Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Pentingnya Ilmu Bagi TGB dalam Membangun Bangsa

Journalist: Muhammad Nursyamsyi/ desk info | Senin, 22/01/2018 | 17:44 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi/Foto: Republika/Iman Firmansyah
"Ilmu itu dapat tertunaikan dengan penuh keberkahan melalui dua jalan."
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi mengatakan ilmu merupakan salah satu fondasi utama yang dibutuhkan dalam membangun dan memajukan bangsa dan agama. Pasalnya, tanpa ilmu dan pemahaman yang kuat, maka tantangan-tantangan pembangunan ke depan tidak dapat terjawab dengan baik.
"Kalau bangsa Indonesia ini ingin maju, maka kita harus memiliki ilmu. Kalau NTB ingin maju, maka umat Islam di NTB ini harus maju dengan ilmu," ujar gubernur yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) saat menutup Halaqah Ilmiyah bersama Al-Allamah As-Syaikh Dr Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB, Ahad (21/1) malam.
Dikatakan TGB, perlu pembekalan diri agar memiliki ilmu yang mumpuni serta mendapatkan keberkahan serta kebaikan yang ada di dalam ilmu itu sendiri. Maka, jalan satu-satunya adalah dengan terus belajar. Karena, ilmu itu dapat tertunaikan dengan penuh keberkahan melalui dua jalan, yaitu mempelajari dan mewariskannya kepada orang lain.
"Dengan sebab itulah, Rasulullah sangat memuliakan ilmu," lanjut Ketua Organisasi Internasional Alumni AL-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia tersebut.
TGB menambahkan, kemajuan dan keberkahan masyarakat NTB saat ini merupakan keberkahan yang lahir dari keikhlasan para ulama membagikan ilmunya. Salah satunya adalah Al-Allamah As-Syaikh Dr Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky, yang selama empat hari berada di NTB untuk berbagi ilmu tentang Islam yang utuh.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - TGB: Membangun itu perlu Ilmu
Sehingga, ilmu yang utuh dapat menjadi tuntunan yang kuat untuk meraih kemajuan. "Sebab, membangun meraih kemajuan itu tidak cukup dengan keikhlasan, namun perlu tuntunan ilmu yang utuh," kata TGB.
Oleh karena itu, TGB mengajak, seluruh umat Islam untuk membekali diri dengan ilmu, dengan terus belajar secara utuh, baik ilmunya maupun akhlak yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. Sebab, bagian penting dari semangat berhaul dan bermajelis ilmu, tidak hanya sekedar berkumpul.
Namun, sebagai wadah untuk kita bersyukur dan berterima kasih atas ilmu-ilmu yang diwariskan. Serta untuk membangun semangat membalas kebaikan dengan kebaikan yang lebih baik. "Berhaul, bukan saja beramai-ramai, tapi ada makna, menunaikan perintah Allah dan menunjukkan semangat kita membalas yang baik dengan hal yang lebih baik," ucap TGB.
[ROL/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : RepublikaOnline



Setahun Trump yang mengubah wajah dunia

Journalist: Pandasurya Wijaya/ desk info | Senin, 22/01/2018 | 17:34 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Donald Trump. ©2016 Merdeka.com
Washington, GetarMerdeka.com - "Sejak saat ini, semuanya bakal untuk Amerika lebih dulu."
Donald Trump setahun sudah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat. Salah satu yang paling orang ingat dari pidatonya saat pelantikan 20 Januari setahun lalu adalah kalimat di atas itu.
Kebijakan luar negeri Trump semuanya berakar dari kalimat pidatonya yang berapi-api itu. Dalam 12 bulan belakangan ini Trump sedikit banyak telah mengubah wajah dunia, terutama dari segi pandangan dunia internasional terhadap Amerika.
Jurnalis CNN di Gedung Putih Stephen Collinson menuliskan pendapatnya soal kiprah Trump setelah setahun menjabat presiden. Menurut Collinson, Trump memenuhi visinya yang sering dia ucapkan untuk kepentingan Amerika, termasuk menarik diri dari Kesepakatan Paris soal perubahan iklim, berpaling dari kerja sama perdagangan Trans-Pasifik, ingin mencabut kesepakatan soal nuklir Iran, mengecam para pemimpin NATO yang tidak memberi imbalan buat AS dan mengatakan akan memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem.
Dilansir dari laman CNN, Sabtu (20/1), setiap keputusan Trump di mata internasional tampaknya seperti dilandasi keinginan untuk membuat sekitar 35 persen rakyat Amerika pendukungnya senang dan agar dia terlihat lebih nasionalis ketimbang pertimbangan jangka panjang atas kebijakan luar negerinya itu.
Perkataan Trump yang cenderung bernada kemarahan, termasuk di Twitter, terutama soal isu nuklir membuat banyak kalangan mempertanyakan soal bagaimana seharusnya seorang presiden dari Negeri Adidaya berbicara dan menjalin komunikasi dengan para pemimpin dunia.
Belum lagi retorikanya soal larangan bagi warga muslim, imigran, dan keputusannya untuk menantang Kementerian Luar Negeri serta perkataannya yang menyerang pers dan melecehkan hak asasi manusia membuat dunia meragukan keberpihakannya terhadap nilai-nilai Barat dan prinsip dasar dari apa yang selama ini telah dibangun bangsa Amerika.
Laporan survei teranyar dari Gallup yang dirilis Kamis lalu memperlihatkan tingkat kepuasan rakyat AS terhadap kepemimpinan pria 71 tahun itu merosot hingga hanya 30 persen. Di masa Presiden Barack Obama, tingkat kepuasan warga di tahun terakhir dia menjabat berada di angka 48 persen.
Kepuasan warga terhadap Trump itu merupakan angka terendah dari semua presiden AS sebelumnya di era modern ketika satu tahun setelah menjabat.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Twitter Donald Trump 2018 Merdeka.com
Di belahan Eropa ada kekhawatiran soal keamanan menyangkut kesepakatan nuklir Iran dan perubahan iklim. Dua isu ini juga merusak pandangan warga Eropa terhadap Trump.
Di Asia, posisi AS kerap dipandang masih belum jelas sementara China kian kuat dan agresif dari sebelumnya. Masalahnya, kerap kali cukup sulit untuk menentukan apa sebenarnya kebijakan luar negeri AS dalam berbagai isu.
Di Timur Tengah pemerintahan Trump menunjukkan sikap ingin berkeras tetap bercokol di Suriah seiring memperkuat hubungan dengan Arab Saudi dan semakin menunjukkan perlawanan terhadap Iran. Keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dipandang bisa membunuh proses perdamaian antara Palestina-Israel.
Sebagian warga dunia kini punya pertanyaan sama terhadap kepemimpinan Trump selama setahun, apakah dia akan sukses mempertahankan peran AS di dunia dan apa dampak kebijakannya terhadap sistem internasional nanti.
Allan Gyngell, pengamat internasional dari Institut Australia mengatakan kurangnya sosok peran Menteri Luar Negeri tampaknya memperlihatkan tanda bahwa AS tengah mengabaikan diplomasi internasional, misalnya ketika menarik diri dari Kesepakatan Paris dan UNESCO.
"Sudah pasti, pemerintahan AS yang baru akan datang dalam tiga atau tujuh tahun lagi tapi wajah AS secara fundamental sudah berubah lantaran kepemimpinan saat ini," kata dia.
"Masa-masa internasionalisme liberal Amerika sudah lewat."
[mdk/pan/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : merdekacom



Sekda Ajak Semua Elemen Terus Jaga Keberkahan NTB

Journalist: @humasntb/ desk info | Senin, 22/01/2018 | 17:22 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Sekretaris Daerah NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti, Ph. D saat menyambut Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky sekaligus membuka Daurah Ilmiyah ke VI Khirriji Al Haramain NTB , di Pendopo Gubernur NTB, Kamis malam (18/01/2018).
Mataram, GetarMerdeka.com - Keberkahan itu diperoleh melalui banyak hal, salah satunya adalah diselenggarakan kegiatan yang menghadirkan seorang tokoh sekaligus ulama seperti Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky.
Sekretaris Daerah NTB, Ir. H. Rosiady Sayuti, Ph. D saat menyambut Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky sekaligus membuka Daurah Ilmiyah ke VI Khirriji Al Haramain NTB , di Pendopo Gubernur NTB, Kamis malam (18/01/2018) menyampaikan bahwa NTB tidak henti-hentinya mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Karenanya, Sekda mengajak seluruh elemen masyarakat NTB untuk senantiasa memanjatkan do'a agar daerah yang dikenal dengan bumi seribu masjid ini tetap dilimpahkan keberkahan dan kemajuan. Sebagaimana kemajuan kemajuan besar yang diukir oleh Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB).
"Melalui do'a para tuan guru, ulama dan seluruh masyarakat, daerah kita ini selalu mendapat keberkahan," ungkap Sekda di hadapan peserta Daurah.
Lebih lanjut Pak Ros, sapaan akrab Sekda NTB tersebut menegaskan bahwa keberkahan-keberkahan itulah yang menjadikan NTB, di bawah kepemimpinan Dr. TGH. M. Zainul Majdi meraih banyak keberhasilan dan kemajuan yang tidak semua orang menyangka sebelumnya.
Al-Allamah As-Syaikh Dr. Muhammad Bin Ismail Utsman Zain Al-Makky, seorangpun ulama dari Mekkah, akan mengisi Daurah Ilmiyah, selama tiga hari. Yakni tanggal 18 sampai 20 Januari 2018.
[RO3/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : humasntb.id



Sitti Rohmi Ajak Perempuan NTB Tidak Golput

Journalist: Nur Imansyah/ desk info | Senin, 22/01/2018 | 17:08 WIB
"Zul Rohmi siap menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan dan pemilih pemula jika diberi kepercayaan untuk memenangkan Pilgub NTB"
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Bakal calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah berada di tengah-tengah siswa saat berswafoto (selfie). (Foto : Ist).
Mataram, GetarMerdeka.com - Bakal calon wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Hj Sitti Rohmi Djalilah mengajak perempuan dan pemilih pemula di daerah itu tidak menjadi golongan putih (golput) dan apatis terhadap Pilkada Gubernur 2018.
"Hal ini agar Pilgub NTB 2018 tingkat partisipasi pemilih meningkat sehingga legitimasi dan mandat politik Cagub dan Cawagub NTB yang terpilih makin kuat dimata masyarakat," ujar Sitti Rohmi Djalilah di Mataram, Minggu.
Ia menilai, jika legitimasi dan mandat politik cagub dan cawagub NTB yang terpilih kuat di mata masyarakat, maka warga masyarakat berhak menagih janji program dan mengawal jalannya pemerintahan agar tetap berpihak kepada kepentingan rakyat.
Bakal calon wakil gubernur yang berpasangan dengan Dr Zulkieflimansyah ini, mengutarakan partisipasi politik kaum perempuan dan pemilih pemula dalam memberikan pilihannya di bilik suara nanti, salah satu indikator penting keberhasilan pendidikan politik yang dicanangkan KPU maupun organisasi masyarakat sipil lainnya di NTB.
"Zul - Rohmi sangat mengapresiasi KPU dan Bawaslu yang mendorong agar masyarakat menggunakan hak pilihnya secara cerdas," kata Siti Rohmi.
Untuk itu, paket yang didukung Partai Demokrat dan PKS ini menegaskan dalam Pilgub NTB, pihaknya akan berusaha secara maksimal untuk menyakinkan para perempuan dan pemilih pemula agar tidak salah dalam menentukan pilihannya.
"Zul Rohmi siap menjadi pelayan yang baik bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan dan pemilih pemula jika diberi kepercayaan untuk memenangkan Pilgub NTB," tandas kakak kandung Gubernur NTB ini.
Siti Rohmi mengakui bahwa paket Zul Rohmi kerap di-bully dan diterpa berbagai isu terkait pencalonannya dalam kontestasi Pilgub NTB. Terlepas pro kontra atas hal tersebut, baginya itu bagian dari ujian yang harus dilalui sebagai kandidat.
Bahkan, pihak Zul menganggap hal tersebut bagian dari atensi dan kepedulian warga masyarakat terhadap Zul Rohmi, meskipun cara yang dipakai terkesan stigmatis.
Lebih jauh, Rektor Universitas Hamzanwadi Pancor ini mengimbau agar organisasi perempuan di NTB mengawal dan memberikan masukan kepada dirinya terkait isu dan permasalahan kaum perempuan dan anak yang bisa dijadikan pintu masuk bagi paket tersebut untuk berbuat dan bekerja sama.
"Zul Rohmi ingin kaum perempuan NTB bersatu padu dan bahu membahu menggalang solidaritas bersama mendukung Zul Rohmi," tambahnya.
Karena itu, tambah Siti Rohmi, dirinya dibimbing, diarahkan dan dituntun untuk kebaikan bersama dalam memberikan pencerahan kepada kaum perempuan dan pemilih pemula di semua strata sosial.
"Mohon kiranya organisasi perempuan se NTB memberikan masukan terkait isu perempuan dan anak yang bisa segera direspons cepat oleh Zul Rohmi," pintanya.
Selain itu, pihaknya menambahkan pada Pilgub ini pihaknya akan terbuka dalam menjalin komunikasi dan kerja sama secara moral dengan warga masyarakat yang bersimpati terhadap Zul - Rohmi.
"Prinsipnya Zul - Rohmi ingin ada gerakan keswadayaan dari masyarakat dalam memberikan dukungan," imbuhnya.
[ANT/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : AntaraNews



Pemilukada NTB 2018: PPDP diminta mutakhirkan data calon pemilih

Journalist: @humasntb/ desk info | Senin, 22/01/2018 | 16:59 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: @humasntb
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, SH., M.Si meminta seluruh jajaran Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) untuk terus berupaya melakukan pemutakhiran sekaligus pencocokan terhadap data calon pemilih. Pemutakhiran dan pencocokan tersebut menurut Wagub kelahiran Sumbawa itu perlu dilakukan untuk memperoleh data yang akurat bagi calon pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya pada Pilkada serentak Bulan Juni 2018 mendatang.
Wagub Amin didampingi istri, Hj. Syamsiah Muh. Amin menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di rumah jabatannya, Sabtu siang (20/1/2018).
Lebih lanjut, Wagub mengingatkan bahwa sesuai pengalaman perhelatan Pilkada serentak pada tahun tahun sebelumnya, data calon pemilih yang tidak akurat atau bahkan yang tidak terdaftar seringkali menjadi persoalan yang dapat menghambat pelaksanaan Pilkada. Karena itu, melalui pencocokan dan penelitian data yang digagas Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu, diharapkan data calon pemilih menjadi akurat. Sehingga dapat meminimalisir permasalahan ketika akan memilih Calon Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota pada Pilkada mendatang.
"Masyarakat Nusa Tenggara Barat juga bisa terdata sekaligus terdaftar untuk menggunakan hak pilihnya," Tegas Wagub.
Pada saat itu juga, Wagub dan istri menyerahkan langsung sumber data yang akan dicocokkan dengan data yang sudah ada di KPU, kepada PPDP. Yakni data berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Kemudian, Sebagai tanda sudah didatangi petugas, Wagub menerima tanda bukti pendaftaran pemilihan kepala daerah dan stiker coklit yang berisi nama pemilih sesuai Kartu keluarga.
Ketua KPU NTB, Lalu Aksar Ansori yang mendampingi PPDP saat itu menyampaikan, gerakan coklit digelar serentak di seluruh Indonesia yang akan dilakukan hampir satu bulan, mulai tanggal 20 Januari hingga 18 Februari 2018 mendatang. Gerakan Coklit tersebut merupakan upaya KPU untuk menyusun daftar pemilih yang akurat untuk pelaksanaan pilkada 2017 hibgga nanti menjadi dasar daftar pemilih sementara untuk Pileg dan Pilpres 2019.
[RO2/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : humasntb.id



Zulkieflimansyah: Nyalakan lilin raih sukses dalam kegelapan untuk NTB Gemilang

Journalist: Firman/ desk info | Kamis, 18/01/2018 | 17:27 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Zul-Rohmimi Untuk NTB Gemilang!
Mataram, GetarMerdeka.com - Pengangguran di tempat kita adalah masalah klasik. Kalau ada kemauan pasti ada jalan. Daripada mengutuk kegelapan lebih baik kita menyalakan lilin.
Saya melihat banyak anak muda kita yang sukses juga. Dengan teknologi dan lain sebagainya bisa digesa, pungkas Bang Zul di Akun FBnya.
Tapi kalau kita cuman ngomong, tidak meng'upgrade kemampuan, bahasa asing juga nggak mau belajar, mau siapapun gubernurnya, mau siapapun bupatinya, kita nggak akan berubah.
Jadi tugas Pemda, ketika ada tantangan-tantangan, opportunity, peluang-peluang yang mungkin akan menyapa kita di masa yang akan datang, Pemda harus menyiapkan infrastruktur non fisiknya.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ilustrasi/Facebook
Kalau kita mau aksentuasinya pada pariwisata, akademi pariwisata yang compatible dengan projek itu harus diciptakan.
Misalnya untuk industri ekstraktif, Kita bikin Akademi Komunitas untuk operator alat berat di Sumbawa. Kita bikin sekolahnya, kita buat trainingnya. Dan Alhamdulillah bisa.
Daripada terus ngomong-ngomong, mengutuk ini, mengkritik ini. Ya udah. Let's do something. Dan kita sudah lalukan ini.
Jadi kita tinggal replicate saja untuk audiences yang lebih luas.
[ntb1/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : fbaccesscom



Menteri Tjahjo ingatkan anggota Polri dan TNI mundur usai jadi peserta Pilkada

Journalist: Sania Mashabi/ desk info | Kamis, 18/01/2018 | 16:57 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - mendagri tjahjo kumolo di acara festival budaya borneo 2017. ©2017 Merdeka.com/Nurul Afrida
Jakarta, GetarMerdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan setiap aparat kepolisian dan TNI yang ingin maju dalam Pilkada 2018 harus mengundurkan diri dari instansi yang ia emban sebelumnya. Penguduran diri itu harus dilakukan setelah mereka resmi ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai calon kepala daerah.
"Kalau di UU harus berhenti tapi kan itu setelah ditetapkan sebagai calon di Pilkada," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/1).
Menurutnya, jika pendaftaran dari seorang anggota kepolisian atau TNI ditolak oleh KPU maka anggota tersebut masih diperbolehkan bertugas kembali. Namun saat diterima dan ditetapkan KPU mereka harus mundur.
"Misalnya saya jenderal daftar ke KPU sekarang tau-tau saya ditolak KPU Berarti kan saya belum sah sebagai calon," ujarnya. "Kalau ditetapkan KPU ya dia harus mundur," sambungnya.
Di tempat yang sama, Komisioner KPU Ilham Saputra setuju dengan pernyataan Mendagri. Namun dia menyarankan para aparat yang gagal dalam tes KPU tidak lagi diberikan jabatan yang strategis karena kurang baik secara etika. Namun semua dia serahkan kembali pada instansi masing-masing.
"Kepada para TNI, Polri, ASN kalau kemudian mereka mereka gagal di tengah jalan di posisi sekarang mau balik lagi terus salah," ucapnya.
Untuk diketahui, ada tiga calon yang berasal dari Kepolisian dan TNI maju di Pilkada 2018. Yakni Irjen Anton Charliyan di Pilgub Jawa Barat, Pangkostrad Edy Rahmayadi di Pilgub Sumatra Utara, dan Komandan Korps Brimob Irjen Murad Ismail di Pilgub Maluku.
Di tempat yang sama, Komisioner KPU Ilham Saputra setuju dengan pernyataan Mendagri. Namun ia menyarankan para aparat yang gagal dalam tes KPU tidak lagi diberikan jabatan yang strategis karena kurang baik secara etika tetapi semua ia serahkan kembali pada instansi masing-masing.
"Kepada para TNI, Polri, ASN kalau kemudian mereka mereka gagal di tengah jalan di posisi sekarang mau balik lagi terus salah," ucapnya.
[mdk/fik/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : merdekacom



Konferensi Internasional Mesir: TGH. M. Zainul Majdi, Bahas Pembebasan Yerussalem

Journalist: @humasntb/ desk info | Kamis, 18/01/2018 | 16:47 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, saat di wawancara eksklusif oleh presenter Al-Ghad TV (Istimewa/ @humasntb)
Mesir, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) diwawancara secara eksklusif oleh presenter Al-Ghad TV tentang Konferensi Internasional untuk mendukung Al-Quds di Kairo, Mesir, Rabu (17/01/2018).
TGB diundang pada konferensi tersebut, di samping sebagai Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, juga merupakan salah satu tokoh Islam Indonesia yang memiliki komitmen kuat pada permasalahan kemanusiaan secara universal, baik nasional maupun dunia.
Dalam konfrensi yang berlangsung dari tanggal 17-18 Januari ini, TGB merupakan satu-satunya Tokoh Islam Indonesia yang diundang dalam kegiatan tersebut bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin yang mewakili pemerintah Indonesia
Saat diwawancara, TGB menyampaikan pandangannya bagaimana Bangsa Indonesia mengelola keberagaman dan pluralitas yang ada. Keberagaman agama, suku, adat istiadat di Indonesia menurut TGB merupakan sebuah kekuatan besar untuk membangun bangsa dan negara. Meskipun Indonesia berpenduduk mayoritas Islam, namun mampu hidup rukun, saling menghargai dan saling menguatkan untuk membangun bangsa.
Menurutnya, Negara-negara Arab harus belajar dari Indonesia dalam mengelola perbedaan, tidak menjadi faktor destruktif namun justru menjadi faktor penguat bangsa dan umat.
Terkait apakah 250 Juta jiwa masyarakat Indonesia mengetahui permasalahan Al-Quds ini, dengan tegas TGB menyampaikan bahwa isu tentang Palestina tentu saja selalu terpatri di hati masyarakat Indonesia. Dilatar belakangi peristiwa historis, ketika 1945 Indonesia sangat membutuhkan pengakuan de facto dari negara-negara di dunia akan kemerdekaannya. Saat yang lain terdiam, Palestina dan Mesir adalah negara pertama yang mempionir pengakuan itu. Selama 82 tahun itulah, jalinan hubungan Indonesia dan Palestina sangat kuat.
Di antara bentuk simpati Indonesia atas permasalahan saudaranya di Palestina ini lanjut Gubernur Ahli Tafsir tersebut adalah melalui pendidikan tentang kedaulatan Palestina yang terdapat di kurikulum pendidikan sekolah dasar dan menengah, materi pelajaran menanamkan kepada anak didik bahwa segala penjajahan di atas muka bumi ini harus dihapuskan. Di antara negara yang masih menanggung derita penjajahan itu adalah Palestina. “Tentu kami sebagai bangsa yang pernah merasakan sakitnya penjajahan selama 350 tahun akan selalu ada di barisan mereka,” tegas Ketua OIAA Cabang Indonesia itu.
Dalam wawancara itu juga, TGB kembali menegaskan, pemerintah Indonesia melalui Presiden Joko Widodo akan selalu bersama Palestina. Untuk itu, TGB telah membahas permasalahan Palestina melalui perkumpulan semacam ini untuk menggagas dan mengakomodir ide untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Kedatangan kami pada muktamar ini menggambarkan parsitipasi kami bersama seluruh negara Arab dan semua negara untuk memperjuangkan hak-hak saudara kita. Ini bukan saja tentang hak agama atau negara tertentu, tapi hak kemanusiaan,” ungkap TGB
Presenter Al-Ghad TV tersebut merasa kagum dan bahkan kaget mendengar jawaban Gubernur Alumni Al-Azhar tersebut tentang keberagaman dan pluralitas yang ada di Indonesia serta sikap masyarakat Indonesia tentang Palestina. "Dr. Umar, saya begitu terkejut mendengarkan jawaban dari Dr. Muhammad Zainul Majdi yang notabene berasal dari Asia bagian timur. Mengapa bisa persis jawabannya seperti kita yang di Arab?
Sungguh kita melihat cahaya harapan dari mereka, "ungkap presenter Al-Ghad TV kepada Dr. Umar yang mendampingi TGB usai mendengar jawaban lugas dari cucu pahlawan Nasional, Maulana Syaikh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam liputan wawancara.
[RO1/GMC]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : humasntb.id



KPU Pastikan Seluruh Parpol Calon Peserta Pemilu akan Diverifikasi

Journalist: Dwi Andayani/ desk info | Rabu, 17/01/2018 | 18:47 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Gedung KPU (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Komisi pemilihan umum memastikan akan tetap melakukan verifikasi kepada seluruh partai politik calon peserta pemilu 2019. Hal ini sesuai dengan putusan Mahkamah konstitusi terkait verifikasi.
"Prinsipnya KPU kan harus melaksanakan putusan MK. Perintah MK itu memerintahkan KPU melakukan verifikasi kepada semua partai, baik partai lama maupun partai baru kan begitu intinya," ujar Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018).
Pramono mengatakan KPU akan menyusun prosedur baru dan mengubah Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) terkait proses verifikasi. Perubahan ini disebut dapat memenuhi persamaan bagi partai lama dan baru.
"Jadi kita nanti akan menyusun apa prosedur baru, PKPU kita akan kita ubah (terkait) proses verifikasi. Ini saya tidak menyebut kata verifikasi faktual ya, pokoknya verifikasi kita lakukan. Prinsip persamaan bagi partai lama dan partai baru terpenuhi," ujar Pramono.
Pramono mengatakan berdasarkan tafsiran KPU mengenai tahap verifikasi dalam Pasal 174 dan 178 UU No. 7 tahun 2017 tentang Pemilu, nantinya KPU akan melakukan verifikasi dengan dua metode. Yaitu memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen serta memeriksa kebenaran dokumen dengan fakta di lapangan.
"Verifikasi itu oleh KPU didefinisikan menjadi dua hal, verifikasi dilakukan dengan dua metode memeriksa keabsahan dan kelengkapan dokumen. Kedua, memeriksa kebenaran dokumen dan mencocokan dengan kebenaran fakta di lapangan," kata Pramono.
Pramono juga menjelaskan berakhirnya tahapan pemilu dengan penetapan partai politik peserta pemilu tetap pada 17 Februari 2019. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
"Tanggal 17 Februari itu juga tetap akan kita penuhi," kata Pramono.
Senada dengan Pramono, Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan KPU akan melakukan verifikasi parpol di tiga tingkatan. Namun, menurut Wahyu, KPU masih membahas teknis yang akan digunakan dalam verifikasi.
"Jadi verifikasi yang kita lakukan di tiga tingkat, di pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Tentu saja verifikasi keanggotaan di kabupaten/kota," kata Wahyu.
"Kami juga sedang membahas penyesuaian PKPU, jadi secara teknis kita belum dapat memberitau terkait dengan teknis-teknis verifikasi (teknisnya) akan kita bahas dalam rapat pleno kita malam ini," sambung Wahyu.
[dtc//idh/gmc]
Redaktur IT : Firman W. Prasetyo
Sumber : detikcom



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT