Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Presiden Jokowi: pusat ekonomi bergeser ke Pasifik

Journalist: Desca Lidya Natalia | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Sabtu, 17/03/2018 | 20:09 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Setpres)
Sydney, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pusat perekonomian sudah bergeser dari kawasan Atlantik ke kawasan di Pasifik.
"Semua dari kita tahu bahwa saat ini pusat gravitasi telah bergeser dari Atlantik ke Pasifik. Nilai perdagangan tertinggi dapat ditemukan di Asia Pasifik," kata Presiden Joko Widodo di International Convention Center, Sydney, Australia, Sabtu.
Presiden menyampaikan hal itu di depan para pemimpin perusahaan dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dalam acara CEO Forum di ASEAN-Australia Special Summit 2018.
"Siapa yang ada di Asia Pasifik? Tentu ada Asia dengan India, negara Asia Selatan dan Timur Tengah di sebelah barat kita; China, Korea dan Japang di sebelah Utara kita dan Australia di sebelah selatan kita. Adalah 10 negara anggota ASEAN yang diberkahi dengan lokasi geografis tepat berada di tengah-tengah gravitasi tersebut," tambah Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan satu teori mengapa kondisi politik menjadi sangat berwarna beberapa tahun terakhir.
"Penyebabnya satu kata yaitu "Netflix". Kita politikus kini berkompetisi dengan "Netflix" untuk mengambil perhatian masyarakat," kata Presiden yang disambut dengan tawa dan tepuk tangan peserta forum.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Setpres)
Netflix adalah layanan berbayar bagi para penggunanya untuk menonton tayangan menggunakan gawai mereka baik telepon selular, smartTV, "tablet", PC dan laptop.
"Sejak kehadiran `Netflix`, politikus tidak punya pilihan selain harus mengubah politik menjadi realitas televisi, karena bila kita tidak melakukan hal itu, semua dari kita hanya akan menonton `House of Card` dan hal-hal asing lainnya," kata Presiden yang kembali mengundang tawa.
Namun Netflix menurut Presiden tidak hanya membantu mengubah politik menjadi hiburan, tapi juga mendorong revolusi digital.
"Suka tidak suka, semua orang dan semua hal bertransformasi dengan adanya mobile internet, cloud computing dan digital economy, dan tren itu sangat kuat terjadi di Asia Tenggara, di ASEAN," kata Presiden yang berpidato dengan menggunakan bahasa Inggris.
Senada dengan Presiden Jokowi, PM Turnbull juga mengatakan bahwa dalam 40 tahun terakhir, kawasan Pasifik mengalami pertumbuhan ekonomi dan tidak ada tanda-tanda untuk melambat.
"IMF memprediksi dalam lima tahun ke depan, enam dari anggota ASEAN akan tumbuh lebih cepat dibanding China dan setiap negara anggota ASEAN akan tumbuh lebih cepat dibanding Amerika Serikat dan Uni Eropa," kata PM Turnbull.
PM Turnbull mengakui bahwa dirinya dan Presiden sama-sama berlatar belakang pengusaha sebelum masuk ke dunia politik, jadi memahami pentingnya perusahaan dan pemerintah dapat membuat kebijakan dan aturan untuk mendukung hal tersebut.
"Sekitar 430 ribu lapangan pekerjaan tercipta di Australia tahun lalu, tertinggi sepanjang sejarah kami dan kami mengalami pertumbuhan ekonomi terlama lapangan kerja sepanjang sejarah. Kami paham bahwa untuk melakukan hal tersebut butuh keberanian dan determinasi dari para pelaku usaha di Australa dan saat ini juga hadir di kawasan," ungkap PM Turnbull.
Toleransi Jokowi
Pagi ini, saya menjalani hari pertama kunjungan di Australia dengan berjalan pagi di sekitar The Royal Botanical Garden, Sydney. Tak jauh dari sini berdiri megah salah satu ikon Australia, Gedung Opera House.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Foto: Biro Setpres)
Bersama saya juga ada delapan belas anak muda bertopi dan jaket warna hijau. Mereka adalah peserta "Indonesia-Australia Youth Interfaith Dialogue" yang datang dari sejumlah daerah di Tanah Air, dari Lombok, Manado, Bali, Jombang, Kudus, Jakarta, hingga Tasikmalaya. Mereka akan tinggal di Australia selama empat hari dalam program 'Outstanding Youth for the World' Kementerian Luar Negeri.
Melalui kegiatan ini, saya berharap para pemuda dapat menjadi agen toleransi, berbagi pengalaman tentang kehidupan Indonesia yang sangat beragam kepada dunia internasional.
Sebaliknya, para pemuda ini juga mendapatkan pengalaman dan wawasan tambahan dari dunia luar. Seperti kata Harun Al Rosyid, siswa Madrasah Aliyah Mu’allimin Nadlatul Wathan Pancor dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. "Pak, saya pertama kali naik pesawat, pertama kali ke luar negeri, pertama kali makan steak ikan salmon. Enak sekali, Pak."
[ant/utr/gmc]
Sumber : AntaraNews


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT