Follow Us

|
JADWAL SHOLAT Subuh 04:40:55 WIB | Dzuhur 11:59:10 WIB | Ashar 15:19:22 WIB | Magrib 17:52:17 WIB | Isya 19:04:59 WIB
BERITA UTAMA

Indeks Kesembuhan dari Covid-19, NTB Terbaik Kedua di Indonesia

Jum'at, 15/05/2020 | 19:51 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Update Indexs Covid-19 per 15 Mei 2020, 200 pasien sembuh. (Foto: Diskominfotik NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah mengikuti rapat koordinasi penanganan Covid-19 di kawasan Indonesia timur. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur NTB menyampaikan kabar baik, bahwa NTB mengalami peningkatan pasien sembuh.
"Kami menyampaikan bahwa hingga hari ini di NTB kondisinya terkontrol dengan baik, tingkat kesembuhan di NTB semakin baik, saat ini kesembuhan sudah mencapai 55,9 %," ungkap Wakil Gubernur kepada Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari Pramodhawardani yang mewakili Kepala Staf Kepresidenan, Jumat, 15 Mei 2020.
Ia menginformasikan bahwa total kasus positif Covid-19 di NTB saat ini mencapai 356 kasus. Indeks fatalitas (kematian) di NTB mencapai 1,97%. Sementara, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 di NTB mencapai 200 orang per 358 kasus. Sehingga, indeks kesembuhan NTB dari Covid-19 adalah 55,9 %. Hingga 14 Mei 2020, Provinsi NTB berada di daftar kedua terbaik setelah Provinsi Bali dalam hal indeks fatalitas dan indeks kesembuhan dari Covid-19.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Jaleswari Pramodhawardani itu, Wakil Gubernur juga memaparkan langkah-langkah pemerintah provinsi NTB dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini.
Langkah-langkah yang dipersiapkan antara lain menyediakan beberapa tempat untuk menampung pasien dan tempat pemeriksaan berupa laboratorium yang ada ti tiga tempat yakni, Rumah Sakit Umum Provinsi, Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa.
Laboratorium yang telah disediakan tersebut mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 ini. Selain itu, pemerintah provinsi juga menyediakan 20 tempat karantina dan isolasi yang tersebar di beberapa wilayah di NTB ini.
Baru-baru ini, pemerintah juga telah mengubah asrama haji menjadi rumah sakit darurat untuk merawat pasien yang terpapar wabah Covid-19 ini.
"Kami menyiapkan RS darurat, yang disiapkan untuk pasien-pasien yang tidak memiliki gejala, karekteristik di NTB itu 70% laki-laki, ini yang menjadi PR kami adalah pasien yang tidak memiliki gejala, membutuhkan kehati-hatian yang tinggi," terangnya.
Ia juga menyampaikan, kerjasama pemerintah dengan kabupaten/kota sangat baik begitu juga dengan jajaran Polda NTB dan Korem 162/WB sehingga kesembuhan pasien dapat meningkat dengan tajam.
Kerja sama tersebut melibatkan jajaran Polmas dan Babinsa yang dengan sigap memberikan informasi lapangan terkait Covid-19 ini.
Untuk memaksimalkan pekerjaan pemerintah provinsi dalam menanggulangi wabah ini, Wakil Gubernur yang biasa disapa Ummi Rohmi ini meminta bantuan dari pemerintah pusat terkait kekurangan peralatan dan perlengkapan kesehatan di NTB ini.
"Berbicara dukungan dari pemerintah pusat, kami membutuhkan beberapa perlengkapan, diantaranya reagen, rapid-tes dan APD untuk tenaga kesehatan kami," tuturnya.
Selain dari segi kesehatan, Ummi Rohmi juga menyampaikan usaha pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi masyarakat NTB, dengan melakukan pemberdayaan UMKM-UMKM. Oleh karena itu, bantuan JPS Gemilang diisi dengan produk-produk buatan UMKM-UMKM yang ada di NTB.
"JPS Gemilang kita adakan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidup minimal masyarakat agar dapat bertahan untuk tetap hidup, Disamping itu mampu memberdayakan ekonomi lokal karena produk dalam JPS yang akan diberikan kepada masyarakat tersebut merupakan produk lokal dan hasil produksi IKM dan UKM di NTB," sambungnya.
Di akhir penyampaiannya, Wakil Gubernur ini meminta masyarakat terus disiplin dalam mengikuti protokol kesehatan saat ini, agar penyebaran Covid-19 dapat ditekan.
"Kami juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak, menerapkan pola hidup sehat, dan senantiasa menggunakan masker," pintanya. (*)
[gmc/inf/hms]
Tag: Rohmi Djalilah Wagub NTB Indexs rsup corona virus provinsi Nusa Tenggara Barat

Jokowi Kini Punya Kuasa Penuh buat Angkat, Mutasi, hingga Pecat PNS

Jum'at, 15/05/2020 | 17:39 WIB
Reporter: Fadhly Fauzi Rachman Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres)
Jakarta, GetarMerdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dalam aturan ini ada sejumlah kebijakan yang diubah, salah satunya ialah presiden kini memiliki kekuasaan tertinggi dalam rangka pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS.
"Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan PNS berwenang menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS," bunyi pasal 3 ayat 1 aturan tersebut seperti dikutip detikcom, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: PNS Boleh ke Luar Kota, Tapi Jangan Mudik
Selain itu, presiden juga dapat mendelegasikan kewenangan untuk menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS kepada menteri di kementerian, pimpinan lembaga di lembaga pemerintah nonkementerian, sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan lembaga nonstruktural, gubernur di provinsi, dan bupati/wali kota.
Tambahan baru yang ada di aturan ini ialah presiden berhak menarik pendelegasian kewenangan dalam dua ketentuan, dalam Pasal 3 ayat 7:
Pendelegasian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat ditarik kembali oleh Presiden dalam hal:
a. Pelanggaran prinsip sistem merit yang dilakukan oleh PPK; atau
b. Untuk meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
Baca juga: Jika Ada PNS yang Mudik, Pengamat: Atasannya Harus Ditindak
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa membedakan faktor politik, ras, agama, asal usul, jenis kelamin, dan kondisi kecacatan.
Aturan ini telah diteken dan ditetapkan oleh Jokowi pada 28 Februari 2020. Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Sumber: detikcom
[gmc/dtc/fdl/ara]
TAG: jokowi pns pegawai negeri sipil

Trump Tak Ingin Bicara dengan Presiden China, Ancam Putuskan Hubungan

Jum'at, 15/05/2020 | 16:51 WIB
Reporter: Novi Christiastuti - detikNews Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Donald Trump dan Xi Jinping (dok. Reuters).
Washington DC, GetarMerdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dirinya sedang tidak ingin bicara dengan Presiden China, Xi Jinping. Trump memperingatkan bahwa dirinya bisa saja memutus hubungan AS dengan China terkait cara penanganan pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Jumat (15/5/2020), retorika terbaru Trump untuk China yang semakin keras ini, disampaikan di tengah pertikaian kedua negara terkait pandemi virus Corona. Ketegangan AS dan China meningkat saat kedua negara saling adu argumen soal asal virus Corona, yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Trump bahkan menyebutnya sebagai 'wabah dari China'.
"Saya memiliki hubungan sangat baik (dengan Xi), tapi saya -- saat ini saya tidak ingin bicara dengannya," ucap Trump merujuk pada Presiden Xi dalam wawancara dengan media AS, Fox Business.
"Saya sangat kecewa pada China. Saya beritahu Anda hal itu sekarang," tegasnya.
Baca juga: Presiden Brasil Sebut Lockdown 'Jalan Menuju Kegagalan'
Saat ditanya bagaimana AS akan bertindak, Trump tidak memberikan jawaban spesifik, namun menyampaikan komentar bernada ancaman. "Ada banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa melakukan sesuatu. Kita bisa memutuskan seluruh hubungan," tegasnya.
"Jika Anda melakukannya, apa yang akan terjadi?" imbuh Trump. "Anda akan menyelamatkan US$ 500 miliar jika Anda memutus seluruh hubungan," sebutnya.
Beberapa minggu terakhir, Trump menuduh China menutupi skala sebenarnya dari wabah virus Corona, yang akhirnya menyebar luas ke berbagai negara dan kini menewaskan lebih dari 300 ribu orang secara global. China membatas keras tuduhan itu dan bersikeras menyatakan pihaknya telah memberikan semua data yang ada sesegera mungkin kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Trump 'Ngambek', Produk AS Dapat Keringanan Tarif dari China:
Trump mempertegas kembali tuduhan untuk China. "Mereka bisa menghentikannya. Mereka bisa menghentikannya di China yang menjadi asalnya. Tapi itu tidak terjadi," ucapnya. "Sungguh menyedihkan apa yang terjadi pada dunia dan pada negara kita, dengan semua kematian yang ada," imbuh Trump.
Tuduhan senada disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Kamis (14/5) waktu setempat. "Sementara Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami mengkoordinasikan respons kolektif yang transparan untuk menyelamatkan nyawa, PRC (China-red) terus membungkam ilmuwan, jurnalis dan warganya, dan terus menyebarkan disinformasi, yang memperburuk bahaya krisis kesehatan ini," cetusnya.
Duta Besar China untuk Inggris, Liu Xiaoming, menyampaikan bantahan keras dalam wawancara dengan Sky News. "Tidak ada yang ditutup-tutupi sama sekali. China adalah korban. China bukanlah pelaku," tegasnya.
Baca juga: Dituduh AS Coba Curi Penelitian Vaksin Corona, China Geram
Ketegangan hubungan AS dan China terkait pandemi Corona memicu pertanyaan soal nasib kesepakatan dagang parsial yang ditandatangani Januari lalu, yang menandai gencatan senjata dalam perang dagang kedua negara. Awal pekan ini, Trump mengesampingkan opsi negosiasi ulang untuk kesepakatan itu, saat dia ditanya soal laporan yang menyebut China ini membuka kembali perundingan itu.
Diketahui bahwa para pejabat AS tengah mencari cara untuk menghukum China dan meminta kompensasi atas segala kerugian yang disebabkan pandemi Corona. Pada Selasa (12/5) lalu, para Senator Republikan mengajukan legislasi yang akan memberikan wewenang kepada Trump untuk menjatuhkan sanksi terhadap China, jika negara itu tidak memberikan pertanggungjawaban penuh terkait pandemi Corona.
Sumber: detikcom
[gmc/dtc/nvc/ita]
TAG: donald trump amerika serikat xi jin ping china virus corona covid-19

Update Covid-19, Angka Kesembuhan di NTB Melebihi Pasien Positif

Kamis, 14/05/2020 | 20:59 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., (Foto: Diskominfotik NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Update penderita Covid 19 di NTB per 14 Mei 2020, terus meningkat mesti di hari - hari kemarin, gugus tugas Covid mengumunkan 24 orang pasien sembuh baru, hingga terjadi lonjakan lebih besar pasien yang sembuh baru sebanyak 33 orang.
"Jumlah angka kesembuhan sampai hari ini sebanyak 183 orang atau telah mencapai 51,4 persen dari total pasien positif covid 19 sebanyak 356 orang.
Angka kesembuhan tersebut, jauh melampui jumlah pasien masih positif Covid 19 yang kini sedang dalam perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan atau rumah sakit darurat khusus covid 19 di seluruh NTB sebanyak 166 orang atau 46,6 persen. Sedangkan pasien positif covid 19 yang meninggal tetap sebanyak 7 orang atau 2 persen.
"Angka pasien sembuh baru pada hari ini sebanyak 33 orang merupakan kabar yang menggembirakan bagi kita semua," ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi NTB yang juga Koordinator Bidang Humas Gugus Tugas Covid-19, Gde Putu Aryadi, S.Sos., M.H., di Mataram, (14/5-2020).
Mantan Irbansus pada Inspektorat NTB ini menegaskan meski angka kesembuhan mengalami lonjakan, namun disisi lain masih terdapat kasus positif baru dengan angka yang tidak sedikit, walaupun mengalami trend menurun. "Hari ini saja, ada 6 kasus positif baru", jelas Gde sapaan akrabnya.
Disamping tambahan kasus positif baru, kata Aryadi, juga aspek yang tidak kalah penting untuk disadari bahwa jumlah PDP sebanyak 422 orang dan ODP sebanyak 354 orang, dapat menjadi potensi tambahan kasus positif baru, bila tidak diikuti semangat untuk menjaga disiplin dan penerangan protokol pencegahan Covid 19 secara ketat.
Zona Waspada Covid-19
Belum lagi adanya Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang pernah kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 2.295 orang serta Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 yang masih menjalani karantina sebanyak 5.004 orang.
"Ini menjadi potensi yang perlu tetap diwaspadai dan diantisipasi dengan tetap mematuhi anjuran petugas medis, untuk menekan kasus baru", tegasnya.
Ia menambahkan bahwa untuk mempertahankan trend kesembuhan tersebut, mengharuskan semua warga untuk tetap disiplin dengan tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Terpenting adalah mengikuti seluruh anjuran dan himbauan pemerintah, tetap tinggal di rumah, memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ingatnya.
Kabar baik tentang lonjakan kesembuhan ini, menurut Aryadi tidak terlepas pula dari pengabdian para petugas medis bersama seluruh stake holder terkait lainnya. Termasuk peran aktif dari aparat keamanan, TNI, Polri, Pol PP dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, yang berperan mengedukasi dan melayani masyarakat secara all out.
Oleh karena itu, mewakili Gugus Tugas dan Pemerintah Provinsi NTB, pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi kepada petugas kesehatan dan pihak-pihak terkait lainnya, yang tanpa lelah telah berkontribusi positif memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pelayan medis dan pencegahan penyebaran Covid-19 di masyarakat maupun pelayanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi. (*)
[gmc/inf/hms]

KPID NTB Kembali Ingatkan Peran Penting Pers di Masa Pandemi

Kamis, 14/05/2020 | 20:19 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Ketua KPID NTB Yusron Saudi, ST, M.Pd (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) NTB kembali mengingatkan pentingnya peran pers dan lembaga penyiaran di masa pandemi Covid-19, terutama dalam menyajikan informasi, sosialisasi dan edukasi penanganan Covid-19 di masyarakat.
Pada Rabu (13/05/2020) kemarin digelar Seminar Nasional secara daring melalui aplikasi zoom yang diikuti juga oleh KPID NTB. Ketua KPID NTB Yusron Saudi, ST, M.Pd mengatakan, para insan pers yang bertugas mencari informasi di lokasi pasien Covid-19 dan fasilitas kesehatan juga memiliki kerentanan terpapar.
Ia menyebut ada risiko besar yang dihadapi jurnalis lembaga penyiaran seperti televisi dan radio saat meliput berita terkait Covid-19. Karena itulah KPID NTB telah mengeluarkan surat imbauan yang ditujukan kepada pimpinan lembaga penyiaran agar mengutamakan faktor kesehatan dan keselamat jurnalis, mengurangi kontak langsung dengan narasumber, mengoptimalkan penggunaan media online sebagai media utama komunikasi. Lembaga publik juga didorong mengeluarkan press release baik dalam bentuk teks dan video untuk konsumsi publik melalui pers.
Adapun peran lembaga penyiaran dalam penanganan pandemi Covid – 19 kata Yusron, harus mengambil peran sebagai media informasi dan edukasi. Radio dan televisi sebagai media mainstream dituntut memberikan informasi kredibel, update dan aktual.
Lembaga penyiaran juga harus menerapkan kode etik jurnalistik dan mematuhi peraturan Komisi penyiaran Indonesia tentang Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).
"Hasil pemantauan Isi siaran yang telah dilakukan oleh KPID NTB menunjukkan bahwa lembaga penyiaran telah membuat program siaran dan Iklan layanan masyarakat (ILM) terkait Covid-19 secara mandiri dan bahkan menggunakan bahasa lokal, “ ujarnya
Lebih lanjut , Yusron menjelaskan bahwa lembaga penyiaran juga harus menjalankan fungsi pendidikan. "Program belajar dari rumah yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan yang melibatkan TVRI juga patut diapresiasi" ujarnya.
Ayo pakai masker
Najamuddin Amy Karo Humas dan Protokol Pemprov NTB (Istimewa).
Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi NTB, Najamuddin Amy, S.Sos, MM usai menyaksikan seminar tersebut via daring menyampaikan bahwa selain tenaga medis dan pers, masyarakatlah juga memiliki peran penting dalam melawan Covid-19.
“Masyarakat adalah garda terdepan yang memiliki peran sangat penting dalam penanganan Covid-19. Apapun bentuk kebijakan yang dibuat pemerintah, bagaimana canggih dan hebatnya alat medis, dan gencarnya media mensosialisasikan kebijakan akan sia-sia jika masyarakat tidak mengikuti imbauan dan kebijakan pemerintah.” ujarnya.
"Ayo, kita pakai masker untuk mencegah penularan virus Corona ini. "Maskerku melindungimu, maskermu melindungiku" ajaknya.(*)
[gmc/hms/inf]

Niken Saptarini Beri Kasih Sayang Motivasi Anak - anak Paramita

Kamis, 14/05/2020 | 18:18 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Ketua TP.PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Para pengurus dan warga Balai Rehabilitasi Sosial Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) “Paramita” di Mataram diberikan motivasi oleh Ketua TP.PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah SE, MS.c agar tetap semangat dan kreatif dalam menjalani hidup sehari-hari, terlebih di bulan Ramadhan ini.
"Hj. Niken mengunjungi BRSAMPK “Paramita” Kamis (14/5/20) usai mengunjungi Balai Sosial Lanjut Usia (BLSU) Mandalika.
Ia mengatakan, dirinya merasa sangat senang karena melihat banyak perubahan positif di Balai ini.
Anak-anak di BRSAMPK “Paramita” dinilai sudah banyak melakukan kreatifitas yang membanggakan, sehingga apa yang telah dilakukan selama ini diharapkan agar tetap terjaga dengan baik.
Selain memberi motivasi, dalam kesempatan tersebut TP. PKK NTB membawa bantuan untuk anak-anak serta bayi yang ditampung di sini. "Mudah-mudahan mereka segera mendapatkan keluarga yang bisa memberikan kasih sayang, perhatian dan membesarkan mereka menjadi orang yang berguna", ungkapnya.
Sementara itu Kepala BSRAMPK “Paramita”Ketut Supena berterimakasih kepada Ketua PKK NTB bersama Pokja I yang sudah mengunjungi anak-anak Balai.
"Terimakasih kedatangan Ibu Gubernur, yang sangat memperhatikan anak-anak yang ada di balai ini", ucap Ketut Supena. Hal ini membuktikan bahwa Ketua TP. PKK sangat peduli terhadap keberadaan anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus. Mudah-mudahan dengan dukungan ini kami terus semangat mencapai kapabilitas sosial, tentunya dukungan selalu kami harapkan,” lanjutnya.
Ia berharap anak-anak yang kini ada di BRSAMPK “Paramita” menjadi anak yang baik yang memiliki kapabilitas sosial dan responsibilitas sosial di masyarakat. Kelak mereka diharapkan memiliki kemandirian secara ekonomi.
Saat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) NTB Hj. Putu Selly Andayani, meminta kepada masyarakat NTB agar ikut andil dan berpartisipasi memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak di Balai ini. "Berikanlah kasih sayang kepada anak-anak kita di sini. Jangan ada kehamilan yang tidak dikehendaki. Semoga ibu-ibu di NTB menjadi ibu-ibu yang hebat di masa depan", ujarnya. (*)
[gmc/ro1/hms]

Gubernur dan BPKP Kerjasama Pengawasan Penggunaan Dana Covid-19

Kamis, 14/05/2020 | 17:45 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Kamis (14/5/2020) hari ini Gubernur NTB, Zulkieflimansyah dan BPKP Kerjasama Pengawasan Penggunaan Dana Covid-19 (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Setelah Rabu (13/5/2020) kemarin, Pemerintah Provinsi NTB melakukan kerjasama terkait penanganan dan ketertiban Covid-19 dengan Kepolisian Daerah NTB, Kamis (14/5/2020) hari ini Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah kembali menandatangani kerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB dalam rangka pengawasan penggunaan penggunaan dana untuk Covid-19 di NTB.
"Kerjasama dilakukan sebagai langkah Pemerintah untuk mengawasi dengan ketat penggunaan anggaran untuk Covid-19 di wilayah NTB sehingga penggunaan dana dapat efektif dan efisien sesuai dengan regulasi dan perundang - undangan yang berlaku. Kerjasama ini juga sebagai langkah antisipatif Pemerintah Provinsi untuk mengurangi risiko kesalahan penggunaan anggaran.
Penyerahan nota kerjasama dilaksanakan di Ruang Rapat Utama Setda Provinsi NTB, Kamis (14/5). Kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Pelantikan Kepala Perwakilan BPKP NTB yang baru, Dra. Dessy Adin, M.M, M.Si. Gubernur NTB melantik Kepala BPKP yang baru dalam kapasitasnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pelantikan didasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-166/K/SU/2020 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan BPKP.
Kepala BPKP yang baru sebelumnya menjabat Koordinator Pengawasan Kelompok Jabatan Fungsional Auditor Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat di Padang.
"Selamat atas Pelantikannya, semoga mampu mengemban tugas dan amanah yang baru dengan sebaik-baiknya" pesan Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi.
Gubernur Zul juga optimis Kepala Perwakilan BPKP yang baru dapat meningkatkan kinerja BPKP lebih baik,khususnya dalam masa pendemi Covid-19. "kita optimis kinerja BPKP akan lebih baik, demi kesejahteraan masyarakat NTB", ujarnya.
Dengan penyerahan laporan hasil pemeriksaan BPKP Semester II 2019 oleh Kepala Perwakilan BPKP NTB yang baru kepada Gubernur NTB, disaksikan secara daring oleh Kepala BPKP RI, Muhammad Yusuf Ateh dan Pejabat lama Kaper BPKP Dr. Agus Puruhita Arga Purnomo Widodo.
[gmc/ro1/hms]

Awardee Gelar Kuliah Umum, Wagub NTB Paparkan Penanganan Covid-19

Kamis, 14/05/2020 | 17:19 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah memberikan materi kuliah umum secara daring,Kamis (14/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah memberikan materi kuliah umum secara daring kepada para awardee beasiswa NTB di luar negeri terkait penanganan wabah Covid-19 pada Kamis (14/5/2020). Pada kuliah umum yang diinisiasi oleh awardee di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) itu Wakil Gubernur secara umum memaparkan penanganan Covid-19 di NTB.
"Peran masyarakat adalah hal terpenting dalam penanganan Covid-19 ini. Kerja keras pemerintah tidak akan bisa maksimal jika masyarakat tidak ikut berperan dalam penanganan wabah Covid-19 ini," jelas Wakil Gubernur saat memberikan materi.
Betapa pentingnya kedisiplinan masyarakat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah guna mencegah penularan virus ini, menjaga jarak (physical distancing), memakai masker, rajin cuci tangan dan selalu menjaga kesehatan.
Wagub Rohmi memaparkan sejumlah upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi NTB melaksanakan tiga tahap dalam penanganan pandemi ini.
"Pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran Covid -19, menjadi tiga bagian, pertama melakukan proteksi, kedua deteksi, dan ketiga respon," ungkapnya.
Proteksi dilakukan dalam bentuk gerakan hidup sehat, sosialisasi dan edukasi yang massif terkait Covid -19, dan menyiapkan masker bagi masyarakat.
Untuk pendeteksian, pemerintah menyediakan tiga laboratorium dalam daerah yaitu di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) NTB, di Rumah Sakit Unram dan STP Sumbawa.
Laboratorium di rumah sakit ini mampu melakukan pemeriksaan hingga 264 pemeriksaan per hari, sehingga keluar angka yang jelas terkait jumlah kasus Covid-19 di Provinsi NTB.
Pemerintah kemudian melaksanakan respon dengan menyiapkan 20 tempat karantina dan isolasi yang tersebar di beberapa wilayah di NTB ini.
"Jika ada kasus, cepat kita deteksi cepat kita lokalisir, cepat kita lakukan penanganan. Penanganan tersebut dilakukan sesuai standar.
Kita siapkan 20 tempat karantina dan isolasi, selain adanya rumah sakit. Untuk masyarakat yang rapid tesnya reaktif, ini sangat membantu untuk mempercepat pemutusan mata rantai Covid-19," papar Wagub.
Dalam melaksanakan penanganan ini, lanjutnya, pemerintah mempunyai beberapa kendala. Diantaranya, masyarakat yang kurang kooperatif tidak mau memeriksakan diri, tidak melakukan isolasi mandiri, pada beberapa kasus orang takut memeriksakan diri karena stigma negatif terhadap pasien Covid-19.
Wagub juga meminta kepada seluruh peserta kuliah umum dan masyarakat luas agar tetap mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah untuk kepentingan bersama. "Sekeras apapun usaha pemerintah melawan Covid 19, tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat menjalankan protrokol kesehatan. Semua tak akan berarti. Kesadaran kita bersama adalah suatu berkah yang indah bagi kehidupan," jelasnya. (*)
[gmc/ro2/hms]

Peduli Lansia ditengah Pandemi Cobid-19, TP PKK NTB Serahkan Paket Bantuan Sosial

Kamis, 14/05/2020 | 14:17 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Ditengah pandemi Covid-19, Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, melihat langsung para Lansia menyerahkan paket bantuan sosial kepada para Lansia di Panti Sosial Usia Lanjut (PSLU) Mandalika Mataram NTB, Kamis (14/5/2020). (Foto: edy@diskominfotikntb/PRCC Biro Humas NTB).
"Ini merupakan bentuk perhatian kita, bagaimana melihat langsung pelayanan dan aktivitas di rumah panti, baik itu dalam hal penanganan lansia maupun sarana prasarana yang tersedia".
Mataram, GetarMerdeka.com - Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, biasanya perhatian orang terhadap panti sosial minim, sehingga TP PKK NTB, berinisiatif mengunjungi dan memberikan bantuan kepada orang tua - orang tua lanjut usia yang ada di PSLU dan panti sosial lainnya. "Apalagi untuk sementara PSLU Mandalika melarang adanya kunjungan keluarga dalam rangka memutus penularan Covid-19", jelas Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah.
"Ini merupakan bentuk perhatian kita, bagaimana melihat langsung pelayanan dan aktivitas di rumah panti, baik itu dalam hal penanganan lansia maupun sarana prasarana yang tersedia".
"Kita berikan perhatian kepada orang tua kita, apalagi sekarang bulan suci Ramadhan," tandas Istri Gubernur NTB ini.
Bunda Niken mengajak pemerintah dan semua pihak untuk dapat memberikan perhatian khusus serta membantu memenuhi kebutuhan dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh para lansia dan orang-orang yang hidup dan bergantung pada panti sosial.
Ia juga secara khusus meminta kepada Kepala Dinas Sosial, H. Ahsanul Khalik, S. Sos., M.H., yang ikut mendampingi beserta jajaran seluruh jajarannya agar dapat memberikan pelayanan dengan penuh perhatian dan kasih sayang kepada para orang tua lansia yang ada di panti jompo.
"Panti sosial harus diprioritaskan, karena didalamnya ada orang tua-orang tua kita yang butuh perhatian dan kasih sayang kita semua. Mereka orang tua kita, perlakukan mereka dengan sebaik-baiknya," pinta Bunda Niken yang sekaligus juga Ketua Dekranasda NTB.
Kadis Sosial NTB, pada kesempatan tersebut juga mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian kepada para lanjut usia. "Semua manusia pasti akan menua, yang pada saatnya nanti juga butuh perhatian. Bagi mereka di usia senja hanya butuh perhatian dan di dengar saja", ujarnya.
"Kegiatan Ibu Gubernur ini menjadi tauladan bagi semua pihak dengan memperhatikan kebutuhan material maupun batiniah orang lanjut usia ini," jelasnya. "TP. PKK NTB kali ini menyerahkan sebanyak 85 paket berisi biskuit, pempers, sarung, susu dan masker.
PSLU Mandalika
Untuk memastikan pelayanan yang baik kepada penghuni panti sosial ditengah pandemi Covid-19, Ketua TP PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah, melihat langsung para Lansia menyerahkan paket bantuan sosial kepada para Lansia di Panti Sosial Usia Lanjut (PSLU) Mandalika Mataram NTB, Kamis (14/5/2020).
Pada kesempatan terpisah Hj. Gustini Widjaningsih, S.Sos, M.Pd., Kepala PSLU Mandalika, meminta Ketua TP PKK Provinsi NTB agar pelayanan panti sosial ditengah dampak Covid-19 bisa lebih diperhatikan.
“Panti sosial itu ibarat rumah sakit, mengurus banyak orang yang di dalamnya. "Ada kehidupan sosial kemasyarakatan bagi warga yang di huni 85 orang lansia.
Gustini berharap, pemerintah maupun pihak lain juga terus ikut membantu seperti beberapa kebutuhan yang diperlukan PSLU Mandalika saat ini adalah sarung tangan karet, pamper lansia termasuk perbaikan infrastruktur, seperti rehab dan perbaikan kamar mandi", pintanya.
[gmc/ro1/inf/hms]

Bukan Cuma Soal Medis karena Corona, Ini Alasan Berbagai Negara Wajibkan Pakai Masker

Kamis, 14/05/2020 | 04:33 WIB
Reporter: Hari Ariyanti Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Patung-patung Ikonik Dunia Pakai Masker di Tengah Pandemi. ©2020 AFP/Olivier DOULIERY.
Jakarta, GetarMerdeka.com - Dalam beberapa pekan terakhir, banyak negara Eropa mengeluarkan aturan kewajiban bagi warganya memakai masker di tempat publik, dan di Inggris, imbauan terbaru adalah menutup wajah di ruang tertutup ketika jaga jarak sosial tak selalu memungkinkan seperti saat berada dalam alat transportasi publik dan toko.
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat (AS) juga mengeluarkan imbauan yang sama, dan bahkan Gedung Putih sekarang mewajibkan seluruh pegawai memakai masker, walaupun Presiden Donald Trump tak mau memakainya.
Namun demikian masih banyak orang mengabaikan imbauan resmi ini, dan beberapa pemerintah masih belum yakin terkait alasan ilmiahnya.
Hal ini tak hanya soal imbauan pemerintah dan medis, tapi juga menyangkut budaya dan sejarah, perdebatan terkait pembuktian, dan bahkan kemenangan pribadi. Demikian dilansir dari BBC, Rabu (13/5).
Imbauan Resmi Pemakaian Masker
Sejak awal wabah virus corona, WHO mengeluarkan imbauan bahwa ada dua jenis orang yang harus memakai masker: orang sakit dan orang dengan gejala, serta orang yang merawat pasien yang diduga terinfeksi virus corona (suspect).
Selain mereka, yang lain tak perlu memakai masker, dan para pakar memaparkan sejumlah alasannya.
Salah satunya alasannya, masker tidak dipandang sebagai perlindungan yang dapat diandalkan seperti metode lain, mengingat penelitian saat ini menunjukkan virus menyebar dari droplet atau tetesan dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Jadi masker bisa melindung, tetapi hanya dalam situasi tertentu seperti ketika kita berada dalam jarak dekat dengan orang lain di mana seseorang yang terinfeksi mungkin bersin atau batuk di dekat wajah kita. Inilah sebabnya para ahli mengatakan sering mencuci tangan dengan sabun dan air jauh lebih efektif.
Melepaskan masker membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari kontaminasi tangan, dan itu juga bisa menumbuhkan rasa aman yang semu di mana kita akhirnya mengabaikan atau lupa untuk mempraktikkan kebersihan dengan baik.
Namun di beberapa wilayah Asia, semua orang memakai memang memakai masker sebagai kebiasaan.
Di China daratan, Hong Kong, Jepang, Korea Selatan, Thailand, dan Taiwan, ada asumsi bahwa siapapun bisa menjadi pembawa virus, bahkan orang sehat. Jadi atas semangat solidaritas, semua orang merasa perlu melindungi orang lain dari diri mereka sendiri.
Beberapa tempat menanggapi gagasan ini dengan sangat serius: di beberapa wilayah China, orang bisa ditangkap atau dihukum karena tidak memakai masker.
Di Singapura, yang biasanya mencegah warganya memakai masker, sekarang diwajibkan jika keluar rumah dan jika melanggar akan berisiko kena denda sebesar USD 300 atau sekitar Rp 4,5 juta.
Sementara itu di Indonesia dan Filipina, di mana ada kecurigaan banyak kasus yang tidak dilaporkan, sebagian besar orang di kota-kota besar mengenakan masker untuk melindungi diri dari orang lain.
Bagi beberapa negara ini, mengenakan masker adalah norma budaya bahkan sebelum wabah virus corona. Bahkan juga dianggap sebagai mode - pada satu titik masker wajah Hello Kitty adalah yang paling populer di pasar pinggir jalan Hong Kong.
Di Asia Timur, orang terbiasa memakai masker saat sakit atau ketika sedang musim demam, karena dianggap tidak sopan jika bersin atau batuk secara terbuka.
Wabah virus SARS 2003, yang mempengaruhi beberapa negara di kawasan itu, juga membuat orang menyadari pentingnya memakai masker, khususnya di Hong Kong, di mana banyak yang meninggal akibat virus itu.
Jadi satu perbedaan utama antara masyarakat di Asia Timur dan masyarakat Barat, adalah bahwa mereka telah mengalami wabah sebelumnya - dan hal itu masih segar dalam ingatan dan menyakitkan.
Di beberapa wilayah Asia, polusi udara musiman atau polusi lalu lintas di kota-kota yang padat juga membuat orang-orang mengenakan masker adalah hal normal.
Masker Sebagai Dorongan Sosial
Beberapa berpendapat, mengenakan masker menjadi pengingat yang nyata terkait bahaya virus. Hal ini juga bisa menjadi "dorongan perilaku" untuk semua orang demi menjaga kebersihan.
"Memakai masker setiap hari sebelum Anda keluar adalah seperti ritual, seperti mengenakan seragam," jelas Donald Low, seorang profesor di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong.
"Kami tidak dapat mengatakan apakah masker wajah tidak efektif, tetapi kami menganggap mereka memiliki efek karena itulah perlindungan yang kami berikan kepada petugas kesehatan," kata Benjamin Cowling, seorang ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong.
"Jika masker wajah dipakai banyak orang di kawasan ramai, saya pikir itu akan memiliki efek pada penularan publik, dan saat ini kami sedang mencari setiap langkah kecil yang kami bisa untuk mengurangi penularan."
Tapi tentu saja ada sisi buruknya. Beberapa negara seperti Jepang, Indonesia, dan Thailand menghadapi kekurangan masker, dan Korea Selatan harus mengeluarkan masker bedah.
Ada kekhawatiran orang akhirnya akan memakai kembali masker sekali pakai, yang tidak higienis, atau menggunakan masker yang dijual di pasar gelap. Jepang dan Singapura akhirnya sejak saat itu membagikan warganya masker yang dapat digunakan berulang kali.
Orang-orang yang tidak memakai masker di negara-negara ini juga telah mengalami stigma, sampai-sampai mereka dijauhi dan tak diizinkan masuk ke toko-toko dan gedung.
Di tempat-tempat di mana memakai masker belum menjadi norma kendati ada imbauan dari pemerintah, mereka yang memakai masker justru dijauhi atau bahkan diserang.
Di AS, hal ini dinilai melanggar kebebasan pribadi, dengan beberapa berpendapat bahwa mewajibkan semua orang memakai masker melanggar kebebasan sipil. Kota Stillwater di Oklahoma terpaksa melonggarkan aturan hukum kewajiban memakai masker menjadi sebatas imbauan setelah adanya ancaman kekerasan, di mana seorang petugas keamanan Michigan tewas setelah melarang seorang pengunjung masuk toko karena tidak memakai masker.
Kasus Tak Tercatat
Pertama, ada beberapa bukti yang muncul, terdapat lebih banyak orang sehat terinfeksi virus tanpa menunjukkan sedikit gejala atau bahkan tanpa gejala sama sekali.
Di China, diperkirakan sepertiga dari semua kasus positif tidak menunjukkan gejala, menurut data pemerintah China yang diklasifikasikan yang diteliti South China Morning Post.
Di dalam kapal pesiar Princess Diamond, yang berlabuh di Yokohama, Jepang, sekitar setengah dari lebih dari 600 kasus positif yang ditemukan di atas kapal tidak memiliki gejala. Proporsi kasus asimptomatik yang serupa telah dilaporkan di Islandia.
Sebuah studi kasus yang baru-baru ini diterbitkan di China menemukan, "kasus infeksi yang tidak tercatat", atau yang memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, sangat menular dan dapat menyebabkan hampir 80 persen kasus virus positif.
Sementara itu sebuah penelitian di Hong Kong memperkirakan, 44 persen penularan virus dari orang yang terinfeksi dapat terjadi sebelum orang tersebut mulai menunjukkan gejala apa pun.
Beberapa negara sejauh ini menahan diri tidak mengeluarkan regulasi atau imbauan kewajiban memakai masker, seperti Selandia Baru yang berhasil mengendalikan wabahnya dan tidak mengeluarkan imbauan pemakaian masker karena kurangnya konsensus ilmiah dan uji klinis.
Penelitian sedang berlangsung, dan studi di masa depan tidak diragukan lagi akan menambah nuansa bagaimana gambaran keseluruhannya.
Masker mungkin merupakan produk sejarah belakangan ini, karena pengalaman terkait penularan, dan norma budaya. Tetapi seiring pandemi ini berkembang, bersama dengan bukti dan penelitian, perilaku kita mungkin berubah lagi. (*)
Sumber: merdekacom
[gmc/pan/mdk]

Resmi! Liga Italia Lanjut Lagi 13 Juni

Kamis, 14/05/2020 | 02:47 WIB
Reporter: Bayu Baskoro - detikSport Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Liga Italia musim ini dilanjutkan kembali mulai 13 Juni 2020. (Foto: Getty Images/Pier Marco Tacca).
Roma, GetarMerdeka.com - Kompetisi Liga Italia musim ini akan dilanjutkan kembali pada 13 Juni 2020. Seluruh tim juga diizinkan latihan dengan kontak fisik mulai pekan depan.
Melansir Football Italia, operator Serie A menyatakan pertandingan sisa musim ini bisa dimainkan lagi mulai 13 Juni mendatang. Tanggal tersebut ditetapkan walau pun ada permintaan perubahan poin pada protokol medis yang menjadi tuntutan pemerintah Italia.
Poin tersebut terkait penanganan medis, yakni jika salah satu pemain atau staf terinfeksi virus Corona, maka seluruh tim harus masuk karantina selama 15 hari. Alhasil, kompetisi juga mesti dihentikan sepenuhnya.
"Tanpa diragukan lagi, kalau seseorang dinyatakan positif COVID-19 di dalam klub, semuanya berhenti. Karantina menjadi otomatis dan keseluruhan musim berhenti," ungkap Wakil Menteri Kesehatan Italia Sandra Zampa kepada Radio Kiss Kiss, seperti dikutip Football Italia.
Baca juga: Jika Serie A Lanjut Lagi, Pemerintah Italia Tuntut Satu Hal
Perubahan poin tersebut akhirnya disetujui operator Serie A. Langkah yang bakal ditempuh Liga Italia itu berbeda dengan yang dijalankan di Bundesliga, yakni bila ada pemain atau staf yang positif Covid-19, maka hanya penderita saja yang diisolasi.
Selain penetapan jadwal bergulirnya lagi kompetisi, operator Serie A juga memberi lampu hijau untuk setiap tim berlatih dengan kontak fisik antar pemain. Latihan tersebut mulai bisa dilakukan pada Senin (18/5/2020).
Sejak awal musim 2019/2020 hingga penghentian kompetisi pada awal Maret lalu, Liga Italia telah memasuki giornata ke-26. Juventus memimpin klasemen sementara dengan 63 poin, disusul Lazio di urutan kedua dengan 62 poin.
Baca juga: Jika Serie A Kembali Digelar, Lazio Bisa Tampil Oke Lagi?
Sumber: detikcom
[gmc/bay/adp/dtc]

Gubernur NTB Tandatangani Kesepakatan Ketertiban Umum, Antisipasi Covid-19 Status Darurat Ditingkatkan PSBB

Rabu, 13/05/2020 | 23:19 WIB
Reporter: Getar Merdeka Red IT: Firman Wage Prasetyo
Getty Images ©2020 GetarMerdek.com - Antisipasi Covid-19 dilakukan Penandatanganan Ketertiban Umum antara Gubernur dan Kapolda NTB, Rabu(13/5). (Foto: PRCC Biro Humas NTB).
Mataram, GetarMerdeka.com - Penandatangan kerja sama antara Pemprov. NTB dengan Polda NTB pada Bidang Keamanan dan Ketertiban Umum di NTB bertempat di ruang kerja Gubernur, Rabu siang (13/5/2020).
"Dr Zulkieflimansyah, Gubernur NTB bersama Kapolda NTB Irjen Polisi Muhammad Iqbal sepakat, meneken surat kesepakatan penanganan ketertiban umum.
Penandatanganan kesepakatan ini sebagai langkah antisipasi, bila mana perkembangan COVID-19 di wilayah NTB meningkat maka statusnya akan ditingkatkan menjadi PSBB, maka Polri dilibatkan dalam penegakan peraturan ketertiban umum.
Kunjungan perdana Irjen Pol Muhammad Iqbal ke Pemprov NTB bagi Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB sangat berkesan. Doktor Zul pada kesempatan itu menjelaskan tentang keberadaan NTB sebagai daerah pariwisata yang telah ditetapkan menjadi destinasi wisata dunia dengan "pilot project" berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Saat ini sedang dibangun sirkuit MotoGP di lokasi pembangunan KEK Mandalika. Tahapannya sudah memasuki konstruksi, namun sampai saat ini juga masih ada yang perlu diselesaikan dan ini menjadi perhatian Presiden RI. Sehingga diharapkan dengan adanya Kapolda baru, kita bisa bersinergi untuk sama-sama menyelesaikan semua permasalahan maupun hambatan-hambatan yang ada," ucap Doktor Zul girang.
Gubernur berharap hubungan yang sudah terjalin dengan baik ini dapat ditingkatkan lagi, termasuk dalam menjaga situasi dan kondisi keamanan masyarakat di NTB. (*)
[gmc/ro1/hms]

Indonesia Satu

Merdeka Network


ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI

ADVERTORIAL NTB GEMILANG JILID II ZUL ROHMI
ADVERTISEMENT