Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Daerah Diminta Bentuk Forum Komunikasi Publik

Journalist: Satria K Yudha, Intan Pratiwi | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 23:15 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Republika/Debbie Sutrisno Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro memberikan keterangan pers terkait rapat paripurna di Istana Negara, Senin (2/12).
Jakarta, GetarMerdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas mendorong pemerintah daerah membentuk forum komunikasi publik (FKP). Forum ini dinilai perlu dibentuk sebagai tempat menampung aspirasi masyarakat dalam hal pembangunan daerah.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) bisa memfasilitasi forum tersebut saat ingin menyusun perencanaan pembangunan daerah. Sedangkan bagi pimpinan daerah, bisa memanfaatkannya untuk menampung masalah pelayanan dalam aspek yang lebih luas.
“Seharusnya setiap pemerintahan daerah punya konsep konsultasi publik yang bisa menjadi forum pertemuan langsung antara pimpinan daerah dengan masyarakat,” kata Bambang dalam keterangan tertulis, Kamis (22/3).
Bambang mengatakan, hal ini seperti yang telah dilakukan pemerintah pusat. Pada Rabu (22/3), Bappenas menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik (FKP) Penyusunan Rancangan Awal RKP Tahun 2019.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 110 organisasi masyarakat sipil (OMS) lintas sektor dan 55 perguruan tinggi. Bambang menjelaskan FKP merupakan kegiatan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) khususnya pasal 2 ayat (4) yang menyebutkan bahwa SPPN bertujuan untuk mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat dan mengoptimalkan partisipasi seluruh pemangku kepentingan pembangunan yang terkait dalam proses penyusunan rencana pembangunan.
Sejak 2011, pelaksanaan konsultasi publik dilakukan sebagai salah satu proses teknokratik penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.
Bambang mengatakan tujuan FKP untuk mengkomunikasikan Rancangan Awal RKP Tahun 2019 sehingga dapat memperoleh masukan. Dengan begitu, diharapkan RKP Tahun 2019 dapat lebih tajam dan dapat mencapai target-target pembangunan jangka menengah nasional.
“Kami ingin mendengarkan masukan-masukan dari para pemangku kepentingan pembangunan, khususnya unsur masyarakat yang diwakili kalangan Perguruan Tinggi dan OMS."
Bambang menjelaskan, tahun 2019 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN 2015-2019 dan sekaligus tahun penutup bagi Kabinet Kerja dalam mengupayakan pencapaian visi pemerintah sebagaimana tertuang dalam RPJMN. Oleh karena itu, penyusunan RKP Tahun 2019 harus lebih cermat dan terintegrasi, serta mampu menjawab permasalahan dan tantangan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat Indonesia secara tepat dan strategis.
Bambang berharap FKP dapat menghimpun masukan dan kritik konstruktif untuk menyempurnakan Rancangan Awal RKP Tahun 2019. “Kita sadari bahwa keberhasilan pembangunan nasional merupakan keberhasilan kolektif dari peran pemerintah bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat dari berbagai lapisan," ujar Bambang.
[rol/sky/gmc]
Sumber : RepublikaOnline


Safari Politik dan Dakwah TGB Menuju Istana Insya Allah!

Journalist: Syafruddin, Eed Setiawan | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 22:45 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Lampung, GetarMerdeka.com - Perjalanan safari politik dan dakwah TGB antara Provinsi NTB dan Provinsi Lampung, mengisi tabligh akbar di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Bandar Lampung. "Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi diundang penjabat sementara Gubernur Lampung, Didik Suprayitno di kantor Gubernur Lampung, Kamis (22/03/2018).
Didik Suprayitno mengundang Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) itu untuk bersilaturahmi sekaligus untuk berbagi pengalaman terkait kepemimpinan serta program-program Pembangunan yang dilaksanakan baik di Provinsi NTB maupun di Provinsi Lampung.
Kedatangan Gubernur TGB disambut Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno beserta seluruh pejabat di lingkup pemerintah provinsi Lampung, di ruang rapat utama Kantor Gubernur
"Gubernur TGB mengemukakan berbagai pandangan serta pengalaman tentang modal sosial yang ada di NTB, termasuk bagaimana menangani masalah konflik sosial sekiranya ada yang terjadi.
TGB menjalaskan setiap ada potensi pembangunan, maka akan berjalan seiring dengan tantangan. Karena itu, dalam setiap tahapan pembangunan itu lanjut TGB, selalu dilakukan evaluasi setiap tahun. Hal itu yang seringkali dilakukan TGB semenjak mempin NTB, di sehingga menjadi daerah yang berkembang cukup pesat. Apalagi didukung potensi pertanian, keindahan alam dan modal sosial yang mumpuni, NTB menjadi daerah tumpuan pusat untuk pangan nasional.
Mengenai konflik sosial, TGB menjelaskan, sesuai hasil evaluasi dan rekapitulasi serta analisis, ada tiga unsur utama yang menyebabkan terjadinya konflik sosial. Yaitu Pertama, pemahaman keagamaan yang masih kurang. Yang kedua adalah perebutan Sumber Daya Alam dan yang ketiga adalah lemahnya penegakan hukum. Karena itu, untuk menangani masalah sosial, salah satu unsur penting adalah penegakan hukum yang adil. Hal itulah yang dilakukan di NTB sehingga keamanan daerah terjamin.
"Sebagaimana saya saksikan di Lampung ini, sumber daya alamnya luar biasa. Sektor pertanian dan perikanan, kehutanan yang melimpah," jelas TGB. Dengan potensi itu lanjut TGB, Lampung akan menjadi provinsi yang maju dan  berkembang, aman dan sejahtera.
Pjs. Gubernur Lampung, Didik Supayitno menyampaikan selamat datang dan terima kasih atas silaturrahim tersebut. 
Dengan harapan silaturrahim ini akan membawa berkah. Ia menjelaskan Lampung cukup luas, yang terdiri dari 2 kota, 13 Kabupaten. 32 persen penduduknya berasal dari Jawa, 27 persen adalah asli Lampung. Sisanya dari dari etnis lain. Sedangkan penduduknya 80 persen beragama Islam. Pertanian menjadi potensi utama. Ia juga menjelaskan kalau di Lampung akan dibangun tol trans Sumatera.
Kalau sudah selesai dibangun tol itu lanjutnya, maka produk pertanian akan lebih baik dan membawa kesejahteraan masyarakat.
Ia juga menyampaikan kalau Lampung relatif aman. Bahkan, selama 3 tahun mendapat penghargaan di Kemendagri, terkait penanganan konflik terbaik.
Kalau terjadi konflik, rata rata karena lahan.
Didik Supayitno juga menyampaikan terima kasih atas silaturahmi tersebut. Dengan harapan akan membawa keberkahan.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Pemuda Yang Berilmu dan Berakhlak
Gubernur NTB, Dr. TGH.M. Zainul Majdi memenuhi undangan dari sejumlah elemen  masyarakat dan pemerintah daerah di Lampung serta beberapa institusi perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta selama dua hari mulai dari hari kamis (22/03/2018) sampai dengan hari Jum'at (23/03/2018).
Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang tersebut tiba di bandara Raden Intan II Bandar Lampung sekitar pukul 08.00 pagi.
Mengawali kunjungan dan silaturrahimnya, Lokasi yang pertama kali dikunjungi adalah kampus Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, Bandar Lampung. Tiba di kampus tersebut TGB langsung disambut ketua Yayasan Alfian Husin, Dr. H. Andi Desfiandi, SE., MA. dengan pengalungan selendang Siger, tenunan khas provinsi yang dikenal Sang Bumi Ruwai Juraih.
Kehadiran Gubernur TGB di Institut tersebut untuk mengisi tabligh akbar di hadapan ratusan mahasiswa kampus setempat. Pada Tabligh Akbar yang dihadiri juga istri Gubernur  Bandar Lampung, Yustin Ridho Ficardo itu, TGB menyampaikan materi dengan tema "Generasi Alquran Penyelamat Bangsa". Di Masjid Baitul Ilmi, kampus setempat TGB menegaskan ketika mendapat banyak kesempatan belajar, maka bersyukurlah. Karena saat ini, sudah banyak sarana untuk belajar yang tentunya dimudahkan oleh Allah.
Pemuda kata TGB tidak hanya punya ilmu yang mumpuni tapi juga punya akhlak mulia. Kalau kita meletakkan anak muda dalam panggung sejarah, apakah yang sudah tertulis lama, termasuk dalam kita suci Alquran, maka anak muda menempati posisi sentral. Pemuda adalah pelaku perubahan dan peradaban. "Maju mundurnya peradaban ditentukan oleh anak muda," jelasnya.
TGB mengajak para mahasiswa untuk merenung pentingnya peran pemuda. Kalau suatu bangsa yang pemudanya dibekali Ilmu dan akhlak, maka itu ciri bangsa kita akan maju. Kekuatan bangsa siring diukur dengan kekuatan dan kelemahan pemudanya. Negara yang punya keimanan, ada rasa takut, punya tanggung jawab besar, tidak hanya dunia tapi juga akhirat, adalah bangsa yang tidak mungkin dikalahkan oleh siapapun.
Karena itu, kalau berbicara tentang Indonesia, suatu saat akan menjadi negara yang baldatun toyulibatun warabun gaafur. Hal itu tercapai dengan ilmu pengetahuan yang dilengkapi atau disempurnakan, bahkan difondasikan dengan akhlak mulia berupa kesyukuran. Karena itu, TGB mengajak para mahasiswa untuk bersyukur dan berikhtiar untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
TGB juga menghimbau mahasiswa untuk tidak percaya atau bahkan menyebarkan berita hoaks. Sebab, itu akan merugikan bangsa yang kita cintai ini. "sebagai pemuda, mari kita tumbuhkan semangat optimis demi kemajuan bangsa kita," ajak TGB.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Alfian Husin, Dr. H. Andi Desfiandi, SE., MA. menyampaikan, TGB merupakan salah satu tokoh muda dan pemimpin daerah sudah dikenal luas. Ia berharap kehadiran TGB dengan ilmunya yang luas dapat memberikan manfaat dan pelajaran bagi seluruh mahasiswa. Serta dapat menerapkan di kehidupan sehari-hari. Ia menyampaikan terima kasih atas kehadiran TGB memenuhi undangannya, di tengah kesibukan sebagai Gubernur NTB.
[ro1/hms/gmc]
Sumber : humasntb.id



Inikah Pesan Politik Jokowi untuk Amien Rais?

Journalist: Elza Astari Retaduari | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 21:36 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi bicara soal kritik yang tidak asbun. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)
FOKUS BERITA: Luhut Marah ke Amien Rais
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo berbicara soal kritik di tengah panasnya tudingan dari Amien Rais yang menyebut program bagi-bagi sertifikat adalah kebohongan alias ngibul. Jokowi menyindir Amien?
Jokowi berbicara soal kritik usai membuka Rapimnas II Partai Perindo di Plenarry Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018). Dia menegaskan pemerintah tidak anti pada kritik, tapi harus dibedakan antara kritik dan mencela, apalagi yang nyinyir.
Jokowi mengatakan perbedaan pendapat atau pilihan dalam demokrasi merupakan hal yang biasa. Tetapi tetap harus menjunjung tinggi sopan santun dan adat ketimuran dalam menyikapi perbedaan tersebut.
"Perbedaan pendapat dan pilihan itu biasa. Sekali lagi, itu biasa. Tapi harus junjung tinggi sopan santun dan adat ketimuran. Tidak saling hujat dan menebar ujaran kebencian," kata Jokowi.
Simak juga: Jokowi: Kritik Itu Beda dengan Nyinyir, Apalagi yang Asal Bunyi
Jokowi menegaskan kritik sangat penting bagi pemerintah. Sebab, belum tentu semua yang dijalankan pemerintah merupakan hal benar.
"Kalau ada salah, silakan sampaikan dengan kritik," kata Jokowi.
Namun Jokowi menegaskan kritik itu sifatnya beda dengan mencemooh, apalagi dengan sikap nyinyir.
"Tolong dibedakan kritik dengan mencela, kritik dengan mencemooh, itu beda. Kritik dengan nyinyir itu beda lagi. Kritik dengan memfitnah apalagi, beda. Kritik dengan menjelekkan itu juga beda. Sekali lagi, kritik itu penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada," tutur Jokowi.
Jokowi juga menegaskan kritik yang disampaikan juga harus didukung dengan data yang akurat. Kritik tidak boleh asal bicara dan menurutnya harus memberi solusi.
"Kritik harus berbasis data, kritik itu tidak 'asbun', asal bunyi, tidak asal bicara. Kritik itu maksudnya untuk mencari solusi, mencari kebijakan yang lebih baik," sebutnya.
Simak juga: Luhut Ancam Senior, Putra Amien Rais Kenang Teror Mencekam
"Kita harus kembali ke akar budaya kita, budaya Timur, budaya Indonesia. Kejujuran adalah utama, yang ditopang oleh perilaku sopan dan santun, sesuai adat istiadat," tambah Jokowi.
Presiden juga membuka kemungkinan dialog bagi siapa saja yang merasa ada yang kurang baik dari pemerintah. Dia menegaskan, kritik sangat diperlukan dalam mengelola negara karena harus ada yang mengawasinya dengan benar.
"Tentu saja kritik dengan sebuah data yang komplet, memberikan solusi, kemudian untuk sebuah perbaikan yang lebih baik," harap Jokowi.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Amien Rais. (Lamhot Aritonang/detikcom).
Dia pun meminta agar dibedakan antara kritik dan mencemooh. Kritik yang disampaikan diharapkan Jokowi juga tidak boleh menghujat.
"Ini tolong dibedakan, ini sudah saya sampaikan. Tolong bedakan kritik dengan mencemooh, kritik dengan menghujat beda, jangan disama-samain. Kritik dengan mencela beda, coba dilihat, beda. Jadi kita ini kadang-kadang nggak bisa membedakan mana yang kritik, mana yang mencela, fitnah, menghujat. Itulah yang harus dipelajari bersama-sama," paparnya.
Simak juga: Amien Rais Serang Jokowi, Luhut: Saya Cari Dosamu!
Namun Jokowi tak gamblang menyebut ini pesan untuk senior yang nyinyir, apalagi menyebut Amien Rais. Kritik Ketua Dewan Kehormatan PAN itu menuding bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan pembohongan.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" ungkap Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3/2018).
Pernyataan Amien menjadi kontroversi. Bahkan Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan marah ketika ada pihak yang terus mengkritik pemerintah yang dinilainya tak berdasar. Termasuk kepada politikus PAN Amien Rais, yang belum lama ini mengkritik Presiden Jokowi.
Dengan nada tinggi dan berapi-api, Luhut balik menyindir Amien Rais, yang menyebut bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi sebagai pembohongan. Luhut menyebut yang dilontarkan Amien asal bunyi (asbun).
"Jangan asal kritik saja. Saya tahu track record-mu kok. Kalau kau merasa paling bersih, kau boleh ngomong. Dosamu banyak juga kok, ya sudah diam sajalah. Tapi jangan main-main, kalau main-main kita bisa cari dosamu kok. Emang kau siapa?" tegas Luhut saat memberikan pidato di gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (19/3).
Pernyataan Luhut menjadi pro dan kontra. Amien Rais mendapat pembelaan, khususnya dari elite-elite partai PAN. Tudingan yang dilemparkan Amien disebut hanya sebagai bentuk kritik rakyat kepada pemerintah.
"Pemerintah sudah bolak-balik menyampaikan pemerintah demokratis, bukan diktator. Harusnya legowo menerima kritik dan masukan dari setiap orang, dari rakyat. Tugas pemerintah menyerap aspirasi, seperti DPR," kata Waketum PAN Taufik Kurniawan.
[dtc/elz/tor/gmc]
Sumber : detikcom



Albilad: Pergi ke Tanah Suci bukan hanya urusan Hotel dan Pesawat saja

Journalist: Steven | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 20:57 WIB
ADVERTORIAL
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Ilustrasi/Albilad
Jakarta, GetarMerdeka.com - Direktur Albilad Tour dan Travel H. Jamaluddin SH, menjelaskan usahanya dalam upaya bepergian ke Tanah Suci bukan hanya tentang urusan Hotel dan Pesawat saja.
Dia Mengingatkan, "Bukan soal memilih travel dengan harga yang paliiiing murah dan paliiiing rendah.....(dan biasanya menyesal dikemudian hari.....)
Namun pergi ke Baitullah adalah tentang PENGHAYATAN dan PEMAKNAAN. Bagaimana ia bisa MENGINTERNALISASIKAN Nilai2 ibadah Umrah dan Haji kedalam diri. Bagaimana ia DIBIMBING dan DILAYANI sebaik mungkin sebagai seorang TamuNYA.
Bagaimana ia bisa menjadikan Tanah Suci sebagai TITIK BALIK dalam kehidupannya.
Itu saja....."
Jamaah yang aware akan hal ini mengerti, harus memilih siapa sebagai partner mereka ke Tanah Suci...."pungkas Jamal.
[fbc/ven/gmc]
Sumber : Facebook



TP PKK NTB Concern Dengan Upaya PUP

Journalist: Eed Setiawan | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 20:33 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB/Eed Setiawan
Mataram, GetarMerdeka.com - Ketua TP PKK Provinsi NTB, Hj. Erica Zainul Majdi menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga tingkat provinsi NTB tahun 2018, yang mengambil tema "Peran TP PKK dalam menurunkan perkawinan dini/anak di provinsi NTB" diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi NTB di Hotel Grand Legi, Kamis (22/03/18).
Istri Gubernur NTB ini selalu concern menjadikan Pendewasaan usia perkawinan khususnya di NTB sebagai salah satu agenda utama program PKK.
"Tadinya sasaran pembinaan PKK adalah para ibu-ibu rumah tangga. Akan tetapi kami berpikir sepertinya agak terlambat bila kita menyasar para ibu rumah tangga. Maka dari itu kami mengubah sasaran pembinaan yaitu para remaja baik remaja perempuan dan laki-laki yang nantinya akan menjadi calon orang tua. Jadi kita sehatkan dulu para remaja kita dan perbaiki pola pikir mereka sebelum masuk ke jenjang pernikahan," paparnya.
Salah satu yang menguatkan komitmen PKK terhadap PUP tercermin dari dibukanya sosialisasi kelas gizi remaja di Pendopo Gubernur NTB yang telah dimulai pada awal Maret dan akan berakhir pada Mei mendatang.
"Alhamdulillah setiap hari dari Senin sampai kamis, mulai awal Maret kemarin sampai Mei mendatang, di Pendopo Gubernur NTB TP PKK berkerjasama dengan BKKBN Provinsi NTB, dinas Dikpora, Dinas Kesehatan dan dinas terkait lainnya melaksanakan kelas gizi remaja.
Materi yang kami berikan yaitu tentang Gizi remaja dan masa depan bangsa, kesehatan reproduksi pada remaja dan pendewasaan usia pernikahan. Peserta yang kita libatkan dari siswa siswi SMA se-Kota Mataram. InsyaAllah diharapkan kegiatan ini untuk bisa ditingkatkan dan melibatkan seluruh pelajar SMA se-NTB," jelas Hj. Erica.
Hj. Erica juga menyebutkan bahwa ada ketidaksinkronan antara UU pernikahan dan UU perlindungan anak. Disebutkan UU pernikahan mengijinkan atau membolehkan perempuan berusia 16 tahun dan laki-laki berusia 19 tahun untuk menikah. Sedangkan dalam UU perlindungan anak, seorang yang berusia 18 tahun itu masih harus dilindungi hak-haknya sebagai seorang anak.
"Melihat ketidaksinkronan ini, kami dari TP PKK Provinsi NTB menjadi tim penggerak pertama di Indonesia yang mengajukan direvisinya undang-undang tentang usia pernikahan ke mahkamah konstitusi.
Selain itu Gubernur kita juga Alhamdulillah menjadi Gubernur pertama yang mengeluarkan peraturan gubernur tentang usia pernikahan yang membolehkan perempuan yang minimal berusia 21 tahun dan laki-laki minimal berusia 25 tahun untuk menikah," pungkasnya.
[dtc/nif/elz/gmc]
Sumber : humasntb.id



TGB Bicara Soal Kedekatannya dengan Jokowi dan Prabowo

Journalist: Elza Astari Retaduari | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 11:21 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Tuan Guru Bajang bicara soal Pilpres 2019. (Foto: Muhammad Ridho/detikcom).
Jakarta, GetarMerdeka.com - TGH Muhammad Zainul Majdi mulai masuk bursa Pilpres 2019. Pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) kembali berbicara soal namanya yang mulai disebut sebagai capres atau cawapes.
"Harapannya baik, kalau orang mempersepsikan baik ada yang bisa kita lakukan ya kita syukuri. Bagi saya ketika ada harapan itu ya saya berbuat yang terbaik lah," ujar TGB saat berbincang di redaksi detikcom, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).
Saat ditanya sudah penjajakan ke parpol mana, TGB tak menjawab gamblang. Dia hanya menyebut terus berkomunikasi dengan berbagai elite parpol.
Simak juga: Pertimbangkan Cawapres Prabowo, Gerindra: TGB Cakep!
"Walaupun memang saya pernah di DPR 2004-2008, jadi beberapa tokoh lintas partai ya bersahabat. Sering ngobrol-ngobrol biasa. Ketika jadi gubernur 2008 sampe sekarang juga banyak tokoh-tokoh partai jadi sahabat. Jadi ngobrol-ngobrol aja lah secara umum tentang kondisi bangsa dan kerja-kerja baik yang bisa kita lakukan. Tapi tidak menjurus ya," urai Gubernur NTB itu.
Meski belum cukup tinggi, elektabilitas TGB sudah mulai terlihat di survei-survei Pilpres 2019. Dia mengaku mensyukuri namanya bisa masuk di bursa capres/cawapres.
"Bagi saya sih intinya ini kan bukan sekarang yang saya lakukan. Saya selama jadi gubernur kan sering dapat undangan. Sabtu atau minggu. Sebagian saya penuhi, sebagian tidak bisa karena ada acara sosial juga di NTB," kata TGB.
Simak juga: Membandingkan Kekuatan AHY dan TGB, Kandidat PD di Pilpres
"Jadi sebenarnya perjalanan dakwah ini kan sudah 3-4 tahun. Memang semenjak masuk di survei, orang kan jadi mulai ngeh. Ini orang ngapain aja. Misalnya katakanlah safari dakwah. Safari dakwah saya dimuatin sama bobot yang lain-lain," imbuhnya.
TGB tak mau woro-woro soal safari dakwah yang dia maksud. Dia tak menyebut safarinya bersifat politik, melainkan lebih pada unsur kebangsaan.
"Saya tidak mungkin kan bilang, nanti dibilang pencitraan. Tapi ya udahlah apapun persepsinya. Saya pikir yang penting kita berkontribusi dan yang paling esensial adalah keliling saya itu selalu mengingatkan bagaimana kita menjaga antara keislaman dan kebangsaan. Itu dua hal baik yang tidak boleh kita pertentangkan di republik ini," papar TGB.
Nama TGB juga mulai disebut menjadi salah satu kandidat cawapres, baik untuk petahana Presiden Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Siapa yang dipilih?
"Saya nggak pernah ngebayangin di tingkat itu. Jadi ketika itu disuarakan oleh siapapun, itu suatu kehormatan besar bagi saya. Saya melihat bagaimana ke depan nanti aja," ucap TGB.
Simak juga: Munculkan TGB, Demokrat Diyakini Mainkan Deception ala Sun Tzu
Lulusan Universitas Al Azhar itu pun berbicara mengenai kedekatannya dengan Jokowi dan Prabowo. TGB lalu bercerita soal perannya sebagai tim sukses pemenangan Prabowo saat Pemilu 2014 lalu.
"Saya dulu ketua tim pemenangan Prabowo di NTB 2014. Ketika Pak Jokowi datang pertama kali kunker, itu yang pertama kali saya sampaikan kepada presiden. Bahwa saya adalah ketua tim pemenangan Prabowo di daerah ini saat pemilu. Dia (Jokowi) ketawa aja, gitu selesai," cerita TGB.
Politikus Demokrat itu mengatakan, dia tak pernah berjumpa dengan Prabowo sekalipun saat menjadi tim pemenangan eks Danjen Kopassus itu. TGB mengaku mendapat kepercayaan dari pendukung Prabowo saat 2014 untuk jadi panglima di NTB saat pilpres lalu.
Simak juga: Siap 'Dijual' Demokrat untuk Pilpres 2019, TGB: Suatu Kehormatan
"Saya baca visi misi beliau (Prabowo). Jadi dengan membaca itu dalam tanda kutip ya punya kedekatan juga," sebut dia.
Soal kedekatan dengan Jokowi, TGB mengaku itu terjalin dengan sendirinya ketika Jokowi menjadi presiden. Masalah birokrasi menjadi hal utama.
"Kalau dengan pak presiden ya mulai 2014 sampai sekarang, saya jadi bagian dari pemerintah yang dipimpin oleh beliau (Jokowi)," tutup TGB.
[dtc/van/elz/gmc]
Sumber : detikcom



Pangdam IX Udayana: Kodim 1628 Sumbawa Barat Diresmikan April Mendatang

Journalist: Din Ady, EZ | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Kamis, 22/03/2018 | 10:50 WIB
Pangdam IX Udayana, Mayjend TNI Benny Susianto Foto: Dok. kabarntbcom
Sumbawa Barat, GetarMerdeka.com - Pangdam IX Udayana, Mayjend Benny Susianto, memastikan Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 1628 Sumbawa Barat akan diresmikan pada tanggal 27 April mendatang.
Kepastian itu diungkapkan Pangdam, kepada pers usai sholat dzuhur berjamaah di Masjid Agung Darussalam, Rabu 21 Maret 2018.
Insya Allah (diresmikan 27 april) bersamaan dengan penutupan kegiatan TMMD (TNI Manunggal Masuk Desa),” jelas Pangdam.
Ia menyatakan dari segi infrastruktur dan personil, Makodim 1628 Sumbawa Barat sudah siap dioperasikan. Untuk.jumlah personil yang akan ditempatkan di Makodim, menurut Pangdam akan disesuaikan dengan jumlah Koramil (Komando Rayon Militer) yang ada.
Untuk Makodim 1628 KSB, Pangdam menyebut sekitar 50an personil yang akan ditempatkan. Selain itu, sejumlah Pos Ramil yang ada di beberapa kecamatan juga akan didefinitifkan.
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Dok. Istimewa/kabarntbcom
“Personil siap. Sekarang kita sedang menunggu SK penetapan dari Kepala Staff Angkatan Darat (AD) untuk perwira yang akan ditempatkan sebagai Komandan Kodim (Dandim),” ungkap Jenderal bintang dua itu.
Ditanya tentang kemungkinan ditariknya prajurit TNI putra daerah KSB yang saat ini bertugas di daerah lain untuk mengisi sejumlah jabatan di Makodim, Pangdam menyatakan seluruh prajurit TNI prinsipnya siap untuk ditempatkan dimana saja di seluruh wilayah NKRI. Ada mekanisme yang mengatur hal itu. Jika organisasi membutuhkan maka setiap prajurit harus siap.
Namun dalam hal penempatan personil, faktor manusiawi, kata Pangdam, juga menjadi pertimbangan.
“Kalau putra daerah kita tempatkan di daerahnya maka dukungan morilnya besar. Kita berharap produktifitas kerjanya juga besar, daripada kita tempatkan orang yang jauh. Tapi doktrin ya9ng kita bangun dalam tubuh TNI, kita siap ditempatkan dimana saja,” demikian Pangdam.
Selain bertatap muka dengan jajaran pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya di KSB dalam kunjungannya, Pangdam juga menyempatkan diri untuk meninjau Makodim 1628 KSB.
Pangdam atas nama TNI AD menyampaikan apresiasi tinggi dan terimakasih kepada Pemda KSB atas hibah lahan dan bangunan Makodim dimaksud.
[kbr/ntb/gmc]
Sumber : kabarntbcom



Warga Mataram Syukuran Untuk Kemenangan Zul-Rohmi

Journalist: Nur Imansyah | Red IT: Firman Wage Prasetyo | Rabu, 21/03/2018 | 23:43 WIB
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Warga Kampung Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram melakukan makan dan doa bersama (rowah) untuk kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur NTB Zul-Rohmi di Pilkada 2018. (Foto: Antara/Ist)
Mataram, GetarMerdeka.com - Warga Kampung Banjar, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram melakukan makan dan doa bersama (rowah) untuk kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Zulkieflimansyah dan Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) di Pilkada 2018.
Tokoh agama Kampung Banjar Ampenan, H Sanah, mengatakan rowah dan doa bersama untuk kemenangan pasangan Zul Rohmi ini juga dihajatkan sebagai rasa syukur atas kepemimpinan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB).
"Keberlanjutan kepemimpinan TGB yang sudah baik menjadi makin maju dan lebih baik oleh pemimpin yang baru hasil Pilgub NTB," katanya, Rabu.
Selain itu, ia mengungkapkan warga kampung Banjar sebagai bentuk syukur dan rasa bangga terhadap TGB yang sedang berikhtiar mengunjungi seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke yang digadang-gadang akan jadi pemimpin nasional baik itu calon presiden atau calon wakil presiden 2019.
"Kami warga NTB merasa senang dan bangga dengan kiprah beliau yang terus moncer di pentas nasional, sebagai seorang tuan guru/ulama dengan segudang prestasi dalam membangun NTB selama masa kepemimpinannya," ujar H Sanah.
Selanjutnya ia mengatakan, untuk estafet kepemimpinan NTB kedepan pengganti TGB harus mampu melanjutkan prestasi dan pembangunan NTB lebih baik lagi. Harapan itu akan bisa dilanjutkan oleh paslon yang memiliki pengalaman yang baik secara nasional maupun internasional.
Dari kriteria tersebut, pasangan Zul-Rohmi lah yang tepat untuk melanjutkan estafet kepemimpinan TGB lima tahun mendatang.
"Jika ditakdirkan menang,
pasangan calon nomor urut 3 ini selain muda, kualitas dan kapabilitasnya hampir sama seperti TGB," ucapnya.
Lebih jauh Sanah menambahkan, pasangan dengan jargon NTB Gemilang ini merupakan pasangan yang komplit dengan hadirnya Ibu Rohmi sebagai satu - satunya calon perempuan yang di harapkan mampu membawa aspirasi perempuan NTB kedepan.
"Ciri Jilbab ijo ini yang akan menjadi magnet kuat dikalangan pemilih perempuan," tambah Haji Sanah yang dihormati di Kampung Banjar tersebut.
Selain itu Sanah bersama warga kampung Banjar lainnya berkomitmen terus mensosialisasikan dan mengajak masyarakatnya tanggal 27 Juni 2018 yang akan datang agar memilih pasangan Zul - Rohmi.
"Coblos perempuan yang pakai Jilbab Ijo," tandasnya.
[Ant/nur/gmc]
Sumber : AntaraNews



Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT