Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Kemenkumham Berikan Remisi Kepada 522 Napi LP Mataram

Sabtu, 17/08/2019 | 13:14 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Penyerahan remisi oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, di LP Kelas III Mataram, Sabtu (17/8). (Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia memberikan Remisi kepada 522 orang Napi se-NTB, dari 580 yang diusulkan.
Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah melakukan Penyerahan Remisi Umum 17 Agustus 2019 Kepada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Mataram dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Mataram Oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah , Sabtu (17/8).
Memaknai Hari Kemerdekaan ini, Doktor Zul berharap HUT RI yang ke 74 ini dapat dirayakan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, serta dihiasi dengan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kontribusi untuk bangsa dan negara.
"Kemerdekaan itu sudah seharusnya kita rayakan dengan satu semangat bahwa semuanya akan berlalu, penindasan sesama manusia akan berlalu, tapi mudah-mudahan kebahagian tidak kita rayakan secara berlebihan, karena kebahagiaan juga akan berlalu," ujarnya.(*)
Image and video hosting by TinyPic
[RO1/DESK/GMC]

Selamat Bertugas Putra-Putri Terbaik Nusa Tenggara Barat

Jumat, 16/08/2019 | 12:59 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Paskibraka (Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Sebanyak 28 Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Provinsi NTB, dikukuhkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah. Pengukuhan itu dilakukan Gubernur didampingi istri, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, M. Sc di Pendopo Gubernur, Jumat (16/8).
Para anggota Paskibraka itu merupakan putra-putri terbaik yang berasal dari seluruh kabupaten/kota di NTB. Mereka terpilih setelah melalui serangkaian seleksi ketat, mulai dari tingkat sekolah hingga kabupaten/kota.
"Saya Gubernur Nusa Tenggara Barat, mengukuhkan anak-anakku semua, sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. Semoga Allah SWT memberkati anak-anakku sekalian. Laksanakan tugas kalian dengan penuh tanggungjawab," Kata Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu.
Di hadapan Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, SH., M. H., Gubernur menyematkan secara simbolis Lencana Kepemimpinan dan Pengikatan Kendit kepada dua anggota Paskibraka, yang mewakili anggota lainnya.(*)
Image and video hosting by TinyPic
[RO1/DESK/GMC]

Harapan dan Momentum 17 Agustus

Jumat, 16/08/2019 | 23:57 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Paskibraka (Istimewa)
GetarMerdeka.com - Tidak terasa sudah 74 tahun Indonesia merdeka. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia, bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk penulis, tentu tidak sekedar menjadi momen serominal semata, tapi juga diharapkan menjadi momentum kebangkitan dan kemerdekaan pembangunan di semua sektor.Oleh karenanya, kita pun mengharapkan kemerdekaan itu jangan sekedar bidang infrastruktur, tetapi juga peningkatan kualitas SDM, pendidikan, kesehatan, dan keberpihakan pada pemerataan untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan.
Sebab, kalau kita menelisik di catatan yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945, para pendiri bangsa kita telah merumuskan kemerdekaan dari sudut pandang yang sangat spiritual.
Di awal kalimatnya saja sudah tertulis kalimat ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa’, kemudian dilanjutkan dengan ‘Dan dengan didorongkan oleh keinginan yang luhur’ dan seterusnya, kemudian diakhiri dengan ‘Maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya’.
Itulah rumus kemerdekaan yang telah dicapai oleh Bangsa Indonesia, yakni keinginan Tuhan yang berpadu dengan keinginan kita sebagai manusia, maka lahirlah kemerdekaan.
Coba kita lihat di alenia sebelumnya, secara tersurat juga disebutkan ‘Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah pada saat yang bebahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan’.
Menyimak kalimat tersebut, maka kata kemerdekaan merupakan perpaduan antara keinginan Tuhan dan keinginan manusia. Itulah yang seharusnya menjadi ruh bagi peringatan HUT kemerdekaan yang kita rayakan setiap tanggal 17 Agustus. Dengan bersatu padunya seluruh rakyat Indonesia, diharapkan menjadi momentum untuk mewujudkan bangsa  yang adil dan makmur.
Melalui catatan kecil ini, penulis hanya mengharapkan supaya peringatan 17 Agustus bisa menjadi pemicu bangsa  untuk menuju kemerdekaan seutuhnya. Yaitu kemerdekaan yang tak sebatas perayaan dan pengucapan ritual tahunan.
Bukan pula kemerdekaan yang hanya dirasakan sebagian golongan di republik ini. Tapi betul-betul kemerdekaan yang dirasakan segenap elemen bangsa, termasuk rakyat kecil.
Semoga pula  peringatan kemerdeakaan ke 74, bisa dimaknai sebagai momentum pembuktian dari kemerdekaan yang telah diperoleh. Yaitu, dengan menghadirkan kemerdekaan yang memerdekakan rakyat Indonesia.
Artinya, bagaimana kemerdekaan bisa membebaskan rakyat dari kemiskinan dan pemiskinan, membebaskan rakyat dari kebodohan dan pembodohan, sehingga cita-cita kemerdekaan Indonesia raya yang adil dan makmur tercapai
Kita semua tentu sangat berharap peringatan 17 Agustus dapat pula kita resapi sebagai momentum dalam persatuan bangsa. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir ini,  masyarakat kita telah minim toleransi dalam hal perbedaan. Hal-hal yang seharusnya sudah menjadi hal yang lumrah dalam kesatuan negara republik Indonesia ini.
Hal yang kentara adalah dalam perbedaan politik, kita sebagai masyarakat dipertontonkan oleh drama-drama politik yang dilakukan oleh elite-elite partai. Bahkan tak jarang hoax yang beredar adalah hoax tentang politik yang terlihat menyerang dan menyudutkan kubu politik lain.
Kurangnya edukasi dan perilaku gampang percaya yang menghinggapi sebagian masyarakat ini menjadi sebuah “momok” mengerikan dalam hal perbedaan pandangan politik.
Masyarakat menjadi kaku dan terkesan tidak percaya bila ada fakta yang berbeda dengan sudut pandang nya dalam hal politik. Terlihat dari berbagai ujaran kebencian yang terjadi di sejumlah media sosial.
Untuk itu, harus ada kesadaran dan edukasi terhadap masyarakat, bahwa perbedaan adalah hal yang lumrah, dan bukan berarti jika kita berbeda pandangan kita harus selalu menjatuhkan lawan namun perbedaan adalah yang membuat kita belajar arti dari kata toleransi satu sama lain.
Kita harus ingat, kemerdekaan Indonesia bukan diraih karena kebencian perbedaan pandangan tetapi diraih karena saling menghargai pandangan satu sama lain. Untuk itu, silaturahmi kebangsaan dalam rangka memperingati 17 Agustus akan semakin mempererat tali persaudaraan, persatuan dan kesatuan.
Mari kita semua menjadikan peringatan 17 Agustus sebagai momentum untuk memperkuat simpul-simpul persaudaraan dan melekatkan tali kekeluargaan. Penulis beharap, pesan moral ini dapat memperkuat proses semangat berbagi dan bersatu. ***(Karno Raditya)
Image and video hosting by TinyPic
[PAB/DESK/GMC]

Bank Sampah Kini Jadi Inovasi Desa

Kamis, 15/08/2019 | 17:15 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat meresmikan Bank Sampah Lombok Timur (Foto: Diskominfotik NTB)
Kami cukup terbantu dengan hadirnya Bank Sampah ini."

Lombok Timur (NTB), GetarMerdeka.com - Upaya pemerintah Provinsi NTB untuk terus mengkampayekan lingkungan asri dan lestari melalui program NTB bebas sampah (zero waste) diseluruh penjuru wilayah termasuk di pelosok-pelosok desa, kini mulai mendapat sambutan dan dukungan nyata dari pemerintah dan masyarakat desa.
Pembentukan bank sampah disejumlah desa merupakan salah satu wujud dari dukungan itu. Bahkan Bank sampah kini mulai dijadikan inovasi dalam pembangunan desa.
Wakil gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat menghadiri peresmian Bank Sampah PKH Al-Fadhillah di desa Aikmel Timur, Kecamatan Aikmel Kabupaten Lombok Timur, (12/9/2019) mengajak masyarakat untuk tidak lagi memandang sampah hanya sebagai sesuatu yang kotor. Akan tetapi bila dikelola dan diolah dengan baik, justru akan membawa keberkahan serta kemanfaatan bagi kehidupan.
Hanya saja cara pandang atau perlakuan kita tentang sampah perlu diubah. Tidak saja terkait pengetahuan atau keterampilan memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang produktif dan bernilai ekonomi, melainkan juga perlu mengubah total kebiasaan yang selama ini masih kurang sadar lingkungan, tutur Wagub yang lebih akrab disapa Umi Rohmi itu.
Caranya, kata Umi Rohmi adalah bertransformasi mengedepankan  kreatifitas dan inovasi seperti pembentukan bank sampah, serta pemanfaatan teknologi didalam pengelolaannya.
Program pemerintah tidak akan pernah menampakkan hasil, jika tidak ada dukungan dari semua pihak, terlebih dari masyarakat, ujar wagub.
Kepala Desa Aikmel Timur, Rasidi menyatakan  sangat terbantu dengan adanya bank sampah didesanya.
"Kami cukup terbantu dengan hadirnya bank sampah ini. Dan kami sudah mengalokasikan dana dari Alokasi khusus Dana Desa sebesar Rp.200 juta untuk membantu biaya operasional bank sampah ini", terangnya.
Sejauh ini, beberapa desa di NTB sudah mulai memanfaatkan sampah sebagai  program inovasi mereka. Salah satunya adalah desa Dasan Lekong kecamatan Sukamulia kabupaten Lombok Timur.
Desa ini sudah memiliki Bank sampah untuk mengakomodir sampah yang selama ini diaggap tak bernilai. Bank sampah itu diberi nama bank sampah "inges" dimana memiliki makna Indah Nyaman Gemilang Bersih Sejahtera.
Inovasi menarik lainnya yang dimiliki Desa ini yakni sampah yang tergolong an organik dapat ditukarkan dengan voucher internet gratis selama 3 jam. Tentu sasarannya bukan emak-emak akan tetapi kaum milenial yang bermukim disekitar desa tersebut.
Kepala Desa Dasan Lekong L.M.Rajabul Akbar, menjelaskan inovasi itu dimaksudkan sebagai media edukasi bagi kaum milenial betapa pentingnya menjaga lingkungan dari sampah.
"Kami melalui Bumdes berhasil mengajak kaum muda untuk mengumpulkan sampah kemudian dapat ditukar dengan voucher internet selama 3 jam" tutur Kades.
Disamping itu, pemerintah desa Dasan Lekong juga telah mengaturnya dengan membuat Peraturan Desa (perdes) tentang pengelolaan sampah. Juga dari segi financial Pemdes mengalokasikan sekitar Rp.300 Juta rupiah yang diambil dari dana desa untuk operasional program ini setiap tahunnya. (diskominfotik)
Image and video hosting by TinyPic
[INF/RO2/GMC]

KEK Mandalika Akan didukung Teknologi Canggih Ramah Lingkungan

Kamis, 15/08/2019 | 15:24 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - KEK mandalika (Foto: Dok.Istimewa ©idntimescom)
Mataram, GetarMerdeka.com - Salahsatu resort wisata berkelas dunia, KEK Mandalika di Kuta Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akan dilengkapi sistem pengawasan, pemantauan, pengamanan dan infrastruktur mobilitas di area menggunakan teknologi canggih ramah lingkungan (Mandalika Smart Concept).
Mandalika Smart Consept adalah pemanfataan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengendalian dan pengawasan. Selain menggabungkan atau mengintegrasikan berbagai sistem dan Pembangunan infrastruktur pendukung seperti; jaringan listrik berbasis energi panel surya (PLTS), fasilitas air bersih, pengendalian Kebersihan kawasan dan pantai, circuit control system, Public wireless broadband, mobil listrik berbasis lenSolar hingga CCTV Security Solution di area circuit motoGP.
Termasuk menggabungkan jaringan listrik AC dengan jaringan listrik DC serta penggunaan tetra radio jika jaringan broadband mengalami masalah.
Otoritas pengelola ITDC didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs.Lalu Gita Ariadi dan Plt. Kadis Kominfotik Gde Putu Aryadi, MH, menghadirkan PT. LEN yang merupakan BUMN yang memiliki pengalaman luas dan dipercaya di kancah internasional untuk pembangunan sistem terintegrasi dibidang telekomunikasi. Mereka hadir untuk memaparkan rencana pengembangan Mandalika Smart concept tersebut kepada Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj.Sitti Rohmi Djalillah diruang kerjanya, selasa lalu (12/8-2019).
Usai mendengar laporan dari Direktur Pengembangan ITDC yang dilanjutkan pemaparan dari PT.LEN, Wakil Gubernur yang lebih akrab disapa Umi Rohmi menyambut baik konsep pembangunan mandalika smart tersebut. Menurut Wagub pengembangan Mandalika resort, dengan event sekelas MotoGP dunia yang akan digelar di kawasan itu, sudah seharusnya didukung dengan infrastruktur berstandar internasional.
(Istimewa)
Wagub Rohmi Djalilah mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur tersebut, perlu dirancang sebaik mungkin, termasuk pemberdayaan SDM lokal dalam bentuk transper skill dalam rangka keberlanjutan operasional dan perawatan (maintenence).
Dia juga sempat menyinggung tentang rencana pemanfaatan mobil listrik berbasis lenSolar yang lebih ramah lingkungan, di sejumlah spot  wisata. Seperti di Gili, KEK Mandalika dan destinasi lain dengan tujuan untuk memfasilitasi wisatawan dalam membawa barang/perlengkapannya.
Hal tersebut diamini Kadis DPMPT, Miq Gita sapaan akrabnya. "Mobil listrik yang ramah lingkungan ini, perlu dimanfaatkan didaerah wisata, guna membantu membawa perlengkapan berwisata mereka", jelasnya.
Gita Ariadi berharap, setiap investor yang ingin berinvestasi di NTB lebih lebih di kawasan Pantai, agar ikut mensukseskan program pemerintah dalam mengkampayekan Zero Waste.
Selain itu, investor diwajibkan untuk memperhatikan dampak pembangunan terhadap ekosistem biota laut. "Kami welcome terhadap investor, namun tetap mengutamakan kelestarian lingkungan", pungkasnya. (diskominfotik)
Image and video hosting by TinyPic
[INF/RO2/GMC]

Situs Sejarah Tempo Doeloe Sarkofagus Sangka Bulan Sumbawa

Kamis, 15/08/2019 | 14:04 WIB
Catatan: Ahmad Zuhri Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Sarkofagus Sangka Bulan (Foto: Istimewa/Ahmad Zuhri)
Potensi Wisata Sumbawa memiliki kekayaan alam yang luar biasa tentunya dengan berbagai pilihan destinasi wisata alam ternyata peninggalan sejarah situs Sarkofagus menyimpan historis purbakala berusia 4000 Tahun."
Sumbawa (NTB), GetarMerdeka.com - Masyarakat sekitar menyebut situs ini dengan nama Sampar (dataran) Sangka Bulan yang berada di wilayah Desa Batu Tering Kecamatan Moyo Hulu. Kenapa di sebut Sangka Bulan? Karena saat bulan purnama tiba, apabila dilihat dari dataran ini, sang bulan akan terlihat sangat indah diapit oleh dua bukit seperti berada dalam dua genggaman tangan yang sedang menopang bulan.
(Foto dok. istimewa)
Situs ini berjarak sekitar 21 km dengan waktu tempuh berkendara sekitar 1 jam perjalanan dari kota Sumbawa Besar. Dari Desa Batu Tering kita berjalan kaki sekitar 1 jam perjalanan. Menggunakan roda dua tentunya akan lebih cepat lagi.
Situs Ai Renung berupa sarkofagus kuburan batu. Kondisinya cukup baik dan lengkap karena masih memiliki cungkup (penutup) lubangnya. Situs ini berada di 3 titik lokasi. Titik pertama terdapat 4 situs dengan relief berbentuk manusia dan buaya. Titik kedua berupa sarkofagus kuburan batu dengan cungkup lengkap, posisinya lebih tinggi dari situs yang lain dengan model yang khas. Hal ini bisa dimaknai posisinya lebih terhormat dibanding situs lainnya. Sedangkan 1 situs dititik ketiga berupa batu besar setinggi 1 meter.
Istimewa
Menurut peneliti dari prancis yang pernah melakukan penelitian terhadap situs Ai Renung, memperkirakan situs ini berusia sekitar 4000 tahun dan diyakini sebagai salah satu situs tertua didunia.(*)
Image and video hosting by TinyPic
[AZM/FB1/GMC]

Presiden: Tahun ini, Pembangunan Jalan Tol Diselesaikan Bertahap

Selasa, 13/08/2019 | 21:58 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Jalan Tol (Foto: Kementerian PUPR/Istimewa)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Selamat malam. Pemerintah melalui Kementerian PUPR secara bertahap menyelesaikan pembangunan jalan tol baru di berbagai daerah di seluruh Indonesia yang telah dibangun sejak 2015. Sekedar Anda tahu, hingga bulan Mei 2019, jalan tol baru yang telah dioperasikan adalah 949 kilometer, Jelas Presiden Joko Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima GetarMerdeka.com, Selasa malam (13/8).
Nah, sembilan ruas tol baru sepanjang 406,14 kilometer akan beroperasi tahun ini secara bertahap. Di mana saja? Ini beberapa diantaranya.
Jalan Tol Cinere-Jagorawi ruas Raya Bogor-Kukusan sepanjang 5,5 kilometer yang siap diresmikan bulan Agustus ini. Lalu, di Sumatra ada ruas tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 189 kilometer yang akan siap bulan September 2019. Setelah itu ruas Tol Kayu Agung-Jakabaring (33,5 kilometer) dan Pekanbaru-Petapahan (33,6 kilometer).
Kemudian Jalan Tol Manado-Bitung pada ruas Manado-Danowudu yang panjangnya 22,5 kilometer. Di Kalimantan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda pada ruas Samboja-Samarinda sepanjang 66,4 kilometer direncanakan siap Oktober 2019, "tandas Presiden Jokowi.
Terakhir ruas Tol Jakarta-Cikampek II sepanjang 36,4 kilometer, berupa jalan tol layang dari Simpang Susun Cikunir hingga Karawang, Cibitung, Semarang, bahkan Padalarang-Bandung.
Kehadiran jalan tol akan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan efisiensi biaya logistik di Indonesia. Demikian penjelasan Presiden Jokowi yang diunggah melalui akun Facebook Presiden jokowidodo RI 1, Selasa malam (13/8) dan dilansir sejumlah medsos. (*)
Image and video hosting by TinyPic
[RI1/RO1/GMC]

Gubernur NTB Paparkan Strategi Pengembangan Ternak Sapi

Selasa, 13/08/2019 | 21:21 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat berdialog dengan salah satu investor dan memaparkan potensi pengembangan ternak sapi, Selasa (13/8).FOTO: PRCC BIRO HUMAS NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Peternakan, khususnya spesies sapi menjadi salah satu komoditas yang akan dikembangkan di NTB.
Untuk Pengembangan sektor in Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, memaparkan gambaran terobosan yang akan ditempuh Pemprov NTB.
Menurutnya, Pemprov NTB akan memberikan kemudahan bagi pengusaha yang ingin mengelola usaha pengembangbiakan sapi di NTB.
"Bukan Pemprov yang mendatangkan atau mengimpor sapinya. Tapi Pemprov membantu dan memfasilitasi investor yang tertarik untuk bisnis di area ini,” ujar Gubernur.
Pengembangbiakan sapi tidak bisa berdiri sendiri. Untuk bisa tumbuh menjadi sapi berkualitas kompetitif, mereka membutuhkan pakan yang berkualitas pula. Hal ini memunculkan kebutuhan lain, yaitu pabrik pakan.
“Ternak kita sengsara di musim kemarau tanpa pakan. Nggak akan kompetitif. Pabrik Pakan bahan bakunya ada di NTB. Jagung dan lain-lain melimpah di kita. Dengan adanya pabrik pakan maka nilai-tambah produk pertanian kita akan meningkat. Jagung dan lain-lain akan mulai diolah di tempat kita,” ujarnya.
Seperti halnya memancing datangnya investasi di bidang pengembangbiakan sapi, Pemprov NTB pun akan berusaha menarik dan membantu investor yang mau membuat pabrik pakan ini.
“Investasi di pabrik pakan ini hanya akan menarik kalau pasarnya ada. Nggak ada insentif untuk munculnya pabrik pakan kalau yang mengonsumsi pakannya nggak ada. Saat ini sapi kita kurang dan petani kita nggak mau dan belum terbiasa dengan pakan olahan. Karenanya, pasar untuk pakan ini harus diciptakan,” ujarnya.
Istimewa
Gayung Bersambut
Kunjungan Gubernur NTB ke Australia belum lama ini melahirkan peluang baru. “Kebetulan Australia dekat dengan kita dan juga kekurangan pakan, tapi bagus di breeding karena areanya luas. Jadi harga sapi Australia relatif murah,” ungkap Gubernur.
Untuk membuat insentif hadirnya industri pakan, maka impor sapi Australia menjadi opsi menarik untuk mereka yang tertarik membangun industri pakan. Proses pembiakan sapinya dilakukan di Australia. Sementara, penggemukannya dilakukan di NTB. Usaha penggemukan sapi inilah yang akan memunculkan permintaan pakan.
“Disinilah pasar untuk industri pakan muncul. Di saat yang sama, semua fasilitas modern RPH kita dan lain-lain bisa termanfaatkan yang selama ini idle. Jadi pengolahan sapi kita mulai jalan dan dagingnya bisa dijual ke Jawa bahkan ke luar negeri,” ujarnya.
Strategi ini bukan berarti spesies sapi lokal diabaikan.
Pengembangbiakan sapi lokal juga tetap akan menjadi pilihan untuk diseriusi. Malahan, upaya mendatangkan sapi impor bisa juga dilakukan oleh pedagang-pedagang sapi lokal di NTB. Hasil produksi pabrik pakan bisa juga diekspor ke Australia. Tidak tertutup pula kemungkinan bahwa suatu saat, cattle station di Australia akhirnya dikelola dan dimiliki oleh orang-orang NTB sendiri.
Istimewa
Menurut Doktor Zul, saat ini ia tengah berupaya membujuk pemain besar yang berpengalaman di bidang ini. Gubernur mengandaikan, saat para pengimpor sapi ini mendatangkan 20 ribu sapi dari Australia ke Jakarta, sebagian kecil dari angka itu bisa saja digemukkan dulu di NTB.
“Bisa saja diturunkan di Lembar 500 atau 1000 ekor untuk kemudian digemukkan dan diproses di NTB. Seiring dengan berlalunya waktu, kita akan ada pembelajaran dan pengalaman untuk kemudian skala usahanya diperbesar,” tegasnya.
Doktor Zul menyadari, semua ini memang tidak akan semudah di atas kertas. Namun, seperti yang selalu diutarakannya, perjalanan panjang, selalu harus dimulai dengan langkah pertama. “Dan para pemenang dan pahlawan biasanya berani menempuh jalur yang tidak biasa dan jalan yang jarang dilalui oleh orang lain,” pungkasnya. (*)
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Dengan Joki Cilik Hingga Wisata Berkuda NTB Miliki Legenda Sendiri

Selasa, 13/08/2019 | 20:51 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - FOTO Diskominfotik NTB/Istimewa
Mataram, GetarMerdeka.com - Wisata berkuda tidak hanya ada di kota-kota besar, tetapi juga di Lombok Nusa Tenggara Barat. Bercerita tentang kuda, NTB punya legenda dan daya tarik tersendiri. Bukan hanya pacuan kuda tradisional, dengan joki cilik yang lincah dan berani. Dengan Joki Cilik Hingga Wisata Berkuda NTB Miliki Legenda Sendiri.
Berkuda tanpa pelana dan pengaman, menjadi event budaya masyarakat di Pulau Sumbawa NTB, yang banyak menarik minat decak kagum para wisatawan. Juga ada alat angkutan tradisional yang ditarik kuda disebut benhur (bahasa bima) atau cidomo (bahasa sasak) hingga produksi susu kuda liar dari Bima yang dikenal berkhasiat tinggi untuk pengobatan berbagai macam penyakit kronis.
Gebernur NTB, Dr.H.Zulkieflimansyah merupakan salah seorang pejabat yang punya hoby berat menonton pacuan kuda tradisional dengan joki-joki cilik yang hebat-hebat itu. Setiap event budaya pacuan kuda tradisional di pulau Sumbawa, doktor Zul sapaan Gubernur lulusan UK tersebut, seolah tidak ingin melewatkan moment yang memacu adrenalin itu
Berbeda dengan pecuan kuda, adalah para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Merwegati dusun ketangge daye, desa batujai, kabupaten Lombok tengah, kini mulai mengembangkan wisata naik kuda, khususnya pada obyek wisata desa. Misalnya berwisata keliling bendungan batujai sambil merasakan sensasi menunggang kuda.
Menurut Fahrurrozi selaku ketua Pokdarwis Merwegati Dusun Ketangge daye, menceritakan, meski terbilang masih baru, wisata berkuda ini rupanya sudah memiliki banyak peminat. Tidak hanya masyarakat lokal saja, namun hingga wisatawan luar daerah juga.
‘’Alhamdulillah Kalau tamu atau pengunjungnya setiap hari selalu ada mulai dari masyarakat sekitar lombok NTB, ada yang dari kalangan pemerintahan, bahkan ada dari luar daerah juga seperti bali, jawa dll’’. ujar pemuda yang lebih akrab disapa Uji itu.
Ia mengungkapkan bahwa kelompok pemuda sadar wisata yang dipimpinnya, kini mulai banyak memperkenalkan wisata berkuda tersebut, karena termasuk salah satu olahraga yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Untuk promosi sendiri, Uji mengaku hanya dari mulut ke mulut dan melalui media sosial seperti facebook dan Instagram. ‘’ Sejauh ini promosi hanya dilakukan dari mulut ke mulut dan media sosial saja,’’ ungkapnya.
Bagi pemula yang belum mahir menunggang kuda, akan dipandu sepanjang perjalanan oleh para pemandu yang sudah terlatih dan paham hal ihwal tentang kuda. Namun sebelum itu, pengunjung harus melakukan booking terlebih dahulu untuk disiapkan jenis kuda yang diinginkan. Kuda yang disiapkan berjumlah sekitar enam ekor dan merupakan jenis kuda lokal yang sudah jinak dan terlatih. ‘’Kudanya sudah kita lengkapi dengan pelana dan dijamin aman, karena pemandunya sudah terlatih,’’ terangnya.
Rute yang ditempuh adalah keliling bendungan batujai. Pengunjung bisa datang pada pagi atau sore hari dengan tarif cukup terjangkau. Hanya dengan Rp. 50 ribu pengunjung sudah bisa menikmati pemandangan asri bendungan batujai sekaligus mengabadikannya. ‘’Tarifnya sudah sekalian sama selfi juga,’’ ungkap Uji.
Uji berharap wisata berkuda ini diharapkan bisa membantu perekonomian warga dan bisa menjadi ikon pariwisata NTB khususnya Lombok tengah.’’Semoga dari wisata berkuda ini, masyarakat bisa lebih sejahtera,’’ tutupnya.
Sementara itu, salah satu pengunjung bernama Rudi dari Pemenang Lombok utara mengatakan, sangat mengapresiasi adanya wisata berkuda tersebut, selain unik dan terbilang baru, juga sangat baik untuk mendukung kemajuan pariwisata NTB. ‘’Ini sangat bagus, apalagi pelayanannya sangat baik dan pemandunya ramah- ramah,’’ katanya. (Diskominfotik).
Image and video hosting by TinyPic
[INF/RO1/GMC]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT