gemarikan sebanyak 20.000 paket kepada 400 Posyandu di 10 kab/kota se-NTB. Sasaran pemberian paket gemarikan adalah ibu hamil, anak kurang gizi, anak stunting. Khusus desa kuripan utara paket gemarikan diberikan kepada 5 posyandu, masing-masing posyandu menerima 50 paket gemarikan.
Setiap paket berisi abon ikan 100 gr, kerupuk ikan amplang 100 gr, stik rumput laut 120 gr, Bakso ikan 0,5 kg dan terasi 200 gr).
Hari ini dibagikan bibit tanaman tanaman kepada 15 posyandu di Desa Kuripan Utara baik dari Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB dan DKP NTB.
[gmc/ro1/hms]

JPS Gemilang Perjelas Roadmap Pemberdayaan UMKM Pasca-Pandemi

Rabu, 13/05/2020 | 18:09 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB, Najamuddin, S. Sos, MM,  (Foto: Ist.globalombokco/PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang yang dijalankan Pemprov NTB menjadi upaya nyata pemeritah daerah dalam memberdayakan pelaku IKM atau UMKM di masa pandemi Covid-19 ini. Namun lebih dari itu, kebijakan JPS Gemilang dengan menyerap produk-produk lokal akan membuka dan memperjelas roadmap pemberdayaan IKM/UMKM pasca-pandemi.
"Ini ide besar bahwa pemberdayaan UMKM itu tidak hanya di pada saat Covid saja, namun nanti setelah Covid pun ini akan ada roadmap pemberdayaan di masa-masa yang akan datang," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).
Ia mengatakan, Pemprov NTB memang tidak hanya fokus pada tindakan medis dalam rangka menangani pandemi Covid-19, namun dalam aspek dampak sosial ekonomi dari pandemi ini ditanggulangi melalui program JPS tersebut.
Kebijakan paralel tindakan medis dan pemberdayaan dampak sosial ekonomi ini diapresiasi oleh Bappenas dan BNPB sebagai langkah yang tepat dilakukan dalam kondisi seperti ini." Jadi dari sisi penanganan kebencanaan kita diapresiasi dan dari penanggulangan dampak sosial ekonomi juga kita diapresiasi," katanya.
Yang membuat program JPS Gemilang ini semakin menarik lanjut Najam, program-program unggulan Pemprov NTB seperti industrialisasi, pemberdayaan IKM/UMKM dan lain sebagainya disinkronkan dengan penanganan dampak sosial ekonomi akibat pandemi ini." Ini saya pikir menjadi nilai plusnya yang tidak dilakukan oleh provinsi lain," katanya.
Najam mengatakan, peranan UMKM sangat penting dalam menjaga perekonomian daerah di saat terjadi krisis ekonomi. Misalnya di tahun 1998 silam, saat krisis moneter melanda Indonesia, sektor UMKM lah yang tetap kokoh menjaga denyut ekonomi. Karena itu intervensi pemeritah melalui refocusing dan realokasi anggaran yang dilakukan saat ini akan menyelamatkan IKM/UMKM di tengah badai pandemi Covid-19.
"UMKM ini juga mempekerjakan banyak orang. Dengan demikian ini akan menyelamatkan masyarakat, sehingga dampaknya tidak terlalu terasa karena ada perputaran uang melalui program ini," terangnya.
Ia menambahkan, sampai tanggal 11 Mei lalu penyaluran JPS Gemilang tahap pertama sudah mencapai 81 persen atau paket yang sudah tersalurkan sebanyak 84.832 paket di 9 kabupaten/kota di NTB. Tersisa Kabupaten Lombok Tengah yang belum menyalurkan paket JPS tersebut dan saat ini sedang disiapkan untuk penyalurannya.
Program JPS Gemilang jika melihat laporan media analitik Humas dan Protokol Provinsi NTB, pemberdayaan UMKM yang dilakukan oleh Pemprov NTB sesungguhnya telah mendapat dukungan dari para netizen. Mereka memberikan sentimen positif terhadap JPS Gemilang ini karena ada banyak sektor usaha lokal yang sangat terbantu dengan pola seperti ini.
"Pemprov NTB telah melakukan evaluasi JPS tahap pertama dan akan dilakukan koordinasi yang lebih intens dengan para bupati/walikota dan OPD teknisnya," tutup Najam.
Sementara itu, soal munculnya informasi adanya telur yang rusak dalam paket JPS Gemilang, Dirut PT.GNE Samsul Hadi telah memberikan klarifikasi. Ia mengatakan, pihaknya tidak pernah mendistribusikan dan memberikan telur dalam keadaan busuk.
Menurutnya, telur yang diberikan kepada masyarakat telah melalui tiga
tahap proses pemeriksaan sebelum telur sampai kepada masyarakat. Tiga tahapan pemeriksanaan yang dilalui, yaitu pemeriksaan pada saat pembelian/pengadaan telur. Selanjutnya pemeriksaan resmi oleh petugas dari Dinas Sosial Provinsi NTB.
Serta pemeriksaan pada saat pendistribusian ke kantor desa/kelurahan disaksikan oleh tim lapangan GNE dan pihak Desa/Kelurahan.
"Bilamana ditemukan adanya kerusakan, maka akan langsung dilakukan penggantian barang," kata Samsul Hadi.
[gmc/ro3/ajk/hms]

Warga NTB Mengenakan Masker di Luar Rumah Terpantau Ramai Lancar

Rabu, 13/05/2020 | 15:55 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Salah satu upaya kolektif untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan menggunakan masker, terlebih saat beraktivitas di luar rumah. Karena itulah Pemprov NTB telah mewajibkan penggunaan masker untuk seluruh masyarakat guna mempercepat penuntasan Covid-19 ini.
Pemprov NTB sejak Senin (11/05) kemarin telah membuat gerakan pengguanaan masker. Wakil Gubernur NTB Dr. Hj Sitti Rohmi Djalilah langsung turun tangan dengan melakukan sosialisasi dan bagi-bagi masker ke masyarakat yang selanjutnya diikuti oleh kepala OPD lingkup Pemprov NTB hingga hari ini, terpantau ramai lancar, Rabu (13/05/2020).
"Hari ini (Rabu) merupakan hari ketiga program maskerisasi atau masyarakat wajib mengenakan masker. Sejauh pantauan kami sampai hari ke-3 ini kesadaran masyarakat untuk mengenakan masker di luar rumah terus meningkat. Inilah yang memang kita harapkan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTB Najamuddin Amy, S.Sos, MM, Rabu (13/05/2020).
Najam mengatakan, mental positif masyarakat terus terbangun dengan munculnya gerakan wajib mengenakan masker ini. Hal ini sangat penting karena maskerisasi menjadi salah satu kunci penanganan Covid-19 selain jaga jarak (physical distancing) dan cuci tangan pakai sabun.
"Kita harus berdamai dengan corona dengan cara disiplin mematuhi imbauan pemerintah, termasuk mengenakan masker ini," terang Najam.
Sebelumnya pada Senin (11/05) kemarin Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat turun lapangan tak henti hentinya melakukan edukasi dan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar menggunakan masker. "Para pedagang dan pembeli wajib menggunakan masker, kalau tidak, pembeli tidak boleh masuk pasar, dan pedagang tidak boleh berdagang," imbau Wagub.
Beberapa lokasi pembagian masker yang dikunjungi langsung Wagub antara lain, Pasar Perumnas, Pasar ACC Ampenan dan Pasar Kebon Roek juga Pasar lainnya. Selain di Pasar, juga dilakukan pembagian di tempat-keramaian dengan melibatkan seluruh elemen OPD lingkup Provinsi NTB.
Seperti diketahui Gubernur NTB pada akhir pekan kemarin telah mengeluarkan Instruksi Gubernur NTB tentang kewajiban Penggunaan Masker untuk Mencegah Penularan Covid-19. Dalam Instruksi Gubernur Nomor 180/181/Kum tahun 2020 tersebut diterangkan bahwa dalam rangka mencegah penularan Covid-19 yang terus meningkat di NTB, diperlukan langkah-langkah bersama dari setiap warga masyarakat.
Instruksi Gubernur kepada kepada seluruh Bupati dan Walikota di NTB tersebut dihajatkan agar para kepala daerah senantiasa terus mengingatkan warganya untuk tetap menggunakan masker jika terpaksa harus beraktivitas di luar rumah.
Beberapa poin penting untuk mencegah semakin menyebarnya Covid-19, diantaranya kewajiban pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang untuk menyediakan tempat cuci tangan dan atau hand sanitizer bagi konsumen.
Pengelola fasilitas umum, pramuniaga, dan pedagang agar tidak melayani pembeli/penumpang yang tidak menggunakan masker. Poin penting lainnya dari Instruksi Gubernur ini yaitu TNI/Polri dan Sat Pol PP melakukan pengawasan dan memberikan sanksi menutup fasilitas umum jika pemilik tidak melakukan beberapa ketentuan di atas tersebut.
[gmc/ro2/inf/hms]

NTB Optimis Capaian Industrialisasi Perekonomian Masa Pandemi Covid-19 Segera Menjelma

Rabu, 13/05/2020 | 15:41 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Istri Ketua TP.PKK Prov.NTB Hj. Niken Zulkiefliemansyah, saat melounching Bantuan Bibit Tanaman dan Pemberian paket Gemari di desa Kuripan Utara Kabupaten Lombok Barat,Rabu (13/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah didampingi Ketua TP.PKK Prov.NTB Hj. Niken Zulkiefliemansyah sangat optimis Kabupaten Lombok Barat akan segera menjelma menjadi daerah yang memainkan peranan penting dalam industrialisasi di wilayah Provinsi NTB.
Hal itu dikemukakan gubernur saat melounching Bantuan Bibit Tanaman dan Pemberian paket Gemarikan bagi Ibu Hamil dan anak Stunting, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga pada masa pandemi Covid-19 bertempat di Kantor Desa Kuripan Utara-Lobar, Rabu 13 Mei 2020.
Menurut Doktor Zul, optimisme bahwa Lombok Barat akan menjadi aktor utama ekonomi di NTB karena saat ini sudah bisa menciptakan berbagi terobosan. Seperti pembuatan Motor Listrik oleh siswa SMK di Lingsar dan Pembuatan Cold Storage oleh siswa SMK 2 Gerung.
"Kalau semua produk hasil karya anak NTB yang luar biasa ini, bisa didistribusikan di Bumdes-Bumdes se-NTB maka kami yakin Lobar akan menjadi pemain utama ekonomi di NTB," ujarnya.
Selain itu, Lombok Barat, khususnya Desa Kuripan Utara, akan mencatatkan sejarah awal dimana Provinsi NTB akan melalui PT. Gerbang NTB Emas (GNE) akan membuka Trade Center Distribution (TDC) di 20 Desa di Lobar, yang bekerjasama dengan Bumdes. Dimana GNE akan memasok hasil dari produk-produk UMKM, ke Bumdes yang ada, kemudian BUMDES akan melakukan proses distribusi langsung kepada masyarakat.
"Dengan demikian kita akan mampu bersaing dan tidak akan khawatir lagi dengan keberadaan Alfamart dan Indomaret yang berkembang di sekitar kita," ujarnya.
Selain itu, Doktor Zul juga berharap, Bumdes dapat menggunakan produk-produk hasil karya anak-anak SMK di Lobar, seperti motor listrik dalam proses distribusi dan cold storage untuk penyimpanan bahan makanan.
Ia menyadari saat ini kualitas hasil produksi anak-anak SMK ini mungkin belum sampurna. Namun ia berharap ke depan akan terus mengalami penyempurnaan.
"Dengan demikian hasil produksi anak-anak kita yang luar biasa ini bukan hanya dapat kita pasarkan di wilayah Nusa Tenggara Barat saja, namun di tingkat nasional bahkan dunia pada masa yang akan datang," harapnya.
[gmc/ro1/ajk/hms]

GNE Distribusikan JPS Gemilang, Jamin Tidak Ada 'Telur Rusak' Diterima Masyarakat

Rabu, 13/05/2020 | 15:30 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Syamsul Hadi (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Distribusi JPS Gemilang tahap pertama yang merupakan program Pemprov NTB hampir rampung. Sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan wabah Covid-19 Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi bahwa paket JPS Gemilang per paketnya senilai Rp. 250.000/KK. Berupa Paket Sembako yang terdiri dari beras kualitas premium 10 Kg, telur 20 butir, dan minyak goreng.
"Disamping itu, ada paket Suplemen & Masker yang terdiri dari masker non medis, susu kedelai/serbat jahe, minyak kayu putih/minyak cengkeh 10 ml, sabun batang/cair 65 ml. Dimana rencananya diberikan selama tiga bulan, mulai April hingga Juni 2020. Namun, sesuai hasil evaluasi akan ada perubahan item barang untuk bulan Mei dan Juni,” ujar L Gita Ariadi, Selasa (12/4)
Sementara itu, PT. Gerbang NTB Emas (GNE) yang ditunjuk oleh Gubernur NTB melalui Dinas Sosial Provinsi NTB sebagai salah satu penyedia JPS Gemilang pada tahap pertama untuk item beras dan telur. Hingga saat ini telah melakukan pendistrusian telur sebanyak 2.100.000 butir. Yang diambil dari peternak di NTB. Menjamin seluruh telur yang sampai pada Kelompok Penerima Manfaat (KPM) dalam keadaan baik dan tidak ada yang rusak.
“Kami dari pihak GNE sebagai penyedia dan penyalur telur. Berani memastikan bahwa seluruh telur yang sampai pada masyarakat dalam keadaan baik. Jadi tidak benar jika ada informasi yang beredar di masyarakat bahwa ada telur yang pecah/rusak/busuk,” terang Direktur Utama PT. GNE, Syamsul Hadi, Rabu (13/4)
Keyakinan Syamsul Hadi tersebut, didasarkan pada telah dilaksanakannya kontrol kualitas oleh pihaknya dalam penghimpunan dan penyaluran telur. Dimana telah dilakukan tiga tahapan penyortiran. Dimulai saat pembelian, kemudian dilakukan pemeriksaan secara resmi bersama-sama petugas dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dan terakhir dilakukan pengecekan saat pendistribusian sampai di Kantor Desa/Kelurahan yang dilakukan secara bersama.
“Dan pada penyortiran tahap ketiga/terakhir tersebut dilakukan secara bersama-sama. Baik oleh pihak GNE selaku pendistribusi telur, pihak pemerintah Desa/Kelurahan, maupun dari Dinas Sosial yang diwakili oleh Tagana atau pilar sosial lainnya. Dan jika ditemukan ada telur yang rusak maka akan langsung di ganti saat itu juga. Karena setiap pengantaran kami sudah membawa cadangan telur. Untuk berjaga-jaga jika ada yang rusak,” imbuh Syamsul Hadi.
Syamsul Hadi memaklumi jika ditemukan ada telur yang pecah dan rusak akibat proses pengangkutan. Mengingat banyaknya medan berat yang dilalui dalam proses distribusi sampai ke desa-desa di pelosok NTB. Namun, semua telur yang rusak akibat perjalanan langsung diganti saat itu juga, dengan cadangan telur yang telah dipersiapkan.
“Kami selalu mengangkut jumlah telur lebih dari jumlah alokasi setiap desa, yang merupakan cadangan. Sehingga jika dalam proses sortir di desa/kelurahan ada yang rusak, akan langsung d ganti. Dan jika masih kurang cadangannya, maka kami akan ganti paling lama dalam tempo 1 x 24 jam. Sehingga kami jamin tidak ada telur rusak yang sampai di tangan masyarakat. Karena sudah disortir dan diganti saat di kantor Desa/Kelurahan,” lanjut Syamsul Hadi.
Dan semua proses penyortiran dan penerimaan barang dalam keadaan baik dan lengkap di tingkat desa/kelurahan tersebut, dibuktikan secara legal dengan dibuat serta ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima (BAST) oleh Pihak Desa/Kelurahan. Sesuai dengan mekanisme/petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan Pemrov NTB, yang menjelaskan bahwa tanggung jawab pengiriman barang dari penyedia sampai di Kantor Desa/Kelurahan.
“Namun, bila ada telur yang rusak/busuk karena terlalu lama disimpan setelah sampai di Kantor Desa/Lurah. Maka sesuai ketentuan sebenernya hal itu di luar tanggung Jawab PT GNE. Namun, sebagai tanggung jawab moral, kami telah menyiapkan mekanismenya. Yakni dengan cara pihak Desa/kelurahan bisa langsung menghubungi petugas pengirim barang. Karena kami selalu menyampaikan nomor handphone yang bisa dihubungi di setiap desa/kelurahan penerima,” tegas Syamsul Hadi.
Syamsul Hadi menyampaikan apresiasi kepada para pihak yang telah ikut mengawal program JPS Gemilang Pemerintah Provinsi NTB. Dan berjanji untuk terus meningkatkan kinerjanya pada distribusi JPS Gemilang tahap II dan III. Dengan tetap terbuka atas segala saran dan koreksi dari semua pihak.
“Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak. kritik dan saran, akan kami jadikan sebagai bahan perbaikan kedepannya. Untuk segala saran, kritik dan aduan bisa langsung ke Call Center yang telah kami sediakan di nomor HP/WA 081917521800,” tutup Syamsul Hadi.
[gmc/ro3/ajk/hms]

JPS Gemilang akan Mampu Menciptakan Ekosistem Baru Perekonomian NTB

Selasa, 12/05/2020 | 23:39 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat Pemantapan untuk JPS Gemilang Tahap II bertempat di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB, Selasa (12/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Salah satu fokus Pemprov NTB saat ini yaitu penyiapan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang tahap II yang dihajatkan untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19 bagi masyarakat NTB. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi warga yang tidak mampu dan terdampak, namun JPS Gemilang terbukti mampu menggairahkan kembali ekonomi di sektor Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Pada Hari Selasa (12/5/2020) ini, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah menggelar rapat Pemantapan untuk JPS Gemilang Tahap II bertempat di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB. Rapat kali ini dengan menghadirkan seluruh Kepala OPD dan stakeholder/mitra terkait seperti PT.GNE dan Bulog.
Mengawali rapat, Gubernur menyampaikan bahwa pelaksanaan JPS Gemilang tahap II harus lebih baik dari tahap pertama. Khususnya masalah data dan produk yang diberikan kepada masyarakat. "Pemantapan JPS kali ini kita fokus agenda utama yaitu Pemantapan Data penerima dan Produk JPS Gemilang. Data harus relatif lebih baik, pastikan data kita valid dan penerima tepat sasaran" jelas Gubernur. "Untuk produknya, pastikan semua adalah produk lokal. " lanjut Gubernur.
Gubernur menegaskan bahwa JPS Gemilang adalah sebuah pesan, bukan hanya program semata. Pesan yang dimaksud adalah pemberdayaan IKM dan UMKM di Provinsi NTB. Jangan sampai IKM di dalam daerah tidak merasakan manfaatnya.
“Jangan sampai karena kita memberikan bantuan dan mengejar volume besar, kita menggunakan pabrikan dan IKM kita tidak diberdayakan. IKM kita mampu. Kita memberdayakan IKM betul-betul serius, kita maksimalkan IKM agar Insyaallah ekonomi kita di NTB bisa lebih berdaya" lanjutnya.
Gubernur juga menyampaikan bahwa para kepala daerah di NTB juga sangat bersemangat dalam program mendukung JPS Gemilang ini. Hal ini dikarenakan seluruh IKM dan UMKM yang terlibat berasal dari seluruh kabupaten/kota Di NTB.
"Para Bupati dan Walikota setelah tahu pesan program ini, semuanya sangat setuju dan bersemangat" ucap mantan Anggota DPR RI tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur bersama seluruh peserta rapat turut merumuskan pola terbaik untuk JPS Gemilang, termasuk pola pengumpulan hasil produksi IKM. Dimana pada tahap ke II ini, JPS Gemilang akan lebih efektif. Terdapat sebanyak 362 IKM/UMKM yang terlibat. Dan setiap kabupaten/kota memiliki IKM yang berbeda-beda sehingga akan saling menutupi dengan nilai yang sama.
"Mudah-mudahan bukan saja produk yang delivered kepada masyarakat. Namun mindset ini juga tersampaikan. Peta industrialisasi kita di NTB mulai terlihat, dari sini bisa kita buatkan roadmap industrialisasi di seluruh kab/kota." tambahnya.
Di akhir rapat, Gubernur Zul optimis bahwa JPS Gemilang akan mampu membuka dan menciptakan ekosistem baru dalam perekonomian di NTB. "Semoga program ini bisa betul-betul sesuai, sehingga ada _sense of belonging_nya. Setelah pandemi ini berlalu, maka ekosistem ekonomi baru akan terbentuk dan menjadi cikal bakal di kabupaten/kota. Menjadi vendor-vendor di BUMDes. Para IKM ini akan punya kekuatan dan betul-betul berdaya" tutupnya.
Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi NTB Ir. H Ridwan Syah, M.Sc, MM, MTP menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi akan menaikkan jumlah kuota penerima JPS Gemilang. “Akan ada penambahan data penerima di tahap II ini dari 105.000 penerima menjadi 125.000 penerima."jelas Ridwan Syah.
Jumlah kuota akan dilakukan veluasi dan dikirim ke desa di setiap kabupaten/kota. “Disanalah boleh menambahkan, boleh mengurangi sesuai kriteria yang ada. Kemudian data penerima harus di tandatangani dan di SK kan sehingga jelas dan terbuka." tambahnya
Terkait produk JPS Gemilang, Ridwan Syah menyampaikan bahwa distribusi JPS kali ini akan lebih ketat dari sebelumnya. Produk yang digunakan juga seluruhnya merupakan produk lokal. "Kita tidak akan mengirim barang-barang yang tidak awet. Telur di ganti abon dan ikan kering. Setelah barangnya lengkap, baru kita akan bagikan ke masyarakat" jelasnya.
Dengan Program JPS Gemilang, masyarakat tidak saja terbantu, namun lebih dari itu. Pemerintah Provinsi NTB sedang mengirim pesan bahwa setelah pandemi ini berlalu, maka IKM sudah berdaya, dan di provinsi NTB sudah punya ekosistem baru dalam menyerap dan menyalurkan produk-produk IKM ke masyarakat.
[gmc/inf/hms]

NTB Sediakan 10 Tempat Layanan Rapid Test Mandiri

Selasa, 12/05/2020 | 23:30 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Foto: Ilustrasi alat rapid test Corona (shutterstock).
Mataram, GetarMerdeka.com - Sejak Senin, 11 Mei 2020, sebanyak 10 rumah sakit dan klinik kesehatan menyediakan layanan rapid test Covid-19 secara mandiri bagi masyarakat yang ingin memperoleh Surat Keterangan Bagi Pelaku Perjalanan yang ingin bepergian ke luar daerah NTB.
Rumah Sakit Kota Mataram sendiri membuka layanan pemeriksaan rapid test secara mandiri bagi masyarakat dari pukul 08.00 s.d 13.00 Wita dengan biaya sebesar Rp 400 ribu untuk sekali test.
“Yang mau rapid test mandiri bisa di RSUD Kota Mataram juga. Mohon maaf untuk rapid tes mandiri ini berbayar 400 ribu. Ini untuk memfasilitasi yang mau berangkat, karena syaratnya harus ada surat keterangan rapid tes. Langsung menuju tenda hijau untuk daftar dan di-screening setelah itu ke tenda BNPB di halaman rumah sakit”, jelas Dr. Emirald Isfihan, MARS., Kabid Pelayanan Medik RSUD Kota Mataram di Mataram (Selasa, 12/5/2020).
Sebagaimana dimaklumi, surat keterangan bagi pelaku perjalanan adalah surat keterangan yang menyatakan seseorang memiliki kondisi badan sehat secara umum dan harus disertai dengan bukti screening dengan hasil rapid test non reaktif dan atau hasil Swab Covid-19 dinyatakan negative. Berlaku maksimum tujuh hari sejak diterbitkan.
Sesuai dengan lampiran SK Kepala Dinas Kesehatan NTB Nomor 440/11/Yankes/2020 perihal surat pengantar SOP Surat Keterangan Sehat Bebas Covid-19, ditunjuk sebagai penyedia layanan rapid test secara mandiri adalah Rumah Sakit Siloam, Klinik Anugerah Ibu, dan RSIA Permata Hati dan RS Unram di kota Mataram. Selain itu ada Klinik Jepun di Lombok Barat, RS Cahaya Medika di Lombok Tengah, Klinik Perulam di Lombok Timur, Klinik Degera di KSB, RSUD Sumbawa dan Klinik Edi Gunawan di Kabupaten Bima.
Sepuluh rumah sakit dan klinik ini adalah mitra Kantor Kesehatan Pelabuhan sejak diberlakukannya surat keterangan bebas Covid-19 bagi calon penumpang di bandara maupun pelabuhan untuk meneruskan perjalanan sebagai syarat mutlak dari pihak pengelola bandara dan pelabuhan. (*)
[gmc/inf/fan]

Warga Mulai Disiplin, Kasus Positif Covid-19 di NTB Cenderung Menurun

Selasa, 12/05/2020 | 23:14 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Foto: Ilustrasi wajib maskers Corona (shutterstock/@Diskominfotik-NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Seiring dengan peningkatan dispilin dan kekompakan masyarakat melaksanakan disiplin protokol pencegahan Covid-19, maka beberapa hari ini jumlah pasien yang sembuh terus meningkat. Sedangkan temuan kasus positif baru juga cenderung menurun.
"Jumlah pasien sembuh Covid-19 sore ini tercatat 9 orang, sehingga total yang sembuh menjadi 126 orang atau 36,6 persen dari total jumlah kasus positif Covid-19 di NTB sebanyak 344 orang," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., di Mataram, Selasa (12/5-2020).
Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini menyebut syukur atas adanya kecendrungan melandai atau menurunnya jumlah kasus positif baru berdasarkan hasil pemeriksaan sampel/swab di tiga laboratorium di NTB, yakni Laboratorium Biomedik RSUD Provinsi NTB, Laboratorium RS Unram dan Laboratorium STP di Sumbawa.
"Hari ini jumlah positif baru 5 kasus dan pasien sembuh sebanyak 9 orang," terangnya seraya menegaskan bahwa Kota Mataram masih mendominasi temuan kasus positif baru tersebut.
Menurutnya, penurunan temuan kasus positif Covid-19 baru tersebut, selain karena petugas all out bekerja tanpa lelah dan solid dalam membangun kolaborasi dan kerja sama antar sektor, juga karena sebagian besar warga NTB menunjukkan semangat disiplin dan taat melaksanakan protokol pencegahan Covid-19. Diantaranya selalu menggunakan masker, jaga jarak, lebih banyak dirumah dan sering mencuci tangan pakai sabun pada air yang mengalir.
Berdasarkan pantauannya, Aryadi mengungkapkan bahwa dari kegiatan sosialisasi dan edukasi wajib menggunakan masker yang dilakukan di titik-titik keramaian oleh berbagai OPD pemerintah Provinsi dan Kota Mataram, bersama TNI, Polri dan Satpol PP sejak kemarin dan hari ini, sebagian besar masyarakat telah secara sadar menggunakan masker dalam aktivitasnya.
Namun ia juga tidak menampik masih ada ditemukan sebagian kecil dari warga masyarakat di pasar, lalu lintas di jalanan, di terminal dan tempat-tempat lainnya yang belum menggunakan masker.
"Tapi itu hanya sedikit saja, namun langsung diberikan masker dan diberikan pemahaman oleh petugas," ujar Gde.
Ia kembali mengingatkan betapa pentingnya menggunakan masker bagi seluruh warga sebagai salah satu ikhtiar memutus penularan wabah Covid-19. Dengan status sebagai daerah dengan transmisi lokal terutama di Kota Mataram, Kabupaten Lombok barat dan Kabupaten Lombok Timur, kata Aryadi, maka sangat sulit untuk mendeteksi sumber atau carrier penularan Covid-19 dalam interaksi sosial sehari-hari.
Sehingga cara yang paling efektif, menurutnya selain menjaga pola hidup bersih dan sehat, selalu cuci tangan dengan sabun pada air mengalir serta saling menjaga jarak (physical distancing) adalah dengan selalu memakai masker dalam setiap aktivitas apapun di luar rumah.
"Maskermu melindungiku dan maskerku melindungimu," tutupnya seraya mengajak seluruh warga untuk tetap menerapkan mematuhi instruksi Gubernur NTB tentang wajib menggunakan masker pada seluruh aktivitas warga. (*)
[gmc/inf/fan]

Gubernur Dr. Zul Cium Kening Hafiz Cilik Naja Hudia

Selasa, 12/05/2020 | 18:33 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Jadi Hafiz Cilik, Naja Menjadi Inspirasi dan Motivasi dalam Hal Pendidikan Anak (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Muhammad Naja Hudia Afifurrohman, anak usia 10 tahun yang telah menjadi Hafiz Al Qur’an 30 Juz telah menjadi inspirasi dan motivasi bagi anak-anak lain dalam hal pendidikan. Muhammad Naja Hudia Afifurrohman atau yang biasa disapa Naja ini ditemani oleh Kepala Dinas DP3AP2KB Provinsi Hj. Putu Selly Andayani bertemu dengan Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (12/05/2020).
Dalam kesempatan itu Gubernur NTB mengaku kaget sekaligus sangat bangga dengan sosok Naja yang bukan hanya mampu menghafal Al-Qur'an saja, tetapi juga mengetahui arti dari ayat-ayat yang dibacanya. Gubernur mengaku penasaran terkait dengan metode atau cara belajar Naja sehingga dalam waktu yang relatif singkat telah mampu menghafal 30 juz Al Qur’an. Gubernur Zul juga berbincang dengan Naja terkait dengan cita-citanya kelak setelah dewasa.
Dan terkait dengan penyakit yang sedang dideritanya, Pemerintah Provinsi NTB kata Gubernur dengan tangan terbuka akan membantu Naja dalam proses pemulihannya.
Menurutnya, anak yang cerdas seperti Naja tidak hanya diajarkan tentang Al-Qur'an dan Hadits saja tetapi juga bisa diajarkan tentang banyak hal yang mungkin saja Naja memiliki kelebihan-kelebihan yang lain, misalnya dalam hal penguasaan bahasa asing.
"Bisa bahasa Inggris? Habis ini belajar bahasa Inggris dan bahasa Mandarin ya," ucap Gubernur.
Sementara itu Ibu Naja, Dahlia Andayani menjelaskan bahwa sejak kecil Naja telah divonis oleh dokter sebagai penderita kelumpuhan otak. Dimana Naja tidak dapat menggerakkan tubuhnya karena gangguan di saraf motoriknya.
"Namun sejak kecil sering didengarkan ayat-ayat Al-Quran kepada Naja. Dari situ saya tahu bahwa Naja memiliki kelebihan di indera pendengarannya," jelasnya.(*)
[gmc/ajk/hms]

LSM Bisa Mengambil Peran Menjadi Fasilitator yang Dibutuhkan NTB

Selasa, 12/05/2020 | 18:17 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memiliki peranan yang penting dalam pembangunan daerah. (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memiliki peranan yang penting dalam pembangunan daerah. Salah satu bisa dilakukan untuk mendukung pembangunan yaitu mencari investor yang dibutuhkan oleh Provinsi NTB.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc saat menerima silaturahmi LSM Kajian Advokasi Sosial dan Transparansi Anggaran (KASTA) NTB yang berlangsung di ruang kerja Gubernur, Selasa (12/05/2020).
Selain didorong bergerak untuk mencari investor yang dibutuhkan oleh NTB, LSM ini diminta untuk menjadi jembatan dalam hal penyelesaian masalah-masalah antara investor dan masyarakat.
"Kita butuh di NTB itu LSM yang mencari investor yang benar, apalagi di Lombok Tengah investor itu banyak sekali. Teman-teman LSM NTB bisa seperti LSM di negara maju yang tidak hanya menyelesaikan masalah sosial di masyarakat," jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB H. Yusron Hadi dalam kesempatan tersebut lebih banyak berbicara mengenai investasi dan potensi di sektor kelautan NTB. Salah satu yang mencuat saat ini adalah terkait dengan regulasi lobster di Indonesia. Karena sebagaimana diketahui Pemerintah saat ini memberikan izin untuk penangkapan, budidaya dan ekspor losbter melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 12 Tahun 2020 tentang pengelolaan lobster, kepiting, dan rajungan di wilayah Indonesia.
"Secara teknis pemerintah pusatlah yang memberikan kuota budidaya lobster untuk masing-masing daerah. Mungkin nanti kita akan bersurat melihat potensi yang ada di daerah dan disampaikan ke pusat untuk di tambah kuota untuk NTB," jelasnya.
Yusron mengatakan, Pemprov NTB nantinya akan mengeluarkan Pergub untuk melindungi petani Lobster di NTB. Hal ini dilakukan agar petani merasakan manfaat yang besar dari potensi lobster yang besar ini.
Sementara itu Muhanan, SH mewakili LSM KASTA NTB mengatakan, lantaran Permen KP yang lama, sudah banyak nelayan lobster di Pulau Lombok yang berurusan dengan masalah hukum lantaran mereka menangkap lobster. Namun pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 12/2020 saat ini lobster dapat dibudidayakan hingga diekspor dengan syarat-syarat tertentu.
"Oleh karena itu, kami meminta agar Pemerintah Provinsi NTB memiliki andil untuk mengambil kuota mengingat stok bibit lobster di NTB terbanyak dan memiliki kualitas terbagus," harapnya. (*)
[gmc/ajk/hms]

Angka kesembuhan pasien COVID-19 NTB meningkat

Selasa, 12/05/2020 | 17:38 WIB
Reporter: Nur Imansyah Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi (Foto: Istimewa).
Mataram, GetarMerdeka.com - Angka kesembuhan pasien dari positif Corona Virus Deasese atau COVID-19 di Nusa Tenggara Barat dalam beberapa hari belakangan ini menunjukkan perkembangan yang menggembirakan, bahkan meningkat melampaui angka nasional.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Gde Putu Aryadi, mengatakan hingga Senin (11/5) total kesembuhan mencapai 117 orang atau 34,51% dari total pasien positif COVID-19 di NTB sebanyak 339 orang. Sedangkan angka kematian sebanyak 7 orang atau sebesar 2,06%.
"Ini menunjukkan bahwa penanganan COVID-19 di Provinsi NTB berjalan dengan baik," ujarnya di Mataram, Senin.
Meski ada kemajuan, kata Aryadi, hal ini tidak boleh membuat semua lengah, karena ancaman penularan masih terus akan terjadi, jika tidak diikuti dengan sikap disiplin dari semua pihak.
"Artinya optimisme bahwa wabah ini akan cepat berakhir ini, harus diikuti dengan kepatuhan masyarakat untuk disiplin mengikuti seluruh protokol pencegahan dan penanganan COVID-19, termasuk patuh mengikuti seluruh imbauan dan instruksi pemerintah," tegas Aryadi.
Menurutnya, penanganan COVID-19 berbasis Penanganan COVID-19 Berbasis Lingkungan (PCBL) atau Penanganan COVID-19 Berbasis Desa (PCBD) di beberapa kabupaten/kota serta langkah-langkah dan kebijakan lainnya harus didukung sepenuhnya oleh masyarakat.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah menginstruksikan kewajiban menggunakan masker untuk semua warga di seluruh aktivitas masyarakat di luar rumah.
"Sebab penggunaan masker telah terbukti 70% mampu menurunkan resiko penularan atau tertular COVID-19. Maskermu melindungiku, maskerku melindungimu, sehingga penggunaan masker secara masif dan disiplin oleh seluruh masyarakat diharapkan akan berkontribusi positif untuk menekan bahaya transmisi atau penularan wabah ini secara lebih luas," jelasnya.
Karena itu, Pemerintah Provinsi NTB bersama seluruh pemerintah kabupaten/kota dan segenap stakeholder lainnya, mulai hari ini melakukan ujicoba dan sosialisasi wajib menggunakan masker, dengan cara membagikan ribuan masker kepada masyarakat di tempat-tempat keramaian sehingga diharapkan kepada seluruh masyarakat NTB senantiasa menggunakan masker di setiap aktivitasnya selama masa pandemi COVID-19.
Selain itu, lanjutnya Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur, Siti Rohmi Djalillah, juga senantiasa mengingatkan seluruh masyarakat penyakit COVID-19 bukanlah suatu aib, seperti yang selalu disampaikan keduanya.
"Kita semua tidak ingin penyakit ini menimpa diri kita dan orang-orang terdekat yang kita sayangi. Jika ada diantara saudara-saudara kita yang positif COVID-19 hendaknya tidak dikucilkan. Sebaliknya, masyarakat harus saling menyemangati dan mengedepankan kepekaan sosial untuk membantu dan bergotong royong menghadapi wabah ini, hingga cepat berakhir," katanya.
Sumber: Antara News
[gmc/inf/nur/ant]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT