Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

'Ulama akan Buat Jokowi Tenang'

Rabu, 01/08/2018 | 17:21 WIB
Reporter: Muhyiddin/ Andi Nur Aminah | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo Foto: Republika/ Wihdan
"Manyambut tahun politik, Jokowi diharapkan tenang hadapi berbagai persoalan bangsa."
Jakarta, GetarMerdeka.com - Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) dan Istana Negara akan menggelar Zikir Kebangsaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/8) malam nanti. Zikir tersebut akan dihadiri 1.000 ulama dari berbagai daerah, termasuk dari ulama sepuh.
Ketua Umum MDHW, KH Musthofa Aqil Siradj mengatakan bahwa para ulama tersebut akan membuat  Presiden Joko Widodo merasa tenang menghadapi berbagai persoalan bangsa, termasuk menyambut tahun politik. "Jadi intinya diharapkan Pak Jokowi tenang, jangan terpengaruh," ujar KH Musthofa saat ditemui usai konferensi pers di Kantor MDHW, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (31/7).
Menurut dia, ulama perlu menenangkan Jokowi karena saat ini banyak orang yang sudah mulai memengaruhinya agar bisa menjadi Cawapres-nya dalam Pilpres 2019 memdatang. Namun, kata dia, ulama sepuh NU, KH Maimun Zubair atau Mbah Maimun juga sudah berpesan agar Jokowi tenang.
"Sudah berbicara dengan saya Mbah Maimun itu, Jokowi sing tenang (yang tenang). Pokoknya nek Jokowi demi bangsa mesti selamat. Saya gak tahu artinya apa, mungkin karena Pak Jokowi bisa demi orang misalnya atau demi partai mungkin," ucapnya.
Adik kandung KH Said Aqil Siradj ini menambahkan, para kiai juga sudah mengerti tentang cara kerja Jokowi selama ini. Menurut dia, Jokowi selama ini apa adanya dan memiliki sifat tawaddhu', sehingga layak untuk didoakan bersama agar bisa menjaga bangsa ini dari perpecahan.
"Kiai-kiai itu sudah mengerti kerja beliau, bagaimana beliau ini apa adanya orangnya. Ya maaf ini selama ini keluarganya juga tidak ada yang main poyek. Ini sudah diteliti oleh kiai-kiai. Tapi yang paling menyentuh tawadhu'nya itu," kata KH Musthofa.
Image and video hosting by TinyPic
[rol/yid/gmc]
Sumber : RepublikaOnline



Hadapi hoaks dan SARA jadi tantangan koalisi Jokowi saat kampanye Pilpres

Rabu, 01/08/2018 | 17:05 WIB
Reporter: Merdeka/ Hanz Salim | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Jokowi dan sembilan partai pendukung. ©2018 Merdeka.com/Intan Umbari Prihatin
Jakarta, GetarMerdeka.com - Partai politik koalisi pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewaspadai kabar bohong alias hoaks yang diprediksi bertebaran pada kampanye Pilpres 2019.
Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate mengakui isu-isu semacam itu akan tetap bermunculan pada saat kontestasi pileg dan pilpres berlangsung. Selain hoaks, kata dia, isu SARA juga diprediksi akan mewarnai pesta demokrasi lima tahunan itu.
"Terkait dengan isu-isu yang tidak berbasis pada fakta dan data, tentu itu tantangan bersama kita dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi kita melalui yang kita sebut sebagai politik yang rasional untuk menghindarkan eksploitasi SARA yang berlebihan," kata Johnny di Jakarta, Rabu (1/8).
Menurut Johnny, parpol koalisi pendukung Jokowi akan mengambil langkah antisipatif guna menangkal hoaks dan SARA. Para parpol koalisi, kata dia, berkomitmen untuk tidak menggunakan isu-isu semacam itu selama kontestasi pileg dan pilpres berlangsung.
"Itu akan dihadapi dengan counter-counter isu yang rasional. Counter isu yang rasional itu yang gimana? Dari data dan fakta. Kami bicara dalam kampanye, terkait dengan fakta," terang Johnny.
Johnny mengaku, pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi saat ini cukup banyak diserang dengan isu yang tidak sesuai fakta dan data, seperti misalnya menyebut angka kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) tidak sesuai fakta.
"Ada pemimpin yang bilang 50 juta (penduduk miskin), nah ini standard ukurannya enggak ada acuannya, nah itu harus dijelaskan. Ini harus dijawab dengan data, bukan dengan retorika-retorika," terang Johnny.
Image and video hosting by TinyPic
[mdk/lip6/rzk/rul/gmc]
Sumber : merdekacom



Presiden Tinjau Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Sumbawa

Rabu, 01/08/2018 | 16:53 WIB
Reporter: M. Sahrul Hardinata/ Biro Pers Setpres | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Kris/ Biro Pers Setpres
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan program padat karya tunai di Desa Pernek, Kecamatan Moyo Hulu, Senin sore, 30 Juli 2018.
Didampingi Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi, Presiden melihat langsung pembangunan irigasi kecil sepanjang 319 meter dengan biaya sebesar Rp225 juta. Pekerja yang terlibat dalam padat karya tunai ini adalah sebanyak 80 orang dan waktu pengerjaan selama 60 hari.
Adapun manfaat yang diperoleh adalah irigasi akan mampu mengairi irigasi sawah seluas 80 hektare.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden sempat berbincang-bincang dengan pekerja padat karya tunai yang sebagian besar merupakan petani.
Beberapa topik yang menjadi perbincangan Presiden dan para petani di antaranya adalah produktivitas lahan dan harga gabah.
Untuk produktivitas lahan, salah seorang petani menjelaskan bahwa dalam satu tahun lahan mereka dapat menghasilkan panen padi sebanyak dua kali dan satu kali untuk palawija.
Presiden pun memuji panen padi yang dihasilkan dari setiap hektare-nya,. “Sekarang kalau satu hektar bisa dapat berapa ton? 6 ton padi, ya tinggi dong, 6 ton padi tinggi,” ujarnya.
Hal lain yang disampaikan petani adalah mengenai harga gabah. Presiden mengatakan bahwa apabila pemerintah menaikkan harga gabah, maka harga beras akan naik. Tentunya hal seperti ini akan menyenangkan petani, namun di sisi lain masyarakat harus membeli beras dengan harga yang lebih tinggi.
”Pemerintah itu menjaga keseimbangan harga beras, harga berasnya biar enggak mahal tapi petaninya juga mendapatkan harga gabahnya baik,“ ujar Kepala Negara.
Demikian siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden yang diterima redaksi GetarMerdeka.com, (01/08/2018).
Image and video hosting by TinyPic
[kris/rul/iwa/gmc]


UTS Wakkafkan Pendidikan Untuk Indonesia, Presiden Jokowi Memberikan Kuliah Umum

Senin, 30/07/2018 | 09:05 WIB
Reporter: Syafruddin/ Eed Setiawan | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi memuji kiprah UTS di kancah pendidikan nasional. Dengan pembelajaran yang berbasis teknologi, UTS menurut Jokowi sangat luar biasa karena pendidikannya senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengunjungi dan bersilaturahmi dengan seluruh civitas akademika Universitas Teknologi Sumbawa, Senin (30/07/2018). Presiden dan Gubernur bertandang ke universitas milik Gubernur NTB terpilih, Dr. Zulkieflimansyah tersebut usai menyerahkan sertifikat tanah kepada masyarakat Se-Pulau Sumbawa.
Kehadiran Presiden dan Gubernur disambut antusias seluruh mahasiswa dan dosen universitas tersebut. Bahkan tidak sedikit yang berebut salaman dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Presiden Jokowi memuji kiprah UTS di kancah pendidikan nasional. Dengan pembelajaran yang berbasis teknologi, UTS menurut Jokowi sangat luar biasa karena pendidikannya senantiasa mengikuti perkembangan zaman.
Selain itu, Jokowi kagum dengan UTS karena mahasiswanya tidak hanya berasal dari NTB. Namun juga dari daerah lain, di seluruh Indonesia.
Karena itu, Presiden Jokowi berharap UTS tidak berhenti menggali teknologi demi kemajuan bangsa. Bahkan katanya, teknologi yang belum ada di negeri ini dapat dilahirkan oleh para mahasiswa UTS.
Sebelumnya, Pembinaan UTS, sekaligus Gubernur NTB terpilih, Dr.  Zulkieflimansyah melaporkan kepada presiden bahwa pembangunan UTS itu penuh dengan perjuangan. Sejak peletakan batu pertama oleh Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB), pihaknya terus bekerja keras untuk membangun UTS tersebut.
Doktor Zul, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa niatnya membangun universitas tersebut agar para mahasiswa di Indonesia bagian tengah dapat bersaing yang ada di pulau Jawa. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan itu tidak mengenal tempat. Namun yang dilihat adalah mutu pendidikan yang dikembangkan di dalamnya. Melalui pendidikan di UTS lanjutnya, masyarakat rela mewakkafkan 500 Ha lahan untuk Pendidikan Indonesia agar dapat merubah  mereka bahwa kualitas pendidikan harus menjadi alasan utama ketika memilih perguruan tinggi.
Di hadapan presiden, Dokter Zul mengungkapkan kesyukuran bahwa peminat UTS itu luar biasa. Bahkan tidak hanya Sumbawa tapi seluruh Indonesia. Harapannya para mahasiswa tersebut dapat menjadi agen perubahan peradaban. Ia juga menyampaikan terima kasih dan syukur kepada presiden yang telah datang secara langsung ke UTS.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Serahkan Sertifikat Tanah, Jokowi: sertifikat dapat disimpan dengan baik

Senin, 30/07/2018 | 08:23 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Penyerahan sertifikat tanah bertujuan agar masyarakat mendapatkan kepastian hukum atas kepemilikan tanah mereka. Slain itu, merupakan upaya pemerintahan Jokowi untuk mengejar sertifikasi terhadap 7 juta bidang tanah milik rakyat tahun 2018. Tahun 2025 seluruh tanah di Indonesia sudah disertifikasi. Untuk NTB, tahun 2018 ini tanah yang akan disertifikatkan sebanyak 175.000 bidang. Sedangkan tahun yang akan datang ditingkatkan menjadi sekitar 200.000 bidang.
Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo dan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyerahkan sertifikat tanah untuk rakyat. Penyerahan tersebut dilakukan Presiden dan Gubernur di Gedung Olah Raga (GOR) Mampis Rungan, Kabupaten Sumbawa, Senin (30/07/2018). Presiden menyerahkan sertifikat itu secara simbolis kepada 12 warga dari kabupaten/kota se-Pulau Sumbawa.
Presiden Jokowi menilai sertifikat tanah untuk rakyat ini sangat perlu. Di samping untuk kepastian hukum, sertifikat tanah tersebut untuk menghindarkan masyarakat dari berbagai permasalahan sengeketa tanah. Bahkan, sengeketa itu bisa terjadi antara anak dengan orang tua.
"Kalau sudah punya sertifikat ini, siapa yang berani menggugat, siapa yang berani sengketa," ungkap Presiden.
Jokowi mengingatkan agar sertifikat tersebut dapat disimpan dengan baik. Termasuk apabila dipergunakan sebagai jaminan saat meminjam uang di Bank. Namun, Jokowi meminta masyarakat apabila berminat meminjam uang di bank, maka uang tersebut dapat dipergunakan untuk hal-hal yang produktif, seperti modal usaha dan investasi.
"Kalkulasi dulu, jangan sampai tidak mampu cicil. Jangan gunakan untuk beli mobil," pinta presiden.
Adapun jumlah sertifikat tanah yang diserahkan berjumlah 14.000 sertifikat Se-Pulau Sumbawa, diwakili 1037 warga. Pemerintah menargetkan pada tahun 2018, sebanyak 7 juta Sertifikat tanah akan diselenggarakan. Dan tahun 2019, sebanyak 9 juta Sertifikat.
Turut mendampingi juga saat itu, Menteri Pertanahan, Sofyan Djalil, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Gubernur NTB terpilih, Dr. Zulkieflimansyah dan Bupati Sumbawa, Husni Djibril.

Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/iwa/gmc]


Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Tanju Dompu

Senin, 30/07/2018 | 07:59 WIB
Reporter: Syafruddin/ Arul | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Foto: Biro Humas NTB
Dompu (NTB), GetarMerdeka.com - Presiden, Ir. H. Joko Widodo beserta ibu negara, Hj. Iriana Joko Widodo, didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dompu, Senin (30/07/2018). Kehadiran presiden tersebut untuk meresmikan Bendungan Taju di Kabupaten Dompu. Melalui hallypad yang disediakan SPN Polda NTB, presiden dan Gubernur NTB tiba di Bumi ‘Nggahi Rawi Pahu” itu sekitar  pukul 11.11 Wita.
Kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu merupakan yang kedua kalinya dimana sebelumnya di tahun  2015 yang lalu, Jokowi  hadir dalam acara peringatan 100 tahun meletusnya Gunung Tambora  yang dikemas dalam acara Tambora Menyapa Dunia.
Presiden Jokowi mengapresiasi pembangunan Bendungan Tanju itu.  Jokowi menceritakan bahwa di negara kita  baru 231 waduk yang telah terbangun. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan Amerika (6011 Waduk), Jepang (3000 Waduk) dan Cina (110000 waduk). Menurutnya, waduk yang terdapat di Indonesia masih kurang. Karena itu, perlu dibangun waduk yang lebih banyak lagi.
Presiden juga mrnyampaikan di NTB ini akan di selesaikan 5 Dam/waduk. Bahkan NTB merupakan yang terbanyak dibanding propinsi lain. Jokowi menyampaikan kebahagiaanya bahwa hari ini  bisa di selesaikan pengerjaan Bendungan tanju. Ia juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa Bendungan Tanju dapat mengairi lahan pertanian sebanyak 2250 H. dengan kapasitas daya tampung air sekitar 18 juta meter kubik. Sehingga dengan hadirnya bendungan ini komuditas pertanian di Dompu dapat meningkat.
Sebelumnya, Gubernur NTB, dalam sambutannya melaporkan bahwa  di Dompu terdapat dua bendungan yang akan menyatukan Raba Baka Kompleks. Salah satunya adalah bendungan tanju yang akan diresmikan hari ini dan di bendungan mila progresnya baru 80 %. Gubernur yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada presiden atas peresmian bendungan tersebut. “Semoga mendatangkan kebaikan untuk kita semua,” Ungkap TGB yang saat itu hadir bersama istri, Hj. Erica Zainul Majdi.
Peresmian Bendungan Tanju tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Presiden, di dampingi Mentri PU dan Gubernur NTB.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/sul/gmc]


Jokowi - TGB Sambangi Korban Gempa NTB

Senin, 30/07/2018 | 07:44 WIB
Reporter: Syafruddin | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi - TGB Sambangi Korban Gempa NTB Foto: Biro Humas NTB
Lombok Timur (NTB), GetarMerdeka.com - Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo bersama Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi bersama Isteri Hj. Erica Zainul Majdi meninjau langsung dampak gempa bumi di sejumlah lokasi di  wilayah Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, Senin (30/01/7/2018) pagi. Rombongan tiba di lokasi bencana sekitar pukul 8.00 Wita.
Jokowi-TGB Usai memimpin ratas di Bandara Sultan Muhammad Khaharuddin Sumbawa Besar langsung bertolak menuju lokasi Korban gempa.
Tiba di lokasi, Presiden dan Gubernur yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) beserta rombongan langsung menyambangi korban serta sejumlah rumah dan fasilitas umum  terdampak gempa bumi. Bahkan, presiden dan TGB disambut haru oleh para korban gempa. Presiden dan TGB juga meninjau Posko Bencana di Lapangan Madayin, Desa Madayin, Kecamatan Sambalia.
Presiden dan TGB serta Menteri PUPR tinjau posko bencana di madayin. Presiden ingin memastikan penanganan tanggap bencana benar2 berjalan baik. Selain membagikan buku, presiden dan TGB juga berbincang dengan anak-anak. Sejumlah bantuan sembako juga diserahkan. Hasil dialog dengan masyarakat, para korban gempa yang rumahnya rusak berat akan dibantu uang 50 juta.
Presiden dan Gubernur mengunjungi para korban setelah bertolak dari Sumbawa usai melakukan sejumlah kunjungan kerja di sana. Bahkan sehari sebelumnya, setiba di Bandara Sultan Kaharuddin Sumbawa, Presiden didampingi Gubernur TGB langsung memimpin rapat terbatas.
Setelah itu, Presiden dan gubernur meninggalkan lokasi sekitar pukul 9.25 menuju Sumbawa dan Dompu.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/syf/eed/gmc]


Ultah NW:TGB ingatkan jamaah NW untuk terus mengerjakan kebaikan.

Minggu, 29/07/2018 | 07:24 WIB
Reporter: Muhammad Sahrul Hardinata | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com Foto: Arul
Lombok Timur (NTB), GetarMerdeka.com - Gubernur NTB TGH Zainul Majdi, mengingatkan kepada seluruh Jamaah NW untuk tetap mengamalkan ajaran yang pernah di ajarkan oleh Pendiri NW Al Magfurulahu Maulana Syeikh TGKH Muhamo Zainuddin Abdul Majid Al pancori. "Jamaah NW harus istiqomah dalam mengamalkan kebaikan baik dalam bertutur kata maupun dalam bertindak."tandasnya.
Perayaan Hultah NWDI ke-83 yang dirangkai dengan Haul meninggalnya pendiri organisasi Nahdlatul Wathan ke-21 Almagfurulahu Maulana Syeikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berjalan penuh khidmat.
Acara hultah ini hugs di hadiri sejumlah ulama besar dari timur tengah, masyaikhul Ma'had Darul Qur'an wal hadist Al majidiyah Asy Syafi'i yah NW Pancor Sejumlah Anggota DPR RI. Kapolda NTB, Danrem 162/Wirabhakti, kapolres Lotim, Dandim Lotim, serta sejumlah perwakilan NW di indonesia. Selain dihadiri oleh sejumlah ulama dari timur tengah, dan tokoh tokoh penting Nasional maupun daerah dan juga di hadiri oleh gubernur terpilih DR. Zulkiflimansyah. Ucap Ketua Umum Pengurus besar Nahdlatul wathan (PBNW) DR. M. Zainul Majdi saat memberikan Pengajian di hadapan ribuan Jamaah NW. Minggu, 29 Juli 2018.
Gubernur NTB yang akrab di sapa Tuan Guru bajang ini juga menyinggung kabar di sosial media yang menghina dirinya pasca mendeklarasikan dukungan ke Jokowi..
"kita harus mendoakan sodara2 kita yang tidak bijak dalam menggunakan sosial media, dengan cara meng aploud video ejekan maupun hinaan bahkan berita hoax.".
Ultah NWDI di tutup dengan membaca doa for yang terdapat dalam khizib dan nyanyian islami NW diikuti seluruh jama'ah NW.
Image and video hosting by TinyPic
[rul/eed/gmc]


Presiden Jokowi Ingatkan Pentingnya Merawat Kerukunan

Minggu, 29/07/2018 | 05:37 WIB
Reporter: Syafruddin/ Eed Setiawan | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2018 GetarMerdeka.com - Presiden Jokowi meresmikan sejumlah fasilitas Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa (NTB), Minggu (29/07/2018). Foto: Biro Humas NTB
Sumbawa Besar (NTB), GetarMerdeka.com - Presiden RI, Ir. Joko Widodo mengingatkan pentingnya merawat kerukunan, sebagai modal untuk membangun bangsa Indonesia yang besar ini. Presiden menegaskan tersebut bersilaturahmi sekaligus meresmikan sejumlah fasilitas Pondok Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa, Minggu (29/07/2018).
Presiden kelahiran Solo, Jawa Tengah itu menjelaskan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa besar, yang harus dirawat dengan baik. Bahkan, bangsa yang besar ini harus diisi oleh orang-orang yang bermimpi besar.
"Kenapa disebut negara besar, karena negara kita ini memiliki jumlah penduduk sekitar 263 jut jiwa, 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi," jelas Presiden Jokowi di hadapan sejumlah menteri, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan tamu undangan.
Presiden Jokowi juga menjelaskan Bangsa Indonesia, dengan seluruh perbedaan, kemajemukan, baik agama, adat istiadat, suku merupakan anugerah dari Allah SWT. Karena itu, Presiden mengajak seluruh anak bangsa untuk merawat ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah, Ukhwah Insaniyah, sebagai bentuk tanggung jawab atas semua anugerah itu.
"Saya titip, jangan sampai negara besar ini retak, tidak rukun, gara gara pilihan Bupati, pemilihan Gubernur, atau presiden. Pilih yang paling baik, rukun kembali," harap Presiden.
Sebelumnya, Pendiri Ponpes Modern Internasional Dea Malela, Prof. Dr. Din Syamsuddin menjelaskan bahwa Ponpes tersebut dihajatkan untuk membangun anak bangsa yang mampu bersaing di tingkat dunia.
"Ponpes ini adalah valley of civilization, lembah peradaban," ungkap mantan Ketua Pusat Muhammadiyah tersebut seraya menjelaskan para santrinya, tidak hanya dari NTB. Namun juga dari seluruh Indonesia, bahkan juga dari luar negeri.
Din Syamsuddin juga menyampaikan ponpes tersebut baru berusia dua tahun dan berjalan tiga tahun. Sejumlah fasilitaspun katanya, terus dilengkapi, seperti asrama santri, perpustakaan, sarana olahraga dan sarana belajar. Bahkan sebagian besarnya sudah didirikan, berkat bantuan kerjasama dari berbagai pihak.
Image and video hosting by TinyPic
[hms/tim/gmc]


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT