Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Penjabat Sekda Ingatkan Manajemen Informasi Tak Bisa Tradisional Lagi

Kamis, 04/07/2019 | 14:51 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Penjabat Sekda NTB, Ir.H.Iswandi, M Si saat memberikan pengarahan pada apel pagi di kantor Dinas Kominfotik NTB, di Jalan Udayana Mataram, Kamis (4/7-2019). Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Penjabat Sekertaris Daerah (Sekda) NTB, Ir. H. Iswandi., M.Si pagi ini melanjutkan silaturrahim ke Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi NTB, Kamis (4/7/19).
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, manajemen informasi tidak bisa tradisional lagi, kita harus menyiapkan konten-konten informasi yang positif dalam waktu 24 jam.
Hal ini diperlukan agar konten informasi yang positif dapat mengimbangi konten-konten negatif.
Teknologi sendiri berfungsi untuk memudahkan manusia, nantinya produk informasi yang dihasilkan dapat mempengaruhi kebijakan publik pemerintah.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO3/GMC]

BMKG NTB Kaji Kebencanaan Gempa Berpotensi Selatan Lombok

Kamis, 04/07/2019 | 17:05 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB
Zulkieflimansyah "Jangankan gempa, kiamat pun ada yang memprediksi tahun depan. Artinya, kita harus menyerap informasi dengan baik agar tidak salah dalam menanggapi suatu informasi yang belum tentu benar terjadi," (Istimewa)
"Atas berita viral yang dimuat oleh sejumlah media online kemarin, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Zulkieflimansyah berharap kepada masyarakat untuk tidak panik dan takut terhadap gempa tersebut."
Mataram, GetarMerdeka.com - Pada bulan Juli 2018 (5/8/2018), gempa yang bermagnitudo 7,0 mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa yang berpusat pada di 8,37 LS dan 116,48 BT, dan berada pada 18 kilometer barat laut Lombok Timur dengan kedalaman 15 kilometer menyebabkan 564 orang yang meninggal dunia, 42.239 rumah, dan 458 sekolah rusak.
"Kapan waktunya tidak ada yang tahu bahkan teknologi secanggih apapun tidak bisa memprediksi dan mengetahui kapan akan terjadi gempa itu," ujarnya di sela-sela seminar manajemen kebencanaan yang dilaksakan di Universitas Nahdatul Ulama (NU) NTB di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan, jika terjadi gempa seperti itu berdasarkan hasil simulasi pemodelan tsunami wilayah yang terkena imbas tsunami berada di perairan Kuta, Awang, Selong Blanak, Lombok Barat dan Mataram. Namun, untuk wilayah Kota Mataram imbasnya hanya mencapai 2 kilometer.
"Kalau selatan kurang lebih 3-5 kilometer rendaman tsunaminya, termasuk rendamannya mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika," ujarnya.
Menurut Agus, jika merujuk pada sejarah dan hasil penelitian gempa besar pernah terjadi di perairan selatan, khususnya Lombok pernah terjadi pada tahun 500-1000 tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dari jejak pasir sisa tsunami yang tertinggal. Sedangkan, gempa terakhir yang besar terjadi pada tahun 1977 di wilayah Sumba Kabupaten Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga berimbas pada wilayah selatan NTB dan hingga sekarang tidak pernah terjadi lagi, namun tetap saja hal tersebut menurutnya harus tetap diwaspadai.
"Sekarang belum ada aktivitas lagi, kalaupun ada kita harap gempanya kecil-kecil dan intensitasnya banyak, sehingga terlepas. Tapi kalau diam itu terlalu lama itu artinya sedang mengumpulkan energi dan ini yang tidak kita harapkan. Karena sifatnya di selatan itu seperti itu, hampir sama dengan selatan Bali, Jawa hingga Sumatra bisa ratusan tahun seperti yang terjadi di Aceh itu ratusan tahun terulang kembali pada tahun 2004 gempa besar dan tsunami," kata Agus Riyanto.
Karena itu, simulasi dan pemodelan tsunami (Tsunami Modeling) ini penting untuk diketahui, sehingga pemerintah dan semua pihak bisa melakukan antipasi dan edukasi tentang mitigasi bencana secara menyeluruh ke masyarakat, termasuk mengimbau masyarakat untuk membangun rumah yang tahan gempa.
Sementara itu, pakar Geologi dan Kegempaan dari Universitas Brigham Young Univesity, Utah, Amerika Serikat, Prof Ron Harris mengamini data hasil BMKG tersebut, sebab berdasarkan hasil riset yang dilakukannya bersama 11 timnya dari berbagai Universitas di Amerika, menunjukkan pergerakan zona subduksi di wilayah perairan Lombok Selatan.
"Gempa dengan kekuatan 9 magnitudo itu sangat tinggi, karena posisinya berada di Palung Jawa tapi lokasinya kita tidak tahu apakah terjadi di Lombok, Bali atau Jawa. Tapi kalau itu terjadi terdampak pasti ada kalau itu terjadi stunami," ucapnya.
(Istimewa)
Ia menjelaskan, setiap tahun lempeng Lombok khususnya di wilayah Lombok Selatan tertekan dan bergeser oleh lempeng Indo-Australia sepanjang 35 meter. Bahkan, bila lempeng Lombok ini tidak bisa menahan tekanan akan menyebabkan gempa megathrust dengan kekuatan minimal 9 magnitudo dan maksimal 9,5 magnitudo.
"Gempa yang dihasilkan dari patahan di wilayah Lombok Selatan mencapai 9,5 Magnitudo dan menyebabkan tsunami setinggi 20 meter," katanya.
Ron mengingatkan zona subduksi di wilayah Lombok Selatan yang memanjang hingga pulau Sumatera tersebut menunjukan meningkatnya aktivitas seismik. Hal ini kata dia, didasari hasil penelitian dan riset serta sejarah pernah terjadi gempa besar di Lombok Selatan.
Meski menuyimpan potensi gempa megathrust, Ron Harris menegaskan, tanah bergerak (likuifaksi) seperti yang terjadi pada gempa Palu, Sulawesi Tengah akibat kemungkinan kecil akan terjadi di Lombok.
"Untuk likuifaksi belum sampai sejauh itu," katanya.
Gempa Tidak Bisa Prediksi
Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, menegaskan, bencana alam adalah sesuatu yang bisa terjadi di belahan manapun di bumi. Bencana bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan. Melainkan, dihadapi dengan persiapan dan mitigasi yang matang.
Hal itu disampaikan Gubernur saat menanggapi hasil penelitian salah satu peneliti asal Amerika  mengenai adanya potensi bencana gempa bumi di sejumlah daerah di Indonesia.
"Jangankan gempa, kiamat pun ada yang memprediksi tahun depan. Artinya, kita harus menyerap informasi dengan baik agar tidak salah dalam menanggapi suatu informasi yang belum tentu benar terjadi," kata Gubernur di Mataram, Kamis, 4 Juli 2019.
Kepala BMKG Mataram, Agus Riyanto, menjelaskan bahwa hasil penelitian pakar gempa bumi dari Amerika, Prof Rown Haris dilakukan dengan mengukur jejak jejak tsunami pada masa lampau bersama tim dan BMKG pada tahun 2012. Penelusuran ini dilakukan dengan menyisir pantai di selatan Lombok, Bali hingga Banyuwangi.
"Kajian kajian ini memberikan pelajaran kepada kita saat ini untuk selalu waspada tentang potensi tsunami. Itu poin yang disampaikan dari profesor, dan juga yang dimaksud dengan selatan lombok itu buka Lombok Selatan, tapi selatan Jawa dan sampai ke NTB  itu pertemuan garis lempeng besar," ujarnya.
Gubernur berpendapat, prediksi atau ramalan dari pakar mengenai potensi gempa tersebut merupakan hal biasa saja. Apalagi, para ahli sendiri belum mempunyai perangkat dan kemampuan untuk memprediksi kapan tepatnya bencana itu akan terjadi. Karenanya, informasi ini tidak perlu ditanggapi dengan kekhawatiran berlebihan.
Gubernur menilai, bencana dalam berbagai bentuk adalah hal yang bisa ditemukan di mana saja dan kapan saja di berbagai belahan bumi ini. Untuk itu, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan diri menghadapi bencana. Justru, ujar Gubernur, rangkaian gempa bumi pada 2018 lalu memberikan hikmah berupa pengalaman dalam menghadapi bencana tersebut.
Pekan lalu, Gubernur telah menyaksikan sendiri strategi dan kebijakan yang komprehensif dalam menghadapi bencana di Darwin, Australia Utara. Di daerah tersebut, ancaman bencana dihadapi dengan persiapan yang cukup matang. Warga diedukasi mengenai apa yang harus dilakukan saat bencana datang.
Berbagai kebutuhan saat gempa telah disediakan dan siap didistribusikan sewaktu-waktu bencana datang. Dari tenda, selimut, persediaan makanan instan, hingga mainan untuk anak-anak korban gempa.
Membangun kesiapan semacam ini jauh lebih penting ketimbang memperdebatkan dan membahas berulang-ulang mengenai berapa besar potensi gempa yang akan datang. Apalagi, warga NTB telah punya pengalaman menghadapi gempa.
"Kita tidak berharap ada gempa. Tapi misalnya ada, maka kita tidak sepanik daerah yang belum pernah mengalami hal yang serupa," terangnya.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang kebijakan dan strategi menghadapi bencana, akhir pekan ini sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di NTB akan mengikuti kursus singkat mengenai kebencanaan. Ini merupakan langkah awal untuk mengadaptasi kesiapan pemerintah di Australia dalam menghadapi bencana.
Selain itu, kesiapan menghadapi bencana juga telah tercantum sebagai salah satu misi Pemprov NTB. Upaya mitigasi bencana dan antisipasi bencana menjadi prioritas nomor satu. Terlebih, karena saat ini NTB dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi.
Menurut Gubernur, saat ini pariwisata NTB telah mulai pulih. Kunjungan wisatawan telah memperlihatkan tren menggembirakan. Apalagi, dengan dibukanya sejumlah rute penerbangan baru dari dan menuju NTB. Termasuk, rute Perth-Lombok dengan pesawat AirAsia.
"Saya baru pulang dari Australia misalnya dari Darwin, tidak satu pun kursi yang tersisa di pesawat itu saking orangnya senang datang ke Lombok, enggak satu pun yang tersisa," ujarnya.
Gubernur mengimbau, sudah saatnya seluruh elemen masyarakat NTB melawan rasa takut dan membangun keberanian untuk mempromosikan NTB sebagai daerah pariwisata yang semakin menarik. Ada banyak perkembangan menggembirakan yang sedang terjadi di NTB dan bisa disebarluaskan ke banyak orang.
Mulai dari akan hadirnya ajang MotoGP mulai 2021 mendatang, tumbuhnya desa-desa dan objek wisata baru, hingga semakin terkoneksinya NTB dengan berbagai daerah di Indonesia maupun di negara lain.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

BNPB: Musim Kemarau, Jawa, NTB, dan NTT Rawan Kekeringan

Kamis, 04/07/2019 | 15:21 WIB
ReporterRed IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Ilustrasi. ©2018 REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, GetarMerdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap daerah rawan kekeringan selama musim kemarau. Daerah yang rawan kekeringan berada di bagian selatan garis khatulistiwa. Di antaranya, pulau Jawa, NTB, dan NTT.
"Jawa Tengah umumnya itu, selatan jawa kena semua, terus di NTB, NTT, dan umumnya itu selatan khatulistiwa yang kering itu," kata Deputi Logistik dan Peralatan BNPB Dody Kuswandi di Graha BNPB, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (4/7).
Mengatasi kekeringan ini, Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengkoordinir mobil tangki air. Kata Dody, BPBD juga sudah melakukan mapping terhadap daerah di provinsinya yang rawan kurang air.
"Dan ini banyak dikoordinir BPBD, BPBD boleh menyiapkan mobil tangki air dan bila mereka butuh bantuan BNPB kita berikan dana siap pakai," kata Dody.
Dia berkata, di Jawa Timur sudah memiliki sistem yang baik. Ada mapping 900 titik yang terjadi kekeringan. Sejak 2013 dibangun sumur bor hingga hanya menyisakan ratusan titik yang masih rawan.
"Kita maunya begini terukur. Jadi kalau misal satu propinsi atau kabupaten kita kekeringan berapa jumlah kekeringannya itu dan berapa jumlah infrastruktur untuk pencegahannya yang dibutuhkan, dan kalau bisa setiap tahun berkurang. Itu sedang progres," kata Dody. (Sumber: merdekacom)
Image and video hosting by TinyPic
[MDK/RHM/GMC]

Tim Emergency Respon UI Audensi Kebencanaan NTB

Kamis, 04/07/2019 | 14:47 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah saat menerima rombongan TER Perwakilan UI diruanga kerjanya, Kamis (4/7). Foto: PRCC Biro Humas NTB
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah menerima audiensi dengan Tim Emergency Respon dari Perwakilan Universitas Indonesia (UI), di ruang Kerja Gubernur NTB, Kamis (4/7). Mengawali percakapannya, Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu menyampaikan kesyukurannya, dimana saat ini edukasi kebencanaan menjadi fokus perhatian dan konsentrasi semua pihak.
"NTB sendiri akan mengirimkan ASN untuk mengikuti kursus singkat terkait masalah kebencanaan di Darwin, Northern Territory (NT), Australia. NT merupakan salah satu institusi yang memberikan edukasi untuk menghadapi bencana, dimana semua kebijakan terkait penanganan bencana benar-benar telah dipersiapkan dengan sangat matang disana", jelas Doktor Zul.
Kepada tim dari UI, Doktor Zul menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada UI, yang sejak awal NTB terkena musibah bencana gempa sudah menunjukkan perhatiannya. "UI termasuk salah satu institusi yang pertama menunjukkan kepeduliannya. Teman-teman dari UI, yang pertama datang menghampiri kami, memberikan berbagai jenis bantuan," ujarnya.
(Istimewa)
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Memperluas Jaringan Rumah Bahasa Asing, Wagub NTB Kunjungi Surabaya

Kamis, 04/07/2019 | 12:49 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Kunker Wagub NTB ke Surabaya Jatim Foto: PRCC Biro Humas NTB
Surabaya, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (04/07/2019). Kunker Wagub Ummi Rohmi itu dalam rangka sharing gagasan terkait rumah bahasa yang saat ini sedang dikembangkan di NTB.
Rumah bahasa, gagasan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wagub Ummi Rohmi, merupakan tempat bagi anak-anak NTB untuk belajar dan meningkatkan kemampuan bahasa asing. Serta tidak ada lagi alasan bagi anak-anak NTB untuk menimba ilmu serta memperluas jaringan ke luar negeri.
Pada lawatannya ini, Ummi Rohmi menjelaskan kepada jajaran pemerintah Kota Surabaya yang menangani rumah bahasa, NTB memiliki program pengiriman mahasiswa ke luar negeri. Sehingga, kemampuan bahasa bagi mereka menjadi sebuah tuntutan. Karena itu, Pemprov NTB lanjutnya menggagas program yang disebut rumah Bahasa. Yaitu fokus pada persiapan kemampuan TOEFL dan IELTS bagi anak-anak NTB.
Kunker Wagub NTB (Istimewa)
"Dengan program ini mereka mampu bersaing dengan siapapun. Sebab, banyak sekali beasiswa yang disediakan oleh lembaga dalam dan luar negeri," jelasnya didampingi kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, H. Rusman.
Ummi Rohmi berharap kunjungannya ke Rumah Bahasa Kota Surabaya ini dapat memberi nilai tambah bagi peningkatan kualitas rumah bahasa di NTB. Apalagi di Kota Surabaya ini, rumah bahasanya dilaksanakan gratis dan diajar oleh para volunteer dan tidak dibayar. Pengelolaannya di bawah Bagian Kerjasama, yang menjalin kerjasama dengan konjen-konjen, universitas-universitas dan lembaga-lembaga yang kemudian menyumbangkan tutor bagi rumah bahasa itu.
"Hal-hal positif di sini dapat kita pelajari dan kita terapkan di NTB. Konsep yang kita punya adalah untuk tujuan peningkatan kemampuan toefl-Ielts dan bisa diintegrasikan dengan apa yang ada di Surabaya. Sehingga di NTB ke depan ada rumah bahasa yang lengkap yang melayani kebutuhan lanjut sekolah ke luar negeri maupun kebutuhan yang lain," jelasnya.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO2/GMC]

Gubernur NTB Bekali ASN Peserta Kursus Kebencanaan di Darwin

Senin, 01/07/2019 | 10:51 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Tindaklanjut Lawatan ke Australia Gubernur Bekali ASN Peserta Kursus Kebencanaan di Darwin (Foto: PRCC Biro Humas NTB)
Mataram, GetarMerdeka.com - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah tidak membiarkan agenda kunjungannya ke Australia, baru-baru ini menguap begitu saja. Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul ini pun langsung turun tangan memberikan pembekalan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov NTB yang akan mengikuti kursus singkat ke Darwin, Northern Territory (NT), Australia.
Agenda kunjungan Gubernur ke Australia belum lama ini memang membuahkan sejumlah capaian menggembirakan bagi daerah. Salah satu dari sekian banyak capaian itu adalah ditandatanganinya kerjasama pendidikan dengan Chairman dan CEO Australian Skill Institute, Kathryn Stenson yang mewakili Pemerintah Australia.
Melalui kesepakatan kerjasama ini, pemerintah Northern Territory bersedia memberi akses bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov NTB mengikuti kursus singkat di Darwin, Australia.
Kesepakatan ini akan direalisasikan dalam waktu dekat. Rencananya, mulai tanggal 8 Juli 2019, rombongan pertama ASN peserta kursus singkat akan berangkat ke Darwin. Biayanya ditanggung oleh pihak Northern Territory, Australia.
Berselang beberapa hari setelah menuntaskan rangkaian lawatan ke Australia, Gubernur NTB langsung menindaklanjuti kerjasama tersebut. Ini diwujudkan dengan menyiapkan para ASN yang akan dikirim.
“Hari ini saya memberikan pembekalan ASN-ASN kita yang akan mulai short course (kursus singkat) di Darwin Australia tanggal 8 Juli ini,” ujar Gubernur, Senin (1/7).
Beberapa ASN yang juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pun telah ditunjuk untuk mengikuti kursus singkat mengenai mitigasi bencana ke Australia.
Mereka antara lain, Staf Ahli Gubernur, Ir. Mohammad Rum, MT, Kepala Pelaksana BPBD NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH, Kepala Dikes NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi, Sp.A, M.PH, Direktur RSUD Provinsi NTB, dr. H. L. Hamzi Fikri, MM, MARS.
Tujuan mengirim beberapa pimpinan OPD tersebut karena tupoksi mereka berkaitan dengan masalah kebencanaan. Terutama untuk Kepala Dikes dan Direktur RSUD Provinsi NTB, berkaitan dengan penanganan bencana yang berkaitan dengan bidang kesehatan.
Gubernur menegaskan, NTB memiliki stok ASN yang hebat. Bahkan, menurutnya, para ASN yang berhasil lulus seleksi ke Darwin pada batch pertama ini ternyata hampir semuanya merupakan lulusan pascasarjana Australia.
Menurutnya, kesempatan mengikuti kursus semacam ini akan membawa banyak manfaat bagi para ASN lingkup Pemprov NTB. Tidak hanya sebatas peningkatan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Lebih jauh, pengalaman mengikuti program ke luar negeri dan berinteraksi dengan orang dari negara yang berbeda bisa memperluas jaringan para ASN tersebut.
Sebagai tokoh yang pernah menimba ilmu di berbagai kampus terkemuka di luar negeri, Doktor Zul merasakan betul bagaimana dampak yang dirasakan seseorang saat ia berinteraksi dengan orang-orang dari belahan dunia yang berbeda-beda.
Dalam berbagai kesempatan, Gubernur menegaskan, saat berada di luar negeri seseorang akan merasakan semangat nasionalisme yang lebih kuat ketimbang saat berada di negeri sendiri. Itu adalah nilai tambah tersendiri, selain keuntungan berupa bertambahnya pengetahuan, keterampilan, teman dan sahabat dari luar negeri.
Bagi Gubernur, peningkatan kualitas ASN adalah hal mutlak untuk membentuk tatanan birokrasi yang profesional. Dengan demikian, birokrasi di NTB diharapkan akan siap untuk menghadapi dinamika dunia yang setiap saat terus berubah dan melahirkan hal-hal baru.
Yang terpenting, dengan bertambahnya pengalaman, ilmu dan keterampilan, ASN juga semakin terdorong untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat NTB. “Mudah-mudahan ASN kita tambah semangat demi berkhidmat maksimal pada masyarakat NTB,” pungkas Doktor Zul.
Image and video hosting by TinyPic
[HMS/RO1/GMC]

Sinyal PKS Jadi Oposisi, Mardani: Yang Baik Didukung, Buruk Kita Tolak!

Senin, 01/07/2019 | 10:31 WIB
Reporter: Agung Sandy Lesmana, Stephanus Aranditio  | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. [Suara.com/Yosea Arga P]
"Dia menambahkan bukan tidak mungkin kelompok oposisi suatu saat nanti bisa berbalik menjadi kelompok pemerintah yang juga akan diawasi oleh kelompok oposisi lain."
Jakarta, GetarMerdeka.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengisyaratkan sikap partainya yang akan kembali bertindak sebagai oposisidi masa pemerintahan 2019-2024. Oposisi dinilainya sebagai satu instrumen penting dalam demokrasi.
Mardani mengatakan oposisi adalah salah satu bentuk upaya membangun negeri karena berperan mengawasi kebijakan pemerintah.
"Oposisi (Partai maupun rakyat) sebagai penyeimbang atas kekuasaan, melakukan pengawasan dan pengawalan agar pemerintahan berjalan sesuai koridor dan tidak sewenang-wenang. Yang baik didukung, yang kurang baik kita kritisi, yang buruk kita tolak," kata Mardani dikutip Suara.com dari Twitternya, Minggu (30/6/2019).
Dia menambahkan bukan tidak mungkin kelompok oposisi suatu saat nanti bisa berbalik menjadi kelompok pemerintah yang juga akan diawasi oleh kelompok oposisi lain.
"Dan tentu saja jumlah rakyat yang "oposisi" bisa saja berubah dari angka 68 juta, hal tersebut itu bergantung pada situasi dan kondisi psikologis serta kebijakan pemerintah," ucapnya.
Mardani menjelaskan meski dalam Pemilu 2019 ini menunjukkan kelompok koalisi pemerintah lebih banyak dari kelompok oposisi, dia yakin suara oposisi tetap akan terdengar karena mewakili rakyat.
"Sudah mulai terbangun Oposisi Rakyat, sehingga meskipun hanya 1 atau 2 partai yang beroposisi, akan mempunyai dukungan yang kuat yang saling mengisi untuk kritis dan menjaga negeri," tegasnya.
Sebelumnya, diisukan kelompok oposisi akan semakin sedikit dengan mayoritas kelompok koalisi pemerintah yang memenangkan Pemilu 2019. Keretakan di kubu oposisi juga semakin memperkuat isu tersebut.
Image and video hosting by TinyPic
[src/asl/gmc]
Sumber : suarscom



Soal Kursi Kabinet, NasDem: Kami Yakin Jokowi Jaga Soliditas Koalisi

Senin, 01/07/2019 | 10:06 WIB
Reporter: Zunita Putri | Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Johnny G Plate (Foto: Lamhot Aritonang/detiknews)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Partai NasDem meyakini JokoWidodo (Jokowi) sebagai presiden terpilih akan menjaga soliditas koalisi terkait pembahasan kursi kabinet. NasDem menegaskan akan menghormati dan memepercayai hak preogratif Jokowi sebagai presiden dalam menentukan kabinet.
Baca juga: Mau Rangkul Gerindra? PDIP: Koalisi Sehat Dibentuk Sebelum Pilpres
"Kami di koalisi belum pernah bicara, kami menghormati hak preogratif Pak Presiden yang akan memutuskan, tapi Pak Jokowi sudah bilang dari dulu, bahwa dia akan jaga soliditas koalisi, dan akan bicara dengan partai koalisi KIK (Koalisi Indonesia Kerja)," ujar Sekjen NasDem Johnny G Plate kepada wartawan, Senin (1/7/2019).
Bahkan untuk struktur kabinet pemerintahan seperti apa, kata Johnny, Jokowi dan partai koalisinya juga belum tahu seperti apa. Sebab, visi-misi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf nanti kan akan berbeda sedikit dengan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Di koalisi saja belum dibicarakan menyusun struktur kabinet, apakah sama dengan kabinet KIK pertama atau berubah, karena visi misi berubah, disamping visi misi berubah kan ada tambahan baru, yaitu Sumber Daya Manusia, dan teknologi informasi , apakah struktur masih sama, atau ada leading sektor baru, itu kan harus dilihat juga," jelasnya.
Baca juga: Hasto Rekonsiliasi Bukan Bagi- bagi Jabatan
Terkait siapa saja yang akan menduduki kursi menteri, Johnny mengatakan NasDem sepenuhnya menghormati hak preogratif presiden. Yang terpenting, lanjut Johnny, kabinet Jokowi nanti bisa bertugas dengan baik untuk rakyat.
"(Kursi kabinet) itu hak preogratif Presiden Pak Jokowi, kalau NasDem, bukan hanya sekarang, itu dari dulu menyerahkan ke Jokowi, kami yakin Pak Jokowi akan perhatikan kabinetnya efektif dan efisien, Pak Jokowi akan perhatikan masyarakat, itu NasDem mendukung penuh itu. Jadi bukan ramai-ramai minta jatah kursi, itu gaya lama lah, harus dengan kualitas lebih baik," ucapnya.
Baca juga: Akan Bumikan Pancasila Melalui Kabinet, PDIP Soroti Kementerian Terkait SDM
Terakhir, NasDem sendiri hingga saat ini masih fokus pada Mahkamah Konstitusi (MK), karena saat ini gugatan perselisihan sengketa Pileg akan segera dimulai. Johnny juga mengucapkan selamat kepada rakyat Indonesia karena telah berhasil menyelenggarakan pemilu dengan baik.
"Koalisi-koalisi masih menyelesaikan proses sengketa di MK sampai 9 Agustus, tenang-tenang saja dulu, slow dulu, cooling down dulu, situasi dibuat lebih tinggi dan tenang, masyarakat kembali rekonsiliasi di tingkat masyarakat, kita move on maju ke depan, membangun kehidupan sehari-hari," tutupnya.
Image and video hosting by TinyPic
[dtc/zap/nvl/gmc]
Sumber : detikcom



Pemberkasan P3K Pemprov NTB Dilakukan Secara Bertahap

Senin, 01/07/2019 | 09:27 WIB
Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2019 GetarMerdeka.com - Fathurrahman (Istimewa)
Mataram, GetarMerdeka.com - Meskipun Pemda sudah mengumumkan nama-nama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang dinyatakan lulus seleksi tahap I sejak beberapa waktu lalu. Namun, Nomor Induk Kepegawaian (NIP) untuk P3K Pemprov NTB dan Pemda kabupaten/kota hingga kini masih belum keluar.
Kepala Badan Kepagawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurrahman, M. Si mengatakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) masih melakukan pemberkasan P3K yang lulus seleksi. Pemberkasan yang dilakukan BKN juga bertahap.
“Ini masih pemberkasan. Karena memang tahapan dari sana juga bertahap. Kita juga untuk NTB, provinsi dulu. Kabupaten/kota belum ada jadwal pemberkasan. Masih bertahap dilakukan oleh BKN pemberkasannya,” terang Fathurrahman dikonfirmasi di Mataram, Sabtu, 29 Juni 2019.
Pemberkasan tersebut merupakan bagian dari pemprosesan penerbitan Nomor Induk Pegawai (NIP). Meskipun P3K bukan PNS, namun mereka juga memiliki NIP sama seperti CPNS. Nantinya, kata Fathurrahman setelah proses pemberkasan dilalui maka akan keluar NIP.
Baca juga: Pemprov NTB akan Rekrut Sisa Eks Honorer K2
Mengenai anggaran untuk gaji P3K apakah akan dianggarkan di APBD Perubahan 2019? Fathurrahman menjelaskan sebenarnya selama ini mereka sudah ada honor di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tempat bekerja. Setelah resmi dinyatakan menjadi P3K, maka mereka akan mendapatkan gaji sama seperti PNS. Sehingga inilah yang akan disesuaikan dengan gaji PNS.
Diketahui, BKN memutuskan sebanyak 223 eks honorer K2 Pemprov NTB lolos menjadi P3K. Dari 379 eks honorer K2 yang ikut seleksi, sebanyak 156 orang dinyatakan tidak lulus  menjadi P3K Pemprov NTB. Mereka yang lulus menjadi P3K tersebut karena memenuhi passing grade dalam seleksi yang dilakukan akhir Februari lalu. Sebanyak 223 eks honorer K2 yang lulus jadi P3K Pemprov NTB tersebut terdiri dari tenaga guru 205 orang dan penyuluh pertanian 18 orang.
Jumlah eks honorer K2 yang dapat ikut tes tulis yang dilaksanakan 23-24 Februari lalu sebanyak 379 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 145 orang tidak lolos passing grade. Mereka yang memenuhi passing grade terdiri dari guru 217 orang, penyuluh pertanian 15 orang, medik veteriner 1 orang dan pengendali organisme pengganggu tanaman 1 orang. Sementara yang tidak memenuhi passing grade sebanyak 141 orang, semuanya merupakan guru.
Baca juga: Rekrutmen P3K Juli, Pemprov Ajukan Formasi CPNS Dua Kali Lipat
Ribuan eks honorer K2 mengadu nasib menjadi P3K di NTB beberapa waktu lalu. Sebanyak 3.984 pendaftar yang merupakan eks honorer K2 di NTB dinyatakan lulus seleksi administrasi P3K di NTB. Pendaftar yang lulus seleksi administrasi selanjutnya berhak ikut tes tulis yang dilaksanakan 23 -24 Februari 2019.
Dengan rincian, Pemprov sebanyak 379 orang, Kota Mataram 62 orang, Lombok Barat 208 orang, Lombok Tengah 752 orang, Lombok Timur 508 orang dan Lombok Utara 56 orang. Selanjutnya, Sumbawa Barat 164 orang, Sumbawa 620 orang, Dompu 35 orang, Bima 1.183 orang dan Kota Bima 17 orang.
Image and video hosting by TinyPic
[SBC/NAS/GMC]
Sumber : suarantbcom


Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT